Anda di halaman 1dari 4

KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.2460-9129) Vol. 2, No.

1, September 2016

PENGARUH PEMBERIAN MEDAN MAGNET TERHADAP


KONSTANTA DIELEKTRIK MATERIAL AgCrO2

1
Lalu A. Didik
1
Dosen Program Studi Tadris Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Mataram

ABSTRAK

Suatu material dapat mengalami polarisasi dalam suatu medan magnet atau magnetisasi di bawah pengaruh medan
listrik yang sering disebut sebagai material multiferroik. Telah dilakukan pengukuran nilai konstanta dielektrik di
bawah pengaruh medan magnet dari material multiferroik AgCrO 2 dengan variasi kuat medan magnet 0 mT, 5 mT, 10
mT, 15 mT, 20 mT dan 25 mT. Medan magnet dihasilkan oleh dua set kumparan 1000 lilitan dengan sumber tegangan
sebesar 220 V. Kuat medan magnet diukur menggunakan teslameter dan konstanta dielektrik diukur menggunakan LCR
meter. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai konstanta dielektrik sebesar 29,6; 33,32; 36,46; 41,17; 42,37;
48,42. Tampak bahwa semakin besar kuat medan magnet, semakin besar nilai konstanta dielektrik. Peningkatan
konstanta dielektrik disebabkan karena senyawa ini mengalami magnetisasi yang mengakibatkan menurunnya medan
listrik efektif di antara plat. Akibatnya kapasitansi akan meningkat dan konstanta dielektrikpun meningkat.

Kata kunci : Multiferroik, AgCrO2, Medan Magnet, Konstanta Dielektrik

PENDAHULUAN pada suatu material, (b) konstribusi ionik yang


Konstanta dielektrik merupakan ukuran diasosiasikan dengan gerak relatif kation dan anion
kemampuan suatu material untuk menyimpan dalam medan elektrik, (c) Polarisasi orientasional
muatan listrik (Barsoum, M. E. 2003; Chi Kao, disebabkan karena rotasi dipol molekul dalam
Kwan. 2004; Newnham, R. E. 2005). Dalam bentuk medan. Selain ketiga penyebab tersebut, sumber
skalar, definisi ini dituliskan sebagai, polarisasi suatu material juga disebabkan oleh
pergerakan pembawa muatan, yaitu perpindahan
D = ɛE (1) ion atau elektron dibawah pengaruh medan listrik.
dimana D displacement elektrik yang diukur
Pengukuran Konstanta Dielektrik.
(C/m2), ɛ merupakan permeativitas listrik dan E
Pada saat medan listrik diberikan pada dua
adalah medan listrik (V/m). Konstanta dielektrik
plat logam sejajar yang terpisah sejauh d akan
(ɛr) merupakan nilai perbandingan relatif antara
mengasilkan adanya sejumlah muatan yang
permeativitas material dengan permeativitas ruang
tersimpan pada plat logam sejajar tersebut. Hal ini
hampa udara,
disebabkan muatan bergerak yang dihasilkan oleh
ɛr = ɛ / ɛ0 (2) perbedaan potensial tidak dapat menyeberangi plat
karena di antara kedua plat terdapat material
dimana ɛ0 = 8,85 x 10-12 F/m. Secara umum, dielektrik. Material dielektrik merupakan material
Displacement elektrik merupakan jumlah muatan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
yang disimpan pada elektrode ditambah Polarisasi (Andersen, J.C. 1990; Vlack Van. H. L. 1964).
(C/m2)
Kemampuan untuk menyimpan muatan disebut
D = ɛ0 E + P (3) kapasitansi yang didefiniskan sebagai muatan yang
tersimpan dibagi tegangan yang digunakan,
Secara sederhana besarnya polarisasi
disebabkan oleh 4 sumber yaitu : (a) komponen C = q/V (4)
elektronik yang disebabkan oleh induksi medan
pada awan elektron yang mengelilingi tiap atom
KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.2460-9129) Vol. 2, No. 1, September 2016

Dimana C memiliki satuan Couloumb per Volt atau


Farad. Jika medan potensial listrik diberikan (tanpa
pengaruh medan magnet) pada sebuah kristal
dengan potensial seperti persamaan diatas, akan
menghasilkan magnetisasi sebesar,

(8)

(a) Sebaliknya, polarisasi elektrik yang timbul saat


medan magnet bernilai nol sebesar,

(9)

