Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR V: MATA KULIAH

PENGANTAR EKONOMI
Oleh: Prof. Dr. Muhammad Yunus Zain, S.E., M.A.

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi


Kode Mata Kuliah / SKS : 101A114 / 4
Semester : Awal
Jurusan : Ilmu Ekonomi
Mata Kuliah Prasyarat : -
Dosen Penanggung
: Prof. Dr. Muhammad Yunus Zain, S.E., M.A.
Jawab
Tim Dosen :
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa
diharapkan dapat memahami dasar-dasar
mikroekonomi yaitu permintaan dan penawaran;
Sasaran bagaimana pasar berinteraksi; elastisitas dan
Belajar/Learning : aplikasinya; permasalahan konsumen; produsen
Outcome dan efisiensi pasar; serta berbagai contoh
kebijakan pemerintah antara lain dalam
perpajakan, subsidi, organisasi industri, dan pasar
tenaga kerja
Mata kuliah ini diharapkan dapat memberikan
gambaran awal mengenai teori ekonomi secara
menyeluruh. Melalui mata kuliah ini pula
Deskripsi Mata
: Kuliah mahasiswa diharapkan dapat memahami peran
ilmu ekonomi dalam masyarakat (mikroekonomi)
maupun secara umum (makroekonomi) dalam
bentuk kurva maupun rumus sederhana.
1. PENDAHULUAN

a) Garis Besar Materi Pokok Bahasan V


Pokok bahasan kelima ini terkait pada penjelasan mengenai variabel makro
yakni pendapatan nasional.

b) Sasaran Pembelajaran/Learning Objective


Mahasiswa mampu memahami beberapa indikator makroekonomi

c) Perilaku Awal/Entry Behavior


Mahasiswa mampu memahami defenisi dan ruang lingkup makroekonomi.

d) Manfaat Pokok Bahasan


Setelah mahasiswa mengikuti dan memahami materi bahasan ini maka
mahasiswa akan mampu menjelaskan bagaimana pendapatan nasional dapat
dijadikan indikator baik tidaknya kinerja makroekonomi.

e) Urutan Pembahasan
Materi akan dibahas dengan urutan sebagai berikut:
 Pendapatan Nasional
 Aggregate Demand dan Aggregate Supply

f) Petunjuk Belajar/Instructional Orientation:


Pada materi bahasan ini mahasiswa menguasai dengan baik beberapa
literatur mengenai pendapatan nasional.
2. PENYAJIAN MATERI BAHASAN

a) Uraian Materi Bahasan

# Pendapatan Nasional
Setiap negara memiliki kekayaan yang berbeda-beda, baik dilihat dari sumber
daya alamnya maupun dari sumber daya manusianya. Ada negara dengan sumber
daya alam melimpah sementara kemampuan sumber daya manusianya minim dan
sebaliknya ada negara dengan sumber daya alam yang minim tetapi memiliki
banyak sumber daya manusia yang berkualitas. Semua kekayaan yang dimiliki oleh
negara tersebut diarahkan untuk kesejahteraan masyarakat.Indonesia memiliki
kekayaan alam yang melimpah, tetapi belum sepenuhnya bisa menjamin sebagai
negara yang kaya.

Berdasarkan bagan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan


nasional adalah pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan masyarakat
sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan jasa
tersebut. Pendapatan nasional dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat
suatu negara dalam periode satu tahun. Besarnya pendapatan nasional dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Tersedianya faktor produksi
2. Keterampilan dan keahlian tenaga kerjanya
3. Kemajuan teknologi produksi yang digunakan
4. Stabilitas nasional
Dalam menjelaskan konsep pendapatan nasional kita akan menemui
beberapa istilah yang dianggap sama meskipun sebenarnya tidak demikian. Istilah
yang paling dominan tentang pendapatan nasional antara lain istilah PDB, GNP, dan
NNI, kemudian istilah lain yang sekarang ini sering muncul adalah PDRB.
Keempatnya merupakan istilah yang menunjukkan pendapatan nasional suatu
negara, namun demikian instrument yang digunakan untuk masing-masing negara
berbeda sehingga akan memiliki arti yang berbeda pula untuk penggunaan istilah-
istilah tersebut. Selain istilah di atas, ada istilah lain yang merupakan penggambaran
konsep pendapatan nasional, antara lain NNP, PI, dan DI.

