Anda di halaman 1dari 32

Tumbuh Kembang Manusia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Malang, Oktober 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 2

1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................... 3

1.4 Metode.......................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan............................................................................... 4

2.2 Pengertian Perkembangan............................................................................. 5

2.3 Prinsip Tumbuh Kembang ........................................................................... 8

2.4 Faktor Tumbuh Kembang............................................................................. 8

2.5 Tahap Tumbuh Kembang pada Manusia...................................................... 10

2.6 Perkembangan Fisik, Psikologi Sosial, Motorik dan Kognitif dalam Setiap Tahap
Pertumbuhan pada Manusia...............................................................
11

2.7 Peran Perawat dalam Tumbuh Kembang Manusia....................................... 20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 23

3.2 Saran............................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar


diameter. Begitu juga manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Bayi yang baru lahir tentu berbeda dengan orang dewasa. Seiring waktu
pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun
hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup
lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan
berkembang biak, namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan berfikir
dan kemampuan emosional. Pada makalah ini peyusun berusaha menjelaskan
bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.

Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinyu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah
“Pertumbuhan” dan “Perkembangan Manusia” secara bergantian. Kedua proses ini
berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua
proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri
sendiri-sendiri, akan tetapi biasa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas
penggunaannya.

Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahap
secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting
untuk dibahas maka kita meguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari
segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.

Oleh karena alasan tersebut , penyusun menyusun makalah ini yang bertujuan
untuk memberi pemahaman dan pengetahuan kepada pembaca mengenai
pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia merupakan usaha yang


terus berlangsung dan berkembang. Seiring dengan perkembangannya, studi tentang
perkembangan manusia telah menjadi sebuah disiplin ilmu dengan tujuan untuk
memahami lebih dalam tentang apa dan bagaimana proses perkembangan manusia
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Perintis awal studi ilmiah
perkembangan manusia adalah babybiographies, sebuah jurnal yang mencatat
perkembangan awal anak. Kemudian berkembang dengan munculnya teori evolusi
Charles Darwin yang pertama kali melihat perilaku bayi adalah sebuah proses
perkembangan. Pada tahun 1877 Darwin mempublikasikan catatannya tentang
perkembangan sensori, kognitif, dan emosi anaknya di dua belas pertama
kehidupannya.

Sampai dengan saat ini kajian mengenai perkembangan manusia telah banyak
menunjukkan manfaat yang signifikan.Dan salah satu manfaat dari berkembangnya
disiplin ilmu tentang perkembangan manusia ini adalah pendidikan.Dan jika kita
berbicara pendidikan tentunya unsur yang mutlak ada ialah manusia itu sendiri.
Dalam hal ini kajian ataupun teori-teori mengenai perkembangan manusia sangat
dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Memahami proses perkembangan manusia baik itu
secara fisik maupun psikologis sanat berguna bagi para pendidik. Dengan begitu akan
menjadi petimbangan bagi pendidik dalam memilih dan memberikan materi
pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik pada tiap
tingkat perkembangan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :

1 Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan?


2 Prinsip apa yang mendasari pertumbuhan dan perkembangan manusia?
3 Bagaimana perkembangan fisik, psikologi, sosial, motorik dan kognitif dalam
setiap tahap pertumbuhan pada manusia?
4 Bagaimana peran perawat dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia?
1.3 Tujuan dan Manfaat

5 Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan


6 Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
7 Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tumbuh kembang
8 Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang
9 Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap tumbuh kembang manusia
10 Mengetahui perkembangan fisik, psikologi, sosial, motorik dan kognitif dalam
setiap tahap pertumbuhan pada manusia
11 Memahami peran perawat dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia

1.4 Metode

Dalam pengambilan data atau informasi untuk membuat makalah ini penulis
menggunakan beberapa metode di antaranya :

1.4.1 Browsing di internet

Dengan cara mengunjungi situs- situs internet yang berhubungan dengan


pertumbuhan dan perkembangan manusia.

1.4.2 Diskusi

Cara ini yang di lakukan yaitu dengan cara berdiskusi langsung dengan teman
–teman mengenai materi yang penulis bahas , yaitu pertumbuhan dan
perkembangan manusia.

1.4.3 Buku Referensi

Cara yang di lakukan yaitu dengan menggunakan buku referensi sebagai


panduan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses


pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat
pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam
bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

Pendapat para ahli biologi tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah
dirangkumkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai
suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta
bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan
dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan
fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat
diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan
dipersyarati adanya pertumbuhan.

Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya


ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan,
lingkar dada, dan lain- lain.

2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada
proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga
dewasa.

3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada
selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu,
atau hilangnya refleks-refleks tertentu.

4. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses
kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.

2.2 Pengertian Perkembangan

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa


perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari
keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan
sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun
bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka
keseluruhan.
Secara umum, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat
tetap dan tidak dapat diputar kembali (Werner, 1969).Beberapa psikolog membedakan
arti kata ‘pertumbuhan’ dengan ‘perkembangan’, namun beberapa tidak.
Pertumbuhan bisa diartikan sebagai bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi
fisik yang murni, sedangkan perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang
khas mengenai gejala psikologis yang muncul (Monks, Knoers, Haditono, 1982).

Di sisi lain, perkembangan juga dipandang secara menyeluruh, yang mencakup


tiga aspek, yaitu:

1. Perkembangan fisik, seperti perubahan tinggi dan berat.

2. Perkembangan kognitif, seperti perubahan pada proses berpikir, daya ingat,


bahasa.

3. Perkembangan kepribadian dan social, seperti perubahan pada konsep diri,


konsep gender, hubungan interpersonal. (Atkinson, Atkinson, Smith, Bem,
Hoeksema, 1996.)

Tentunya dalam mempelajari perkembangan dan pertumbuhan manusia, seluruh


aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain. Begitu juga dalam penggunaan di
dalam konteks pendidikan, ilmu mengenai perkembangan manusia sebaiknya dikuasai
secara menyeluruh agar mendukung kompetensi pendidik dalam memahami kondisi
anak didiknya

Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari


perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan
pada fungsi alat kelamin.

2. Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu


perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari
bagian proksimal ke bagian distal.
3. Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan
melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang
sempurna.

4. Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan


yang berbeda.

5. Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana


tahapan perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).

Hukum perkembangan manusia lebih bersifat memberi pola umum, sehingga


berlakunya kurang lebih mendekati.Adapun sederetan hukum perkembangan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Hukum tempo perkembangan

Hukum tempo perkembangan memberi pola.Bahwa tiap anak mempunyai masa


tertentu untuk mengembangkan suatu kemampuan. Tiap fungsi jiwa mempunyai
waktu tertentu untuk berkembang, yang berbeda waktu yang dibutuhkan antara
fungsi-fungsi jiwa itu sendiri.

2. Hukum irama perkembangan

Hukum irama perkembangan memberi pola, memberi pola bahwa waktu yang
dibutuhkan untuk mengembangkan suatu fungsi jiwa ada yang panjang dan ada
yang pendek, sehingga memberi kesan cepat atau lambat seperti irama lagu.

3. Hukum atau teori masa peka dalam perkembangan

Hukum atau teori masa perkembangan, bahwa fungsi-fungsi atau kemampuan


jiwa tumbuh dan berkembang saat tertentu dengan menunjukkan keistimewaan
atau terlihat jelas.

4. Hukum atau teori rekapitulasi perkembangan


Hukum rekapitulasi perkembangan member pola, bahwa perkembangan anak itu
mengulang generasi sebelumnya.

5. Hukum atau teori masa menentang

Teori masa menentang memberi pola, bahwa pada masa-masa tertentu anak-anak
suka menentang atau melawan, membandel, keras kepala.

6. Teori eksplorasi dan penemuan

Teori ekplorasi dan penemuan mengatakan, bahwa dalam permainan anak-anak


ada sifat mencari-cari dan menemukan sesuatu.

7. Teori batas-batas perkembangan

Teori batas-batas perkembangan mengatakan bahwa perkembangan anak itu


memang ada batas-batasnya .

8. Hukum konvergensi (Fudyartanta, 1981, bab III – IV)

Hukum ini mengatakan bahwa hasil perkembangan anak ditentukan atau


dipengaruhi oleh kekuatan dari pembawaan

Hukum tempo perkembangan memberi pola, bahwa tiap anak massa atau waktu
tertentu untuk mengembangkan sesuatu kemampuan. Tiap fungsi jiwa juga
mempunyai waktu tertentu untuk berkembang,yang berbeda waktu yang dibutuhkan
antara fungsi fungsi jiwa itu sendiri

