Anda di halaman 1dari 94

LATIHAN

PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
KLAS D
1. TEORI API & ANATOMI
2. PRINSIP-PRINSIP
KEBAKARAN
PENCEGAHAN KEBAKARAN
3. TEKNIK PEMADAMAN
4. KEBAKARAN
PENGETAHUAN MENGHADAPI
KEADAAN DARURAT KEBAKARAN
PRE TEST
1. API/KEBAKARAN SEBAGAI HASIL REAKSI KIMIA (OKSIDASI) YANG
BERSIFAT EXOTHERMIS YANG MENGHASILKAN PANAS ,
CAHAYA/NYALA
DAN ASAP. SEBUTKAN UNSUR-UNSUR API/KEBAKARAN !

2. KAPAN ALAT PEMADAM API RINGAN DIGUNAKAN ?

3. - ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) JENIS APA SAJA YANG ADA DI
LINGKUNGAN TEMPAT KERJA ANDA ?.............
- APA FUNGSI FIRE PROTECTION SYSTEM DI TEMPAT KERJA
- FIRE PROTECTION SYSTEM APA SAJA DI LINGKUNGAN TEMPAT KERJA
ANDA …………………

4. DARI KONSEP PENANGGULANGAN KEBAKARAN,


KAPAN PRINSIP-PRINSIP PENANGGULANGAN KEBAKARAN TERSEBUT
DILAKSANKAN ? ………………………
MENGAPA SETIAP KARYAWAN

/PEGAWAI HARUS MEMAHAMI

MASALAH K3/HSE ?...............


HSE (K3)
BERSIFAT UNIVERSAL

SEMUA FIHAK BERKEPENTINGAN UNTUK


MENGHINDARI RESIKO KECELAKAAN
KERJA (SELAMAT)

SELAMAT ADALAH SALAH SATU


KEBUTUHAN SETIAP INDIVIDU,
TERHINDAR DARI SEGALA KONDISI
DAN SITUASI YANG TIDAK
DIINGINKAN
DIMANA SETIAP PEKERJAAN
DILAKSANAKAN?.............................
DI TEMPAT
KERJA
Adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya
(UNDANG2 NO.1/1970 PASAL 1(1) TENTANG K3)

UNSUR-UNSUR TEMPAT KERJA


1. TEMPAT DILAKUKAN PEKERJAAN BAGI SUATU USAHA
2. TENAGA KERJA YANG BEKERJA DISANA
3. SUMBER ATAU SIMBER-SUMBER BAHAYA/BAHAYA KERJA
KEWAJIBAN PERUSAHAAN
DALAM PENERAPAN SMK3
PP NO. 50/2012
TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAGMEN KESELAMATAN & KESEHATAN
KERJA (SMK3)

LAMPIRAN II
TENTANG PEDOMAN PENERAPAN SMK3

Butir 5
Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan
harus menunjukkan komitmen terhadap K3
sehingga SMK3 berhasil diterapkan dan
dikembangkan.
Butir 6
Setiap pekerja/buruh dan orang lain yang
berada di tempat kerja harus berperan serta
dalam menjaga dan mengendalikan
pelaksanaan K3
POTENTIAL HAZARDS
(Potensi Bahaya)
Adalah kondisi yang berpotensi dapat menjadi
sumber penyebab cidera, luka, kematian,
kerusakan, gangguan , atau kerugian


DASAR HUKUM

Pasal 3 : Dengan Peraturan Perundangan


ditetapkan Syarat-Syarat keselamatan Kerja

a. MENCEGAH & MENGURANGI KECELAKAAN

MENCEGAH, MENGURANGI
b. DAN MEMADAMKAN KEBAKARAN

MENCEGAH DAN MENGURANGI


c. BAHAYA PELEDAKAN
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP-186/MEN/1999
TENTANG UNIT PENANGGULANGAN
KEBAKARAN DI TEMPAT KERJA

Pasal 2 (1)
PENGURUS ATAU PENGUSAHA wajib

Mencegah
Mengurangi
Dan memadam
kebakaran
Latihan
Penanggulangan
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA
NO. KEP-186/MEN/1999