Fenomena ini sering disebut sebagai efek


magnetoelektrik linier. Efek magnetoelektrik linier
hanya muncul pada material ferromagnet dan
terlarang bagi semua material diamagnet serta
(b) paramagnet (Authier, A. 2003).
Berdasarkan hubungan tersebut, kita dapat
Gambar 1. Kapasitor Plat Paralel (a) Disisipi Udara (b) menurunkan persamaan untuk mendiskripsikan
Disisipi Bahan Dilektrik (Barsoum, M. hubungan antara magnetisasi dan polarisasi.
2003). Persamaan 8 menunjukkan kebergantungan
suseptibilitas dielektrik dan sebagai
Kapasitansi bergantung pada luas plat, jarak konsekuensinya permeativitas listrik relative
antara kedua plat dan material dielektrik antara (konstanta dielektrik) pada medan magnet. Seperti
kedua plat. Sehingga kita dapat menuliskan halnya persamaan 8, persamaan 7 menunjukkan
kapasitansi pada kapasitor plat paralel sebagai, bahwa suseptibilitas magnet bergantung pada
medan listrik (Authier, A. 2003). Berdasarkan
C = ɛr ɛ0 A/d (5) persamaan 7, tampak bahwa nilai magnetisasi
berbanding lurus dengan timbulnya medan listrik
Dimana, (polarisasi). Semakin besar medan magnet yang
diberikan akan meningkatkan polarisasi elektronik
ɛr = C/Cudara (6) sehingga akan meningkatkan nilai konstanta
dielektrik material tersebut (Authier, A. 2003).
ɛr merupakan konstanta dielektrik dan biasa disebut
permeativitas relatif.
METODE PENELITIAN
Magnetodielektrisitas A. Penyiapan Sampel
Pada tahun 1894 Curie menemukan bahwa Sintesis AgCrO2 dilakukan dengan metode
material dapat mengalami polarisasi dalam medan solid state reaction bahan dasar Ag2O dan Cr2O3.
magnet atau mengalami magnetisasi dalam medan Semua bahan ditimbang terlebih dahulu kemudian
listrik. Prediksi ini telah diberikan dengan lebih digerus selama 2 jam. Setelah digerus, bahan
teliti oleh Landau dan Lifshitz (Authier, A. 2003; dikompaksi dengan tekanan 3 ton atau sekitar 200
Malashevich, A. 2010) yang mengungkapkan bar. Bahan dipanaskan pada suhu 11500C
hubungan antara polarisasi elektronik dengan menggunakan metode isothermal sintering dengan
magnetisasi suatu material. Landau dan Lifshitz lama penahanan selama 12 jam dan dengan
menjelaskan hubungan antara polarisasi dan C per jam.
magnetisasi dengan menggunakan ekspansi Sampel yang dihasilkan dalam bentuk pelet
kenaikan potensial termodinamika di dalam dengan ketebalan 3, 11 mm dan diameter 11, 23
material tersebut. Untuk material yang termasuk mm.
dalam grup titik, potensial termodinamika dapat
dituliskan sebagai,
B. Karakterisasi Sifat Dielektrik
Setelah didapatkan sampel berbentuk pelet,
(7)
sampel kemudian dikarakterisasi sifat dielektrik dan

2
KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.2460-9129) Vol. 2, No. 1, September 2016

magnetodielektrik menggunakan set peralatan LCR Data keluaran dari LCR meter berupa nilai
meter lengkap dengan sumber tegangan 220 V dan kapasitansi material. Nilai konstanta dielektrik
dua buah kumparan 1000 lilitan untuk dihitung menggunakan persamaan 5.
membangkitkan medan magnet serta militeslameter
untuk mengukur besarnya medan magnet yang
digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil pengukuran konstanta dielektrik
di bawah pengaruh variasi medan magnet
ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Kapasitansi dan


Penghitungan Konstanta Dielektrik Di Bawah
Pengaruh Medan Magnet

Variasi
Medan Kapasitansi Konstanta
No
Magnet (pF) Dielektrik
(mT)
1 0 8,34 29,60
2 5 9,39 33,32
3 10 10,33 36,46
Gambar 2 Set Alat Ukur Magnetodilektrisitas 4 15 11,60 41,17

Variasi medan magnet yang digunakan 5 20 11,94 42,37


adalah 5 mT, 10 mT, 15 mT, 20 mT, dan 25 mT. 6 25 13,65 48,42
Variasi medan magnet didapatkan dari variasi
besarnya beda potensial yang dihasilkan oleh
sumber tegangan. Adanya pengaruh medan magnet pada saat
pengukuran konstanta dielektrik akan menghasilkan
Ag2O + Cr2O3 2 AgCrO2 peningkatan nilai konstanta dielektrik. Gambar 4
menunjukkan grafik magnetodieletrisitas senyawa
ferroelektrik AgCrO2. Tampak bahwa peningkatan
medan magnet akan mengakibatkan peningkatan
Ag2O ditimbang Cr2O3 ditimbang nilai kapasitansi material.

