METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Rekonstruksi - Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung) PDF
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Rekonstruksi - Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum (Bandung) Jln. Sukarno-Hatta (Bandung) PDF
1. PENDAHULUAN
Page 1
Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor
Divisi 3 Pekerjaan Tanah Galian Biasa
Galian Batu
Galian Struktur dengan Kedalaman 0 – 2 M
Galian Struktur dengan Kedalaman 2 – 4 M
Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine
Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
Timbunan Pilihan Berbutir (diukur dengan rod & plate)
Divisi 4 Pelebaran Perkerasan
-
dan Bahu Jalan
Divisi 5 Perkerasan Berbutir dan Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Perkerasan Beton Semen Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
Perkerasan beton semen untuk pembukaan lalu lintas umur
beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari (fast track)
Divisi 6 Perkerasan Aspal Lapis Perekat – Aspal Emulsi
Laston Lapis Aus (AC-WC)
Laston Lapis Antara (AC-BC)
Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L))
Bahan anti pengelupasan
Divisi 7 Struktur Beton mutu sedang dengan fc’=20 MPa (K-250)
Beton mutu rendah dengan fc’=15 MPa (K-175)
Beton mutu rendah dengan fc’=10 MPa (K-125)
Baja Tulangan U24 Polos
Pasangan Batu
Bronjong dengan Kawat yang dilapisi galvanis
Expansion Joint Asphaltic Plug Tipe Fixed
Sandaran (Railling)
Pembongkaran Pasangan Batu
Pembongkaran Beton
Divisi 8 Pengembalian Kondisi Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor
dan Pekerjaan Minor Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
Marka Jalan Termoplastik
Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul
Engineering Grade
Rel Pengaman
Kerb Pracetak Jenis 2 (Penghalang/Barrier)
Kerb Pracetak Jenis 6 (Kerb dengan Bukaan)
Kerb Pracetak Jenis 7a (Kerb pada Pelandaian Trotoar)
Kerb Pracetak Jenis 7b (Kerb pada Pelandaian Trotoar)
Kerb Pracetak Jenis 7c (Kerb pada Pelandaian Trotoar)
Perkerasan Blok Beton pada Trotoar dan Median
Divisi 9 Pekerjaan Harian -
Divisi 10 Pekerjaan Pemeliharaan Pemeliharaan Rutin untuk Selokan, Saluran Air, Galian
Rutin dan Timbunan
Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan
Page 2
Pemeliharaan Rutin Jembatan
b. Tahap – II
Tahap – II dilakukan pelaksanaan pekerjaan pengembalian kondisi, khususnya untuk
pelaksanaan pekerjaan perbaikan kerusakan jalan yang masuk dalam kategori pekerjaan
minor yang terdiri dari pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A dan campuran aspal
panas. Pekerjaan ini akan dilaksanakan dalam periode mobilisasi.
c. Tahap – III
Tahap – III dilakukan pelaksanaan pekerjaan pada masing – masing lokasi pekerjaan
yang terdiri dari :
- Segmen 1 yang berlokasi di Jalan Raya Sukarno-Hatta – Cibeureum (Km. 7+800
s.d 9+400) yaitu penanganan galian perkerasan beraspal dengan cold milling machine
(t = variasi) dilanjutkan dengan pekerjaan ACBC Lev (t = variasi) dengan
penyemprotan lapis perekat – aspal emulsi terlebih dahulu. Kemudian di atas ACBC
Lev dihampar perkerasan jalan beton untuk pembukaan lalu lintas umur beton lebih
dari 3 hari dan kurang dari 7 hari (fast track). Selain pekerjaan di atas ada pekerjaan
drainase yang meliputi beton k250 (fc’20) untuk struktur drainase beton minor yang
digunakan untuk peninggian saluran eksisting dan pembuatan saluran baru pada
lokasi-lokasi tertentu yang sudah tidak berfungsi dan harus dibongkar untuk
dilakukan penggantian saluran baru. Selain itu untuk penanganan median dilakukan
dengan pemasangan timbunan pilihan, kerb dan perkerasan blok beton.