Hukum irama perkembangan memberi pola, bahwa waktu yang dibutuhkan untuk
mengembangkan suatu fungsi jiwa ada yang panjang dan ada yang pendek, memberi
kesan cepat atau lambat seperti irama lagu.sedangkan hukum atau massa peka
perkembangan memberi pola, bahwa fungsi-fungsi atau kemampuan jiwa tumbuh dan
berkembang pada saat-saat tertentu dengan menunjukkan keistimewaan atu terlihat
jelas misalnya massa peka berbicara tumbuh pada kanak-kanak kecil umur dua tahun.
Teori rekapitulasi perkembangan memberi pola, bahwa perkembangan anak itu
mengulang generasi sebelumnya.Dan teori massa menentang memberi pola,Bahwa
pada massa tertentu anak suka menentang atau melawan ,membandel,keras kepala.
Misalnya pada anak-anak umur sampai 5 tahun, sering anak anak bersikap keras
kepala,ngeyel, berani menentang ibunya.

Teori eksplorasi dan penemuaan mengatakan, bahwa permainan anak anak ada
sifat mencari cari dan menemukan sesuau. Pada teori batas-batas perkembangan
mengatakan bahwa perkembangan anak itu memang ada batas-batasnya .Misalnya
dibatasi oleh pembawaan, pengaruh lingkungan yang kuat.

Teori konvergensi mengatakan ,bahwa hasil perkembangan anak ditentukan atau


dipengaruhi oleh kekuatan dari pembawaan dan kekuatan pengaruh lingkungan
sekitar.Teori konvergensi ini pertama di ajukan oleh Willam Stern

2.3 Prinsip Tumbuh Kembang

1. Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu (maturasi, lingkungan dan
faktor genetik)

2. Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi

3. Variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb

4. Mempunyai ciri khas

5. Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek

6. Cephalocaudal

7. Proximodistal

8. Differensiasi
9. Hal yang unik (setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum
perkembangannya)

10. Tugas perkembangan

11. Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat

12. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan


aspek lainnya

13. Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan

2.4 Faktor Tumbuh Kembang

2.4.1 Faktor genetik

1. faktor keturunan (masa konsepsi)

2. bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan

3. menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut,


warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen

4. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan


lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

2.4.2 Faktor eksternal / lingkungan

1. mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya,


dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan

2. faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi


bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
3. Keluarga

a. nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.

b. Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial,


penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari
peran dan perilaku

4. Kelompok teman sebaya

a. lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang
berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku
yang berbeda.

b. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang


pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan
penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga;
dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan
harapan.

5. Pengalaman hidup

a. pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu


berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari

b. Tahapan proses pembelajaran

i. Mengenali kebutuhan

ii. penguasaan ketrampilan

iii. menjalankan tugas

iv. integrasi ke dalam seluruh fungsi


v. mengembangkan penampilan perilaku yang
efektif.

6. Kesehatan

a. Tingkat kesehatan (respon individu terhadap lingkungan dan


respon orang lain pada individu)

b. Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)

c. Nutrisi adekuat

d. Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga

e. Kondisi sakit (ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas


perkembangan) tumbuh kembang terganggu

7. Lingkungan tempat tinggal

a. Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial

ekonomi

2.5 Tahap Tumbuh Kembang pada Manusia

Massa prenatal ,atau massa pregnansi atau massa dalam kandungan , yang terbagi
atas

1. Massa germsel dari saat pembuahan sel telur(ovum)dengan sepermatozon, 0


sampai minggu ketiga

2. Massa embrional (janin) usia kandungan mulai minggu keempat sampai minggu
keenam
3. Massa fuetal (fuetus adalah bayi dalam kandungan,sudah berbentuk manusia
kecil)dari minggu ketujuh sampai bayi lahir (bulan kesepuluh).

Massa posnatal ,massa sesudah bayi lahir, terbagi di atas :

1. Massa neonatus, massa jambang bayi, saat lahir sampai minggu lahir

2. Masa bayi menyusu (Infancy), sampai umur satu tahun

3. Masa kanak-kanak kecil (Toodler), umur 1 sampai 3 tahun.

4. Masa kanak-kanak (Preschool), umur 3 sampai 6 tahun.

5. Masa sekolah (Schoolage), umur 6 sampai 12 tahun.

6. Masa remaja (Adolescence) , umur 12 sampai 20 tahun.

7. Masa dewasa dari umur 20 sampai 25 tahun

2.6 Perkembangan Fisik, Psikologi Sosial, Motorik dan Kognitif dalam Setiap Tahap
Pertumbuhan pada Manusia

2.6.1. Massa neonatus, massa jambang bayi, saat lahir sampai minggu
lahir

Menangis saat lahir merupakan gerak refleks murni yang terjadi ketika
udara masuk ke dalam tali suara yang menyebabkan tali suara bergetar. Tujuan
menangis adalah memompa paru-paru sehingga meujngkinkan pernafasan dan
memberikan oksigen ke dalam darah.

