Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

Pengajuan peminjaman dana kepada Bank BRI Palu terhadap usaha


“Sayuran Hidroponik”

ADELVIN MBIRONGI
E 321 17 335

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia membuat semakin bertambah


kecilnya peluang untuk diterima bekerja di perusahaan. Banyak orang yang lebih memilih
bekerja di sebuah perusahaan ketimbang membuka usaha sendiri. Banyak alasan mengapa
kebanyakan orang lebih memilih bekerja di perusahaan ketimbang berwirausaha, tidak punya
modal, tidak punya keterampilan, dan ada yang takut karena gagal.
Perlu diketahui bahwa dalam berwirausaha memang memerlukan modal, keterampilan,
keuletan serta tekad yang kuat untuk bisa mengembangkan bisnisnya. Banyak dari mereka
yang sudah memulai berwirausaha mengalami kegagalan yang menyebabkan mereka terauma
dan kapok untuk mencoba lagi karena sudah kehilangan waktu dan uangnya, namun
sebaliknya, banyak pula dari mereka yang mencoba dan terus mencoba sehingga usahanya
menjadi sukses.
Dalam proposal ini saya mengangkat usaha menanam sayuran dengan sistem
hidroponik karena melihat potensi pasar sayuran hidroponik yang sangat bagus. Menanam
sayuran dengan sistem hidroponik lebih banyak keunggulannya dibandingkan dengan sistem
tanam konvensional. Lebih cepat, banyak, higienis dan lebih terjaga kandungan nutrisinya
serta tidak mudah layu.
   Visi dan Misi
Ø  Visi
Menjadi produsen sayuran terbesar yang menghasilkan produk sayuran yang
sehat untuk masyarakat indonesia
Ø  Misi
Beorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
Menghasilkan produk sayuran yang sehat dan berkualitas
Tujuan dan Manfaat
·         Proposal ini saya buat untuk meyakinkan pihak perbankan agar bersedia
memberikan pinjaman dana untuk saya melakukan kegiatan usaha dengan harapan bisa
membuat sebuah rantai usaha dikalangan masyarakat sekitar.

1.2 RencanaUsaha
1.3 Gambaran Umum
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Tabel CashFlow


Tabel cash flow atau disebut tabel arus kas adalah tabel kuangan yang isinya
tentang penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada waktu periode
tertentu. Dengan adanya tabel cash flow ini kita akan bisa mengetahui tentang keuangan
dari perusahaan apakah sedang untung ataukah rugi.
Tabel cash flow memiki 3 elemen penting yaitu :
1. Arus kas dari kegiatan bisnis (operatingactivities)
Kas yang pertama ini adalah arus kas yang berasal dari kegiatan bisnis baik
pemasukan atau pengeluaran. Contohnya: Arus penerima dari konsumen, membayar gaji
bulanan, bayar listrik, dan lain sebagainya.
2. Arus kas dari kegiatan investasi (investingactivity)
Arus kas ini berasal dari kegiatan investasi perusahaan baik itu pemasukan atau
pengeluaran. Kegiatan yang masuk ke dalam investasi ini adalah aktivitas penjualan dan
pembelian dari aktiva perusahaan dan kegiatan yang ada hubungannya dengan piutang
perusahaan. Contohnya: pembelian kendaraan baru.
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan (financingactivities)
Arus kas yang ketiga ini adalah arus kas yang asalnya dari pendanaan yang
didapatkan oleh perusahaan. Contohnya: emisi saham, penjualan obligasi, dan lain
sebagainya
1.2 Payback Period(PP)
Pengertian Payback Period menurut para Ahli
Pengertian Payback Period menurut Dian Wijayanto (2012:247) adalah periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment).
Berdasarkan definisi dari Abdul Choliq dkk (2004), Payback Period adalah jangka waktu
kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu
proyek yang telah direncanakan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) Payback period
adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cashflows).

Cara Menghitung Payback Period


Payback Period atau Periode Pengembalian Modal dapat dihitung dengan cara membagikan
nilai investasi (cost of invesment) dengan aliran kas bersih yang masuk per tahun (annual net
cash flow).
Rumus Payback Period
Berikut ini adalah rumus Payback Period (PP) :
Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih
Catatan : Rumus ini mengasumsikan bahwa besarnya kas masuk bersih adalah sama pada
setiap periode atau sama pada setiap tahunnya.

