Anda di halaman 1dari 10

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

 
Peluang usaha budi daya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup  diperhitungkan saat ini.
Apabila kita perhatikan banyak terdapat  penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap harinya,
hal inilah yang membuat permintaan  ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka
potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif  lebih mudah apabila dibandingkan
dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap penyakit maupun
kondisi lingkungan. Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang cara budidaya ikan lele

*Pembenihan Lele.

Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk
jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus
dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.

* Sistem Budidaya

Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :


1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan
perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin
dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus.
Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar
Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor
kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.

*Tahap Proses Budidaya

A. Pembuatan Kolam.

Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya
disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan
lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur,
persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam
tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang
pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari.
Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih
menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk

Induk jantan mempunyai tanda :
- tulang kepala berbentuk pipih
- warna lebih gelap
- gerakannya lebih lincah
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
- tulang kepala berbentuk cembung
- warna badan lebih cerah
- gerakan lamban
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.

C. Persiapan Lahan.

Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :


- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman
tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil
pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok
makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk
menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi
perlakuan TON dengan dosis sama

D. Pemijahan.

Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma.
Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna
kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam
waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.

E. Pemindahan. 

Cara pemindahan :
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- samakan suhu pada kedua kolam
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih
rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan.

Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga
berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik
untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan
sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

* Manajemen Pakan

Pakan anakan lele berupa :


- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di
bawah 3 – 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis
1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena
mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.

* Manajemen Air

Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :


- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan.
TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu
menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan
senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh
lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air
baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

* Manajemen Kesehatan

Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi.
Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang
jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-
lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan
kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat
besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang
sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan
formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati
dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

Peternakan Dan Budidaya Ikan Lele ( Cara Terbaru )


Posted on March 4, 2013 by hilmi

Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Permintaannya selalu ada, karena
ikan ini banyak diminati. Terutama untuk dijadikan lauk makanan. iklan lele memang cukup di minati di masyarkat kita.
Salah satu tempat budidaya ikan lele terletak di Kampung Cibodas, Desa Kadu Agung Barat, Kecamatan Cibadak, Banten.
Pemiliknya Haji Aip Suhendri. Letak kolam budidaya lele ini tidak jauh dari pusat kota Kabupaten Lebak, Banten.

Disini terdapat 15 kolam dengan ukuran 5 kali 10, yang berisi ribuan ekor ikan lele. Budidaya ikan lele di tempat ini
dilakukan mulai dari pembenihan. Untuk proses pembenihan disini terdapat 150 ekor induk lele yang berat per ekornya
bisa mencapai 4 kilogram.

Benih ikan lele yang dihasilkan, berukuran antara 5 sampai 15 centimeter telah dapat dipasarkan. Harganya berkisar 200
hingga 500 rupiah per ekor. Pembesaran ikan lele di tempat ini, tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 2 bulan.

Memelihara ikan lele tergolong mudah. Karena tidak memerlukan air yang banyak dan tidak memerlukan air yang selalu
bersih. Selain itu, ikan lele juga tahan terhadap penyakit, asalkan makanannya cukup.

Setiap hari sekitar satu ton ikan lele dihasilkan dari tempat ini. Ikan lele ukuran besar dijual antara 8 r

ibu hingga 10 ribu rupiah per kilogram. Setiap kilogramnya terdiri dari 10 ekor ikan. Usahabudidaya lele ini memiliki
prospek yang baik. Keuntungan yang diperoleh setiap bulan paling sedikit 3 juta rupiah.(Helmi Azahari/Ijs)
Sumber
Budi Daya Lele Dumbo kolam terpal 

Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele   Peternakan Ikan Lele merupakan keluarga
Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangkuriang dan
lain-lain. Pada tulisan terdahulu sudah dituliskan mengenai Budi Daya Ikan Guramih Pada Kolam Terpal, pada kesempatan
ini akan dibahas BUDI DAYA IKAN LELE DUMBO pada Kolam terpal. Budi Daya Ikan Lele dumbo relatif lebih mudah
dan sederhana jika dibandingkan dengan budi daya guramih. Pada dasarnya metode Budi Daya ini adalah solusi untuk
beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit, modal yang tidak terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air.
Lele Dumbo merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele – Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat
dan gurih membuat bisnis budi daya lele menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan. Selain itu Lele
dumbo lebih mudah dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air yang “buruk” Lele dumbo bisa
bertahan hidup dan berkembang dengan baik, dengan demikian solusi pemeliharaan lele dumbo dengan terpal menjadi
alternatif yang perlu dicoba. Budi Daya Ikan Lele dumbo dengan Kolam terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup
menjanjikan dan tidak memerlukan modal usaha yang besar. Analisis budi daya Lele Dumbo dapa dilakukan dalam
berbagai model untuk konsumsi dan pembibitan.
Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele  – Peluang usaha Budi daya lele dumbo dengan kolam terpal dapat dilakukan
dalam beberapa bentuk antara lain, tujuan pembibitan dan tujuan konsumsi. Budi daya Ikan Lele Dumbo sebagai bibit
merupakan upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat seiring dengan permintaan Ikan Lele Dumbo
Konsumsi. Budi Daya Ikan Lele Dumbo Konsumsi merupakan upaya memelihara Ikan Lele Dumbo sampai ukuran dan
bobot tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan lele dumbo sampai 1 kg per ekor. Ukuran Lele Dumbo 1 Kg /ekor
ke atas biasanya digunakan pada kolam pemancingan yang berisi Lele dumbo.
Salah Satu Model Kolam Terpal Lele Dumbo

Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele – Budi Daya Lele Dumbo Untuk Pembibitan
Peluang Usaha Budi Daya Lele dumbo Untuk tujuan pembibitan bisa dilakukan antara lain:
- Pemijahan dan penetasan telur lele dumbo, setelah menetas bisa dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau
dipelihara lagi sampai besar. Karena bibit lele dumbo baru menetas sudah bisa dijual, sehingga merupakan peluang usaha
bagi yang memilih menekuni bidang ini. Jika lahan yang tersedia sempit solusi ini bisa menjadi alternatif. Modal untuk
usaha ini hanya tempat dan indukan lele dumbo. Bibit Lele dumbo baru menetas biasanya dihargai berdasarkan perkiraan
jumlah anakan Lele Dumbo, yang ditentukan berdasarkan bobot induk dan jumlah induk Lele Dumbo.
- Penyediaan Bibit Ukuran 2-3 cm, dalam kurun waktu satu bulan setelah menetas bibit lele dumbo telah mencapai ukuran
2-3 cm dan siap untuk dijual ke pasaran. Pembesaran benih lele dari menetas hingga ukuran ini idealnya ditempatkan pada
kolam lumpur atau sawah, sehingga memerlukan lahan yang relatif luas. Meski di kolam terpal tetap bisa dilakukan tetapi
tidak bisa dalam jumlah yang besar, meski demikian peluang usaha tetap terbuka. Pembesaran Lele Dumbo pada bak atau
kolam terpal pada ukuran ini memerlukan makanan tambahan berupa pelet buatan pabrik.
- Penyediaan Bibit ukuran 5-7 cm, pada ukuran 5-7 cm benih lele dumbo siap dijual sebagai bibit yang mendatangkan
peluang usaha. Biasanya ukuran ini dipelihara oleh peternak sampai ukuran layak konsumsi.
Pemeliharaan Lele Dumbo Untuk Konsumsi
Lele dumbo untuk keperluan konsumsi biasanya dipelihara mulai dari ukuran 5-7 cm atau lebih besar, untuk hasil panen
cepat bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan dengan pemberian makanan yang ekstra dan optimal. Peluang usaha budi daya
lele dumbo untuk konsumsi ini relatif lebih mudah karena ukuran lele yang besar lebih tahan terhadap penyakit, dan
tingkat hidup lebih tinggi. Untuk mendapatkan ukuran lele dumbo yang lebih besar memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan.
Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Persiapan untuk budi daya lele dumbo dengan kolam terpal meliputi persiapan lahan kolam , persiapan material terpal ,dan
persiapan perangkat pendukung. Lahan yang perlu disediakan disesuaikan dengan keadaan dan jumlah lele yang akan
dipelihara. Untuk Pembesaran sampai tingkat konsumsi bisa digunakan lahan dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter, yang bisa
diisi dengan 100 ekor lele dumbo ukuran 5-7 cm. Model pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian diberi
terpal atau dengan membuat rangka dari kayu yang kemudian diberi terpal. Cara pertama lebih membuat terpal tahan lebih
lama.
Pemeliharaan Lele Dumbo
Pertama kali kolam terpal diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebh dahulu, untuk lele dumbo ukuran 5-7 cm bisa
diisi air 40 cm terlebih dahulu, agar ikan tidak terlalu capek naik dan turun dasar kolam untuk mengambil oksigen, seiring
dengan bertambahnya usia dan ukuran kedalaman air ditambah. Perlu disediakan pula rumpon atau semacam perlindungan
untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah yang tertutup.
Pemberian pakan dilakukan dengan pemberian pelet sehari dua kali, lebih bagus lagi lebih dari dua kali tetapi dalam
jumlah yang lebih sedikit. Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti Bekicot, kerang, keong emas, rayap dan lain-
lain, bisa diberikan makanan alami tersebut. Makanan alami selain bisa menghemat pengeluaran juga memiliki kandungan
protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele dumbo lebih cepat. Selain itu ada beberapa teknologi yang bisa dipakai
untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele dan ikan lainnya.
Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar
kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air yang kotor. Pada usia satu bulan
atau jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele
mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing
dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak
menular.Pembuatan Kolam Terpal Untuk Lele
Posted by nto on Jul 4, ’08 5:20 AM for everyone
Setelah perkenalan dan analisa usaha pembesaran ikan lele di kolam terpal, sekarang gw coba untuk sedikit menjelaskan
cara pembuatan kolam terpalnya. Penjelasan ini sesuai dengan apa yang saya lakukan sendiri, sehingga mungkin ada
beberapa perbedaan dengan orang2 yang sudah pernah membuat kolam serupa or perbedaan dengan apa yang sudah di
jelaskan di blog2 lain.
Apa saja yang di perlukan untuk membuat kolam terpal?
1. Lahan, usahakan lahan yang sedikit rindang, tapi jangan langsung di bawah pohon.
2. Terpal, berukuran ukuran 4×5. yang gw pake adalah terpal jenis A3, lebih tebal. Tapi gw
juga pernah ngeliat beberapa kolam sejenis dengan terpal yang lebih tipis. Jadi, gw pikir itu
pun bisa di pakai untuk menghemat biaya.
3. Bambu, diperlukan bambu yang dibelah besar. dengan ukuran 2,2 meter sebanyak kurang
lebih 10 belahan, dan ukuran 3,2 meter sebanyak kurang lebih 10 belahan.
4. Tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama, seperti
tanaman Hanjuang or apa sajalah yang kuat . Jangan menggunakan bambu karena masa
pakainya terbatas.
5. Paku, digunakan untuk memaku belahan bambu ke patoknya.
6. Kawat, digunakan untuk mengikat terpal ke patok/bambu.
Cara pembuatan :
Setelah semua bahan tersedia, terlebih dulu ratakan tanah yang akan di pakai untuk mendirikan kolam terpal, jangan
sampai ada benda tajam di atasnya. Lalu dirikanlah patok di empat sudut berbeda dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar
2 meter. Kemudian pasang belahan bambu 2,2 m untuk lebarnya dengan menggunakan paku, dan belahan bambu 3,2 m
untuk panjangnya. pasang agak merapat agar rangka kolam kuat, setelah semua terpasang, maka terpal dapat dipasang
membentuk segi empat di dalam rangka tersebut. Ujung terpal di ikat kuat2 dengan kawat ke patok. Karena nantinya terpal
akan diisi air, maka pastikan rangka kolam terpasang dengan kuatAnalisa Usaha Budidaya Lele Kolam Terpal
Posted by nto on Jul 4, ’08 3:38 AM for everyone
Seperti diceritakan disini, gw coba kasih gambaran berapa sih keuntungan yang kita peroleh untuk membuat usaha ini?
Analisa usaha ini gw buat sendiri berdasarkan apa yang telah gw alami dan pelajari. Yang gw alami artinya sampai tahap
pembelian bibit dan pakan. Sedangkan yang lainnya berdasarkan yang gw pelajari dan cari tau.
1. Analisa Usaha yang gw buat secara umum