Arti tangisan bayi

1. Immanuel Kant: sebagai proses rohani manusia terhadap belenggu


kepancaideraan yang akan dideritanya
2. Sigmund F: sebagai ekspresi keinginan untuk kembali kedalam
kandungan yang tenang, aman, lembut dan hangat

3. Sis Heyter : sebagai pertanda bahwa dia mempunyai kesadaran sebagai


satu reaksi spontan yang disebabkan oleh dorongan dari dalam diri

Kemampuan sensorik bayi neonatal:

1. Penglihatan

2. Pendengaran

3. Penciuman

4. Pengecapan

5. Kepekaan organik

6. Kepekaan kulit

2.6.2. Masa bayi menyusu (Infancy), sampai umur satu tahun

Hasil perkembangan ego: trust vs mistrust (percaya vs tidak


percaya). Kekuatan dasar: Dorongan dan harapan. Periode ini disebut juga
dengan tahapan sensorik oral, karena orang biasa melihat bayi
memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Sosok Ibu memainkan
peranan terpenting untuk memberikan perhatian positif dan penuh kasih
kepada anak, dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika
periode ini dilalui dengan baik, bayi akan menumbuhkan perasaan trust
(percaya) pada lingkungan dan melihat bahwa kehidupan ini pada
dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini, individu memiliki
perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah
tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. Banyak studi tentang
bunuh diri dan usaha bunuh diri yang menunjukkan betapa pentingnya
pembentukan keyakinan di tahun-tahun awal kehidupan ini.

Di awal kehidupan ini begitu penting meletakkan dasar perasaan


percaya dan keyakinan bahwa tiap manusia memiliki hak untuk hidup di
muka bumi, dan hal itu hanya bisa dilakukan oleh sosok Ibu, atau siapapun
yang dianggap signifikan dalam memberikan kasih sayang secara tetap.

Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang


dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan
seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar
sosial.

2.6.3. Masa kanak-kanak kecil (Toodler), umur 1 sampai 3 tahun.

Hasil perkembangan ego: autonomy vs shame (otonomi vs rasa


malu). Kekuatan dasar: Pengendalian diri, keberanian, dan kemauan (will).
Selama tahapan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri.
Bukan sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga
mempelajari perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan
yang sangat dihargai: toilet training. Di masa ini, individu berkesempatan
untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan
berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya
pemahaman tentang benar dan salah. Salah satu ketrampilan yant muncul
di periode adalah kemampuan berkata TIDAK. Sekalipun tidak
menyenangkan orang tua, hal ini berguna untuk pengembangan semangat
dan kemauan.

Di sisi lain, ada kerentanan yang bisa terjadi dalam periode ini,
khususnya berkenaan dengan kegagalan dalam proses toilet training atau
mempelajari skill lainnya, yang mengakibatkan munculnya rasa malu dan
ragu-ragu. Lebih jauh, individu akan kehilangan rasa percaya dirinya.

Semua sistem indera pada masa ini beroperasi , otak tumbuh makin
rumit dan sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan, serta diiringi
dengan perkembangan motorik yang berlangsung cepat.

Karakteristik Pertumbuhan Manusia masa usia anak-anak dengan


urutannya sebagai berikut :

1. Usia 12 bulan belajar mengucapkan suku kata.

2. Usia 18-24 bulan belajar mengucapkan kalimat pendek

3. Usia 2,5 tahun mampu mengucapakan kalimat tunggal

4. Usia 2-3 tahun mengerjakan sesuatu dengan mengulang-ulang dan


mencoba-coba, permainan bongkar pasang.

