Makalah Skripsi Desta 26 Desember
Makalah Skripsi Desta 26 Desember
Oleh:
MAKALAH SKRIPSI
SIMULASI SAMBARAN PETIR DI SALURAN DISTRIBUSI 20 KV
PENYULANG KENTUNGAN 1 YOGYAKARTA DENGAN EMTP-ATP
Oleh:
Dr. Ir. T. Haryono, M.Sc., C.Eng., MIET Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D
NIP. 1948 0617 1980 03 1 001 NIP 1973 0706 1999 03 1 005
SIMULASI SAMBARAN PETIR DI SALURAN DISTRIBUSI 20 KV
PENYULANG KENTUNGAN 1 YOGYAKARTA DENGAN EMTP-ATP
Abstrak
Petir merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi. Di Indonesia, fenomena alam ini
lebih sering terjadi karena berada di khatulistiwa dan kelembaban yang tinggi. Sambaran petir
juga merupakan sumber gangguan yang sering terjadi di dalam sistem tenaga listrik. Sambaran
petir tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalisir dampaknya menggunakan peralatan isolasi
dan peralatan proteksi. Dalam penelitian ini, penulis mensimulasikan sambaran petir yang
menyambar langsung di saluran distribusi Kentungan 1 Yogyakarta menggunakan perangkat
lunak EMTP-ATP. Akan dilihat distribusi tegangan di berbagai titik pengamatan. Penulis juga
akan mensimulasikan dampak pemasangan arester dan letak pemasangan arester terhadap
penurunan tegangan akibat sambaran petir. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan,
besar tegangan surja akibat sambaran petir berbanding lurus dengan panjang saluran. Di titik
terjauh dari titik sambaran, yaitu 14 km dari titik sambaran, nilai tegangan surja yang dirasakan
naik sebesar 26%. Pemasangan arester efektif untuk mengurangi nilai tegangan akibat sambaran
petir. Titik terdekat dari pemasangan arester adalah titik yang paling besar nilai
pengurangannya. Pada sambaran di titik 0 km dan pemasangan arester di antara 2 km dan 4 km,
pengurangan terbesar terjadi di titik pengamatan 2 km, yaitu sebesar 36%.
Kata Kunci : Sambaran petir, Tegangan surja, Distribusi tegangan, Arester, Gelombang berjalan
Ya
Dari tabel diatas dapat dilihat, nilai tegangan surja
berbanding lurus dengan panjang saluran. Saat
Menjalankan simulasi
ATPDraw sambaran di titik 0 km, tegangan di ujung saluran
(titik 14 km) naik sebesar 26%, saat sambaran di titik
12 km, tegangan di ujung saluran naik sebesar 84%.
Terdapat pesan
eror?
Tidak
Analisis
Plot grafik
perbandingan
tegangan
Selesai
Titik
V Max di Fase Tabel. 5 – Tegangan maksimum di tiap fase untuk
R S T sambaran di titik 0 km dengan pemasangan arester
0 km 20184,81 -4134,74 199746,94 Arester di titik 2 - 4 km Arester di titik 4 - 6 km
2 km 69184,85 87738,75 184432,15 Titik V Max di Fase V Max di Fase
R S T R S T
4 km 93785,91 152653,78 187829,77 0 km 20189,74 -4135,67 199746,94 20184,81 -4135,05 199746,94
6 km 109589,95 180458,80 202102,67 2 km 113513,58 66617,20 117818,65 108007,09 49879,71 184432,15
4 km 118349,46 117120,69 187601,83 109057,73 82181,55 118130,59
8 km 142814,25 189527,33 250871,55 6 km 126584,81 152108,80 180205,64 136483,14 132594,62 191518,18
10 km 158520,72 199228,87 269294,84 8 km 139130,61 178303,16 213125,77 155145,63 182095,59 210114,21
10 km 148920,85 219265,61 212299,91 167942,96 185161,57 224558,73
12 km 173891,18 208936,85 246464,83 12 km 149260,05 204376,28 218633,47 173206,99 223927,54 215459,63
14 km 143525,33 235052,46 227897,52 163038,98 235302,79 238317,29
14 km 182351,29 214008,99 251109,61
Arester di titik 6 - 8 km Arester di titik 8 - 10 km
3.3 Ujung saluran tertutup R Titik V Max di Fase V Max di Fase
Pada skenario ini, ujung saluran tertutup resistor R S T R S T
dan terhubung ke tanah. Petir menyambar di titik 0 0 km 20184,81 -4137,00 199746,94 20184,81 -4139,79 199746,94
2 km 86217,67 54993,25 184432,15 76336,27 51293,02 184432,15
km dengan amplitudo 200 kV. Simulasi dilakukan 4 km 116007,58 78125,32 170974,62 107516,57 86058,60 171451,19
dua kali, yang pertama resistor 1000 Ω dan yang 6 km 113004,63 96875,52 118065,27 121334,25 106662,47 167165,52
kedua resistor 10 Ω. Tegangan yang tercatat di setiap 8 km 141425,20 131795,49 197218,76 115213,75 113768,31 118494,16
10 km 155269,75 162399,03 215728,46 163793,87 157034,61 201285,41
titik pengamatan adalah sebagai berikut.
12 km 179332,37 188827,87 211468,55 168316,75 160869,59 211686,32
Tabel. 3 – Ujung saluran tertutup R 1000 Ohm 14 km 191542,59 198267,12 241931,31 159746,33 168165,36 244304,94
Arester di titik 10 - 12 km Arester di titik 12 - 14 km
Titik V Max di Fase V Max di Fase
Sambaran di titik 0 km
R S T R S T
V Max di Fase 0 km 20184,81 -4140,29 199746,94 20184,81 -4139,04 199746,94
Titk
R S T 2 km 73250,77 82086,59 184432,15 64137,01 48177,08 184432,15
4 km 97029,18 123376,25 171451,20 66977,03 97464,23 171451,20
0 km 20184,75 -4138,48 199746,94 6 km 101969,77 158085,60 174760,48 92034,50 118624,08 182054,52
2 km 79906,55 75800,96 184429,32 8 km 104975,62 170876,10 154594,49 106912,32 133530,54 182574,00
10 km 113769,01 114739,40 118812,25 126756,89 130824,90 160979,85
4 km 104417,02 107940,25 201850,97 12 km 159074,50 126804,23 197200,87 115775,73 111494,49 118653,55
6 km 111563,61 127675,41 222629,57 14 km 173575,01 132581,30 224837,82 173009,71 113580,77 207809,08