Dicampur dan digerus selama 2 jam

Dikompaksi dengan tekanan 200 bar

Dipanaskan pada suhu 1150 0C


selama 12 jam dengan kenaikan suhu
200 0C per jam

Karakterisasi Magnetodielektrisitas menggunakan


LCRmeter dengan variasi medan magnet

Pembahasan dan Kesimpulan Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Variasi Medan


Magnet dengan Kapasitansi dan Konstanta
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Dielektrik Material AgCrO2

3
KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.2460-9129) Vol. 2, No. 1, September 2016

Berdasarkan persamaan 8 tentang coupling karena pergerakan dinding domain magnetik


magnetodielektrik dapat dijelaskan bahwa disertai pergerakan momen dipol elektrik dekat
peningkatan konstanta dielektrik disebabkan karena domain magnetik. Hal ini akan mengakibatakan
senyawa ini mengalami magnetisasi yang respon dielektrik. Akibatnya momen dipol elektrik
mengakibatkan menurunnya medan listrik efektif di meningkat yang tentunya akan meningkatkan
antara plat. Akibatnya kapasitansi akan meningkat konstanta dielektrik.
dan konstanta dielektrikpun meningkat
(Malashevich, A. 2010).
Untuk menjelaskan tentang coupling DAFTAR PUSTAKA
magnetik – elektrik digunakan efek Maxwell-
Andersen, J.C. 1990. Material Science Fourth Edition.
Wagner (Mitsuda, S dkk. 2010). Ilustrasi
Chapman and Hall : London
pergerakan domain magnetik pada peristiwa Authier, A. 2003. International Tables of
magnetoelektrik ditunjukkan pada Gambar 5. Crystallography Volume D : Physical
Dispersi dielektrik dalam bentuk pergerakan Properties of Crystal. Kluwer Academic
dinding domain 4SL dihubungkan dengan Publisher
displacement oksigen dekat dinding – dinding Barsoum, M. W. 2003. Fundamentals of Ceramics. IOP
domain magnetik. Publishing
Chi Kao, Kwan. 2004. Dielectric Phenomena in Solids.
Elsevier Academic Press : California
Malashevich, A. 2010. Theory of Orbital Magneto
Elektrik. Response. New Journal of Physics 12.
053032
Mitsuda S, Yamano M, Kuribara K, Nakajima T,
Masuda K, Yoshitomi K, Terada N, Kitazawa
H, Takenaka K, Takamasu T. 2010. Dielectric
Relaxation in a Nonferroelectric Phase of
Magnetoelectric Multiferroic CuFeO2. Journal
of Physics : Conference series 200, 012120
Newnham, R. E. 2005. Properties of Material. Oxford
University Press : New York
Vlack Van. H. L. 1964. Material Science for Engineers.
Gambar 5. Gambar Skematik Struktur Magnetik 4SL dan USA : Addision – Wesley Publishing
Displacement Ion Oksigen Akibat Coupling Company, Inc.
Magneto-electrik (Mitsuda, S dkk. 2010).
Biografi Penulis
Ion Oksigen yang terletak pada pusat kisi Lalu A. Didik, lahir di Praya, 27 Mei 1989. S1
triangular bergerak dari spin paralel menuju spin ditempuh di Universitas Negeri Malang dan S2
anti paralel yang memberikan keuntungan karena ditempuh di Universitas Brawijaya. Selama kuliah
adanya pertukaran energi. Sebagai akibatnya, konsen pada penelitian Fisika Material dan aktif sebagai
tampak pada Gambar 5 di atas bahwa displacement Asisten Peneliti pada grup penelitian Teknologi Sistem
ion oksigen disebabkan oleh pergerakan dinding dan Material Maju (ASMAT). Saat ini penulis aktif
doamain 4SL sepanjang sumbu hexagonal [110]. sebagai Dosen Prodi Tadris Fisika IAIN Mataram.
Sebagai catatan displacement tersebut bersifat 3 E-mail : laluadidik27@gmail.com
Dimensi bukan 2 Dimensi. Oleh karena itu,
pergerakan dinding domain magnetik disertai
pergerakan momen dipole elektrik dekat domain
magnetik akan mengakibatakan respon dielektrik.
Akibatnya momen dipol elektrik meningkat yang
tentunya akan meningkatkan konstanta dielektrik.

SIMPULAN DAN SARAN


Adanya pengaruh medan magnet pada saat
pengukuran konstanta dielektrik akan menghasilkan
peningkatan nilai konstanta dielektrik senyawa
AgCrO2.
Peningkatan nilai konstanta dilektrik
karena pengaruh medan magnet ini disebabkan
4

Anda mungkin juga menyukai