PASAL 2 (2)

a. Pengendalian Setiap Bentuk Energi


b. Penyediaan Sarana Deteksi, Alarm, Pemadam
Kebakaran dan Sarana Evakuasi
c. Pengendalian Penyebaran Asap, Panas dan Gas
d. Pembentukan Unit Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Kerja
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA
NO. KEP-186/MEN/1999

e. Penyelenggaraan Latihan dan Gladi


Penanggulangan kebakaran secara berkala.

f. Memiliki Buku Rencana Penanggulngan Keadaan


Darurat Kebakaran, bagi tempat kerja yang
memperkerjakan lebih dari 50 orang tenaga kerja
dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya
kebakaran sedang dan berat.
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI
NO. : KEP-186/MEN/1999
TENTANG UNIT PENANGGULANGAN
KEBAKARAN DI TEMPAT KERJA

PASAL 5
PEMBENTUKAN UNIT
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Petugas Peran Kebakaran
2. Regu Penanggulangan Kebakaran
3. Koordinator Unit Penanggulangan Kebakaran
4. Akhli Spesialis Penanggulangan Kebakaran
Sebagai penanggung Jawab Teknis
Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Tk. Dasar Tk. Dasar II Pratama
I
PETGAS REGU KOORDINATOR.
PERAN PENANGGUNG
PENANGGULANGAN. UNIT JAWAB
KEBAKARAN KEBAKARAN PENANGGULANGAN. TEKNIK K3
KEBAKARAN PENANGGULANGAN.
KEBAKARAN
KOMPETEN
SI UNDANG2 NO 13/2003
Tentang Ketenagakerjaan
Pasal 1 (10)
Kompetensi adalah
Kemampuan kerja setiap individu
yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan
(di tempat kerja)
PETUGAS PERAN KEBAKARAN
(Kep Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP-186/MEN/1999)
Pasal 1e
Petugas Peran Kebakaran
Adalah petugas yang ditunjuk dan diserahi tugas tambahan untuk
mengidentifikasi sumber bahaya dan melaksanakan upaya
penanggulangan kebakaran di unit kerja.

Pasal 7 (1)
1. Mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya
Faktor yg dpt menimbulkan bahaya kebakaran
2. Memadamkan Kebakaran pada tahap awal
3. Mengarahkan Evakuasi orang dan Barang
4. Mengadakan Koordinasi dengan Instansi terkait
5. Mengamankan Lokasi Kebakaran
RASIO JUMLAH MINIMUM
KLASIFIKASI, KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI
PERSONIL PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI TEMPAT
KERJA
DIKAITKAN DENGAN RESIKO BAHAYA
(SK. MENAKER RI No.:KEP.186/MEN/1999)
JUMLAH TINGKAT RESIKO BAHAYA KEBAKARAN
TENAGA
KERJA RINGAN SEDANG I SEDANG II SEDANG III BERAT
2D 2D 3D 4D 5D
- - 2C 3C 4C
25 Orang - - 1B 1B 1B
- - 1A 1 A 1A
4D 4D 6D 8D 10 D
- - 3C 4C 5C
50 Orang - - 1B 1B 1B
- - 1A 1A 1A
8D 8D 10 D 12 D 14 D
- - 4C 5C 6C
100 Orang 1B 1B 1B 1B 1B
- - 1A 1A 1A
16 D 16 D 20 D 24 D 28 D
- - 5C 6C 7C
200 Orang 2B 2B 2B 2B 2B
- - 1A 1A 1A
24 D 24 D 30 D 36 D 42 D
300 Orang 6C 6C 7C 8C 9C
atau lebih 3B 3B 1B 3B 3B
1A 1A 1A 1A 1A
UNDANG-UNDANG NO 1/1970TENTANG KESELAMATAN KERJA

PASAL 9 (3)
PENGURUS DIWAJIBKAN MENYELENGGARA
KAN PEMBINAAN BAGI SEMUA TENAGA
KERJA YANG BERADA DIBAWAH
PIMPINANNYA DALAM PENCEGAHAN
KECELAKAAN DAN PEMBERANTASAN
KEBAKARAN SERTA PENINGKATAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PULA DALAM PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA PADA KECELAKAAN
TEORI API
& ANATOMI
KEBAKARAN
Api menurut ilmu ekonomi merupakan
kebutuhan elite yaitu pada jumlah atau
besaran yang proporsional dan terkendali
merupakan kawan yang sangat dibutuhkan
oleh manusia.