Analisa Usaha Budidaya Lele

A. Biaya Investasi
1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-
2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-
3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-
4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-
5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-
Jumlah = Rp. 527.500,-

B. Biaya Produksi
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-
2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-
3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-
4. Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-
6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.527.500 : 10 = Rp. 52.750,-
5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 2.939.750,-

Perkiraan Hasil
Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.750 = Rp.560.250,-

BEP = Rp. 2.939.750 : 500 = Rp. 5879.5

Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele yang di tanam. Sekarang analisa usaha yang bener2
gw alami dalam arti kata apa adanya saja.. hehehe…

2. Analisa usaha itung2an skala kecil yang gw alami saat ini

Biaya investasi

1. Lahan Tanah (saya tanggung) Rp. 0,-


2. 2 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
3. Bambu (saya tanggung) Rp. 0,-
4. Paku 1 kg Rp. 8.000,
5. Tukang (saya sendiri) Rp. 0,-
Jumlah Rp. 308.000,-

Biaya Produksi
1. Bibit/benih 1000 ekor @Rp.300,- Rp. 300.000,-
2. Pakan :
Pakan bulan pertama 5kg @Rp. 10.000,- Rp. 50.000,
Pakan selanjutnya 1Bal @Rp. 180.000,- Rp. 180.000,-
Biaya obat/lain-lain Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 580.000,-

Jumlah modal awal = Rp. 888.000

Diperkirakan panen 1 kolam 150 kg


Harga lele /bulan Mei 2008 = Rp. 9.000/kg (harga bisa berubah sewaktu-waktu)
150 X 9.000 = Rp. 1.350.000

Pemasukan/panen = Rp. 1.350.000

Keuntungan/panen = Rp. 1.350.000 – Rp. 888.000


= Rp. 462.000,-

Itu analisa usaha untuk panen pertama. Untuk panen2 selanjutnya jelas lebih besar karena tidak memerlukan biaya
investasi lagi. Oya, kata2 “saya tanggung” itu artinya gw tidak mengeluarkan biaya untuk itu. beruntung banget di rumah
ada lahan sedikit dan kebun bambu. hehehehe….

Cara Budidaya Lele atau ikan apapun pada dasarnya kita harus memiliki bekal pengetahuan yang cukup pada ikan
tersebut. Misalnya Lele, salah satu keluarga Catfish dengan aneka ragam jenisnya dapat hidup disemua tempat bahkan
di tempat yang sangat ekstrem. Meski begitu bukan berarti saat proses budidaya bisa seenaknya sendiri, yang ada
ikannya mati semua atau saling memakan (kanibal). Ya, ikan lele yang tidak dipisahkan dari antara yang kecil dengan
yang besar dapat memangsa sesamanya sendiri. Ada beberapa jenis ternak leleyang populer di Indonesia yakni ternak
lele dumbo, lokal, python dan sangkuriang.

Ikan lele termasuk salah satu ikan yang paling mudah dibudidayakan oleh sebab itulah banyak sekali saat ini peternak
lele yang menambah kapasitas penangkaran. Sayangnya, keinginan peluasan wilayah harus di batasi oleh lahan yang
sempit dan biaya yang pas-pasan. Solusi paling mudah adalah dengan cara budidaya lele di kolam terpal. Teknik ini
sering disebut Lele terpal, jauh lebih hemat ongkos daripada harus menggali kolam dalam tanah atau membangunnya
dengan semen.

Cara Budidaya Lele


Cara budidaya lele di terpal yang dibutuhkan hanyalah lahan dengan luas beberapa meter, pasokan air yang cukup,
dan bambu yang kuat. Apakah lele dumbo bisa di ternak pada kolam terpal ? Jawabnya bisa. Bahkan saat ini sudah ada
beberapa orang yang sukses budidaya lele dumbo pada kolam terpal. Hasilnya pun juga tak bisa dianggap remeh,
malahan jika dikalkulasikan keuntungannya bisa berlipat karena di mengeluarkan modal awal yang besar seperti
pada ternak lele dengan cara konvensional.

Cara Budidaya Ikan apapun jenisnya sebenarnya bisa mendatangkan keuntungn yang besar asalkan sabar dan penuh
keyakinan saat budidaya. Tapi yang paling menarik memang budidaya lele. Ikan yang satu ini dapat diolah menjadi
semua jenis masakan. Rasanya yang gurih dan leat membuat budidaya lele menjadi salah satu prospek bisnis yang
lezat. Ikan lele dapat diolah menjadi pecel lele ( yang paling populer disemua lapisan masyarakat), abon lele, dan kulit
dari lele dapat dimanfaatkan untuk membuat keripik kulit lele.

Ikan lele yang paling mudah atau cepat besar adalah lele dumbo. Meski tidak cepat - cepat amat paling tidak lele dumbo
dapat dengan mudah hidup dan berkembang pada kondisi air yang sangat buruk. Sehingga sangat ekonomis dalam
proses perawatannya apalagi ditambah dengan perawatan dilakukan pada terpal atau Lele Terpal.

Berikut ini akan kami jelaskan Cara Budidaya Lele pada Terpal yang dapat mendatangkan keuntungan pada peluang
bisnis ternak lele.

Tujuan Budidaya

Pertama kali berfikir budidaya lele, sebaiknya tetapkan dulu budidaya apa yang akan Anda lakukan. Apakah ingin
budidaya bibit atau untuk konsumsi. Seiring banyaknya peminat bisnis ternak lele maka makin besar pula permintaan
bibit lele untuk untuk dikembangbiakkan. Oleh sebab itu, prospek pembibitan ikan lele juga menjadi salah satu peluang
bisnis yang cukup baik. Sedangkan Lele untuk konsumsi kita harus memelihara sampai ukuran dan bobot tertentu. 1 KG
isi 10 ikan lele biasanya untuk rumah makan sedangkan ikan lele dumbo ukuran 1 KG keatas dipasarkan pada kolam
pemancingan ikan untuk lomba.

Sama halnya dengan permintaan Lele untuk konsumsi juga sangat besar. Bahkan warung makan yang berjualan pecek
lele seringkali kehabisan pasokan ikan lele. Sebut saja warung makan yang ada di daerah Genteng Banyuwangi yang
setiap harinya dipadati penggemar pecek lele. Tidak sampai jam 3 sore kadang lele sudah habis. Hal ini menandakan
bila permintaan akan lele setiap harinya sangat besar. Perbedaannya adalah keperluan konsumsi proses
pemeliharaannya cukup lama. Untuk menunggu dari ukuran bibit 5-7 cm hingga siap panen di butuhkan waktu kurang
lebih 2 - 3 bulan itupun jika pasokan makanannya teratur. Untuk mensiasatinya agar tumbuh cepat, pilih saja ikan lele
dumbo, jenis ikan ini lebih cepat tumbuh daripada jenis lele yang lain.

Proses Pembuatan Kolam Dari Terpal

Hal paling utama untuk membuat kolam terpal tak lain adalah lahan yang digunakan. Seberapa luas lahan yang Anda
miliki menjadi salah satu faktor penting seberapa banyak kolam terpal yang akan Anda buat. Perbandingannya adalah
100 ekor ikan lele dibanding dengan ukuran kolam 2x1x0,6 meter. Ada dua teknik pembuatan kolam yakni kolam terpal
di taruh pada galian tanah dan dari rangka kayu. Yang paling mudah pembuatannya adalah dari rangka kayu tapi yang
paling awet dari galian tanah.

Cara Budidaya Lele


Isi kolam dengan air kurang lebih setinggi 40 cm untuk ikan lele dumbo ukuran 5-7 cm agar ikan tidak terlalu capek
karena naik turun dari dasar kepermukaan kolam untuk mengambil oksigen. Seiring pertumbuhan ikan lele kedalaman
air juga ikut bertambah. Sediakan juga semacam penutup agar ikan lele dapat bersembunyi. Berikan pakan setiap dua
hari sekali akan tetapi lebih bagus jika pemberian pakan dilakukan dua kali dalam porsi lebih sedikit. Ada berbagai jenis
pakan untuk ikan lele seperti pelet, bekicot, kerang, keong emas, rayap, dan lain sebagainya. Makanan alami tentu lebih
baik sebab memiliki kandungan protein yang besar dan dibutuhkan oleh perkembangan ikan lele.

Meski lele tergolong ikan yang kuat tetap saja dapat mati bila kebersihan air kurang dijaga. Sebab lele juga rentan
terhadap penyakit yang disebabkan oleh kotornya air. Paling tidak ganti kapasitas air 10 - 30 % dengan air yang baru.
Selain itu juga jika terdapat ikan lele yang pertumbuhannya terlalu cepat dari temannya harus dipindahkan karena dapat
memangsa lele yang ukurannya lebih kecil atau kalah saat berebut makanan.

Sumber : http://www.zonaikan.com/2012/10/budidaya-ikan-lele-dumbo-dengan-kolam.html

Cara Budidaya Ikan Lele – Buka Mata. Bagi pemula yg ingin mengetahui “Cara Budidaya Ikan Lele” perlu
mempertimbangkan langkah-langkah berikut:

A. Mengenali Ikan Lele

•Untuk Budidaya Ikan Lele, sebaiknya kenalilah jenis-jenisnya, habitatnya, makanan & tata cara perawatannya.
B. Perisapan Kolam Ikan lele
•Di dlm budidaya ikan lele memerlukan kolam yg ideal. Kolam ikan lele yg tdk memenuhi persyaratan akan berakibat
buruk utk kelanjutan budidaya ikan lele, kolam haruslah disesuaikan dgn kebutuhan, apakah utk segmen pembenihan atau
segmen pembesaran, demikian juga dgn jenis kolamnya, kolam tanah, kolam semen atau kolam terpal, ukuran kolam juga
harus diperhatikan agar dpt disesuaikan dgn kisaran tebar ideal yg biasanya berkisar 100 s/d 120 ekor/m2.
C. Persiapan Air Kolam
•Hal yg perlu diperhatikan dlm budidaya ikan lele adalah persiapan air kolam. Persiapan ini juga wajib & berperan sangat
penting, karena banyak penyakit & tingginya angka kematian ikan lele yg penyebabnya karena kondisi air yg tdk
memenuhi syarat, misalnya PH airnya, banyak pengusaha ternak ikan lele hanya sebatas mengetahui saja bahwa PH yg
baik utk ikan lele adalah antara 7 s/d 8, tapi tdk menerapkannya. Hal ini sangat merugikan, khususnya dlm usaha budidaya
ikan lele, jangan menebar benih ikan lele dgn kondisi PH yg belum memenuhi syarat, sebaiknya gunakan alat pengukur PH
agar tepat. Karena PH-nya cocok maka Sekali ikan lele akan merasa nyaman & sesuai dgn kebutuhan hidupnya dgn
melaksanakan persiapan air kolam secara benar shg ikan lele dapat tumbuh & berkembang sesuai dgn target produksi.
D. Tata Cara Pemberian Pakan Ikan Lele
•Tata cara pemberian pakan ikan lele di budidaya ikan lele jangan dianggap remeh, karena pemberian pakan ikan lele yg
salah bisa mengakibatkan pemborosan & bisa juga membuat ikan lele menjadi mati. Kalau ada waktu, silakan mampir utk
mengetahui tata cara pemberian pakan di artikel 'cara pemberian pakan ikan lele'.
E. Proses Pengambilan & Penebaran Indukan atau Bibit Ikan Lele
•Proses pengambilan & penebaran indukan atau bibit ikan lele di budidaya ikan lele harus dilakukan dgn benar, misalnya
proses pembelian induk utk segmen pembenihan, selain kualitas indukan ikan lele yg harus baik, tempat pembelian juga
harus terjamin & dapat dipercaya, setelah itu proses pengiriman indukan juga harus dgn cara-cara yg benar, agar indukan
ikan lele tdk stres & selamat sampai ke kolam, pada saat indukan ikan lele dilepaskan dikolam indukan juga harus dgn tata
cara yg benar. Pada tahap pembenihan juga ada proses penyortiran, bibit lele yg sudah disortir sesuai dgn ukurannya akan
dijual atau dimasukkan kedlm kolam pembesaran benih selanjutnya. Para pembudidaya ikan lele biasanya melakukan
proses puasa pada benih lele sebelum melakukan penyortiran, hal ini juga dilakukan oleh pembudidaya ikan lele pada
segmen pembesaran, para pembudidaya ikan lele di segmen pembesaran biasanya tdk langsung memberi makan pada bibit
lele yg baru ditebar selama setengah hari, bibit lele yg ditebar & langsung diberi pakan lebih rentan terserang penyakit &
mengalami kematian.

Budidaya Kolam di Lahan Gambut

Posted by Andhi Fish Jogja

Lahan rawa merupakan salah satu sumberdaya alam yang mempunyai fungsi hidrologi dan fungsi ekologi
lain yang penting begi kehidupan seluruh makhluk hidup. Indonesia memiliki kawasan rawa yang
diperkirakan mencapai 39,4 juta Ha yang sebagian besar tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
dan Papua (Barchia, 2006). Hal yang perlu digarisbawahi adalah kerancuan antara lahan rawa dengan
lahan gambut. Gambut adalah tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 30%, sedangkan lahan
gambut adalah lahan yang ketebalan gambutnya lebih dari 50 cm. Lahan yang ketebalan gambutnya
kurang dari 50 cm disebut lahan bergambut. Gambut terbentuk dari hasil dekomposisi bahan – bahan
organik seperti daun, ranting, semak belukar yang berlangsung dengan kecepatan lambat dan dalam
suasana anaerob.

Berbeda dengan kolam tanah biasa, kegiatan budidaya ikan di lahan gambut memerlukan perlakuan
khusus karena lahannya yang spesifik dan merupakan lahan marjinal untuk kegiatan budidaya, antara
lain kegiatan pengolahan lahan dan air sebagai berikut :

Pembersihan Kolam

Kegiatan pengolahan lahan dimulai dengan pembersihan kolam dari rumput-rumput liar serta akar-akar
tanaman yang telah lapuk dan mengapung di pinggir kolam dan permukaan air.
Pengapuran dan Pemupukan Kolam

Dalam pelaksanaan kegiatan awal pengapuran dilakukan dengan dua metode yaitu dengan penyedotan
air kolam menggunakan pompa, dan tanpa penyedotan. Metode dengan penyedotan dimaksudkan agar
kolam dapat kering dan lumpur dasar dapat dibuang, dalam kenyataannya kolam sulit untuk dikeringkan
mengingat rembesan air gambut dari luar cukup kuat. Berdasarkan pengamatan menunjukkan bahwa
kolam yang telah disedot sampai kedalaman air 50 cm (kedalaman kolam 2,5 – 3 m) dalam waktu 2 hari
telah kembali penuh seperti semula, dalam keadaan tersebut penebaran kapur segera dilakukan dengan
dosis sebanyak 700-900 gram/m2. Jenis kapur untuk pengapuran dasar yang digunakan adalah jenis
kapur tohor Ca(OH)2 dengan tujuan membasmi hama/penyakit dan menaikkan pH air dari 3 menjadi 5
atau 6. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebarkan secara merata dipermukaan kolam serta pinggir
kolam

Pemberian pupuk kandang dilakukan dengan menebarkan secara merata didalam kolam, dan sebagian
diapungkan di air, setelah seminggu kemudian diberikan pupuk UREA dan NPK yang diberikan secara
bersamaan pemberian dapat dilakukan dengan cara ditebar secara merata dalam kolam. Kolam
kemudian didiamkan tanpa ada perlakukan sampai beberapa hari (paling lama 15 hari). Apabila pH air
telah mencapai 5 kemudian dilakukan penebaran benih ikan.

Penyedotan Lumpur

Untuk menjaga kualitas air kolam, maka secara periodik dilakukan penyedotan lumpur setelah dilakukan
pemanenan ikan dan sebelum persiapan kolam tahap berikutnya.

Pemeliharaan Ikan

Kegiatan pemeliharaan ikan yang dilakukan adalah pemeliharan ikan dan patin dan papuyu di kolam,
lele, papuyu dan nila di jaring. Pakan yang diberikan berupa pelet dengan dosis 3 – 5 % dari berat total
perhari, dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Pemberian pakan dengan cara
sedikit demi sedikit agar jangan sampai ada pakan yang tidak termakan. Pemberian pakan dihentikan
apabila ikan patin yang dipelihara terlihat sudah tidak mau makan lagi walaupun pakan yang diberikan
masih belum sampai 5%.

Read more: http://benihikan.net/perikanan-budidaya/budidaya-kolam-di-lahan-gambut/#ixzz2eI6FbNNE

Anda mungkin juga menyukai