- Segmen II yang berlokasi di Fly Over Cimindi (Km. 5+700 s.d 6+300) yaitu
penanganan overlay dengan pelaksanaan galian perkerasan beraspal dengan cold
Page 3
milling machine terlebih dahulu kemudian penghamparan / penyemprotan pada
permukaan yang telah digali dengan menggunakan lapis perekat – aspal emulsi
sebelum penghamparan ACBC Lev dan ACWC. Selain pekerjaan overlay terdapat
pekerjaan expansion joint di lokasi fly over tersebut.
- Segmen III yang berlokasi di Jembatan Ciburial (Km. 16+150) yaitu penanganan
bronjong dengan terlebih dahulu dilakukan pembongkaran bronjong eksisting dan
pengangkutan sampah yang berada di lokasi. Selain itu di lokasi jembatan terdapat
pekerjaan pemasangan lining beton / proteksi scouring dan pada lokasi tertentu
terdapat perbaikan pasangan batu dengan dilakukan pembongkaran pasangan batu
terlebih dahulu. Pemasangan ralling dan penggantian plat deck trotoar jembatan
(pembongkaran dilakukan pada eksisting plat deck trotoar).
d. Tahap – IV
Tahap –IV dikategorikan sebagai tahapan penyelesaian (finishing) sebelum pekerjaan
secara keseluruhan diserah-terimakan dalam proses PHO kepada Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan yang termasuk dalam tahapan ini meliputi pekerjaan marka jalan
termoplastik. Pemasangan rambu jalan tunggal dengan permukaan pemantul
engineering grade, pemasangan rel pengaman, pemasangan kerb pracetak jenis 2, 6, 7a,
7b, 7c dan perkerasan blok beton pada trotoar dan median.
Page 4
g. Water tanker disiapkan untuk mensupply kebutuhan air dalam menunjang
pekerjaan tersebut.
4.1.2. Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu Lintas Umur Beton 3 – 7
Hari
Metode kerja dari pekerjaan perkerasan beton semen adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Dimulai dengan pekerjaan pemasangan bekisting dimana elevasi, ukuran dan
bentuk mengikuti gambar kerja yang telah disetujui Direksi Pekerjaan
b. Pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan plastik / lapisan aspal untuk
menjaga agar air semen dari beton FS 45 (fast track) tidak mengalir keluar dan
pemasangan baja tulangan ( dowel dan tiebar-bila ada ) sesuai gambar kerja
c. Beton FS 45 (fast track) yang telah diproduksi dari batching plant dan telah
ditambahkan (secara terpisah) bahan additive/superplasticizer kedalam truck
mixer diangkut kelapangan dengan mempergunakan truck mixer, dan sebelum
dicorkan kedalam bekisting, diperiksa terlebih dahulu kelacakan/slump dari
campuran beton tersebut. Pada setiap pelaksanaan pengecoran selain dilakukan
uji slump juga akan dibuat benda uji kubus/silinder/balok untuk dilakukan
pengujian kuat tekan/kuat lentur di laboratorium.
Page 5
d. Bila diperlukan dan memungkinkan (sesuai kondisi lapangan), maka Beton FS
45 (fast track) tersebut akan dihampar dengan menggunakan concrete paver,
kemudian dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator.
e. Setelah pemadatan selesai dilaksanakan, maka selanjutnya dilakukan finishing,
dan bila disebutkan dalam gambar kerja, maka permukaan beton
digaruk/disikat arah tegak lurus arus lalu lintas/sumbu jalan kemudian beton
dilindungi/dipelihara/curing sampai mencapai waktu tertentu.
f. Untuk menjaga agar air beton tidak mengalami penguapan saat pelaksanaan,
maka di lokasi pekerjaan ditutup dengan tenda pelindung.
g. Apabila proses finishing telah selesai dan beton telah cukup mengeras ( sesuai
hasil percobaan / perkiraan 6-8 jam ), maka akan dilakukan pemotongan pada
lokasi contraction joint dengan menggunakan concrete cutter, untuk kemudian
lokasi sambungan dibersihkan dengan air compressor dan dipasang joint
sealent sesuai gambar kerja atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
h. Acuan/bekisting tidak boleh dibuka sebelum 6 jam setelah pengecoran.
i. Perkerasan beton harus ditutup terhadap segala lalu lintas sedikitnya sampai
beton berumur 8 jam dan perkerasan dapat dibuka untuk lalu lintas setelah kuat
tekan beton mencapai 300 kg/cm2 (25 MPa) yang didapat dari benda uji beton
yang dirawat sesuai dengan kondisi perkerasan.
j. Water tanker disediakan untuk mensupply air yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan ini.
