Retraksi Bekuan Ref 1
Retraksi Bekuan Ref 1
B. RUMUSAN MASALAH
Bgaimana hasil pemeriksaan retraksi bekuan darah terhadap probandus ?
C. TUJUAN
Untuk mengetahui fungsi trombosit yang sebenarnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Retraksi bekuan merupakan pemeriksaan untuk menguji fungsi trombosit. Darah yang
digunakan dalam pemeriksaan ini adalah darah vena. Dalam beberapa menit setelah terbentuk,
bekuan darah mulai menciut dan biasanya memeras keluar hampir seluruh cairan dari bekuan
itu dalam,30 sampai 60 menit. Cairan yang terperas keluar disebut serum, sebab seluruh
fibrinogen dan sebagian besar faktor-faktor pembekuan yang lain telah dikeluarkan; dan
dengan demikian serum berbeda dari plasma. Jelas bahwa serum tidak dapat membeku karena
tidak mengandung faktor-faktor pembekuan. Trombosit diperlukan untuk terjadinya retraksi
bekuan. Oleh sebab itu kegagalan pada proses retraksi merupakan tanda bahwa jumlah
trombosit yang beredar dalam darah adalah kurang. Mikrograf elektron dari trombosit dalam
bekuan darah memperlihatkan bahwa trombosit-trombosit tersebut melekat pada benang-
benang fibrin sebenarnya dengan cara mengikat benang-benang itu sehingga menjadi satu.
Selain itu, trombosit yang terperangkap dalam bekuan terus melepaskan zat-zat prokoagulan,
salah satu di antaranya ialah faktor pemantap fibrin yang menyebabkan terjadinya ikatan-
ikatan silang antara benang-benang fibrin yang berdekatan. Selain itu, trombosit memberikan
dukungan langsung untuk terjadinya retraksi bekuan dengan cara mengaktifkan molekul . aktin
dan miosin trombosit, yang merupakan protein-protein yang kontraktil dan dapat menimbulkan
kontraksi kuat dari tonjolan-tonjolan runcing pada trombosit yang melekat pada fibrin. Jelas
bahwa peristiwa ini juga akan menciutkan jaringan fibrin menjadi massa yang lebih kecil.
Kontraksi molekul aktin dan miosin mungkin diaktifkan oleh trombin. dan juga oleh ion
kalsium yang dilepaskan oleh gudang kalsium dalam retikulum endoplasma dan aparatus Golgi
dari trombosit (Gandasoebrata, 2010).
Dengan terjadinya retraksi bekuan, ujung-ujung robekan pembuluh darah ditarik saling
mendekat, sehingga memungkinkan terjadinya hemostasis. Percobaan ini digunakan untuk
menguji fungsi trombosit, selain trombosit dapat juga digunakan untuk menguji :
- Kadar fibrinogen
- Jenis permukaan yang bersentuh dengan darah beku
- Kwalitas dan kwantitas trombosit
- Hct
- Beberapa keadaan seperti : myeloma, pneumonia, dan ikterus.
Meningkatnya Hct akan diikuti dengan berkurangnya retraksi bekuan yang sebanding.
Pengaruh pneumonia dan ikterus pada retraksi bekuan masih belum dapat diterangkan. Pada
myeloma, protein yang abnormal mempengaruhi retraksi bekuan. Retraksi bekuan terjadi
sejam setelah darah membeku dan menjadi sempurna lewat 24 jam. Cara yang diterangkan tadi
memberi nilai yang kwantitatif pada percobaan ini. Jika darah yang diperiksa mempunyai nilai
Hct rendah dengan sendirinya jumlah serum yang diperas keluar lebih banyak dari biasa. Pada
keadaan ini dan juga pada erytositosis sebagai gantinya dapat diukur jumlah serum yang
ketinggalan dalam bekuan, yaitu volume cairan bekuan (Gandasoebrata,2010).
Dengan terjadinya retraksi bekuan, ujung-ujung robekan pembuluh darah ditarik saling
mendekat, sehingga memungkinkan terjadinya hemostasis. (Hoffbrand & Moss, 2007)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi retraksi bekuan:
1. Kadar fibrinogen
2. Faktor-faktor pembekuan dalam serum darah
3. Jenis permukaan yang bersentuhan dengan darah beku
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. PRA ANALITIK
1. Alat
Tabung centrifuge
Lidi
Spuit
Torniquet
2. Sampel
Darah vena
3. Probandus
Nama : jacinto da costa
Umur : 28 thn
J. Kelamin : L
Alamat : bandar- lor
B. ANALITIK
1. Prinsip
5 ml darah segera diambil dari vena dimasukkan dalam tabung centrifuge dan setelah membeku
darah ini diinkubasi pada suhu 300 selama 1 jam. Serum serta sel-sel darah yang terperas keluar
dari bekuan diukur volumenya dan dinyatakan dalam % dari volume darah seluruhnya.
2. Tujuan
Untuk mengetahui fungsi trombosit yang sebenarnya.
3. Prosedur kerja
Diambil 5 ml darah dalam tabung centrifuge bergaris dimasukkan pula sebatang lidih ke dalam
tabung tersebut. Catatlah volume tersebut.
Diinkubasi dalam suhu 300 C selama 1-2 jam.
Bekeuan darah diambil dengan mengangkat lidih tersebut.
Catatlah volume terperas dan nyatakan dalam volume % dan volume darah semula.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. POST ANALITIK
1. Harga normal
Volume cairan terperas : 40-60 vol %
Volume cairan bekuan : 0-20 vol %
2. Hasil
Volume cairan terperas : 1
Hct : 41 vol %
Perhitungan :
Alat
pengambilan sampel
4. Pembahasan
Percobaan ini digunakan untuk mengetahui fungsi trombosit yang sebenarnya.
Hal-hal yang diukur dalam retraksi bekuan yaitu volume serum terpras yang dinyatakan dalam %
dari volume darah seluruhnya.
Volume cairan bekuan untuk memperhitungkan volume serum yang ada dalam bekuan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
o Pada waktu pengambilan darah.
o Lamahnya masah inkubasi.
Faktor yang menentukan pada retraksi bekuan:
o Kadar fibrinogen
o Hematokrit
o Kualitas dan jumlah trombosit
o Jenis permukaan yang bersentuhan dengan darah beku
o Beberapa keadaan seperti myeloma, pnuemonia dan ikterus.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi pada retraksi pembekuan didapatkan hasil:
Volume cairan terperas : 20 vol %
Volume bekuan : 80 vol %
Volume cairan bekuan : 39 vol %
B. SARAN
Dalam melakukan praktikum analisis urine ini, disarankan kepada praktikan untuk teliti
dan menggunakan masker. Hal yang tidak dimengerti, ditanyakan lansung kepada asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Gandasoebrata.2010.Penuntun Laboratorium Klinik Cetakan keenambelas. Dian Rakyat : Jakarta.
Hoffbrand. 2007. Metode Praktikum Sistematik Hewan. Erlangga.Jakarta.
http://www.sridianti.com/trombosit-fungsi.html
http://id.scribd.com/doc/172440755/retraksi-bekuan
Diposting oleh Unknown di 08.42
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
1 komentar:
1.
Unknown
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2015 (2)
o ▼ Januari (2)
APPT HEMATOLOGI
laporan analis kesehatan retraksi bekuan
Tema Kelembutan. Diberdayakan oleh Blogger.