1.3 Avarage of retrun

Accounting Rate of Return atau sering disingkat dengan ARR adalah suatu metode
analisis yang mengukur besarnya tingkat keuntungan dari suatu investasi. Metode Analisis
yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Tingkat Pengembalian Akuntansi ini pada
dasarnya adalah mengukur pendapatan atau laba tahunan yang diharapkan dari hasil suatu
investasi. Dengan kata lain, ARR ini menghitung berapa banyak uang yang akan dikembalikan
ke investor dari suatu investasi.

Dengan perhitungan Accounting Rate of Return atau ARR ini, investor dapat
menganalisis risiko yang terlibat dalam membuat keputusan investasi dan memutuskan apakah
penghasilannya cukup tinggi untuk menerima tingkat risiko yang akanterjadi.
Rumus ARR (Accounting Rate of Return) atau Tingkat Pengembalian Akuntansi ini
dihitung dengan membagi pendapatan dari Investasi dengan biaya Investasi. Pada umumnya,
kedua angka ini adalah angka tahunan atau rata-rata angka tahunan. Namun kita dapat juga
menggunakan angka mingguan atau bulanan tergantung pada kebutuhan kita. Hasil dari
perhitungan ARR ini biasanya ditampilkan dalam bentuk persentase (%).
ARR = Pendapatan Bersih dari Investasi / Biaya Investasi
atau
ARR = Rata-rata Pendapatan Bersih dari Investasi / Rata-rata Biaya Investasi

1.4 Net Present Value(NPV)

Net Present Value atau sering disingkat dengan NPV adalah selisih antara nilai
sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar pada
periode waktu tertentu. NPV atau Net Present Value ini.

Mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset ataupun investasi berdasarkan
arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan
dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net Pressent Value menggunakan harga
pembelian awal dan nilai waktu uang (time value of money) untuk menghitung nilai suatu aset.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang dikurangi
dengan harga pembelianawal.

NPV atau Net Present Value ini banyak digunakan dalam penganggaran modal untuk
menganalisa profitabilitas dari sebuah proyek ataupun proyeksi investasi. Para pemilik modal
ataupun manajemen perusahaan dapat menggunakan perhitungan NPV ini untuk mengevaluasi
apakah akan berinvestasi atau tidak berinvestasi pada suatu proyek baru ataupun investasi pada
pembelian aset baru. Dalam bahasa Indonesia, Net Present Value atau NPV ini disebut juga
dengan “Nilai Bersih Sekarang” atau “Nilai Bersih SaatIni”.
Rumus NPV ini cukup rumit karena menambahkan semua arus kas masa
depan dari investasi, mendiskon arus kas tersebut dengan tingkat diskonto dan
menguranginya dengan Investasi awal. Persamaan dan Rumus Net Present Value
(NPV) ini dapat dilihat dibawah ini :

NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0

atau

Dimana :

NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)


Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)

Selain rumus NPV diatas, kita juga dapat menggunakan tabel PVIFA
(Present Value Interest Factor for an Annuity) kemudian masukan hasilnya ke
persamaan atau rumus NPV dibawah ini :

NPV = (Ct x PVIFA(r)(t)) – C0


BAB III ASPEK PENILAIAN

3.1 Aspek hukum


Hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-nya) yang
mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan
yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan
uang dari para entrepreneur dalam resiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif atau
tujuan adalah untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Hukum bisnis juga bisa diartikan
sebagai hukum dagang atau hukum perusahaan tetapi dengan pengertian sangat sempit.
Sedangkan fungsi hukum bisnis sendiri yaitu sebagai sumber informasi yang berguna bagi
praktisi bisnis, untuk memahami hak dan kewajibannya dalam praktek bisnis, agar terwujud
watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan, wajar, dan dinamis. Sedangkan
untuk aspek pokok dari asas hukum bisnis yaitu. aspek kontrak (perjanjian) yang menjadi
sumber hukum paling utama dimana masing-masing pihak tunduk pada perjanjian yang telah
disepakati bersama. aspek kebebasan membuat perjanjian dimana para pihak bebas membuat
dan menentukan isi dari perjanjian yang disepakati bersama. Maka dari itu izin dari usaha
sayuran hidroponik merupakan legal atau resmi .