Page 6
h. Setelah pemadatan selesai, laston lapis aus (ACWC) tersebut akan diproteksi
dari kendaraan lalu-lintas sampai temperature yang diijinkan (dingin), dan
setelah kurang lebih 24 jam, akan dilakukan pemeriksaan derajat kepadatan
dengan mengambil benda uji inti dengan alat coring untuk kemudian
diperiksa di laboratorium.
Page 7
1. Menetapkan sistem perambuan sementara dengan mempertimbangkan:
volume lalu-lintas dan kapasitas jalan yang ada, keselamatan lalu-lintas
pengguna jalan dan keselamatan pejalan kaki pada daerah pemukiman.
2. Menetapkan lokasi-lokasi dimana perlu disediakan peralihan (taper) saat
pelaksanaan pekerjaan.
3. Memasang rambu-rambu perhatian dan peringatan disekitar lokasi pekerjaan
(termasuk didalamnya spanduk dan selebaran).
4. Menempatkan petugas pengatur lalu-lintas yang akan mengarahkan dan
mengontrol arus lalu lintas ke dan di sekitar lokasi pekerjaan.
5. Kecuali diijinkan lain, maka pelaksanaan pergerakan peralatan dan
pelaksanaan pekerjaan pengaspalan dan pekerjaan jalan lainnya, akan
dilakukan pada siang/malam hari dengan menggunakan sistem penerangan
yang cukup.
Semua jalan alih sementara dan pemasangan pengendali lalu lintas yang
disiapkan oleh Penyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan harus dipelihara
agar tetap aman dan dalam kondisi pelayanan yang memenuhi ketentuan dan
dapat diterima Direksi Pekerjaan sehingga menjamin keselamatan lalu lintas dan
bagi pemakai jalan umum.
Page 8
Pengujian metode marshall
Ekstraksi dengan metode sentrifugal dan refluks
Berat jenis agregat kasar dan halus
Kadar pori dalam campuran (metode akurat)
Pengeboran benda uji inti (core drill)
Termometer logam
Pengujian penetrasi, titik lembek dan daktilitas aspal
Dan perlengkapan uji aspal lainnya
Pengendalian mutu bahan dan hasil pekerjaan akan dilakukan dengan menunjuk
pada beberapa referensi sebagai berikut :
a. Spesifikasi Teknis Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum, Edisi Tahun
2010 (Revisi 3)
b. AASHTO Specifications for Highway Materials and Methods of Sampling
and Testing
c. Japanese Industrial Standard (JIS) bila diperlukan
d. Prosedur pengendalian mutu dalam Sistem Manajemen Mutu PT. Seneca
Indonesia sesuai ISO 9000 – 2000
Page 9
a. Mempelajari data curah hujan yang pernah terjadi di lokasi pekerjaan pada
periode mobilisasi saat akan dilakukan review terhadap kuantitas pekerjaan
dan skedul pelaksanaan pekerjaan hasil rekayasa lapangan.
b. Melakukan pencatatan curah hujan dan kondisi cuaca harian di lokasi base
camp dan dilokasi pekerjaan.
c. Melakukan komunikasi yang rutin antara lokasi base camp dan lokasi
pekerjaan agar selalu dapat dipantau kondisi cuaca agar dapat diputuskan
oleh base camp waktu yang terbaik didalam mengirimkan bahan/material
kelokasi pekerjaan.
Page 10
4.3.3. Baja Tulangan untuk Struktur Drainase Beton Minor
Metode kerja untuk pekerjaan baja tulangan utuk struktur drainase beton minor
adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
c. Baja tulangan akan dipotong dengan menggunakan bar cutter machine dan
dibengkokkan dengan menggunakan bar bending machine sesuai dengan
kebutuhan (ukuran dan bentuk) di sekitar lokasi pekerjaan.
d. Potongan baja tulangan kemudian dirangkai sesuai gambar rencana di sekitar
lokasi pekerjaan.