Tetapi apabila api tersebut besarnya tidak


proporsional dan tidak dapat dikendalikan
yang kita kenal dengan kebakaran maka akan
menjadi lawan bagi manusia.
APA API ITU ?.....
Suatu masa/zat yang dapat
timbul karena adanya
reaksi oksidasi yang
bersifat Exothermis dan
dapat menghasilkan Panas,
nyala, cahaya dan asap

22
API
BERTEMUNYA BAHAN BAKAR (FUEL)

Premium, Kerosine, LNG/CNG, ,


SUMBER PANAS (HEAT) LPG, Solvent, Pelumas, dll

Api, bara api, loncatan


bunga api listrik, Udara (O2)
hubungan pendek, logam
panas, reaksi eksotermis
JADI UNTUK MEWUJUDKAN API AWAL
DIPERLUKAN : 3 UNSUR
1. Bahan Bakar (Fuel)
Ini harus menjadi uap terlebih dahulu
2. Sumber Panas (Heat/Energi)
Diperlukan sampai mencapai Titik Nyala
3. OXYGEN (O2) – SEBAGAI
OXYDATOR
UNTUK MUDAH MENGINGATKANNYA
MAKA API DIGAMBARKAN DALAM BENTUK
SEGITIGA API
THE FIRE
TRIANGLE
(SEGITIGA API)

Ox
EL

y
FU

ge
n
HEAT

DALAM KONDISI YANG PROPOSIONAL


10/10/2017 25
Flammable
? Range

Ox
at

y
ge
He

• FLASH POINT

n
• FIRE POINT
? • AUTO IGNITION
TEMPERATURE

? FUEL ?

THE FIRE TRIANGLE


26
SUHU PENYALAAN
SENDIRI (AUTO IGNITION
TEMPERATURE)

Suhu dimana suatu zat dapat menyala


dengan sendirinya tanpa adanya sumber
panas dari luar
AUTO IGNITION TEMPERATURE
(Untuk Beberapa Bahan Bakar)

▪ PREMIUM 257,2oC ▪ Arang 125oC


▪ KEROSINE 228oC ▪ Kertas Koran 185oC
▪ PARAFINE 316oC ▪ Kapas 225oC
▪ ACETYLENE 335oC ▪ Jerami 170oC
▪ PROPHANE 467oC ▪ Serbuk Gergaji 195oC
▪ BUTHANE 405oC
BATAS/DAERAH BISA TERBAKAR
(FLAMMABLE/COMBUSTIBLE RANGE)

Batas konsentrasi campuran antara uap bahan


bakar dengan udara yang dapat terbakar
(menyala) bila dikenai sumber panas
Dibatasi oleh:

• Batas Bisa Terbakar Atas (UEL/UFL)


• Batas Bisa Terbakar Bawah (LEL/LFL)
FLAMMABLE RANGE
(DAERAH BISA TERBAKAR)

LEL UEL
⦿ PREMIUM 1,4 - 7,4
⦿ KEROSINE0,7 - 5,0
⦿ CRUDE OIL 1.0 - 10.0
⦿ JET FUEL 0,6 - 3,7
⦿ PROPANE 2,3 - 9,5
⦿ BHUTANE 1,9 - 8,5
⦿ ACYTELENE 2,5 - 8,2
⦿ SPIRITUS 4,3 - 19,0
FLAMMABLE RANGE
Setiap jenis bahan bakar
memiliki batasan LEL & UEL.
Campuran
kurus
Menguap/bocor

FUEL
Campuran
gemuk (LIQUID)

