( Skripsi )
Oleh
Dwi Ratnasari
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ABSTRAK
Oleh
DWI RATNASARI
Dalam asuransi,terdapat istilah yang disebut asuransi jiwa dimana dalam asuransi
tersebut yang dipertanggungjawabkan adalah kematian. Asuransi jiwa pun
terdapat berbagai jenis produk, salah satunya yaitu asuransi jiwa berjangka. Jika
seseorang (tertanggung) menandatangani kontrak polis asuransi maka harus
membayarkan premi untuk tiap bulannya sebagai kewajiban atas keikutsertaannya
pada asuransi. Premi itu sendiri dapat menaik ataupun menurun untuk tiap
tahunnya. Pada pembayaran premi terdapat benefit yang akan diberikan kepada si
tertanggung meninggal, jika pemberian benefit dilakukan pada saat tertanggung
meninggal disebut dengan kasus kontinu sedangkan jika benefit dibayarkan pada
akhir tahun meninggalnya si tertanggung maka disebut dengan kasus diskrit.
Dengan menentukan benefit yang akan diberikan tiap tahunnya untuk kasus
kontinu maupun diskrit sehingga dapat mendapatkan model pertumbuhan
premi.Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan pertumbuhan premi asuransi
jiwa berjangka dengan tingkat suku bunga konstan (sama tiap tahunnya) untuk
kasus kontiu dan diskrit.
By
DWI RATNASARI
Oleh
DWI RATNASARI
Skripsi
Pada
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis dilahirkan di Rumbia pada tanggal 07Januari 1996. Penulis merupakan anak ketujuh dari
pasangan Bapak Surip dan Ibu Rasminten sertaadik dari Sumaji, Sulastri, Suyono, Bambang
Penulis memulai pendidikan dari Pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 6 Rukti Basukipada
tahun 2001. Pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1Rumbia pada tahun 2007.
Pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1Rumbia pada tahun 2011.
Penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN pada
tahun 2013. Pada periode tahun 2013/2014 penulis terdaftar sebagai anggota Biro Dana dan
Usaha Himpunan Mahasiswa Matematika Unila juga sebagai anggota Natural dan Rohani Islam
(ROIS) .
Sebagai bentuk aplikasi bidang ilmu kepada masyarakat, penulis telah menyelesaikan Kerja
Praktik (KP) di Kantor Dinas Pendapatan UPTD Pendapatan Wilayah I Bandar Lampung dan
ditempatkan di bagian seksiPenagihan Dan Pendanaan selama kurang lebih satu bulan. Penulis
juga telah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik pada tahun 2016 selama 40 hari di
Puji dan syukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya sebuah
karya sederhana namun penuh perjuangan telah terselesaikan
Kupersembahkan Skripsi ini untuk :
Man jadda wajadda, man shabara zhafira, man sara ala darbi washala
(Animo)
(Napoleon Hill)
Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa, selalu ada jalan
bagi mereka yang sering berusaha
(Dwi Ratnasari)
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, suri tauladan terbaik sepanjang masa.
Pada proses penyusunan skripsi, penulis memperoleh banyak bantuan, dukungan, bimbingan
serta kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini mampu terselesaikan. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Rudi Ruswandi, M.Si., selaku dosen pembimbing utama yang telah membimbing
penulis dengan setulus hati, menyumbangkan ilmunya, memberikan motivasi serta telah
banyak meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk membimbing hingga skripsi ini
terselesaikan.
2. Bapak Dr. Muslim Ansori, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing pembantu yang telah
3. Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan kritikdan saran
Lampung.
6. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A, Ph.D selaku dekan FMIPA Universitas Lampung.