Gross Domestic Product (GDP) atau Product Domestik Bruto (PDB)


PDB atau GDP adalah jumlah dari seluruh produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun termasuk di dalamnya barang dan
jasa yang dihasilkan oleh orang asing dan perusahaan asing yang beroperasi di
dalam negeri. (missal untuk Negara Indonesia Mac Donald, PT Freeport, PT Caltex,
Carrefour, PT Nutrisia dan lain sebagainya), tetapi tidak termasuk hasil barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri
(misalnya untuk Indonesia TKI atau TKW yang bekerja di Luar Negeri). Ada
Sembilan lapangan usaha yang masuk dalam perhitungan Product Domestic Bruto
(PDB) antara lain :
a. pertanian
b. pertambangan dan penggalian
c. industri
d. listrik, gas, dan air bersih
e. bangunan atau konstruksi
f. perdagangan, hotel dan restoran
g. pengangkutan dan komunikasi
h. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
i. jasa-jasa lainnya, misalnya jasa konsultan, pengacara, dll
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Keberadaan perusahaan-perusahaan baik nasional maupun multinasional yang
menghasilkan nilai barang/jasa akhir secara tidak langsung juga akan membawa
pengaruh bagi perolehan pendapatan suatu daerah. Struktur perekonomian suatu
daerah baik propinsi atau kabupaten akan mempengaruhi atau juga dipengaruhi
oleh jumlah perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah yang bersangkutan.
Semakin tinggi nilai barang/jasa akhir yan dihasilkan perusahaan-perusahaan
yang ada di daerah-daerah propinsi atau kabupaten amaka akan semakin tinggi pula
perolehan PDRB nya dan nantinya pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga akan
mengalami peningkatan. Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui
peningkatan PDRB akan memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan demikian PDRB dapat diartikan sebagai jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang ada di daerah selama 1 (satu)
tahun. Dalam perhitungan PDRB ini juga termasuk produk yang dihasilkan oleh
perusahaan asing yang beroperasi di daerah tersebut (missal : MC Donald,
Carrefour, PT Nutrisia, PT Danone dan sebagainya).

Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB)


Produk Nasional Kotor (GNP) adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat selama satu tahun termasuk di dalamnya jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan masyarakat negara tersebut yang bekerja di luar negeri tetapi
tidak diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat asing yang
bekerja di dalam negeri.
GNP = GDP – Pendapatan Neto terhadap luar negeri

Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk
mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, antara lain :
a) Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara
tersebut belum masju, karena akan terjadi Net Factor Income to Aboard
(Pendapatan Neto ke luar negeri) artinya investasi negara tersebut di luar
negeri lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.
b) Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukan bahwa perekonomian
negara tersebut sudah maju, karena negara tersebut mampu menanamkan
investasinya di luar negeri lebih besar dibandingkan investasi asinh di dalam
negari.

Net National Product (NNP) atau Product Nasional Netto


Produk Nasiona Neto (NNP) adalah produksi nasional kotor (GNP) dikurangi
penyusutan barang-barang modal. NNP ini sama dengan Pendapatan Nasional (PN)
atau National Income (NI). NNP dan NI ini dihitung berdasarkan harga pasar yang
sering dirumuskan :

NNP = GNP – Penyusutan Barang-Barang Modal

Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Neto


Pendapatan nasional bersih (NNI) adalah produksi nasional neto dikurangi
dengan pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung merupakan unsure pembentuk
harga pasar, tetapi tidak termasuk dalam biaya faktor produksi. Pajak ini dapat
dialihkan kepada pihak lain, yang termasuk dalam kategori pajak tidak langsung
adalah pajak penjualan, PPN, Bea Masuk dan cukai.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