LEL = Lower Explosive Limit (Batas bawah)


UEL = Upper Explosive Limit (Batas atas)
10/10/2017 31
FLAMMABLE RANGE
UNTUK CRUDE 0IL
Flammable Range

Konsentrasi campuran
antara uap bahan baker
dengan udara yang dapat
KO
terbakar/,emyala bila NS
dikebai sumber panas EN
TR
ASI
UA
P
MI
NY
AK
Cara
Perhitungan
Flammable
Range

EXPLOSIME
10/10/2017 33
CARA PENGUKURAN
DAN PERHITUNGAN

CONTOH :
FLAMMABLE RANGE
CRUDE OIL : 1 S/D 10%
BILA EXPOSIMETER MENUNJUKAN ANGKA
PENGUKURAN 60%
MAKA : 60/100 X 1% = 0,6% UAP DI UDARA.
KESIMPULAN : KONSENTRASI UAP BELUM BISA
TERBAKAR (MASIH AMAN)

10/10/2017 34
TITIK BAKAR (Fire Point)
Adalah suhu terendah dimana suatu zat
(bahan bakar) cukup mengeluarkan uap
dan terbakar (menyala terus menerus) bila
diberi sumber panas.

Contoh:
PREMIUM - 43oC
KEROSINE - 38oC hingga 70oC
PARAFINE - 38oC
3. DENSITY

Adalah perbandingan antara berat uap suatu zat


dengan udara. Bila berat uap lebih dari 1, maka
uap akan selalu turun kepermukaan

Contoh : ACETYLENE = 0,9


AMONIAK = 0,6
BUTHANE = 2,6
PROPHANE = 1,56
HYDROGEN = 0,069

10/10/2017 36
KATEGORI CAIRAN MUDAH
TERBAKAR
• High Fire Hazard
Flash Point <73oF ( <22.8oC)
• Moderate Fire Hazard
Flash Point >73oF – 140o F [22.8oC -
60oC)
• Slight Fire Hazard
Flash Point >140oF (>60oC)

REF. NFPA Guideline


PANA 4. Reaksi berantai
Dalam siklus nyala api adalah reaksi kimia
CO2 S H2 O oksidasi eksotermal secara berantai

3. Fire Point
Reaksi nyala akan kontinyu apabila ada siklus
panas yang sanggup menghasilkan uap terus
Rantai reaksi menerus.

VAPORIZATIO
2. Flammable range.
N
O Kadar uap bahan bakar di udara harus
O 2 dalam campuran yang seimbang.
2 FUEL
1. Vaporization.
Cx Hx Diperlukan energi awal untuk merubah bahan
bakar kedalam bentuk uap. Suhu yang
dibutuhkan disebut flash point
SOURCE ENERGY
Proses terjadinya api dimulai bila
terdapat tiga unsur yaitu
bahan/benda mudah terbakar (fuel),
oksigen dan sumber panas dalam
kondisi yang seimbang/konsentrasi
tertentu, timbullah reaksi oksidasi
atau dikenal sebagai proses
pembakaran.
UNSUR-UNSUR API
1 OXYGEN (O2)

Oksigen (O2) adalah dari udara.


Paling sedikit sekitar 15% volume oksigen
dalam udara agar terjadi pembakaran.

Ada beberapa bahan bakar yang


mempunyai cukup banyak kandungan
oksigen yang dapat mendukung
terjadinya pembakaran (Oxydator)

10/10/2017 40
OXYGEN (O2)
TERDAPAT
DI MANA-MANA
DI UDARA (O2) = 21 %
N2 = 79 %
ZAT LAIN = 1 %

TERDAPAT PADA IKATAN


UNSUR LAIN : H2SO4, SiO2
H2O, DLL

DI BUAT DI
LABORATORIUM
BAHAN OKSIDATOR
Adalah bahan kimia yang mungkin tidak mudah
terbakar tapi dapat menimbulkan kebakaran ini
dikarenakan sifat bahan kimia ini yang dapat
menghasilkan oksigen

• Kalium Peroksida
• Natrium Peroksida
• Hydrogen Peroksida
• Magnesium Peroksida
• Barium Peroksida
APAKAH BENAR
PEMBAKARAN MEMERLUKAN O2
APAKAH BENAR
PEMBAKARAN MEMERLUKAN O2
PENGARUH OXYGEN (O2)
TERHADAP MAMNUSIA

19.5 % Kandungan minimal OXYGEN diudara.