7. Dosen, staf dan karyawan Jurusan Matematika FMIPA UNILA yang telah memberikan ilmu
8. Orang tuaku tercinta dan kakak - kakakku tersayang, serta seluruh keluarga yang
disaat lemah, selalu memotivasi penulis untuk memberikan yang terbaik, serta tak henti-
9. Teman-teman satu bimbingan, vinny, Cinkia, Aiman, Retno, Shintia yang telah banyak
10. Untuk sahabat KKN, Disti, Melia, Shiska, Vyna, Indra, Yona, Gagah, Mydori terimakasih
11. Teman-teman satu bimbingan akademik, Dita, Efrizal, dan Dimas yang selalu membantu
penulis, berjuang bersama serta saling mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Muhammad Adi Yusuf yang rela meluangkan waktunya untuk menemani, membantu dan
14. Teman-teman seperjuangan Matematika 2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terimakasih atas empat tahun kebersamaan yang bermakna dan kisah-kisah indah
Penulis,
Dwi Ratnasari
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
i
Halaman
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR SIMBOL
Simbol Pengertian
FT(x) Peluang seseorang berusia x tahun akan meninggal sebelum berusia x+t
tahun
st(x)(t) Peluang orang berusia x tahun akan hidup mencapai usia x+t tahun
t|uqx Peluang seseorang berusia x akan meninggal antara umur x+t tahun dan
x+t+u
nDx Banyaknya bayi yang meninggal antara usia x sampai dengan usia x+n tahun
ndx Banyaknya orang yang berusia x tahun akan meninggal sebelum mencapai
usia x+n tahun
i(m) Dana yang dibungakan lebih dari satu kali dalam setahun dengan m tahun
bt Fungsi benefit/santunan
iv
Simbol Pengertian
Premi yang harus dibayarkan oleh seseorang berusia x dengan jangka waktu
: |
n tahun untuk kasus kontinu
Premi yang harus dibayarkan oleh seseorang berusia x dengan jangka waktu
: |
n tahun untuk kasus diskrit
Besarnya benefit yang akan didapatkan oleh seorang tertanggung pada premi
menaik yaitu sebesar t+1 satuan
bt = ⌊ + 1⌋
Premi yang harus dibayarkan oleh seseorang berusia x akan menaik tiap
tahunnya dalam jangka waktu n tahun
: |
Premi yang harus dibayarkan oleh seseorang berusia x akan menurun tiap
tahunnya dalam jangka waktu n tahun
: |
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iii
I. PENDAHULUAN
Pada kehidupan saat ini, manusia tidak hanya membutuhkan tiga kebutuhan
( sandang,pangan, dan papan ) saja namun hal lain juga ingin dipenuhi seperti
halnya kebutuhan di hari tua maka manusia sudah menyiapkan dana pensiun
untuk masa yang akan datang serta anak-anak yang belum sekolah sudah
disiapkan dana mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Problem yang
Kematian ini merupakan hal yang pasti namun masalah waktu atau kapan
kematian itu datang adalah suatu hal yang tidak dapat ditentukan oleh manusia.
Salah satu cara untuk mengurangi risiko tersebut yaitu dengan mengalihkan atau
melimpahkan risiko tersebut kepada pihak atau badan usaha lain. Yang dimaksud
pihak atau badan usaha lain ialah suatu lembaga yang menjamin sekiranya timbul
suatu peristiwa yang tidak diinginkan, lembaga ini dikenal dengan apa yang
disebut asuransi.
Salah satu jenis asuransi yang dikenal sekarang ini adalah asuransi jiwa. Asuransi
jiwa merupakan alat sosial ekonomi, yang merupakan cara dari sekelompok orang
beberapa jenis asuransi jiwa yang sering ditawarkan oleh perusahaan asuransi
antara lain yaitu asuransi jiwa seumur hidup (whole life insurance), asuransi jiwa
kotrak polis asuransi maka akan dibebankan sejumlah premi yang harus
dibayarkan oleh orang tersebut. Premi merupakan sejumlah uang yang mesti
dibayarkan pada setiap bulannya sebagai suatu kewajiban dari yang tertanggung
Nilai besarnya premi dari keikutsertaannya pada asuransi yang mesti dibayarkan
segala kondisi dari yang tertanggung. Premi yang dibayarkan bisa menaik ataupun
dalam dua kasus yaitu untuk kasus kontinu dan kasus diskrit. Pembayaran premi
dikatakan kasus kontinu ketika perusahaan asuransi memberikan benefit pada saat
Pada premi asuransi jiwa berjangka, pertumbuhan premi baik premi menaik
dipengaruhi dengan lamanya waktu (jangka waktu) dan tingkat suku bunga.