Page 11
d. Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi untuk menentukan
apakah lokasi pekerjaan sudah sesuai dengan kebutuhan lapangan.
e. Tanah digali dengan menggunakan excavator, dibantu secara manual oleh
tenaga manusia pada lokasi galian yang tidak dapat dilakukan dengan alat
excavator.
f. Selanjutnya tanah hasil galian dimuat kedalam dump truck dan diangkut ke
luar lokasi pekerjaan.
g. Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja.
Page 12
4.3.9. Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Metode kerja untuk pekerjaan timbunan biasa dari sumber galian adalah sebagai
berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat pengujian bahan dan diuji proctor
di laboratorium kemudian mengajukan request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
c. Di lokasi sumber galian, bahan timbunan biasa di masukkan ke dalam dump
truck dengan menggunakan wheel loader dan diangkut ke lokasi pekerjaan.
d. Material dihampar lapis demi lapis sesuai ketebalan hasil trial compaction
dengan excavator (bila lokasi memungkinkan) dan secara manual (tenaga
manusia) kemudian dipadatkan dengan mini vibro roller dan atau stamper.
e. Water tanker disiapkan untuk menjaga kadar air bahan timbunan saat
pemadatan, sehingga kepadatan dapat tercapai pada kadar air optimum.
f. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Page 13
b. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat pengujian bahan dan diuji proctor
di laboratorium kemudian mengajukan request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
d. Material dihampar lapis demi lapis sesuai ketebalan hasil trial compaction
secara manual (tenaga manusia) kemudian dipadatkan dengan mini vibro roller
dan atau stamper.
e. Water tanker disiapkan untuk menjaga kadar air bahan timbunan saat
pemadatan, sehingga kepadatan dapat tercapai pada kadar air optimum.
f. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Page 14
pekerjaan. Metode kerja untuk pekerjaan lapis pondasi bawah beton kurus adalah
sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
c. Beton diproduksi dengan concrete batching plant kemudian diangkut ke
lapangan dengan menggunakan truck mixer.
d. Beton di cor pada bekisting yang telah disiapkan, kemudian bila diperlukan
dipadatkan menggunakan concrete vibrator.
e. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda
uji kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium.
f. Water tanker disediakan untuk mensupply air yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan ini.
Page 15
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar pealatan yang akan digunakan.
c. Campuran ACBC dipersiapkan / diproduksikan di base camp dengan
menggunakan AMP yang dilengkapi dengan generator set dan wheel loader
setelah rumus perbandingan campuran (JMF) dan trial compaction (bila
diperlukan) telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan terhadap campuran
ACBC yang memenuhi persyaratan spesifikasi maka campuran ACBC
tersebut akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.
d. Di lokasi pekerjaan, campuran ACBC akan diperiksa kembali, khususnya
terhadap temperature campuran dan apabila memenuhi persyaratan, maka
campuran ACBC tersebut akan dihampar dengan menggunakan asphalt
finisher, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat tandem
roller (initial compaction), pneumatic tire roller (secondary compaction) dan
kembali dengan tandem roller (final compaction).
e. Selama proses penghamparan dan pemadatan, maka sekelompok pekerja
akan merapihkan tepi hamparan/padatan dengan menggunakan alat bantu.
f. Peralatan, tebal gembur dan jumlah lintasan/passing dari alat pemadat akan
mengikuti hasil percobaan (trial compaction) yang dilakukan sebelum
pelaksanaan ACBC dimulai.
g. Water tanker disiapkan untuk mensupply air yang akan digunakan untuk
keperluan di lokasi penghamparan hotmix.
h. Setelah pemadatan selesai, laston lapis antara (ACBC) tersebut akan
diproteksi dari kendaraan lalu-lintas sampai temperature yang diijinkan
(dingin), dan setelah kurang lebih 24 jam, akan dilakukan pemeriksaan
derajat kepadatan dengan mengambil benda uji inti dengan alat coring untuk
kemudian diperiksa di laboratorium.