15 - 19% Kemampuan bekerja menurun, gangguan awal
12-14% Nafas ngos2an, tidak dapat membuat
keputusan dengan baik
10-12% Nafas ngos2an, bibir membiru
8-10% Mental hancur/ panik/ kalap, lemah, pusing,
muntah, tidak sadar
6-8% 8 menit – fatal ; 6 menit - 50% fatal
4 -5 menit – kemungkinan membaik
4-6% Koma dan dalam 40 detik, meninggal
Pengaruh
Angin
Pada saat terjadi kebakaran O2 akan
berkurang yang mengakibatkan tekanan
udara menurun, maka akan terjadi arus angin
besar sehingga kobaran nyala api cepat
menjalar

Angin
2 SUMBER PANAS (HEAT)

Sumber panas diperlukan untuk


mencapai suhu penyalaan sehingga
dapat mendukung terjadinya
kebakaran.

10/10/2017
Sumber Energi
(Sumber Panas/Heat)
Listrik
Sambaran petir
Listrik Statis
Rokok
Api terbuka
Pemotongan/pengelasan
Permukaan panas
Bunga api Mekanik
Reaksi kimia
Penangasan
1. KEBAKARAN
DISEBABKAN
OLEH
LISTRIK
● Pembebanan lebih
● Sambungan tidak sempurna
● Perlengkapan tidak standar
● Pembatas arus tidak sesuai
● Kebocoran isolasi
● Sambaran petir
PEMASANGAN
INSTALASI LISTRIK
2. SAMBARAN
PETIR

OBYEK-OBYEK YANG
TIDAK DILINDUNGI
PENYALUR PETIR ATAU
INSTALASI PENYALUR
PETIR TIDAK BERFUNGSI
EFEK SAMBARAN PETIR
1.Kerusakan pada peralatan listrik
2.Kerusakan pada struktur
3.Cidera/ kematian pada mahluk hidup
4.Kerusakan pada alam
LONCATAN API AKIBAT
AKUMULASI LISTRIK
STATIS YANG PADA
UMUMNYA TERJADI PADA
GESEKAN PADA BAHAN
NON KONDUKTOR
Pengikatan (Bonding) berarti bagian konduktor dalam setiap peralatan
dihubungkan satu sama lain sehingga tidak akan ada loncatan arus listrik
statis antar peralatan.

Pembumian (Grounding) berarti bagian konduktor dalam sebuah peralatan


dihubungkan dengan kabel listrik yang ditanam di tanah sehingga arus
listrik statis dapat dialirkan ke tanah dan tak menyebabkan kebakaran
4. Kebakaran Akibat Rokok
a. MEROKOK DITEMPAT
YANG TERLARANG
b. MEMBUANG
PUNTUNG ROKOK
SEMBARANGAN
c. DLL.
5. API TERBUKA
PENGGUNAAN API PADA
TEMPAT-TEMPAT TERDAPAT
BAHAN-BAHAN YANG MUDAH
TERBAKAR
6.
PEMOTONGAN/
PENGELASAN

PEKERJAAN
PEMOTONGAN ATAU
PEKERJAAN
PENGELASAN
7. PERMUKAAN PANAS

KONTAK LANGSUNG
ANTARA INSTALASI
ATAU PERALATAN
PANAS YANG TIDAK
DILINDUNGI
8. BUNGA API
MEKANIK

SEJENIS
LETIKAN
BUNGA API
PADA MESIN
GERINDA
9. REAKSI KIMIA
REAKSI DARI
UNSUR-UNSUR KIMIA, ANTARA LAIN

Calcium Carbide, Potassium


Phosphide, Potassium,
Magnesium Hydride, Calcium
Manganese Silicon, Boron
Trifluoride Dimethyl Etherate,
Barium, Aluminium Hydride
10. AUTO IGNITION
TEMPERATURE/SUHU
PENYALAAN SENDIRI

