Anda di halaman 1dari 11

KOMPETISI TANAMAN

DI SUSUN OLEH :

1. Sri Wahyuningsih
2. Ega sagita
3. Mardianus Randianto
4. Haddad Firman
5. Firnanda Syahbandi

PENDAHULUAN

Semua organisme di alam hidup saling berdampingan satu dengan yang lainnya
dengan cara saling berinteraksi. Interaksi yang terjadi antara organisme-organisme
tersebut di dalam suatu populasi dapat bersifat positi-positif, positof-netral, positif-
negatif, dan negatif-negatif. Persaingan di alam dapat terjadi antara individu-individu
dalam satu jenis (intraspesifik) ataupun dari dalam satu jenis yang berbeda
(interspesifik), persaingan tersebut terjadi karena individu-individu mempunyai
kebutuhan ang sama terhadap faktor-faktor yang gersedia dalam jumlah yang terbatas di
dalam lingkungan seperti tempat hidup,,cahaya, air, dan sebgainya.

Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam


yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan
cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak diatur dengan baik, hasil tanaman akan ikut
terpengaruh. jarak tanam rapat akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik
inter maupun intraspesies.

Kehadiran gulma dapat memberikan dampak negatif bagi usaha budidaya


tanaman, baik terhadap hasil tanaman budidaya maupun terhadap proses produksi.
Dampak kerugian yang ditimbulkan anatara lain menurunkan hasil pertanian akibat
persaingan dalam hal sumberdaya yang tersedia, menurunkan mutu hasil pertanian
akibat campuran biji gulma maupun bagian lainnya, merupakan tanaman inang hama
dan penyakit, mengakibatkan keracunan bagi tanaman pokok akibat senyawa allelopati
mempersulit atau menghambat pekerjaan di lapangan dan pengelolaan hasil,

1
menghambat atau merusak peralatan, menurunkan debit air, menurunkan
kualitas air, menghambat lalu lintas air, irigasi dan pendangkalan perairan.

Dampak negatif kehadiran gulma pada lahan pertanaman budidaya sangat


bervariasi karena dipengaruhi oleh iklim, jenis tanaman, jenis gulma, mekanisme
asosiasi gulma dan tanaman, kompetisis atau persaingan merupakan salah satu
mekanisme asosiasi yang dapat menurunkan hasil produksi tanaman. Persaingan antar
gulma dan tanaman pokok adalah persaingan interspesifik (interspesifik competition)
yang karena terjadi antar spesies tumbuhan yang sama merupakan persaingan
intrspesifik (intrspesific competition), kompetisi dapat terjdai jika salah satu dari dua
atau lebih organisme yang hidup bersama-sama membutuhkan faktor lingkungan yang
sangat terbatas persediaannya dan tidak mencukupi bagi kebutuhan bersama. kompetisi
dapat diartikan juga sebgai periode dimana gulma tumbuh bersama-sama dengan
tanaman budidaya meskipun belum diketahui secara pasti apakah terjadi persaingan
diantara keduanya terhadap faktor-faktor pertumbuhan dalam jumlah minimal.

2
PEMBAHASAN

A. Kompetisi Pada Tumbuhan


Kompetisi berasal dari kata compete yang berati mencari atau mengejar
sesuatu yang secara bersamaan dibutuhkan oleh lebih dari satu pencari.
Persaingan (kompetisi) pada tanaman menerangkan kejadian yang menjurus
pada hambatan pertumnbuhan tanaman yang timbul asosiasi lebih dari satu
tanaman dan tumbuhan lain. Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai
kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak
menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. persaingan ini akan
berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-individu yang terlibat.
Kompetisi dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar
tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas
pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap
pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. sumber daya alam
tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh.
Kompetisi dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
 Kompetisi intraspesifik yakni persaingan antara organisme yang
sama dalam lahan yang sama.
 Kompetisi interspesifik yakni persaingan antara organisme yang
beda spesies dalam lahan yang sama.
 Intraplant competition yakni persaingan antar organ tanaman,
misalnya antar organ vegetatif atau organ vegetatif lawan orgaan
generatif dalam satu tubuh tanaman.
 Interplant competition yakni persaingan antar dua tanaman
berbeda atau bersamaan spesiesnya dapat pula terjadi pada intra
maupun interplant competition.
B. . Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hubungan sesama tanaman
yaitu :
 Adanyan kompetisi yang disebabkan kekurangan sumber energy atau
sumber daya lainnya yang terbatas seperti sinar matahari, unsur hara, dan
air. Kompetisis ini disebut juga alelospoli.
 Tumbuhan tertentu baik masih hidup atau sudah mati menghasilkan
senyawa kimia yang dapat mempengaruhi tumbuhan lain. Senyawa
kimia tersebut disebut allelopati.
 Adanya pengaruh baik fisik maupun biologis lingkungan yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jenis-jenis tumbuhan
yang bertindak sebagai tuan rumah atau inang.
Faktor-faktor lingkungan juga akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman.
Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan

3
tanaman. Tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungannya., disini terlihat
bahwa tumbuhan saling mempengaruhi dengan lingkungannya, begitu pula
biasanya vegetasi yang tumbuh disekitar ekosistem tersebut juga spesifik atau
tertentu, karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja yang dapat hiup
berdampingan.
Tumbuhan yang mempunyai sifat menolak terhadap tumbuhan yang tidak
disukainya, yaitu dengan mengeluarkan zat kimia yang dapat bersifat bagi jenis
tertentu. Sifat tersebut dinamakan allelopati. hubungan interaksi sesama tanaman
dalam usaha mengkomposisiskan jenis-jenis tanaman misalnya untuk keperluan
estettika, perlu diketahui bahwa hubungan sesama tanaman tertentu memerlukan
bantuan tanaman tertentu saja, misalnya untuk perlindungan.
Tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan zat-zat yang dapat merangsang atau
meracuni jenis tumbuhan lain. Senyawa-senyawa ini dapat biji-bii tanaman yang
ada disekitarnya.
C. Pengaruh Kompetisi Intraspesifik Dan Interspesifik Terhadap
Produktivitas Tanaman.
Organisme satu dengan organisme lain berinteraksi di alam, baik interaksi
bersifat positif maupun negative. Interkasi antar organisme satu dengan yang
lain dapat berupa hubungan mutualisme, antibiosis, komensalisme,
amensalisme, kanibalisme, netral, kompetisi, dan lain-lain. Dalam system
budidaya tanaman di suatu wilayah atau lahan, dilakukan pengaturan
lingkungan tumbuh dengan tujuan menghindari hal-hal yang mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Beberapa perlakauan yang
dilakukan ditujukan untuk mengurangi persaingan antara tanaman
sesamaspesies yang dibudidayakan, dengan tanamn budidaya dengan tanaman
lain, maupun tanaman dengan organisme lain yang ikut berperan didalam suatu
ekosistem di wilayah yang sama. Persaingan tersebut merupakan persaingan.
Kompetisi tanaman adalah persaingan antara dua tanaman atau lebih,
sejenis maupun berbeda jenis, untuk memperebutkan faktor-faktor pendukung
kehidupan yang sama –sama dibutuhkan karena faktor-fator tersebut terbatas.
Kompetisis yang terjadi pada tumbuhan dapat berupa perebutan sumber daya
yang terbatas atau saling menyakiti antar individu yang sejenis dengan
kekuatan fisik. Kompetisi yang terjadi antar individu sejenis disebut sebagai
kompetisi intra-spesifik. Sedangkan interaksi antar individu yang tidak sejenis
disebut interaksi inter-spesifik.
Produksi tanaman adalah puncak dari berbagai proses yang terjadi dalam
suatu siklus hidup tanaman. setiap fase pertumbuhan dan perkembangan
tanaman berpengaruh terhadap produksi. Produktivitas tanaman ditentukan
oleh kemampuan tanaman berfotosintesis dan pengalokasian sebagian besar
hasil fotosintesis ke bagian yang bernilai ekonomi.

4
Ada beberapa macam kompetisi yakni kompetisi intraspesifik,
interspesifik, dan intra-tanaman. Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi antar
tanaman dari spesies yang yang sama. Kompetisi interspesifik adalah kompetisi
antara tanaman dari spesies yang berbeda. Sedangkan kompetisi intra-tanaman
adalah kompetisi di antara bagian-bagian tanaman pada suatu tanaman yang
sama. Pada system pertanian monokultur, jarak tanam yang terlalu dekat akan
mengakibatkan kompetisi akan air dan hara. Bila jarak tanamnya diperlebar
maka besarmya tingkat kompetisi tersebut semakin berkurang. Dalam system
pertanian campuran, kompetisi antar tanaman yang ditanam berdampingan
pada suatu lahan yang sama kering terjadi, bila ketersediaan sumber kehidupan
tanaman berada dalam jumlah terbatas. Kompetisi ini biasanya diwujudkan
dalam bentuk hambatan pertumbuhan tanaman lain. Beberapa faktor
lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman
antara lain : cahaya, tunjangan mekanik, suhu, udara, air, dan unsur hara.
Untuk mendapatkan faktor lingkungan yang optimal sehingga memungkinkan
tanaman untuk dapat tumbuh dengan baik, dapat dilakukan dengan pengaturan
jarak tanam. Pengaturan jarak tanam ini berkaitan erat dengan radiasi.
Pengaturan tanaman maupun kerapatan populasi memegang peranan penting
sehingga persaingan terhadap radiasi surya dapat dikurangi., dan tanaman
dapat menggunakan energi surya secara efisien. di samping itu, kerapatan
populasi juga mempengaruhi persaingan di antara tanaman dalam
menggunakan lengas tanaman dan unsur hara.
Faktor-faktor yang memepengaruhi kompetisi yaitu :
 Kehadiran suatu individu atau kelompok tanaman di sekitar suatu
individu atau lain.
 Kuantitas faktor pertumbuhan yang tersedia, kompetisi terjadi
apabila ketersediaan faktor pertumbuhan jimlahnya terbatas.
D. Contoh Kompetisi gulma dan tanaman budidaya
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman
budidaya tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang se
ngaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang
tidak diinginkan sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lainnya yang
berada disekitar tanaman pokok tersebut. Umumnya gulma dibedakan kedalam
tiga kelompok antara lain teki-tekian, rumput-rumputan, dan gulma daun lebar.
Yang pertama gulma teki-tekian, kelompok ini memiliki daya tahan luar biasa
terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dalam tanah
yang mampu bertahan berbulan-bulan. Selain itu gulma ini menjalankan jalur

5
fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam menguasai areal
pertanian secara cepat. Ciri-cirinya adalah penampang lintang batang berbentuk
segi tiga membulat, dan tidak berongga, memiliki daun yang berurutan
sepanjang batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun, dan titik tumbuh
tersembunyi. Kelompok ini mencakup semua anggota Cyperaceae (suku teki-
tekian) yang menjadi gulma. Contohnya teki lading, udelan, dan scirpus
morotimus.
Yang kedua gulma rumput-rumputan, gulma ini berdaun sempit seperti teki-
tekian tetapi memiliki stolon, alih-alih umbi. Stolon ini di dalam tanah
membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contoh gulma
kelompok ini adalah alang-alang. Dan yang terakhir gulma daun lebar, berbagai
macam gulma dari anggota Dicotyledonae termasuk kedalam kelompok ini.
Gulma ini biasanya tumbuh pada pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap
tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem pucuk
dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun terutama
pada daun permukaan bawah, lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada
nodusa, serta titik tumbuh terletak dicabang. Contoh gulma ini ceplukan,
wedusan, sembung rambut dan putri malu.
Gulma umumnya memiliki sifat-sifat umum yang dapat dibedakan dari
tanaman lain yaitu adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan terganggu, jumlah
biji yang dihasilkan banyak sekali, daya kompetisi tinggi, dormansi biji lama
sekali, kesanggupan bertahan hidup pada keadaan lingkungan tumbuh yang tidak
menguntungkan lebih besar, sanggup menyebar luas/berkembang biak secara
vegetative disamping pembiakan generative.
Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat
menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang
ditimbulkan gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok antara
lain terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok(tanaman
budidaya) dalam hal penyerapan zat, makanan atau unsur-unsur hara didalam
tanah,penangkapan cahay, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh. Sebagai
besar tumbuhan gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat toksin

6
(racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan menghambat
pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Peristiwa disebut dikenal dengan istilah
allelopati. Sebagai tempat hidup atau inang, maupun tempat berlindung hewan-
hewan tersebut dapat berkembang biak dengan baik. Akibatnya hama tersebut
akan menyerang dan memakan tanaman pokok ataupun tanaman budidaya.
Mempersulit pekerjaan diwaktu panen maupun saat pemupukan. Dan dapat
menurunkan kualitas produksi (hasil) dari tanaman budidaya, misalnya dengan
tercampurnya biji-biiji dari gulma yang kecil engan biji tanaman budidaya
Selain memiliki kerugian, gulma juga memiliki kelebihan antara lain sebagai
bahan penutup tanah dalam bentuk mulsa yang kemudian akan meningkatkan
bahan organic setelah melapuk, mengurangi atau mencegah bahaya erosi,
sebagai bahan makanan ternak, sebagai bahan bakar (biogas, anyaman), sebagai
media tumbuh jamur merang dan sebagai bahan obat-obatan tradisional.
gulma dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain preventif/
pencegahan, secara mekanis, secara kultur teknis, secara biologis, secara
kimiawi. Secara peventif cara ini ditujukan terhadap spesies –spesies gulma
yang sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh dilingkungan kita. Spesies
gulma asing yang cocok tumbuh di tempat-tempat baru dapat menjadi
pengganggu yang dahsyat
Kompetisi adalah hubungan interaksi antara dua individu tumbuhan baik
yang sesama jenis maupun berlainan jenis yang dapat menimbulkan pengaruh
negative bagi keduanya sebagai akibat dari pemanfaatan sumber daya yang ada
dalam keadaan terbatas secara bersama. Kompetisi yang terjadi di alam meliputi
kompetisi intraspesifik yaitu interaksi negative yang terjadi pada tumbuhan
berbeda jenis. Tanaman budidaya mempunyai kemampuan untuk bersaing
dengan gulma sampai batas populasi gulma tertentu. Setelah batas populasi
tersebut tanaman budidaya akan kalah dalam bersaing hingga pertumbuhan dan
produksi tanaman budidaya akan menurun. Kompetisi gulma dapat
menyebabkan penurunan jumlah individu tanaman yang dipanen. Kompetisi
antara gulma dan tanaman terjadi karena faktor tumbuh yang terbatas. Faktor
yang dikompetisikan anta lain hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh. Besarnya

7
daya kompetisi gulma tergantung pada beberapa faktor antara lain jumlah
individu gulma dan berat gulma, siklus hidup gulma, periode gulma pada
tanaman dan jenis gulma.
Secara umum gulma dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain
preventif/ pencegahan, secara mekanis, secara kultur teknis, secara biologis,
secara kimiawi. Secara peventif cara ini ditujukan terhadap spesies –spesies
gulma yang sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh dilingkungan kita.
Spesies gulma asing yang cocok tumbuh di tempat-tempat baru dapat menjadi
pengganggu yang dahsyat. Cara-cara pencegahan gulma masuk dan
menyebarkan gulma baru antara lain dengan membersihkan bibit-bibit
pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma, pencegahan penyangkutan jarak
jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak, pemberantasan gulma di sisi-
sisi sungai dan saluran-saluran pengairan, pembersihan ternak yang akan
diangkut, pencegahan pengangkutan tanaman berikut tanahnya dan lain
sebagainya.
Mengendalikan gulma secara mekanis dapat dilakukan dengan pengolahan
tanah yaitu menggunakan alat-alat seperti cangkul,garu,bajak,traktor dan
sebagainya. Pada umumnya juga berfungsi untuk memberantas gulma.
Kemudian pembabatan hanya efektif untuk mematikan gulma setahun dan
relative kurang efektif untuk gulma tahunan. Yang ketiga penggenangan yaitu
efektif untuk memberantas gulma tahunan. Caranya dengan menangani sedalam
15–25 cm selama 3–8 minggu.
Pengendalian gulma secara kultur teknis pada pengendalian ini disebut juga
pengendalian secara ekologis, oleh karena menggunakan prinsip-prinsip ekologi
yaitu mengelola lingkungan sedemikian rupa sehingga mendukung dan
menguntungkan pertanaman tetapi merugikan bagi gulmanya. Di dalam
pengendalian gulma dengan sistem budidaya ini terdapat beberapa cara anatar
lain pergiliran tanaman,budidaya pertanaman, dan penaungan. Pergiliran
tanaman yaitu bertujuan untuk mengatur dan menekan populasi gulma dalam
ambang yang tidak membahayakan contohnya padi-tebu-kedelai, padi-
tembakau-paddi.

8
Tanaman tertentu biasanya mempunyai jenis gulma tertentu pula, karena
biasanya jenis gulma itu dapat hidup dengan leluasa pada kondisi yang cocok
untuk pertumbuhannya. Budidaya pertanaman, penggunaan varietas ini cocok
untuk suatu daerah merupakan tindakan yang sangat membantu mengatasi
masalah gulma. Penanaman rapat agar tajuk tanaman segera menutupi ruang-
ruang kosong merupakan cara yang efektif untuk menekan gulma. Penaungan
dengan tumbuhan penutup mencegah perkecambahan dan pertumbuhan gulma,
sambil membantu pertanaman pokoknya dengan pupuk nitrogen yang kadang-
kadang yang dapat dihasilkan sendiri.
Pengendalian gulma secara biologis yaitu pengendalian gulma dengan
menggunakan organisme lain seperti insekta, fungi, ternak, ikan, dan
sebagainya.. pengendalian biologis yang intensif dengan insekta atau fungi
biasanya hanya ditujukan terhadap suatu spesies gulma asing yang telah
menyebar secara luas dan ini harus melalui proses penelitian yang lama serta
membutuhkan ketelitian.
Pengendalian gulma secara kimiawi adalah pengendalian gulma dengan
menggunakan herbisida. Yang dimaksud dengan herbisida adalah senyawa
kimia yang dapat digunakan untuk mematikan atau menekan pertumbuhan
gulma, baik secara selektif maupun non selektif. Macam herbisida yang dipilih
bias kontak maupun sistemil, dan penggunaannya bias pada saat pratanam,
pratumbuh atau pasca tumbuuh. Keuntungan pengendalian gulma secara
kimiawi adalah cepat dan efektif, terutama untuk areal yang luas. Beberapa segi
negtifnya ialah berbahaya keracunan tanaman, mempunyai efek residu terhadap
alam sekitar dan sebagainya. Sehubungan dengan sifatnya ini maka
pengendalian gulma secara kimiawi harus merupakan pilihan terakhir apabila
cara-cara pengendalian gulma lainnya tidak berhasil.

9
KESIMPULAN

Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang tumbuh di area yang tidak diinginkan
sehingga bersifat merugikan bagi tanaman yang dibudidayakan. Kompetisi gulma dapat
menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil panen.. Gulma dapat dikendalikan
dengan beberapa cara antara lain preventif, secara mekanis, secara biologis, secara
kultur dan secara kimiawi. Gulma sangat perlu dikendalikan karena dapat menyebabkan
adanya kompetisi antara tanaman pokok yang ditanam.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://medium.com/@shintya.tya06/kompetisi-gulma-dan-tanaman-budidaya-
bf086c6d79a3

https://wisnuadi.com/pengertian-kompetisi/

https://www.academia.edu/12158196/PENGARUH_KOMPETISI_INTRASPESIFIK_
DAN_INTERSPESIFIK_TERHADAAP_PRODUKTIVITAS_TANAMAN

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-kompetisi-pada-tanaman/4289

https://brainly.co.id/tugas/5853179

11

Anda mungkin juga menyukai