Tingkat suku bunga biasanya sudah ditentukan oleh perusahaan asuransi dan
tingkat suku bunga yang digunakan biasanya akan sama tiap tahunnya (konstan.
membuat model pertumbuhan premi asuransi jiwa berjangka dengan tingkat suku
bunga konstan untuk kasus diskrit dan kontinu. Keuntungan dari pembentukan
berjangka
berjangka dengan tingkat suku bunga konstan untuk kasus kontinu dan diskrit
Penelitian ini dibatasi hanya pada pertumbuhan premi tunggal asuransi jiwa
2.1 Asuransi
Untuk memenuhi kebutuhan yang belum pasti di masa yang akan datang tersebut
satu buah peradaban manusia dan merupakan suatu hasil evaluasi kebutuhan
manusia yang sangat hakiki ialah kebutuhan akan rasa aman dana terlindung,
akal budi manusia untuk mencapai suatu keadaan yang dapat memenuhi
dihadapinya. Hal itu akan memberikan ketenangan dan kepercayaan diri yang
Selain itu, meskipun banyak metode untuk menangani risiko, asuransi merupakan
5
dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam mengahadapi risiko mendasar
seperti risiko kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta benda yang
(Darmawi, 2006).
Asuransi jiwa merupakan alat sosial ekonomi, yang merupakan cara dari
sekelompok orang untuk dapat bekerja sama meratakan beban kerugian karena
suatu keluarga tertentu. Risiko yang mungkin timbul pada asuransi jiwa terutama
terletak pada “unsur waktu (time), oleh karena sulit untuk mengetahui kapan
Pada dasarnya yang dimaksud dengan asuransi jiwa adalah suatu asuransi yang
perkelompok (keluarga) atas kerugian financial tak terduga, maksud dari kerugian
financial tak terduga adalah karena terjadi kematian yang mendadak (terlalu
cepat), cacat tetap total, atau sudah tidak produktif (terlalu tua – terlalu lama
meninggal dunia atau sudah tidak produktif (karena terlalu tua) lagi, disini
tertanggung sudah tidak dapat memperoleh penghasilan lagi, asuransi jiwa akan
Adapun jenis asuransi jiwa yang sering ditawarkan kepada konsumen oleh pihak
berikut :
seumur hidup. Tentu asuransi ini juga memiliki kelemahan dan keuntungannya,
keuntungannya sendiri adalah dengan jangka waktu yang lebih lama jika
dibandingkan dengan term life, selain itu tertanggung (konsumen) juga akan
tentu premi yang lebih tinggi, walaupun nanti ada uang tunai yang diterima
jika mendapat pengurangan dari pajak, akan semakin kecil uang yang akan
diterima.
berjangka waktu tertentu, artinya ada masa habisnya. Jangka waktu yang
dimaksud bervariasi, bisa 5 tahun, 10, 15, 20, dan seterusnya. Kelemahan
asuransi jiwa ini adalah jika tertanggung meninggal atau tidak produktif setelah
Sedangkan keunggulannya adalah premi yang rendah, asuransi jiwa term life
Asuransi jiwa dwiguna adalah asuransi dengan dua fungsi, fungsi pertama
adalah sebagai asuransi jiwa berjangka, dan fungsi kedua adalah sebagai
jika suatu saat tertanggung memiliki kebutuhan yang mendesak, hal ini bisa
dilakukan dalam jangka waktu beberapa tahun sekali sesuai dengan perjanjian
uang tunai seperti halnya pada asuransi whole life, namun persentasenya lebih
tinggi.
8
Misalkan ( ) adalah seseorang yang berusia tahun pada saat polis asuransi
ditanda tangani dan sedangkan jarak waktu antara ( ) sampai meninggal dunia
( ) akan disebut sisa umur bagi ( ), sehingga terdapat peubah acak ( ), yaitu
1997) dengan :
( ) = ( ( ) ≤ ), ≥ 0 (2.4.1)
tahun.
Dalam fungsi kelangsungan hidup untuk kasus kontinu, simbol T(x) menyatakan
sisa umur bagi seseorang berusia atau T(x)= X – x. Dengan notasi peluangnya
= ( ( )≤ ) (2.5.1)
9
= 1− = ( ( )> ) (2.5.2)
( )( )= ( ( )≤ | > )
= ( − ≤ | > )
= ( ≤ ≤ + | > )
( + ) − ( )
=
1− ( )
(1 − ( + ) − (1 − ( ))
=
( )
( )− ( + )
=
( )
( ) ( + )
= −
( ) ( )
( + )
= 1−
( )
= (2.5.3)
Maka
( ( )> )=1− ( ( )≤ )
=1−
( + )
= 1− 1−
( )
10
( + )
=
( )
= (2.5.4)
Simbol tqx dapat diinterpretasikan sebagai probabilitas (peluang) bahwa (x) akan
meninggal dalam t tahun, tqx adalah fungsi distribusi pada T(x). Sebaliknya,
tpxdapat diinterpretasikan sebagai peluang bahwa (x) akan hidup sampa umur x+t,
tpx merupakan fungsi survival untuk (x). Dalam kasus tertentu untuk umur hidup
Jika t = 1, maka
Berikut simbol khusus untuk kejadian yang lebih umum bahwa (x) akan hidup
selama t tahun dan meninggal diantara u tahun, (x) akan meninggal antara umur
x + t dan x + t + u
= t+uqx - tqx
Diasumsikan bahwa observasi dari survival saat umur x akan menghasilkan untuk
survival sebagai perkiraan bahwa seorang bayi akan hidup pada umur x ,
kemudian
( )
tpx = = (2.5.7)
( )
( )
tqx = 1- (2.5.8)
( )
dengan pendekatan ini, dan banyak kasus spesial, dapat dituliskan sebagai berikut
( ) ( )
t|uqx = ( )
( ) ( ) ( )
= ( ) ( )
Peluang waktu sisa hidup (x) dinotasikan dengan K(x). Karena K(x) adalah
= kpx – k+1px
= kpxqx+k
(Bowers,dkk., 1997).
12
Laju kematian dari seseorang yang baru lahir dan akan meninggal antara usia x
( + Δx) − ( )
( < < + Δx| > ) = (2.6.1)
1− ( )
Δx
( + Δx) − F(x) lim ( + Δx) − F(x).
→ Δx
lim =
→ 1− ( ) lim 1 − ( )
→
( + Δx) − F(x)
lim Δx . Δx
→
=
lim 1 − ( )
→
( )Δx
=
1− ( )
( )
≌ (2.6.2)
1− ( )
Untuk setiap usia , laju tingkat kematian dari seseorang yang berusia tahun
dapatdinyatakan dengan
( )
μ( ) = (2.6.3)
1− ( )
atau
( )
μ( + ) = ( )
(2.6.4)
13
berusia tahun antara + tahun dengan syarat ia masih hidup pada usia
sampai + tahun.
( )= ( )=− ( ) (2.6.5)
− ′( ) −1 ( ( ))
μ( ) = = .
( ) ( ) ( )
− ln ( ) ( ( ))
= .
( ) ( )
− ln ( )
=
( )
μ( ) = − ln ( ) (2.6.6)
μ( ) = − ln ( ) (2.6.7)
diperoleh ∫ μ( ) = −∫ ln ( )
= − ln ( )|
= −{ln ( + ) − ln ( )}
( + )
= − ln
( )
14
= − ln
∫ ( )
= (2.6.8)
besarnya nilai dari force of mortality (laju tingkat kematian) adalah sama untuk
∫ ( ) ∫
( )= = = = (2.6.9)
( )( )=
= 1−
( + )
= 1−
( )
( + )
= −
( )
( + )
= −
( )
( + ) ′( + )
= .−
( ) ( + )
( )( ) = . μ( + )(2.6.10)
yang diharapkan masih hidup sampai usia tahun dari sekelompok orang yang
jumlahnya ketika baru lahir. Dalam hal ini, yang menyatakan banyaknya
dengan ( ).
ke- ), dan ℒ( ) menyatakan banyaknya bayi yang hidup sampai dengan usia ,
ℒ( ) = (2.7.1)
dimana adalah indikator untuk bayi yang bertahan hidup dari , dan dapat pula
dinyatakan dengan :
1, ℎ
=
0,
fungsi survival yang sama dengan ( ), maka akan diperoleh nilai peluangnya
sebagai berikut :
=1 = ( ) (2.7.2)
=0 =1− ( ) (2.7.3)
16
Dari persamaan (2.7.2) dan (2.7.3), diperoleh nilai harapan dari sebagai
berikut :
= 1. ( ) + 0. 1 − ( ) = ( )
[ℒ( )] =
= ( ) + ( )+ . . . + ( )
= . ( ) (2.7.4)
= .
= . exp μ (2.7.5)
( < < + )= ( )− ( + )
17
1, + ℎ
=
0,
Karena adalah random variabel, maka akan diperoleh nilai peluangnya sebagai
berikut :
=1 = ( )− ( + ) (2.7.6)
= 0 = 1 − { ( ) − ( + )} ( 2.7.7)
Dari persamaan (2.7.6) dan (2.7.7) diperoleh nilai harapan dari sebagai berikut :
= . { ( ) − ( + )}
= . ( )− . ( + )
= − (2.7.8)
= . ( )⇒ ( )=
18
= (2.7.9)
dan
−
= 1− = 1− = = (2.7.10)
dinyatakan dengan :
=1−
= 1−
−
=
= (2.7.11)
dan sebuah peluang meninggal yang ditangguhkan atau kondisi yang menyatakan
bahwa akan berlangsung hidup sampai tahun dan meninggal dalam tahun,
| = 1− | (2.7.12)
| = −
= . = (2.7.13)
19
2.8 Bunga
Bunga merupakan pembayaran yang dilakukan oleh peminjam sebagai balas jasa
atas pemakaian uang yang dipinjam. Secara umum perhitungan bunga dibagi
Bunga tunggal atau bunga sederhana adalah besarnya bunga dihitung dari
nilai pokok awal dikalikan dengan tingkat bunga dan waktu . Besarnya bunga
= . . (2.8.1)
dengan :
: Pokok investasi
menggunakan rumus :
= . (2.8.2)
20
dengan :
: Pokok investasi
Definisikan bahwa i(m) merupakan nominal interest rate atau yang biasa disebut
dana yang dibungakan lebih dari satu kali dalam setahun dengan m tahun
( )
1+ = 1+ (2.9.1)
Sehingga
( )
= (1 + ) − 1 (2.9.2)
( )
= lim (2.9.3)
→∞
Hal tersebut disebut dengan force of interest (laju tingkat suku bunga) dengan
( )
(1 + ) − (1 + )
= (2.9.4)
1/
Terlihat bahwa merupakan derivative function dari (1+i)x pada saat x = 0. Jadi
didapatkan
= ln(1 + ) atau
=1+
(1 + ) = (2.9.5)
Diketahui bahwa discount factor untuk periode atau waktu yang sama adalah
= (2.9.6)
Pada asuransi dengan perhitungan kontinu, pembayaran benefit kepada ahli waris
nasabah dilakukan sesaat setelah nasabah meninggal dunia. Jumlah dan waktu
pembayaran benefit pada asuransi jiwa tergantung pada panjang interval dari
tersebut, asuransi jiwa terdiri dari fungsi benefit atau santunan ( ) dan . Fungsi
adalah nilai sekarang dari pembayaran dan adalah panjang interval pada
berikut :
= .
Karena ( ) adalah peubah acak dari sisa waktu hidup nasabah atau waktu dari
peubah acak (Actuarial Present Value) pembayaran benefit pada saat polis
Asuransi jiwa berjangka adalah suatu asuransi yang membayarkan benefit atau
santunan kepada ahli waris nasabah apabila si nasabah meninggal dunia selama
+ −
Pada asuransi jiwa berjangka menyediakan pembayaran sebesar satu unit hanya
jika tertanggung meninggal pada jangka n tahun masa asuransi. Jika satu unit
1 ≤
bt =
0 >
vt = vt t≥0
z= ≤
0 >
Definisi ini menggunakan tiga syarat. Pertama, future lifetime merupakan variabel
non-negatif, didefinisikan bt, vt, and z hanya pada nilai non negatif. Kedua, untuk
nilai t dimana bt bernilai 0, nilai vt tidak relevan. Ketiga, kecuali jika, laju tingkat
value ) untuk asuransi jiwa berjangka dengan satu unit pembayaran pada saat
meninggal (x), E[Z], dinotasikan dengan ̅x1: n| . Kemudian dapat dihitung dengan
mengenali Z sebagai fungsi T jadi E[Z] = E[zT]. Kemudian gunakan p.d.f pada T
untuk peroleh
=∫ ( )
=∫ ( )
∫( )
( )
=∫ ( konstan)
=∫
( )
= ∫
( )
= (1 − )
24
Pada asuransi jiwa berjangka dengan pembayaran benefit pada saat akhir tahun
meninggal fungsi benefit dinotasikan dengan bk+1, dan fungsi diskon vk+1,
sejumlah benefit kan dibayarkan dan faktor diskon diperlukan untuk periode dari
adalah k, ketika tertanggung meninggal pada tahun k+1 masa asuransi. Present
value pada kejadian polis dengan pembayaran benefit dinotasikan dengan zk+1
zk+1 =bk+1vk+1
Untuk asuransi jiwa berjangka menyediakan satu unit jumlah benefit yang akan
1 = 0, 1, … , − 1
bk+1 =
0
vk+1 = vk+1
= 0, 1, … , − 1
z =
0
Actuarial Present Value (APV) dari asuransi jiwa berjangka diberikan sebagai
berikut
Di antara fungsi-fungsi yang akan sering digunakan sebagai contoh terdapat dua
fungsi yang sangat khusus yaitu : fungsi nilai mutlak, | |, dan fungsi bilangan
≥0
|x| =
– <0
dan
Jadi, |-3,1| = |3,1|, sedangkan ⌊−3,1⌋ = -4 dan ⌊3,1⌋ = 3. Fungsi nilai mutlak
2.13 Hubungan Antara Kasus Diskrit Dan Kasus Kontinu Pada Asuransi
Jiwa
Disini akan dibahas hubungan dengan analisis actuarial present value untuk
asuransi jiwa seumur hidup dengan pembayaran benefit sebesar satu unit pada
̅ x = ∫∞ ( ) =∫ ( ) +∫
∞
( ) (2.13.1)
̅x = ∫ ( ) + ∫
∞
( + 1) (2.13.2)
26
( + 1) = ( + + 1) (2.13.3)
Pada (2.13.2) akan menjadi ̅ . Pada basis mortalitas kedua akan menjadi
̅
[ ] [ ] . Kembali menggunakan (2.13.2) dan menggunakan notasi
sebelumnya,
diperoleh
̅x = ∫ ( ) + ̅ = ̅ + ̅ (2.13.4)
( )= (2.13.5)
Kemudian,
̅ = ∫ + ̅
= + ̅ (2.13.6)
= + (2.13.7)
Dengan (a) dan (2.13.6) memiliki bentuk yang sama dan domain sama serta nilai
̅ = (2.13.8)
asumsi ini membuat satuan unit pembayaran benefit pada saat tertanggung
meninggal sama dengan satu unit pembayaran selanjutnya untuk tahun kematian.
Dengan mengingat ke suku bunga, satu unit pembayaran berlanjut seluruh tahun
27
sama dengan pada akhir tahun meninggal. Formula (2.13.8) dapat diperoleh
uniform pada usia kematian tiap tahun sehingga dapat dituliskan T = K+S.K dan S
juga saling bebas, dan 1 – S berdistribusi uniform pada seluruh unit interval.
Kemudian
̅ = [ ]= [ (1 + ) ] (2.13.9)
menghitung
[ (1 + ) ]= [ ] [(1 + ) (2.13.10)
Faktor pertama berada pada sisi kanan berada pada . Sudah diketahui bahwa 1-
[(1 + ) ] = ∫ (1 + ) 1 = (2.13.11)
Kontinu
Kenaikan benefit pada asuransi jiwa berjangka akan berpengaruh dengan kenaikan
maka tahun kedua akan mendapatkan benefit sebesar 2 unit dan seterusnya,
sehingga
⌊ + 1⌋ ≤
bt =
0 >
vt = vt
⌊ + 1⌋ ≤
Z=
0 >
Kontinu
selama tahun pertama, n-1 pada saat meninggal selama tahun kedua, dan
seterusnya, dengan cakupan berakhir pada n tahun. Berikut fungsi dari asuransi
tersebut :
−⌊ ⌋ ≤
bt =
0 >
vt = vt t>0
Z = ( −⌊ ⌋) ≤
0 >
29
Diskrit
tertanggung meninggal di akhir tahun disebut dengan kasus diskrit , pada premi
menaik dalam kasus diskrit ini memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
+1 = 0, 1, … , − 1
bk+1 =
0 = , + 1, … … .
vk+1 = vk+1
( +1) = 0, 1, … , − 1
zk+1 =
0 = , + 1, … … .
Dalam kasus lain, setiap tahun kenaikan asuransi jiwa berjangka yang dibayarkan
pada saat meninggal. Untuk asuransi ini memiliki present-value sebagai berikut :
⌊ + 1⌋ <
Z= (2.16.2)
0 ≥
30
mengisi
( +1) <
Z= (2.16.3)
0 ≥
( +1) = 0, 1, . . , − 1
W= (2.16.4)
0 = , + 1, … … … … .
Kemudian
Dan
Dimana W adalah fungsi dari K + 1 sendiri dan K+1 dan 1-S saling bebas ,
= (IA)x . ∫ (1 + ) . 1
= (IA)x1:n| (2.16.7)
Hasil ini untuk asuransi seumur hidup dan kenaikan asuransi berjangka yang
dibayarkan pada saat meninggal, jika diasumsikan usia kematian di tiap tahun
̅ = Ax (2.16.8)
Dan
(Bowers, dkk.,1997).
Diskrit
Setiap tahun peurunan benefit asuransi jiwa berjangka selama periode n tahun
menyediakan benefit pada akhir tahun meninggal dalam jumlah sama untuk n-k
Fungsinya :
− = 0, 1, … , − 1
bk+1 =
0 = , + 1, … .
( − ) = 0,1, … , − 1
zk+1 =
0 = , + 1, … . .
Dengan APV
2016/2017.
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data yang diambil dari life
table for the total population: United States, 2002(terlampir). Data yang akan
selama 10 tahun (n = 10). Dengan tingkat suku bunga (i) premi tiap tahunnya
(konstan) sebesar 6% atau 0,06, maka akan diperoleh laju tingkat suku bunga ( )
Dengan data yang akan digunakan di atas, maka terdapat langkah-langkah untuk
berikut :
⌊ + 1⌋ ; ≤
bt =
0 ; >
−⌊ ⌋ ; ≤
bt =
0 ; >
Diketahui bahwa rumus dari premi asuransi jiwa berjangka menaik dapat
⌊ + 1⌋ ; ≤
bt =
0 ; >
vt = vt
⌊ + 1⌋ ; ≤
Z=
0 ; >
−⌊ ⌋ ; ≤
bt =
0 ; >
vt = vt ; t>0
( − ⌊ ⌋) ; ≤
Z =
0 ; >
berikut :
+ 1 ; = 0, 1, … , − 1
bk+1 =
0 ; = , + 1, … … .
− ; = 0, 1, … , − 1
bk+1 =
0 ; = , + 1, … .
Jika tertanggung meninggal pada saat tahun ke-k+1 maka akan mendapatkan
benefit sebesar n-k jika meninggal sebelum masa kontrak asuransi, namun
jika meninggal setelah kontrak akan tertanggung tidak akan mendapat benefit.
| =
+1 ; = 0, 1, … , − 1
bk+1 =
0 ; = , + 1, … … .
vk+1 = vk+1
( +1) ; = 0, 1, … , − 1
zk+1 =
0 ; = , + 1, … … .
berikut :
− ; = 0, 1, … , − 1
bk+1 =
0 ; = , + 1, … .
vk+1 = vk+1 ;
k=0, 1,......
( − ) ; = 0,1, … , − 1
zk+1 =
0 ; = , + 1, … . .
berikut :
Diketahui bahwa kpx qx+k =k|qx, sehingga dapat disubtitusikan ke rumus premi
Dan
5.1 Kesimpulan
dibayarkan akan menaik tiap tahunnya dengan besar kenaikan berbeda tiap
tahunnya.
2. Dari model premi menurun asuransi jiwa berjangka untuk kasus kontinu
tiap tahun menurun 1 satuan, maka premi yang akan dibayarkan tiap tahun
3. Dari model premi menaik asuransi jiwa berjangka untuk kasus diskrit
bertambahnya benefit sebesar 1 satuan tiap tahunnya, maka premi yang akan
63
dibayarkan akan menaik tiap tahunnya dengan besar kenaikan berbeda tiap
tahunnya.
4. Dari model premi menaik asuransi jiwa berjangka untuk kasus diskrit
menurunnya benefit sebesar 1 satuan tiap tahunnya, maka premi yang akan
dibayarkan akan menurun tiap tahunnya dengan besar penurunan berbeda tiap
tahunnya.
5. Pada pensubtitusian data ke dalam model premi menaik dan menurun untuk
kasus diskrit dan kontinu, premi yang harus dibayarkan tiap tahun untuk
kasus kontinu lebih besar dibandingkan dengan premi yang harus dibayarkan
Purcell, Edwin L., dkk. 2003. Calculus 8th Edition.Prentice Hall. Edisi 8.