Anda di halaman 1dari 4

Terapi Musik sebagai Intervensi untuk Mengurangi

Kecemasan pada Pasien yang Berventilasi Mekanis

A. Definisi
Ventilasi mekanis atau yang sering disebut dengan MV merupakan salah satu
metode perawatan yang sering digunakan pada Unit Perawatan Intensif (ICU).
Menurut Thomas penggunaan MV bertujuan untuk menyelamatkan jiwa akan tetapi
penggunaan MV dapat menyebabkan pasien menjadi stres serta meningkatkan
kecemasan pasien (Lin Han, Ji P Li, Janet W H Sit, Loretta Chung, Zuo Y Jiao and
Wei G Ma, 2010). Oleh karena itu perawat ICU telah mencari alternatif yang lebih
efisien untuk menurunkan kecemasan pada pasien dengan menggunakan terapi musik.
Terapi musik adalah salah satu cabang perawatan kesehatan yang
penggunaannya dapat mempengaruhi emosional, fisik, fungsional dalam pengaturan
dan kondisi pasien. Menurut wong et al musik yang menenangkan dapat diberikan
kepada pasien karena dapat mempengaruhi perasaan emosional dan fisiologis
manusia. Pemilihan musik yang tenang dan menyejukan adalah pemilihan yang tepat
karena dapat menurunkan kecemasan pada pasien (Esra Akin Korhan, Leyla Khorshid
and Mehmet Uyar, 2011)
B. Manfaat Terapi Musik
Terapi musik sangat efektif dalam mengurangi rasa cemas pada pasien karena
memberikan perasaan rileks dan mampu meredakan depresi yang dialami oleh pasien.
Terapi musik ini mampu menciptakan rasa bahagia dengan menstimulasi saraf
simpatis sehingga mempercepat dalam proses pemulihan pasien dari stres. Kecemasan
yang dirasakan oleh pasien mengakibatkan stimulasi terhadap sistem saraf simpatis,
kerja bernafas, kebutuhan oksigen dan stimulasi miokardial menjadi meningkat.
Pemberian terapi musik pada pasien dapat memberikan efek sinkronasi yang baik
dengan ventilasi mekanik dan meningkatkan kenyamanan. Dari beberapa penelitian
menunjukkan bahwa terapi musik terbukti dapat menurunkan kecemasan pasien yang
menggunakan ventilator dan menurunkan penggunaan sedasi. Efek penggunaan musik
dalam menurunkan kecemasan pada pasien menunjukkan hasil yang positif. Musik
sebagai terapi relaksasi dapat menstimulasi sistem saraf pusat untuk memproduksi
endorfin, dimana endorfin ini dapat meminimalkan rasa takut dan cemas serta mampu
meningkatkan mood sehingga secara otomatis memperbaiki diri secara klinis.
Pemberian terapi musik diharapkan mampu membuat pasien lebih terfokus pada
musik yang di dengarkan dan tidak mengikuti prosedur invasif yang sedang di
jalaninya sehingga pasien merasa rileks serta perubahan tekanan darah dan frekuensi
nadi pasien menjadi minimal.
C. Hasil Penelitian
Terapi Musik telah terbukti dapat mengurangi kecemasan pada pasien yang
berventilasi mekanis dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Esra
Akin Korhan, Leyla Khorshid and Mehmet Uyar dalam jurnalnya membuktikan
bahwahasilmenunjukkankelompokterapimusikmenunjukkanpenurunantanda–
tandafisiologiskecemasansecarasignifikan. SBP rata-rata (p=0,0024) dan SBP rata-
rata (p=0,016) menurun. RR menurunsecarasignifikan (=0,043)
padakelompokmusik.Tekanan darah dan laju pernapasan setelah melaksanakan terapi
musik menunjukan pola penurunan yang bervariasi masa istirahat, penurunan tersebut
merupakan respon relaksasi dari pasien.
Mendengarkan musik sesi tunggal yaitu 30 menit digunakan sebagai intervensi
keperawatan non-farmakologis untuk memfasilitasi relaksasi dan menghilangkan
kecemasan untuk pasien yang menerima MV.Temuan dari perbandingan posttest
menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata yang lebih besar dalam tingkat kecemasan
untuk pasien MV dalam kelompok mendengarkan musikdibandingkan dengan yang
ada di headphone dan grup kontrol. Kecemasan yang lebih rendah juga ditemukan di
grup headphone daripada grup kontrol dalam penelitian ini.Kemungkinan penjelasan
bisa jadi bahwa headphone mungkintelah mengurangi atau menghilangkan kebisingan
latar belakang di ICU (Putih1992, Chlan 1998, Chlan et al. 2000, Wong et al. 2001,
Lai& Feng 2004, Lee et al. 2005).
D. Kesimpulan

Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa sesi terapi musik terbukti efektif
untuk mengurangi kecemasan yang lebih besar dibandingkan perawatan biasa dan
mempromosikan relaksasi pada pasien yang menerima dukungan ventilasi mekanik.
Musik sendiri merupakan intervensi yang aman dan tidak merugikan pasien, dengan
terapi musik dapat digunakan untuk mengelola kecemasan pada pasien yang
bergantung pada ventilator tanpa mempertaruhkan efek samping yang tidak di
inginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Chlan, L. L., Weinert, C. R., Heiderscheit, A., Tracy, M. F., Skaar, D. J.,
Guttormson, J. L., & Savik, K. (2013). Effects of patient-directed music intervention
on anxiety and sedative exposure in critically Ill patients receiving mechanical
ventilatory support: A randomized clinical trial. JAMA - Journal of the American
Medical Association, 309(22), 2335-2344. https://doi.org/10.1001/jama.2013.5670
Chlan, L. (1998). Effectiveness of a music therapy intervention on relaxation
and anxiety for patients receiving ventilatory assistance. Heart & Lung: The Journal
of Acute and Critical Care, 27(3), 169-176. https://doi.org/10.1016/S0147-
9563(98)90004-8

Han, L., Li, J. P., Sit, J. W., Chung, L., Jiao, Z. Y., & Ma, W. G. (2010).
Effects of music intervention on physiological stress response and anxiety level of
mechanically ventilated patients in China: a randomised controlled trial. Journal of
Clinical Nursing, 19(7‐8), 978-987. doi: 10.1111/j.1365-2702.2009.02845.x

Korhan, E. A., Khorshid, L., & Uyar, M. (2011). The effect of music therapy
on physiological signs of anxiety in patients receiving mechanical ventilatory
support.  Journal of Clinical Nursing, 20(7‐8), 1026-1034. doi: 10.1111/j.1365-
2702.2010.03434.x

Wong, H. L. C., Lopez-Nahas, V., & Molassiotis, A. (2001). Effects of music


therapy on anxiety in ventilator-dependent patients. Heart & Lung: The Journal of
Acute and Critical Care, 30(5), 376-387. doi: 10.1067/mhl.2001.118302

Anda mungkin juga menyukai