TUMPUKAN SAMPAH

GUDANG KURANG
VENTILASI
3 BAHAN BAKAR
(FUEL)
Bahan bakar adalah semua benda yang
dapat TERBAKAR, Ada tiga wujud
bahan bakar :

1. PADAT
2. CAIR
3. GAS
10/10/2017

JENIS BAHAN
BAKAR
a) Benda Padat
Bahan bakar padat yang terbakar akan meninggalkan
sisa berupa abu atau arang setelah selesai terbakar.
Contohnya: kayu, batu bara, plastik, gula, lemak,
kertas, kulit dan lain-lainnya.

b) Benda Cair
Bahan bakar cair contohnya: bensin, cat, minyak
tanah, pernis, turpentine, solar, alkohol,, Dan
lainnya.

c) Benda Gas
Bahan bakar gas contohnya: gas alam (LNG), LPG,
Acetylene, propane, butane, dan lain-lainnya.

62
Ingat

BAHAN BAKAR YANG TERBAKAR ADALAH


UAPNYA (VAPOR). JADI UNTUK
MENGUAPKAN BAHAN BAKAR,
DIPERLUKAN PEMANASAN. UAP BARU BISA
MENYALA, BILA BERCAMPUR
DENGAN UDARA DALAM PERBANDINGAN
YANG DAPAT TERBAKAR

DISEBUT :
(FLAMMABLE RANGE)
1 1
2 PERCOBAAN 2
DISULUT

SOLAR

API TIDAK LANGSUNG


DAPAT MENYALA
3
TETRAHEDRON OF FIRE
TEORI SEGITIGA API MENGALAMAI PERKEMBANGAN
DENGAN DIKETEMUKAN UNSUR KEEMPAT. PENEMUAN INI
DIDASARKAN PENELITIAN & PENGEMBANGAN BAHAN
PEMADAM JENIS TEPUNG KIMIA (DRY CHEMICAL) DAN HALON
(HALOGENETED HYDROCARBON)

• Dalam Tetrahedron of Fire proses terjadinya


api mempunyai 4 unsur yaitu :
1. Bahan bakar (Fuel)
2. Zat asam (oxygen)
3. Sumber Panas
4. Reaksi Pembakaran Berantai
REAKSI
PEMBAKARAN BERANTAI
Proses pembakaran yang normal (timbul nyala), reaksi
kimia yang terjadi menghasilkan beberapa zat hasil
pembakaran yaitu :
– CO, CO2, SO2, asap dan gas.
– Hasil yang lain dari reaksi ini adalah atom bebas (free atom)
oxygen dan hydrogen yang disebut radicals, yaitu bentuk hydroxil
(simbol OH).
– Bila ada 2 gugus OH, mungkin pecah menjadi H2O dan radical
bebas O. (2OH 2H2O + O radikal)
– O radikal ini selanjutnya sebagai umpan lagi pada proses
pembakaran sehingga disebut reaksi pembakaran berantai.
Kebakaran adalah suatu reaksi
pembakaran yang tidak terkendali
dan menimbulkan kerugian materi/
keselamatan manusia, atau dapat
juga dapat diartikan sebagai api
yang tidak terkendali/ tidak
dikehendaki serta menimbulkan
kerugian.
API
1. MENYALA DITEMPAT YANG
SEMESTINYA
2. MUDAH DIKENDALIKAN
3. BERGUNA BAGI MANUSIA

Kebakaran
1. Menyala di tempat yang tidak
semestinya
2. Sulit dikendalikan
3. Menimbulkan kerugian : harta, benda,
Jiwa manusia dan kerusakan
lingkungan
1. Terbatasnya keterangan dan
pengetahuan tentang
kebakaran
2. Kelalaian manusia
3. Hewan
4. Kesengajaan
5. Alam
1. KERUGIAN HARTA BENDA
2. KORBAN JIWA ATAU CACAT
3. KERUGIAN /KEHILANGAN USAHA
4. EKONOMI SOSIAL