5. Usia 3 tahun anak mulai muncul ego dan rasa iri pada orang lain.

6. Usia 4 tahun anak gemar mendengarkan cerita hantu, anak nakal, dll.

7. Usia 4 -8tahun anak gemar mendengarkan dongeng

2.6.4. Masa kanak-kanak (Preschool), umur 3 sampai 6 tahun

Hasil perkembangan ego: initiative vs guilt (inisiatif vs rasa


bersalah). Kekuatan dasar: Tujuan. Pada periode ini, individu biasanya
memasukkan gambaran tentang orang dewasa di sekitarnya dan secara
inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Anak laki-laki bermain dengan
kuda-kudaan dan senapan kayu, anak perempuan main “pasar-pasaran”
atau boneka yang mengimitasi kehidupan keluarga, mobil-mobilan,
handphone mainan, tentara mainan untuk bermain peran, dsb. Di masa ini,
muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak:”KENAPA?”

Sesuai dengan konsep Freudian, di masa ini anak (khususnya laki-


laki) juga sedang berjuang dalam identitas gender-nya yang disebut
“oedipal struggle”. Kita sering melihat anak laki-laki yang bermain
dengan alat kelaminnya, saling menunjukkan pada sesama anak laki-laki,
atau bahkan menunjukkan pada anak perempuan sebaya. Kegagalan
melalui fase ini menimbulkan perasaan bersalah.Hubungan yang
signifikan di periode ini adalah dengan keluarga inti (ayah, ibu, dan
saudara).

Periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia


lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan
menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan
bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan
waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah
memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa
awal anak anak. Dimulai pada usia anak umur 3 tahun sampai dengan 6
tahun , ditandai dengan pertumbuhn yang stabil, penampilan menjadi lebih
ramping dan mirirp orang dewasa , dalam masa ini kehilangan selera
makan dan masalah tidur adalah hal yang lazim, memiliki kecenderungan
menggunakan satu tangan lebih dominan terlihat pada masa ini, ditandai
juga dengan meningkatnya keterampilan motorik halus dan kasar serta
kekuatan mengingat.
2.6.5. Masa sekolah (Schoolage), umur 6 sampai 12 tahun.

Hasil perkembangan ego: Industry vs Inferiority (Industri vs


Inferioritas).Kekuatan dasar: Metode dan kompetensi. Periode ini sering
disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya
menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek mental yang
berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Kita bisa simak, dalam
periode sebelumnya pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan saja
untuk manusia agar bisa tumbuh dan berkembang.

Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini


mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas,
semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks sosial. Bila
individu gagal menempatkan diri secara normal dalam konteks sosial, ia
akan merasakan ketidak mampuan dan rendah diri.

Sekolah dan lingkungan sosial menjadi figur yang berperan


penting dalam pembentukan ego ini, sementara orang tua sekalipun masih
penting namun bukan lagi sebagai otoritas tunggal.

Periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam


hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah
dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar.
Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan
berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia
yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral
dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat. pertumbuhan
melambat, kekuatan dan keterampilan atletik meningkat, penyakit
pernafasan adalah hal yang lazim pada masa ini, tetapi masalah kesehatan
umumnya lebih baik dari masa yang lainya dalam rentang kehidupan.

2.6.6. Masa remaja (Adolescence) , umur 12 sampai 20 tahun.

Hasil perkembangan ego: Identity vs Role confusion (identitas vs


kebingungan peran). Kekuatan dasar: devotion and fidelity (kesetiaan dan
ketergantungan). Bila sebelumnya perkembangan lebih berkisar pada apa
yang dilakukan untuk saya, sejak stage perkembangan ini perkembangan
tergantung pada apa yang saya kerjakan. Karena di periode ini individu
bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat
kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam
interaksi sosial, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral.

Tugas perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri


sebagai individu yang terpisah dari keularga asal dan menjadi bagian dari
lingkup sosial yang lebih luas. Bila stage ini tidak lancara diselesaikan,
orang akan mengalami kebingungan dan kekacauan peran.

Hal utama yang perlu dikembangkan di sini adalah filosofi


kehidupan. Di masa ini, seseorang bersifat idealis dan mengharapkan
bebas konflik, yang pada kenyataannya tidak demikian. Wajar bila di
periode ada kesetiaan dan ketergantungan pada teman.

Periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang
dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis,
abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar
keluarga. ertumbuhan fisik dan perubahan lainya berlangsung cepat dan
ekstrem. Kematangan repsoduksi berlangsung.

Masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung antara


masa anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada
masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan
yang pesat ini berlangsung pada usia 11–16 tahun pada laki-laki dan 10–
15 tahun pada perempuan. Anak perempuan lebih cepat dewasa
dibandingkan anak laki-laki.

