Anda di halaman 1dari 2

Pasien G1P0A0 Hamil Aterm + KPD + Oligohidramnion + Covid-19.

Coass : Christina Amalia Y. Kaipman

Identitas Pasien

Nama : Ny. Rita Koromat

TTL/Umur : 3 Oktober 1999/20 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jayapura

Pekerjaan : IRT

Tanggal MRS : 15 Juni 2020

Ruangan : Isolasi Covid Kebidanan

Rekam Medik : 145575

Kronologi

Ibu Rita Koromat (20 tahun) datang ke IGD Kebidanan RSUD Jayapura
pada hari Senin, 15 Juni 2020 diantar oleh keluarga dengan keluhan keluar air-air
dari jalan lahir sejak ± 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Setelah dilakukan
anamnesis oleh bidan yang bertugas, ibu Rita mengaku sedang hamil 9 bulan dan
ini merupakan kehamilan pertamanya. Ia juga mengatakan bahwa gerak janin
yang dikandung dirasakan kurang aktif sejak beberapa jam lalu sebelum masuk
rumah sakit. Setelah melakukan anamnesis , bidan yang telah menggunakan Alat
Pelindung diri (APD) lengkap kemudian melanjutkan dengan pemeriksaan fisik
umum dan pemeriksaan obstetrik, serta pemeriksaan penunjang yaitu hematologi
rutin dan RDT Covid-19). Pada pemeriksaan hematologi rutin didapatkan nilai
Hb: 11,4 g/dL. Sedangkan pada pemeriksaan RDT Covid-19 didapatkan hasil
Rapid IgM reaktif. Setelah itu, petugas melakukan edukasi kepada keluarga
tentang hasil pemeriksaan RDT Covid-19 ibu Rita yang reaktif sehingga pasien
harus dirawat di ruang isolasi dan dirawat dengan protokol yang sesuai. Selain
melakukan edukasi tak lupa petugas meminta persetujuan keluarga jika telah
mengerti dan setuju bahwa pasien akan di rawat di ruang isolasi dan akan
dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa pemeriksaan dengan konfirmasi
menggunakan PCR (Swab) yaitu pengambilan sample swab tenggorokan untuk
konfirmasi diagnosis covid-19.
Setelah keluarga pasien mengerti dan setuju tentang kondisi pasien,
selanjutnya dilakukan penanganan oleh bidan dengan menggunakan APD lengkap
level 3. Sebelum dipindahkan ke ruang isolasi, bidan yang bertugas melakukan
konsultasi ke dokter spesialis obstetric dan ginekologi (Sp.OG) dan didapatkan
instruksi dokter untuk dilakukan pemasangan Infus dan cairan sebelum
dipindahkan ke ruang isolasi. Oleh dokter Sp.OG dilakukan pemeriksaan
penunjang lainnya yaitu USG. Pada pemeriksaan USG didapatkan hasil
imterpretasi janin presentasi kepala tunggal hidup, usia kehamilan aterm, ketuban
sedikit, Tafsiran berat janin 2800 gram, dan didapati lilitan tali pusat sebanyak 2
kali. Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
maka pasien tersebut didiagnosa dengan G1P0A0 Hamil Aterm + KPD +
Oligohidramnion + Covid-19. Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini
yaitu Persalinan SC-Cito, perawatan ruang isolasi Covid-19, pemberian antibiotik
dan Cairan.

Pada tanggal 17 Juni 2020 dilakukan tindakan operasi SC, seluruh persiapan
dan selama operasi dilakukan sesuai protokol pasien covid-19. Seluruh petugas
kesehatan di ruang operasi menggunakan APD lengkap level 3. Operasi SC mulai
pukul 10:30 WIT bayi lahir pukul 10:50 WIT dengan berat 2500 gram, Apgar
skor menit ke 1:6 dan menit ke 5:7. Ketuban sedikit, warna kehijauan, plasenta
lahir pukul 10:52 WIT. Bayi dirawat di ruang perinatologi hingga kondisinya
stabil. Setelah selesai operasi, ibu Rita dirawat di ruang isolasi covid-19, Sambil
menunggu hasil konfirmasi dari swab test. Perawatan yang dilakukan pada ibu
Rita tetap mematuhi protokol perawatan pasien covid-19.

Setelah 3 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit, hasil swab tenggorokan


menunjukan ibu Rita positif covid-19, kemudian dilakukan edukasi kepada
keluarga tentang hasil pemeriksaan dan diagnosis pasien. Selain itu keluarga juga
diedukasi bahwa pasien harus di isolasi hingga hasil pemeriksaan swab test
negatif. Karena perawatan di rumah sakit telah selesai, maka perawatan isolasi
dipindahkan ke hotel sahid sebagai tempat isolasi pasien terkonfirmasi covid-19
tanpa gejala.

Adapun obat yang diberikan kepada ibu Rita untuk pemulihan setelah operasi SC
di RSUD Jayapura yaitu antibiotik Cefixime 200 mg 2x1 tablet per oral,
paracetamol 500 mg 3x1 tablet per oral, dan vitamin Livron B-Plex 2x1 tablet per
oral. Pasien juga disarankan untutk kembali kontrol ke poli kebidanan pada
tanggal 25 Juni 2020.

Anda mungkin juga menyukai