Page 16
Metode kerja untuk pekerjaan Beton mutu sedang dengan fc’=20 MPa (K-250)
diasumsikan untuk pekerjaan beton scouring di lokasi jembatan ciburial, trotoar
jembatan, loneng dan pekerjaan struktur lainnya yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan.
c. Beton K-250 ex suplier yang telah diproduksi dibawa ke lokasi pengecoran
dengan menggunakan truck mixer.
d. Beton di cor pada bekisting yang telah disiapkan dengan tulangan-tulangan
yang diperlukan. Kemudian dipadatkan menggunakan concrete vibrator.
e. Setiap dilakukan pengecoran harus dilakukan test slump dan membuat benda
uji kubus/silinder untuk dilakukan pengetesan di laboratorium.
f. Water tanker disediakan untuk mensupply air yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan ini.
Page 17
4.3.20. Baja Tulangan U 24 Polos
Metode kerja untuk pekerjaan baja tulangan U 24 Polos adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan.
c. Baja tulangan dipotong dengan alat barcutter machine dan dibengkokkan
dengan alat barbending machine di lokasi pekerjaan dan dirangkai sesuai
dengan gambar rencana.
Page 18
g. Keranjang bronjong disiapkan dan kemudian dipasangkan di lokasi pekerjaan
sesuai gambar kerja. Batu pengisi kemudian diletakkan satu demi satu
kedalam keranjang bronjong sedemikian rupa agar tercapai kepadatan
maksimum dengan rongga sekecil mungkin. Jika diperlukan akan dilakukan
pengujian berat isi dari bronjong, agar asumsi berat isi dalam perencanaan
dapat tercapai dilapangan..
h. Pengisian batu kedalam keranjang bronjong dilakukan secara bertahap,
seiring dengan pemasangan bronjong dan pengisian batu disebelahnya.
i. Setelah pengisian batu selesai, keranjang ditutup, diikat dan dikencangkan
dangan batang penarik.
j. Dalam arah vertical, sambungan keranjang bronjong dibuat tidak dalam satu
garis, akan tetapi dibuat berselang dan sesuai dengan gambar kerja.
k. Secara bertahap, material timbunan diisikan dibelakang keranjang bronjong
yang telah berisi batu dan dipadatkan dengan alat pemadat mini vibro roller
dan atau stamper.
l. Langkah pekerjaan berulang hingga mencapai elevasi rencana.
Page 19
h. Setelah semua agregat padan selanjutnya cor kembali dengan aspal bitumen
yang berfungsi sebagai waterproofing agar air tidak masuk kedalam bagian
agregat.
Page 20
d. Hasil bongkaran diangkut ke lokasi pembuangan menggunakan dump truck.
Page 21
- Lapisi tack coat diseluruh lokasi permukaan lubang.
- Masukkan bahan (campuran aspal panas) lapis per lapis dan lakukan
pemadatan dengan mini vibro roller.
- Lakukan pemeriksaan elevasi / kerataan permukaan dengan menggunakan
mistar (straightedge).
- Bila diperlukan dan telah disetujui Direksi Pekerjaan lakukan pembersihan.
Page 22
b. Lokasi tiang rel pengaman digali sampai kedalaman rencana.
c. Tiang rel pengaman dimasukkan ke dalam lubang dan kemudian dicor
sehingga dapat berdiri dengan kuat.
d. Batang rel pengaman dipasang pada tiang-tiang rel pengaman.
e. Pembersihan dan pemeliharaan setelah pemasangan.
Page 23
Pekerjaan ini mencakup pembersihan dan perbaikan rambu jalan, patok pengaman
dan patok kilometer yang rusak, perbaikan rel pengaman dan pengecatan kembali
huruf yang tak terbaca pada rambu jalan.
Demikianlah tulisan ini, diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan atau penjelasan
perihal metode kerja pekerjaan – pekerjaan utama dan penjelasan perihal metode pelaksanaan
untuk menyelesaikan pekerjaan Paket Rekonstruksi / Peningkatan Struktur Jalan Cibeureum
(Bandung) – Jln. Sukarno-Hatta (Bandung).
Iskak Efferin
Direktur Utama
Page 24