Pada masa pubertas mulai ada rasa tertarik terhadap lawan


jenisnya. Pesatnya perkembangan pada masa puber dipengaruhi oleh
hormon seksual. Organ-organ reproduksi pada masa puber telah mulai
berfungsi. Salah satu ciri masa pubertas adalah mulai terjadinya
menstruasi pada perempuan. Adapun pada laki-laki mulai mampu
menghasilkan sperma. Ciri-ciri perubahan tubuh pada masa remaja dapat
dibedakan menjadi ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.

1. Ciri-ciri kelamin primer

a. Mulai berfungsinya organ reproduksi

Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi


menghasilkan hormon testosteron. Testosteron berfungsi merangsang
testis untuk menghasilkan sperma. Organ reproduksi pada perempuan
(ovarium) mulai memproduksi hormon estrogendan progesteron.
Hormon ini memengaruhi perkem-bangan organ reproduksi
perempuan. Selain itu, juga memengaruhi ovulasi, yaitu pematangan
sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium.

b. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami


menstruasi

Seiring dengan produksi sperma yang meningkat, pada anak laki-


laki terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat dijadikan tanda
bahwa seorang laki-laki telah akil balig. Organ reproduksi yang telah aktif
pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi. Ketika
memasuki masa pubertas, indung telur (ovarium) pada perempuan mulai
aktif dan mampu menghasilkan sel telur (ovum).

2. Ciri-ciri kelamin sekunder

Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada laki-laki


dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain
payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar
alat kelamin, serta membesarnya panggul. Ciri-ciri kelamin sekunder anak
laki-laki adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di
ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang.

Perkembangan fisik pada masa remaja paling pesat di antara tahap-


tahap perkembangan manusia. Selain perubahan-perubahan fisik, remaja
juga mengalami perubahan secara psikologis. Perkembangan jiwa pada
masa remaja juga semakin mantap. Pada akhir masa remaja, jiwanya
sudah tidak mudah terpengaruh serta sudah mampu memilih dan
menyeleksi. Remaja juga mulai belajar bertanggung jawab pada dirinya,=
keluarga, dan lingkungan. Remaja mulai sadar akan dirinya sendiri dan
tidak mau diperlakukan seperti anak-anak lagi.

2.6.7. Masa dewasa dari umur 20 sampai 25 tahun

Hasil perkembangan ego: Solidarity vs Isolation (Solidaritas vs


isolasi). Kekuatan dasar: affiliation and love (kedekatan dan cinta).
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan
yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui
perkawinan dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan
keintiman di level yang dalam.

Kegagalan di level ini menjadikan orang mengisolasi diri, menjauh


dari orang lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior
kepada orang lain sebagai bentuk pertahanan ego. Hubungan yang
signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.

Periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun


atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan
tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan
pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga,
dan mengasuh anak anak.

Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan


sempurna pada usia kurang lebih 20 tahun. Pada masa tersebut otot-otot
dan otak telah mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir
telah matang. Demikian juga emosinya. Organ reproduksi pada masa
dewasa telah berkembang dengan sempurna.

2.7 Peran Perawat dalam Tumbuh Kembang Manusia

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai kedudukannya dalam suatu sistem peran. Secara ringkas Peran dapat diartikan
sebagai tingkah laku yang diharapkan. Sedangkan fungsi mempunyai arti dan
pengertian tugas yang dilaksanakan sesuai dengan peran perawat.

Perawat mempunyai peran dan fungsi yang komplek dan komprehensif dalam
dunia kesehatan. Terkait dengan kesehatan anak, maka peran dan tingkah laku yang
diharapkan dari seorang perawat antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan

2. Pendidik

3. Peneglola dalam bidang pelayanan perawatan dan institusi pendidikan


keperawatan
4. Sebagai evaluator/peneliti

5. Fungsi/Tugas Perawat Professional

Ada 3 fungsi utama perawat professional

1. Fungsi mandiri (independent) yaitu melakukan tugas-tugas sesuai dengan


otonomi dan kewenangannya.

2. Fungsi tergantung (dependent) yaitu saling tergantung dengan sejawat lain


dimana fungsi-fungsi ini dikerjakan atu dilakukan atas peran profesi lain

3. Fungsi kolaborsi (interdependent) yaitu mengadakan rujukan atau konsultasi ke


profesi lain untuk bantuan asuhan kesehatn/perawatan/pelayanan kesehatan.

