Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitri Ayu Saputri

NIM : 22020118120022

Kelas : A18.1

POSYANDU LANSIA

Identitas
Judul : Posyandu lansia mewujudkan lansia sehat

mandiri & produktif

Penulis : Erpandi

Penerbit : Penerbit EGC, Jakarta

Tahun : 2015

Tebal : 81 halaman + 10 halaman prakata dan daftar isi

Bahasa : Indonesia

Sampul : Latar hijau tua, oren , putih

Orientasi
Salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) adalah Posyandu
(Pos Pelayanan Terpadu) Lansia. Posyandu Lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum
lansia (lanjut usia), yang dilakukan dari, oleh, dan untuk lansia dengan menitikberatkan pada
pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Semua
pelayanan ini diberikan kepada lansia agar mereka dapat menikmati masa kehidupan yang
sehat dan sejahtera.

Buku ringkas, tetapi padat isi ini sangat menarik karena mengupas tuntas hal-hal yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada lansia di Posyandu Lansia,
yang dewasa ini telah banyak digalakkan di beberapa wilayah binaan pemerintah maupun
praktisi. Pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan pemberdayaan kader lansia di wilayah
Posyandu Lansia untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, dan produktif dalam
memelihara kesehatannya menjadi fokus pembahasan materi dalam buku ini.
Tafsiran isi
Buku ini memaparkan data dan fakta mengenai gambaran tentang penyelenggaraan
dan pengembangan posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan pos pelayanan terpadu
untuk masyarakat lansia di wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakan oleh
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Lansia adalah kelompok yang telah
berusia lebih dari 60 tahun, namun pralansia (45-59 tahun) dapat juga mengikuti kegiatan di
posyandu lansia. Proses degenerasi telah membuat lansia mengalami berbagai masalah
kesehatan dan penyakit. Nyeri sendi, osteoporosis, tidak dapat menahan buang air, insomnia,
hipertensi, menjadi pikun merupakan beberapa masalah yang sering dihadapi manusia usia
lanjut.

Lansia dapat tinggal bersama keluarga, baik sebagai orang tua, mertua, paman, atau
bibi yang tinggal serumah. Semua anggota keluarga selayaknya memberikan hal terbaik bagi
lansia. Selain tetap menjalin kehangatan, mempertahankan kontak, berkomunikasi,
memberikan makanan terbaik, bercanda gurau, berekreasi bersama, dan lain-lain. Hal tersebut
belum cukup, lansia memerlukan sosialisasi berbagai rasa dengan teman sebaya, dan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang mewadai melalui posyandu lansia.

Para lansia yang masih sehat dan segar bugar harus mendapat kesempatan untuk
berkarya dalam lingkungan rumah atau bekerja di luar dalam batas-batas kemampuan fisik
yang semakin berkurang. Sebaliknya, lansia yang tidak mampu secara fisik dapat
memperoleh kesempatan untuk mendapatkan ‘’tempat terhormat’’ di lingkungan keluarga
dan masyarakatnya. Posyandu dapat membantu lansia dari keluarga kurang mampu untuk
lebih meringankan masalah kesehatan yang lansia hadapi. Manfaat posyandu dapat dirasakan
oleh anggotanya dan anggota posyandu dari kalangan lansia dapat memberi dukungan atas
masalah moral atau pengalaman masa lalu yang tidak pernah dialami oleh anggota posyandu
yang lebih muda. Posyandu lansia dapat menjadi ajang untuk bekerja sama di antara lansia
sehingga mereka mempunyai kegiatan bersama yang menyenangkan.

Pengelola posyandu meliputi unsur masyarakat, lembaga ke masyarakat, organisasi


kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga mitra-pemerintah, dan dunia usaha
terpilih. Berdirinya posyandu lansia disebabkan karena jumlah populasi lansia semakin
meningkat, masalah kesehatan dan kehidupan sosial ekonomi yang banyak pada lansia seiring
dengan kemunduran fungsi tubuh. Pendirian posyandu pun sebaiknya merupakan prakarsa
masyarakat karena masyarakat memang membutuhkan keberadaan posyandu lansia untuk
memberikan pelayanan kepada lansia. Pengusulan pendirian posyandu melalui berbagai
alasan, survei mawas diri atau SDM yang dilakukan oleh masyarakat, kemudian disampaikan
dalam forum desa melalui seluruh komponen dan tokoh masyarakat desa setempat.

Kegiatan inti posyandu lansia diadakan satu kali dalam sebulan. Hari dan waktu yang
dipilih berdasarkan kesepakatan. Lokasi posyandu biasanya berada ditempat yang mudah
didatangi oleh masyarakat khususnya lansia seperti balai desa. Kehadiran petugas pukesmas
yang diwajibkan adalah sekali dalam sebulan. Petugas puskesmas yang dimaksud adalah
petugas yang diberi wewenang dan tanggung jawab mengelola kesehatan di desa setempat.
Petugas puskesmas harus mampu membimbing kader dalam pelaksanaan posyandu,
memberikan pelayanan kesehatan sesuai porsinya, memberikan penyuluhan dan konseling
terutama untuk masalah kesehatan yang sering dihadapi lansia seperti radang sendi,
osteoporosis, depresi, insomnia, dan lain-lain.

Evaluasi
Kelebihan dari buku

 Buku ini memang sangat menarik untuk dipelajari lebih dalam mengenai penanganan
terhadap lansia untuk mewujudkan lansia yang mandiri, sehat dan produktif.
 Di dalam buku terdapat visual gambar sehingga tidak terkesan monoton.
 Penulis mampu menjelaskan secara rinci data dan fakta terkait pelaksanaan posyandu
lansia
 Inti dari buku mudah untuk dipahami pembaca karena menggunakan metode
penomoran dan tabel sehingga langsung ke point inti bacaan.
 Buku ini memiliki cover yang unik karena menggunakan gambar lansia sebagai cover
depan sampul.

Kekurangan dari buku

 Buku ini terdapat beberapa tulisan yang menggunakan istilah atau kalimat asing
sehingga pembaca kurang memahami isinya.
 Visual gambar yang terdapat dalam buku tidak berwarna sehingga membuat pembaca
merasa bosan dan malas untuk membaca.

Banyak sekali keunggulan yang terdapat dalam buku ini. Diantaranya adalah buku
disusun secara terstruktur sehingga memberikan gambaran dan pedoman bagi semua pihak.
Buku ini ditulis berdasarkan penelitian bukan sekedar opini penulis, melainkan data nyata
dan faktual. Buku ini mampu memberikan informasi secara terperinci dengan disertai
ilustrasi, sehingga mudah ditangkap dan memberikan arahan mengenai penanganan lansia.
Buku ini sangat berguna untuk menambah ilmu dan wawasan pembaca.

Akan tetapi, buku ini juga terdapat kelemahan baik dari segi tampilan maupun isi dari
bacaan sehingga membuat pembaca khususnya orang awam merasa malas dan cepat bosan
dalam membaca dan memahaminya.

Rangkuman evaluasi
Buku pedoman pelaksanaan posyandu terhadap lansia merupakan buku yang sangat
berguna, khususnya bagi pelaksana di lapangan, yaitu kader dan petugas kesehatan. Informasi
terperinci tentang fakta mampu mengupas tuntas hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada lansia, yang dewasa ini telah banyak digalakkan di
beberapa wilayah binaan pemerintah maupun praktisi. Jadi ,upaya pelayanan kesehatan dan
pemberdayaan kader lansia mampu mewujudkan lansia yang sehat, mandiri , dan produktif
dalam memelihara kesehatan yang menjadi fokus utama terhadap lansia.

Anda mungkin juga menyukai