3.2 Aspek pasar dan pemasaran


Aspek pasar adalah inti dari penyusunan Studi Kelayakan Proyek, karena permintan
pasar terhadap produk merupakan dasar untuk menyediakan produk.Oleh karena itu studi
mengenai Aspek Pasar bertujuan untuk mengetahui besarnya permintaan terhadap produk yang
akan disediakan dan menempatkan produk yang akan dipasarkan pada posisi yang
menguntungkan sehingga proyek bisa dijalankan.
Strategi pemasaran yang dirancang harus meliputi semua faktor yang berhubungan
dengan produk, seperti kondisi pasar pada saat ini, analisa SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Treaty) atau analisa mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman,
strategi promosi, strategi perolehan laba dan pengendalian.
Strategi pemasaran diperlukan untuk mengetahui cara yang paling cocok untuk
memasarkan produk kita. Strategi pemasaran yang tepat menjamin kesuksesan proyek sesuai
dengan timeline proyek yang sudah disusun. Jadi aspek pasar dan pemasaran harus terlebih
dahulu kita tau apa yang di pasarkan dan bagaimana cara memasarkanya.
3.3 aspek keuangan
Ibu Adelvin hendak mengajukan peminjaman ke bank BRI sekiranya bisa menambah
modal dalam menjalankan usaha yang akan di buka. Usaha ini yaitu “usaha sayuran
hidropinik” yang tentunya akan diminati kalangan semua orang.
Gambaran perhitungan usaha ini seperti berikut :
Tahun 2019 usaha “sayuran hidroponik” berinvestasi dengan modal sendiri
Rp.22.000.000 dan modal kerja Rp. 7.000.000 umur ekonomis selama 5 tahun dan disusutkan
tanpa nilai sisa. Pengembalian tingkat harga yang di inginkan 15% perkiraan laba setelah pajak
selama 5 tahun yaitu : 4.000.000, 4.500.000, 5.200.000, 5.500.000 dan 6.000.000. berapa kas
bersih yang diterima di akhir tahun? PP? ARR? NPV? IRR? PI? Layak atau tidak?
RENCANA
KEUANGAN

kebutuhan Jumlah Harga


sewa lahan 2 tahun  Rp         3.000.000
tandon air 10 buah  Rp         1.000.000
pembibitan  Rp             300.000
pipa pvc 320 batang  Rp       14.000.000
paranet 100 m  Rp         1.000.000
pompa air aquarium 20 buah  Rp         1.000.000
biaya lain lain  Rp         1.300.000
Total  Rp       22.000.000

biaya produksi
kebutuhan Jumlah Harga
nutrisi 20 set  Rp             1.300.000
listrik dan air 4 bln  Rp             1.600.000
rockwool 16 slab  Rp             880.000
Benih 1000 gr  Rp               220..000
tenaga kerja 3 orang  Rp         3.000.000
Total  Rp         7.00.000

3.3.1Tabel cashflow
Biaya penyusutan : (22.000.000 – 7.000.000) / 5 thn = 3.000.000

Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 15% PV


Kas bersih
2019 4.000.000 3.000.000 7.000.000 0,869 6.083.000
2020 4.500.000 3.000.000 7.500.000 0,756 5.670.000
2021 5.200.000 3.000.000 8.200.000 0,657 5.387.000
2022 5.500.000 3.000.000 8.500.000 0,571 4.853.500
2023 6.000.000 3.000.000 9.000.000 0,497 4.473.000
Jumlah 26.466.500

3.3.2 Tabel Payback period

Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 15% PV


Kas bersih
2019 4.000.000 3.000.000 7.000.000 0,869 6.083.000
2020 4.500.000 3.000.000 7.500.000 0,756 5.670.000
2021 5.200.000 3.000.000 8.200.000 0,657 5.387.000
2022 5.500.000 3.000.000 8.500.000 0,571 4.853.500
2023 6.000.000 3.000.000 9.000.000 0,497 4.473.000
Jumlah 26.466.500
Jika tiap tahun sama = (investasi/kas bersih pertahun) x 1 tahun
Jika tiap tahun beda = investasi = Rp. 22.000.000
Procced tahun 1 = Rp. 7.000.000 –
= Rp. 15.000.000
Procced tahun 2 = Rp. 7.500.000-
= Rp. 7.500.000
PP = ( 7.500.000/8.200.000) x 12 bulan = 10,9 bulan atau 11 bulan (2 tahun 11 bulan)
Berdasarkan perhitungan diperoleh PP < Umur Investasi, maka usaha sayuran hidroponik
layak dijalankan

3.3.3 Net present value (NPV)

Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 15% PV


Kas bersih
2019 4.000.000 3.000.000 7.000.000 0,869 6.083.000
2020 4.500.000 3.000.000 7.500.000 0,756 5.670.000
2021 5.200.000 3.000.000 8.200.000 0,657 5.387.000
2022 5.500.000 3.000.000 8.500.000 0,571 4.853.500
2023 6.000.000 3.000.000 9.000.000 0,497 4.473.000
Jumlah 26.466.500

Investasi = 22.000.000
NPV = Total PV kas bersih – investasi
NPV = 26.466.500-22.000.000
NPV = 4.466.500
NPV positiv, maka usaha layak diterima.