Ada dua peran utama perawat yang sudah banyak dilaksanakan, yaitu:

1. Pelaksana pelayanan perawatan kepada anak balita, pra sekolah, masa sekolah

2. Peran sebagai perawat pengelola yaitu mengelola pelayanan keperawatan anak.

Apa saja fungsi dan peran perawat di instansi pelayanan kesehatan baik di Rumah
Sakit atau Puskesmas? Berikut ini adalah deskripsi yang menunjukkan peran dan
fungsi perawat di Rumah Sakit dan Puskesmas

Peran dan Fungsi Perawat di Rumah Sakit:

Peran sebagai pelaksana pelayanan kesehatan, Perawat mempunyai fungsi:

1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk memudahkan pelayanan,

2. Pengkajian, Pelaksana, yaitu melakukan tindakan darurat ketika diperlukan,

3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai sistem yang berlaku

Peran sebagai perawat pengelola, perawat berfungsi:


1. Pembibimbing pekerja kesehatan atau peserta didik yang sedang melakukan
praktek,

2. Mengawasi pemeliharaan buku register dan kartu pasien,

3. Menyusun permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan yang diperlukan.

Peran dan Fungsi Perawat di Puskesmas:

Peran sebagai pelaksana pelayanan kesehatan, perawat mempunyai fungsi:

1. Mengkaji kebutuhan dan status kesehatan pasien yang datang ke puskesmas,

2. Melakukan tindakan darurat,

3. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan mengenai pelaksanaan


Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Peran sebagai pengelola, perawat mempunyai fungsi:

1. Membimbing prakarya RT,

2. pelaksanaan program KIA,

3. Membantu dalam administrasi pasien

Peran dan fungsi perawat di Posyandu :

Peran sebagai pelaksana pelayanan perawatan, perawat mempunyai fungsi:

1. Memberi imunisasi kepada ibu, bayi dan balita,

2. Melaksanakan penyuluhan kepada pasien,

3. Melaksanakan rujukan,

4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan mengenai pelayanan posyandu


Peran sebagai pengelola, perawat mempunyai fungsi:

1. Melatih dan membina kader kesehatan dalam pelaksanaan tugas di posyandu

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat pada waktu yang normal. Sedangkan secara umum bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke
keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap.

2. Sifat dan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah dalam


pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalani hal bertambahnya ukuran
fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar
dada, dan lain- lain.

3. Faktor pendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah


pertumbuhan fisik, kecerdasan, tempramen, social, bahasa, bakat khusus,
sikap nilai dan moral, dan interaksi keturunan dan lingkungan dalam
perkembangan.

4. Prinsip tumbuh kembang:

1. Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu (maturasi,


lingkungan dan faktor genetik)

2. Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi

3. Variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan
tukemb

4. Mempunyai ciri khas

5. Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek

6. Cephalocaudal
7. Proximodistal

8. Differensiasi

9. Hal yang unik (setiap individu cenderung mencapai potensi


maksimum perkembangannya)

10. Tugas perkembangan

11. Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat

12. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi


dengan aspek lainnya

13. Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan

5. Tahap tumbuh kembang manusia adalah

a. Massa prenatal ,atau massa pregnansi atau massa dalam kandungan , yang
terbagi atas

1. Massa germsel dari saat pembuahan sel telur(ovum)dengan


sepermatozon, 0 sampai minggu ketiga

2. Massa embrional (janin) usia kandungan mulai minggu keempat


sampai minggu keenam

3. Massa fuetal (fuetus adalah bayi dalam kandungan,sudah berbentuk


manusia kecil)dari minggu ketujuh sampai bayi lahir (bulan
kesepuluh).

b. Massa posnatal ,massa sesudah bayi lahir, terbagi di atas :

1. Massa neonatus, massa jambang bayi, saat lahir sampai minggu lahir

2. Masa bayi menyusu (Infancy), sampai umur satu tahun


3. Masa kanak-kanak kecil (Toodler), umur 1 sampai 3 tahun.

4. Masa kanak-kanak (Preschool), umur 3 sampai 6 tahun.

5. Masa sekolah (Schoolage), umur 6 sampai 12 tahun.

6. Masa remaja (Adolescence) , umur 12 sampai 20 tahun.

7. Masa dewasa dari umur 20 sampai 25 tahun

3.2 Saran

1. Memperbanyak membaca buku referensi tentang pertumbuhan dan


perkembangan manusia.

2. Mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia melalui


kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai