Anda di halaman 1dari 1

REFLEKSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

( Oleh : Anuardin Gulo )

Dalam era globalisasi ini TIK berkembang hebat, guru dituntut untuk memberikan respon yang kuat atas
teknologi ini. Karena secara tidak langsung profesi guru di abad ke-21, guru telah memfokuskan kepada bidang
yang luas. Bidang pertama yang melibatkan pembelajaran menggunakan teknologi (learning to use
technology). Pendidikan diberikan berbagai kursus untuk berbagai kemahiran tentang bagaimana
menggunakan TIK dalam berbagai peringkat dari aspek pengurusan hal pribadi sehingga ke aspek profesional.
Bidang yang ke dua pula memfokuskan pada penggunaan teknologi dalam proses pengajaran dan
pembelajaran (using-to-learn) serta bagaimana menggunakan TIK secara efektif untuk memanfaatkan
pengetahuan dan kemahiran asas dalam suatu mata pelajaran. Potensi integrasi TIK dalam pembelajaran dapat
memperluas kesempatan belajar, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas belajar, meningkatkan
kualitas mengajar, memfasilitasi pembentukan keterampilan, mendorong belajar sepanjang hayat
berkelanjutan, meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, serta mengurangi kesenjangan digital.
Lebih jauh lagi, pada saat ini hubungan antara teknologi dan media (TIK) dengan pendidikan semakin erat
bahkan kini telah menyatu (infused). Pendekatan infusing menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan
dan memasukkan TIK ke dalam kurikulum. Pada pendekatan ini, sekolah telah menerapkan teknologi berbasis
komputer di laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. Guru berada pada tahap mengeksplorasi cara atau
metode baru sehingga TIK mengubah produktivitas dan pekerjaan profesional mereka. Hal ini berlanjut pada
pendekatan transforming yang dicirikan dengan adanya upaya sekolah untuk merencanakan dan
memperbaharui organisasinya dengan cara yang lebih kreatif. TIK menjadi bagian integral dengan kegiatan
pribadi dan kegiatan profesional sehari-hari. Fokus kurikulum mengacu pada learner-centered (berpusat pada
peserta didik) dan mengintegrasikan mata pelajaran dengan dunia nyata. Sekolah sudah menjadi pusat
pembelajaran untuk para komunitasnya. Bila dilihat dari sisi peran TIK bagi siswa, maka pengintegrasian TIK
dalam proses pembelajaran harus memungkinkan siswa : menjadi partisipan aktif yang menghasilkan dan
berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya
seorang ahli, belajar secara individu sebagai mana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain.

Ada beberapa konsep pembelajaran TIK antara lain :


1. Konsep Pembelajaran Terpisah
Pada konsep pembelajaran terpisah, teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam
hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Sehingga pembelajaran
di sekolah berdasarkan kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus
dikuasi siswa semua kompetensinya. Munculnya mata pelajaran baru di kurikulum sekolah tersebut
merupakan tanda bahwa TIK masih diposisikan sebagai objek yang dipelajari. Padahal, apa yang
seharusnya terjadi adalah sambil belajar tentang TIK (learning about ICT), siswa juga belajar dengan
menggunakan atau melalui TIK (learning with and or through ICT). Ingat, yang dimaksud dengan TIK
tidak hanya komputer dan internet tapi segala jenis media informasi dan komunikasi lain yang mendukung
proses pembelajaran di kelas.
2. Konsep Pembelajaran Terkait
Pembelajaran terkait (connected learning) dikenal dengan pembelajaran terhubung. Konsep
pembelajaran terkait dengan TIK merupakan suatu keniscayaan. Perkembangan TIK mau tidak mau
mempengaruhi model pendekatan pembelajaran. Setiap mata pelajaran hakikatnya dapat dikaitkan dengan
TIK baik dalam penggunaan teknologinya maupun dalam penggunaan media pembelajarannya. Pada
tahapan ini penyatuan teknologi dan media dalam pendidikan sebagai pelengkap (complementary). Materi
pembelajaran elektronik (teknologi dan media) diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran
yang diterima siswa di dalam kelas. Pada tahap ini teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini
TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran,
misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat
program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
3. Konsep Pembelajaran Terintegrasi
Perubahan dalam proses pembelajaran mengarah kepada pembelajaran generasi terkini yaitu e-
learning dan mobile learning (m-learning), yaitu proses pembelajaran yang mengandalkan terintegrasi
dengan multimedia (web-based course), computer and mobile mediated communication, serta computer
intelligent system. Proses pembelajaran didominasi oleh cara belajar siswa dimana karakter siswa yang
suka komputer, suka game, dan suka online, lebih menyukai yang bersifat visual, tekstual, dan interaktif.
Dalam belajar mereka tidak dibatasi tempat dan waktu, serta tidak tergantung pada jadwal. Konsep
pembelajaran tersebut merupakan konsep pembelajaran terintegrasi (terpadu). Pembelajaran
terpadu(integrated learning) merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu
diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa
untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan.

Anda mungkin juga menyukai