Peristiwa kebakaran adalah


peristiwa bersifat kekal,
maksudnya sesudah kebakaran
terjadi tidak bisa dikembalikan lagi
kedalam bentuk semula (sebelum
terjadi kebakaran).
Kerugian
Bagi Pegawai
1. Cedera Ringan, Catat Tetap, Kematian.
2. Masalah Kejiwaan yang di akibatkan Cacat
Tetap, Kerusakan Anggota Tubuh atau
Kehilangan harta benda
3. Kesedihan dan penderitaan keluarga
4. Beban masa depan
Dalam konsentrasi tertentu senyawa kimia
hasil Pembakaran dapat mengancam
keselamatanJiwa manusia
SIFAT-SIFAT BAHAN
YANG MUDAH TERBAKAR
DIPENGARUHI OLEH

1. Titik Nyala (Flash Point)


2. Auto Ignition Temperature
(Suhu Penyalaan Sendiri)
3. Flammable Range
(Daerah Bisa Terbakar)
3. DENSITY

Adalah perbandingan antara berat uap suatu zat


dengan udara. Bila berat uap lebih dari 1, maka
uap akan selalu turun kepermukaan

Contoh : Acetylene = 0,9


Amoniak = 0,6
Buthane = 2,6
Prophane = 1,56
hydrogen = 0,069

10/10/2017 76
TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN
KEBAKARAN
INTENSITAS

Flashover
3 - 10 menit

TH
OW STEDY
Fully development fires

DE
(600-1000 o C)
GR

CA
Initiation

Y
TIME
Sourc
e
Energ
y
FENOMENA
KEBAKARAN

1, Flash Over
2, Back Draft
3, BLEVE
FLAS OVER - SAAT TERJADI PENYALAAN SERENTAK
YANG MELIBATKAN SELURUH BENDA YANG ADA
DI DALAM RUANGAN, DITANDAI DENGAN
PECAHNYA KACA-KACA
BAHAYA FLASH OVER

Tersedia cukup Oksigen


Panas sangat tinggi
Semua bahan mudah terbakar telah terpanaskan
mencapai titik penyalaan
BACK DRAFT
APAKAH BACK DRAFT? ………
MASUKNYA OKSIGEN SECARA TIBA-TIBA PADA
SUATU RUANGAN TERTUTUP PADA TAHAP
KEBAKARAN MULAI SURUT DENGAN KONDISI GAS
CO YANG BELUM TERBAKAR CUKUP BANYAK DAN
OKSIGEN KURANG, SEHINGGA MENGAKIBATKAN
KEBAKARAN DAN LEDAKAN DARI ARAH SUMBER
MASUKNYA OKSIGEN TERSEBUT.
BACK DRAFT

ar
KEBAKARAN DALAM

Ud
RUANG TERTUTUP

a
KEHABISAN OKSIGEN

BILA ADA KESEMPATAN


UDARA MASUK
AKAN TERJADI LEDAKAN
BENTUK KEBAKARAN

Masuknya oksigen secara tiba-tiba pada ruangan tertutup saat tahap kebakaran mulai
Surut, dengan kondisi material / bahan bakar masih cukup banyak dan oksigen berkurang, sehingga mengakibatkan
ledakan dari arah sumber masuknya oksigen tersebut

a
ar
Ud
KEBAKARAN DALAM
RUANG TERTUTUP
KEHABISAN OKSIGEN
BILA ADA KESEMPATAN
UDARA MASUK
AKAN TERJADI LEDAKAN

•Low Oxigen – High Heat


•Smoldering Fire
•High Fuel Vapor Concentration
•CO & Carbon may Cause Backdraft

Tanda-Tanda Back Draft


• Pintu panas dan handle pegangannya
• Asap keluar - masuk dari celah2 pintu/ lobang-lobang
• Suara mendesis atau raungan
BACKD
sugiri 85
RAFT
BLEVE
(Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion)

BLEVE itu terjadi karena kegagalan secara tiba-tiba (pecah


secara tiba-tiba) dari container/tangki penyimpanan dimana
peristiwa pecahnya tangki tersebut akibat dari berbagai macam
penyebab

seperti : Kebakaran,
Berkurangnya kekuatan tangki karena korosi,
Kegagalan safety/relief valve
STEP-STEP TERJADINYA BLEVE
Ada api didekat tangki yang menyimpan bahan cair Api memanaskan dinding
tangki Cairan yang berada didalam tangki akan menyerap panas dari dinding
tangki, yang menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur cairan tersebut
dan naiknya tekanan didalam tangki (akibat proses penguapan cairan)
Apabila api terus membesar dan menjankau sebagain besar dari tangki.
Dimana panas telah merubah seluruh cairan yang berada didalam tangki
menjadi uap, sehingga tidak ada lagi cairan yang menyerap panas dari
dinding tangki. Maka suhu dinding tangki akan terus meningkat
menyebabkan hilangya kekuatan dinding tangki. Karena tekanan tangki terus
meningkat seiring bertambahnya uap didalam tangki dan kekuatan dinding
tangki terus menurun maka tangki akan pecah karena tidak kuat menahan
tekanan dan terjadilah ledakan uap Ledakan ini akan menghasilkan
gelombang energy (Shock wave) dan proyektil yang dapat merusak apapun
yang dilaluinya.
BLEVE
(Boiling Liquid Expanding
Vapor Explosion)

peledakan tangki gas cair


yang mendidih akibat paparan panas

PAPARAN TANKI BAHAN BAKAR


PANAS GAS CAIR

10/10/2017 88
PERPINDAHAN
PANAS
1. KONDUKSI
2. KONVEKSI
3. RADIASI
1. KONDUKSI
Konduksi adalah perpindahan panas
yang terjadi secara molekuler, jadi
panas berpindah di dalam suatu bahan
penghantar (konduktor) dari satu titik
ketitik lain yang memiliki temperatur
lebih rendah.
2. KONVEKSI
Konveksi adalah perpindahan panas yang
berhubungan dengan bahan fluida atau bahan
yang dapat mengalir dalam bentuk gas atau
cairan. Pada konveksi panas berpindah dengan
berpindahnya bahan penghantar, atau lebih
tepat bahan pembawa panas tersebut. Sebagai
gambaran adalah apabila terjadi kebakaran di
lantai bawah sebuah bangunan bertingkat,
maka panas akan dibawa oleh asap atau gas
hasil pembakaran yang panas ke lantai di
atasnya.
3. RADIASI
Perpindahan panas dengan cara
radiasi tidak membutuhkan suatu
bahan penghantar seperti pada dua
perpindahan panas sebelumnya. Pada
radiasi panas berpindah secara
memancar, jadi panas dipancarkan
segala arah dari suatu sumber panas.
Sebagai contohnya adalah radiasi sinar
matahari, yang kita semua tahu bahwa
dari jarak yang jutaan kilometer
melalui ruang kosong di antariksa
panas matahari dapat sampai ke
bumi.
1. Kebakaran tidak akan dihapus dari muka bumi karena api
merupakan bagian dari kehidupan. Kebakaran dapat dicegah
sekecil mungkin bila kita memahami penyebab kebakaran dan
langkah tindak pencegahan.
2. Kebakaran dapat terjadi dimanapun, kapanpun pada
siapapun.
3. Pencegahan kebakaran merupakan langkah yang paling
efisien, efektif karena dilakukan SEBELUM kehadiran api
kebakaran sehingga kerugian harga benda dan jiwa dapat
dihindari.
4. Sarana Fire Protection (APAR, Hydrant, dll) yang tersedia
akan tidak menghasilkan OPTIMAL bila tidak didukung
OPERATOR yang trampil.
5. Ketrampilan apapun hanya diperoleh dengan berlatih secara
tepat + Konsistent !

Anda mungkin juga menyukai