3.3.4 Net present value (NPV)

Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 15% PV


Kas bersih
2019 4.000.000 3.000.000 7.000.000 0,869 6.083.000
2020 4.500.000 3.000.000 7.500.000 0,756 5.670.000
2021 5.200.000 3.000.000 8.200.000 0,657 5.387.000
2022 5.500.000 3.000.000 8.500.000 0,571 4.853.500
2023 6.000.000 3.000.000 9.000.000 0,497 4.473.000
Jumlah 26.466.500

PV Kas bersih
PI=
PV investasi

26.466.500
PI=
22.000.000

PI = 1,2 PI> 1, Maka usaha layak diterima.

3.3.5 Internal Rate of Return

Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 15% PV


Kas bersih
2019 4.000.000 3.000.000 7.000.000 0,869 6.083.000
2020 4.500.000 3.000.000 7.500.000 0,756 5.670.000
2021 5.200.000 3.000.000 8.200.000 0,657 5.387.000
2022 5.500.000 3.000.000 8.500.000 0,571 4.853.500
2023 6.000.000 3.000.000 9.000.000 0,497 4.473.000
Jumlah 26.466.500

Kutub nilai NPV positif


NPV =
NPV =
Tahun EAT Penyusutan Proceed DF 15% PV
Kas bersih
2019 4.000.000 3.000.000 7.000.000 0,869 6.083.000
2020 4.500.000 3.000.000 7.500.000 0,756 5.670.000
2021 5.200.000 3.000.000 8.200.000 0,657 5.387.000
2022 5.500.000 3.000.000 8.500.000 0,571 4.853.500
2023 6.000.000 3.000.000 9.000.000 0,497 4.473.000
Jumlah 26.466.500

Kutup nilai NPV negativ


NPV =
NPV =

3.3.6 B/C ratio (benefit and cost ratio)

B Total pendapatan ❑
= = =¿ B/C > 1, maka usaha layak untuk di jalankan.
C Total pengeluaran ❑
3.4 aspek tekhnis/operasi
Aspek operasi atau teknis juga disebut sebagai aspek produksi. Hal yang perlu
diperhatiakan dalam aspek ini meliputi masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak
(layout), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi..
Aspek teknis menjadi bagian penting dalam studi kelayakan bisnis. Analisis teknis diperlukan
untuk memastikan gagasan atau ide yang sudah dipilih tersebut layak dijalankan.
Hal ini dilihat dari adanya ketersediaan lokasi, bahan, alat, teknologi (metode),
keterampilan SDM, serta dana yang diperlukan guna mendukung kelancaran proses produksi,
sehingga nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan.

3.5 aspek manajemen dan organisasi


Aspek Manajemen dan Organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis
untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk
dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak
mungkin akan mengalami kegagalan.
Baik menyangkut masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secara
keseluruhan haruslah disusun dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah
tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Untuk keperluan
kelayakan bisnis yang perlu dianalisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan diterapkan secara benar.

3.6 Aspek ekonomi dan sosial


Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belumada
campur tangan dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif.
Dari sisi negatif yaitu perubahan demografi, budaya dan kesehatanmasyarakat juga perubahan
gaya hidup,adat istiadat dan struktur sosiallainnya.Dari sisi positif yaitu adanya alat
transportasi, listrik, air juga tersedianya jembatan bagi masyarakat sekitarnya.
Aspek ekonomi dan sosial ini perlu diperhatikan karena dampak yang terjadisaat
terjadinya kesalahan sangat banyak. Diharapkan aspek ekonomi dan sosial inilebih banyak
memberikan keuntungan dari kerugian apabila berdirinya sebuahusaha atau proyek. jadi, dalam
aspek ekonomi dan sosial yang perlu dtelaah apakah jika usahaatau proyek dijalankan akan
memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial

3.7 Aspek dampak Lingkungan Hidup


Usaha sayuran hidroponik di kota Palu merupakan bisnis yang memiliki prospek yang
baik sekaligus menantang. Namun dibutuhkan kreatifitas, inovasi dan strategi yang tepat untuk
bersaing dengan sesama pengusaha dibidang ini agar kita lebih bisa menarik pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai