1
2
dalam tiga sumber yang berbeda yaitu pertumbuhan dalam tenaga kerja (L),
pertumbuhan dalam modal (K) dan pertumbuhan inovasi teknik (Adisasmita, 2013:
57).
Dalam tahap analisis ekonomi dan pasar modal, investor melakukan analisisn
terhadap berbagai alternatif keputusan tentang dimana alokasi investasi akan
dilakukan (dalam negeri dan atau luar negeri), serta dalam bentuk apa investasi
tersebut dilakukan (saham, obligasi, kas, property dan lainnya). Tahap berikitnya
yaitu analisis industry, meliputi analisis yang berdasarkan hasil analisis ekonomi dan
pasar untuk menentukan jenis-jenis industi mana saja yang akan dipilih (tentu saja
yang berprospek baik dan menguntungkan). Tahap ketiga yang didasari tahap
sebelumnya bertujuan untuk menentukan perusahaan-perusahaan atau saham mana
saja yang menguntungkan sehingga layak dijadikan pilihan investasi. Proses analisis
penilaian saham secara top-down terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. Analisis Ekonomi dan Pasar Modal.
Bertujuan untuk membuat keputusan alokasi penginvestasian dana di beberapa
negara atau dalam negeri dalam bentuk saham, obligasi , ataupun kas.
2. Analisis industri.
Bertujuan untuk menentukan jenis-jenis industry mana saja yang menguntungkan
dan mana yang tidak berprospek baik berdasarkan analisis ekonomi dan
pasar.
3. Analisis Perusahaan
Analisis Perusahaan bertujuan untuk menentukan perusahaan-perusahaan mana
dalam industry terpilih yang berprospek baik berdasarkan hasil analisis industri.
1) Kodisi Ekonomi dan Pasar Modal
Analisis Ekonomi adalah salah satu dari tiga analisis yang perlu dilakukan
investor dalam penentuan keputusan investasinya. Mengapa tahap ini penting?
Analisis ekonomi [perlu dilakukan karena kecenderungan adanya hubungan kuat
antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja suatu pasar
3
akan terjadi, maka masuk akal jika dikatakan harga saham terjadi sebelum
perubahan ekonomi makro benar-benar terjadi.
2) Variabel Makro Ekonomi
Lingkungan ekonomi makro adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi
perusahaan sehari-hari. Kemampuan investor dalam memahami dan meramalkan
kondisi ekonomi makro dimasa mendatang akan sangat berguna dalam
pembuatan keputusan investasi yang menguntungkan sehigga investor harus
memperhatikan beberapa indikator ekonomi makro yang bisa membantu mereka
dalam memahami dan mermalkan kondisi ekonomi makro. Beberapa variabel
ekonomi makro yang perlu diperhatikan oleh investor adalah sebagai berikut:
a. Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk domestik bruto adalah (PDB) adalah ukuran produksi barang dan
jasa total suatu negara. Pertumbuhan PDB yang cepat merupakan indikasi
terjadinya pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi membaik,
maka daya beli masyarakatpun akan meningkat, dan ini merupakan
kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan
penjualannya. Dengan meningkatnya penjualan perusahaan, maka
kesempatan perusahaan memperoleh keuntungan juga akan semakin
meningkat.
b. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran ditunjukkan oleh persentase dari total jumlah
tenaga kerja yang masih belum bekerja (meliputi pula pengangguran tak
kentara msupun pengangguran kentara). Tingkat pengangguran ini
mencerminkan sejauh mana kapasitas ekonomi operasi suatu negara bisa
dijalankan. Semakin besar tingkat pengangguran di suatu negara, berarti
semakin besar kapasitas operasi ekonomi yang belum dimanfaatkan secara
penuh. Jika hal ini terjadi maka tenaga kerja sebagai salah satu faktor
produksi utama tidak termanfaatkan secara penuh.
c. Tingkat Inflasi
5
mengetahui apa yang sedang terjadi di pasar modal ini dan mengapa hal itu bisa
terjadi. Investor juga perlu mengetahui situasi yang akan terjadi pada pasar
modal dimasa yang akan datang. Hal ini menyebabkan investor perlu melakukan
peramalan terhadap perubahan pasar modal, dan dalam melakukan proses
peramalan tersebut investor perlu menganalisis perubahan ekonomi makro yang
sedang dan akan terjadi.
Suatu hal yang perlu dicatat dalam melakukan peramalan perubahan pasar
modal adalah bahwa sulit bagi kita untuk selalu berhasil dalam meramal
perubahan pasar modal secara konsisten. Ada dua hal yang bisa menjelaskan
mengapa halite terjadi. Pertama, adanya konsep pasar modal yang efisien berarti
bahwa tidak mungkin bagi kita untuk meramalkan perubahan pasar modal dan
mengambil keuntungan dari perubahan tersebut. kedua, peramalan perubahan
pasar modal yang akan terjadi di masa datang biasanya didasari atas data-data
perubahan masa lalu yang tersedia. Secara implicit tindakan ini mengandung
kelemahan karena kita meramalkan masa depan dengan data masa lalu sehingga
hasilnya tidak akan selalu tepat dengan perubahan yang akan terjadi. Dua hal
yang bisa dijadikan dasar peramalan perubahan pasar modal adalah penggunaan
data-data siklis ekonomi dan penggunaan data-data perubahan beberapa variabel
ekonomi makro.
a. Perubahan Siklus Ekonomi
Perubahan harga saham akan merefleksikan perubahan siklis ekonomi yang
akan terjadi. Meskipun demikian tetap akan sulit bagi investor untuk
menentukan kapan dia harus bereaksi terhadap kemungkinan perubahan pasar
yang akan terjadi. Lalu, apa yang harus dilakukan? Salah satu pendekatan
yang mungkin dilakukan adalah menyadari sepenuhnya bahwa meramalkan
perubahan pasar dengan tepat adalah pekerjaan yang mustahil, dan investor
harus mencoba belajar dari pola perubahan-perubahan yang pernah terjadi
sebagai salah satu dasar penentuan keputusan membeli atau menjual saham
sesuai dengan harapan tentang perubahan siklus ekonomi yang akan terjadi.
7
mengenai teori pertumbuhan Klasik telah dapat dilihat bahwa apabila terdapat
kekurangan penduduk produk marginal adalah lebih tinggi daripada tingkat
pendapatan per kapita. Akan tetapi apabila penduduk sudah semakin banyak,
hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi
produksi, yaitu produksi marginal akan mulai mengalami penurunan. Oleh
karenanya pendapatan nasional dan pendapatan per kapita menjadi semakin
lambat pertumbuhannya. (Sukirno, 2011: 432)
Menurut Adisasmita (2013: 58), kaum klasik berpendapat bahwa supply
creates its own demand, berarti bertambahnya alat-alat modal yang terdapat
dalam masyarakat akan dengan sendirinya menciptakan pertambahan produksi
nasional dan pembangunan ekonomi, karena keyakinan tersebut, maka kaum
klasik tidak memberikan perhatian kepada fungsi pembentukan modal dalam
perekonomian, yaitu untuk mempertinggi tingkat pengeluaran masyarakat.
2) Teori Schumpeter Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan
pengusaha di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu
ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-
menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.
Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang-barang baru,
mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan suatu barang,
memperluas pasar sesuatu barang ke pasaran-pasaran yang baru,
mengembangkan sumber barang mentah yang baru dan mengadakan
perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi
keefisienan kegiatan perusahaan. Berbagai kegiatan inovasi akan memerlukan
investasi baru. Segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai
kemungkinan untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Didorong
oleh keinginan mendapatkan keuntungan dari mengadakan pembaharuan
tersebut, mereka akan meminjam modal dan melakukan penanaman modal.
Investasi yang baru akan meninggikan tingkat kegiatan ekonomi negara.
11
c. General expenses
General expenses atau pengeluaran umum, meliputi pengeluaranpengeluaran
yang bersangkutan dengan fungsi-fungsi perusahaan yang tidak termasuk
manufacturing cost.
d. Analisis Kelayakan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh tergolong besar atau tidak
sehingga dapat dikategorikan apakah pabrik tersebut potensional didirikan atau
tidak maka dilakukan analisis kelayakan. Beberapa analisis untuk menyatakan
kelayakan yaitu :
1) Percent Return on Investment (ROI)
Percent Return on Investment merupakan perkiraan laju keuntungan tiap
tahun yang dapat mengembalikan modal yang diinvestasi.
Prb = Pb x ra
If
Pra = Pa x ra
If
Dengan :
Prb = ROI sebelum pajak
Pra = ROI setelah pajak
Pb = Keuntungan sebelum pajak
Pa = Keuntungan sesudah pajak
If = Fixed capital investment
2) Pay Out Time (POT)
Pay Out Time adalah jumlah tahun yang telah berselang sebelum didapatkan
sesuatu penerimaan melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang
diperlukan untuk kembalinya capital investment dengan profit sebelum
dikurangi depresiasi.
POT = If
Pb x rb x 0.1 x Fa
19
Dengan:
Prb = ROI sebelum pajak
Pra = ROI setelah pajak
Pb = Keuntungan sebelum pajak
Pa = Keuntungan sesudah pajak
If = Fixed capital investment
Variable Cost
Tabel 1.7. Variable Cost
Regulated Cost
Tabel 1.8. Regulated Cost
24
= 0,1 x FCI
= Rp 11.455.766.936,00
WC = Working capital
= Rp 23.064.754.397,26
FC = Fixed capital
= Rp 114.557.669.360,01
Dengan trial and error di peroleh i = 47,78%
Di mana:
F = pendapatan netto atau faktor luar negeri
D = penyusutan; dan
Ttl= pajak tak langsung netto
Jika persamaan diatas digabungkan, akan mendapatkan persamaan berikut:
PDB = PN + Ttl + D – F
Atau;
PN = PDB + F – D – Td
PDB dapat diukur dengan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi,
pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. Dua pendekatan pertama
tersebut adalah pendekatan dari sisi penawaran agregat, sedangkan pendekatan
pengeluaran adalah penghitungan PDB dari sisi permintaan agregat. Menurut
pendekatan produksi, PDB adalah jumlah nilai output (NO) dari semua sektor
ekonomi atau lapangan usaha. Sedangkan melalui pendekatan pendapatan, PDB
adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi di masing-masing sektor. Adapun menurut pendekatan
pengeluaran, PDB adalah jumlah dari semua komponen dari permintaan akhir, yaitu
pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak berorientasi
profit/nirlaba (C), pembentukan modal tetap domestik bruto, termasuk perubahan stok
(I), pengeluaran konsumsi pemerintah (G), ekspor (X) dan impor (M):
PDB = C + I + G + X – M
1.1.13. Konsumsi Pemerintah
Pengertian Konsumsi Pemerintah Identitas keseimbangan pendapatan
nasional Y = C + I + G + (X-M) merupakan sumber legitimasi pandangan kaum
Keynesian akan relevansi campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Dari
notasi sederhana tersebut dapat di telah bahwa kenaikan atau penurunan pengeluaran
pemerintah akan menaikkan atau menurunkan pendapatan nasional. Banyak
33
perlu dinilai positif karena anggaran belanja yang demikian sangat bermanfaat untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi negara.
1.1.14. Peranan Konsumsi Pemerintah di dalam Analisis Ekonomi
Pengeluaran konsumsi pemerintah merupakan salah satu variabel makro
ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Jika pengeluaran
konsumsi pemerintah bertamba maka pertumbuhan ekonomi meningkat.
Dilihat dari arti ekonomi, konsumsi merupakan tindakan untuk mengurangi
atau menghabiskan nilai guna ekonomi suatu benda. Sedangkan menurut Draham
Bannoch dalam bukunya economics memberikan pengertian tentang konsumsi yaitu
merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (dalam satu tahun) pengeluaran. (Novia
Hadji Ali, Deasy Engka, Steeva Tumangkeng, 2012).
1.1.15. Investasi Swasta
1) Pengertian Invertasi Swasta
Investasi merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang
modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama
menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa di masa depan. Investasi swasta merupakan
pengeluaran atau pengeluaran penanaman modal atau perusahaan untuk membeli
barang-barang modal dan perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian (Sukirno, 2011: 121).
Menurut Profesor Nurkse dalam Jhingan (2012) pembentukan modal terjadi
saat masyarakat tidak mempergunakan seluruh aktivitas produktifnya saat ini untuk
membeli barang-barang konsumsi, tetapi menggunakan sebagian untuk membuat
barang-barang modal yang dapat dengan cepat meningkatkan manfaat produktif.
Artinya masyarakat tidak menghabiskan seluruh pendapatannya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsi semata melainkan juga menyisihkan
35
oleh para pengusaha. Di samping ditentukan oleh harapan di masa depan untuk
memperoleh keuntungan, beberapa faktor lain juga penting peranannya dalam
menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian.
Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi menurut Sukirno
(2011: 122), adalah:
1) Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh
2) Suku bunga
3) Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
4) Kemajuan teknologi
5) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
6) Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
6) Peranan Investasi dalam Perekonomian
Kegiatan investasi memungkinkansuatu masyarakat terus menerus
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat.
Peranannya ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi
dalam perekonomian.
1) Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat. Kenaikan
investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional.
Peningkatan seperti ini akan selalu diikuti oleh pertambahan dalam
kesempatan kerja.
2) Pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas
memproduksi di masa depan dan perkembangan ini akan menstimulir
pertambahan produksi nasional dan kesempatan kerja.
3) Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. Perkembangan ini akan
memberi sumbangan penting ke atas kenaikan produktivitas dan pendapatan
per kapita masyarakat.
1.1.16. Modal Insani
39
Investasi pada modal insani juga dapat memperbaiki kualitas sumber daya
manusia dan juga akan mempunyai pengaruh yang sama atau bahkan lebih besar
terhadap kapasitas produksi. Sekolah-sekolah formal, sekolah kejuruan, dan program-
program pelatihan kerja serta berbagai media pendidikan informal lainnya, semuanya
diciptakan secara lebih efektif untuk memperbesar kemampuan manusia dan sumber
daya-sumber daya lainnya sebagai hasil dari investasi langsung dalam pembangunan
gedunggedung, peralatan dan bahan-bahan. Adanya pelatihan-pelatihan untuk tingkat
lanjutan bagi tenaga pendidik, dan juga adanya bukubuku pelajaran ekonomi yang
relevan terhadap adanya perubahan zaman kiranya dapat membawa perubahan yang
cukup besar terhadap kualitas dan produktivitas kinerja yang ada. Oleh karena itu,
investasi pada modal manusia ini sama halnya dengan memperbaiki kualitas
sekaligus meningkatkan produktivitas sumber daya yang ada melalui investasi yang
strategis tersebut.
Sadono Sukirno (2004) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan satu
investasi yang sangat berguna untuk pembangunan ekonomi. Di satu pihak untuk
memperoleh pendidikan diperlukan waktu dan uang. Pada masa selanjutnya setelah
pendidikan diperoleh, masyarakat dan individu akan memperoleh manfaat. Individu
yang memperoleh pendidikan tinggi cenderung memperoleh pendapatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tidak berpendidikan. Semakin tinggi pendidikan,
semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh.
Peningkatan dalam pendidikan memberi beberapa manfaat dalam
mempercepat pertumbuhan ekonomi yaitu manajemen perusahaan-perusahaan
modern yang dikembangkan semakin efisien, penggunaan teknologi modern dalam
kegiatan ekonomi dapat lebih cepat berkembang, pendidikan yang lebih tinggi
meningkatkan daya pemikiran masyarakat.
Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah
terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dalam
41