Personal Income (PI)


Pendapatan Perseorangan (PI) adalah pendapatan yang berhak diterima oleh
seseorang sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi. Tidak
semua pendapatan ini sampai ke tangan pemilik faktor produksi (perseorangan),
karena masih harus dikurangi laba yang tidak dibagikan, pajak perseorangan,
asuransi, jaminan sosial dan dengan pindahan/transfer (transfer payment) misalnya
dana pension, iuran sosial, tunjangan bekas atau bantuan pada panti asuhan dan
sebagainya.

PI = NNI + Transfer Payment – (Laba yang tidak dibagikan + Pajak Perseroan +


Asuransi + Jaminan Sosial)

Disposible Income (DI)


Pendapatan Bebas (DI) adalah pendapatan dari seseorang yang siap
digunakan untuk keperluan konsumsi maupun untuk ditabung. Pendapatan bebas
(DI) secara langsung akan mempengaruhi permintaan karena sebagian digunakan
untuk konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk tabungan sebagai unsure
pembentuk modal. Besarnya pendapatan bebas ini adalah pendapatan
perseorangan dikurangi dengan pajak langsung (misal pajak penghasilan).

DI = PI – Pajak Langsung
# Aggregate Demand dan Aggregate Supply

Penawaran agregat (aggregat suply) dan permintaan agregat (aggregat


demand) sebagai model analisis dalam teori makro ekonomi, terutama dalam
kaitannya dengan bagaimana tingkat harga ditentukan. Selain itu, juga akan dibahas
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan permintaan agregat
(AD) dan penawaran agregat (AS).

Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang


sedikit berbeda. Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan
sebagai penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat sama dengan barang dan jasa
yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-perusahaan dalam perekonomian.
Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber dari
ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri penawaran agregat dikaitkan
dengan tingkat harga.

Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat adalah (aggregate


supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam
perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms)
pada berbagai tingkat harga. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa
penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang
akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.

Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa


factor sebagai berikut :

 Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).


 Besarnya stok kapital (size of capital stock).
 Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology).
 Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
 Harga faktor-faktor produksi.

Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan


antara penawaran agregat jangka panjang (short-run aggregate supply,SRAS) dan
penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supplay,LRAS).pengertian
yang telah dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat jangka
pendek (short-run aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka
panjang( lomg run aggregate supply ) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang
ditawarkan ketika upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa
sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan
keuntunganya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full
employment level).

Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa


yang terjadi dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri
maupun yang berasal dari luar negeri.

Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan agregatif,


diantaranya tingkat harga secara umu, jumlah uang yang beredar nominal, jumlah
obligasi pemerintah, defisit tertimbang dan pemanfataan tenaga kerja secara penuh
dan lain-lain. Dalam pembahasan ini, akan menganalisis pengaruh perubahan harga
secara umum terhadap permintaan agregatif disini di tunjukkan oleh besarnya
pendapatan nasional (Y). Dengan demikian kurva permintaan agregatif dapat
digunakan untuk melihat hubungan antara tingkat harga dengan besarnya
pendapatan nasional.

b) Pembahasan
Setelah pemaparan materi bahasan ini mahasiswa akan diberi kesempatan
bertanya atau membentuk kelompok diskusi atau kegiatan brain storming dengan
tetap berada dalam kendali atau pengawasan fasilitator untuk tetap berfungsinya
expert jugments sebagai narasumber dari sudut pandang kecakapan dan filosofi
keilmuan terkait.

c) Penerapan
Fasilitator menguraikan tentang pentingnya memahami pendapatan nasional.
Demikian pula mahasiswa dapat mengutarakan hal terkait yang diketahuinya.
d) Latihan
Mahasiswa di dalam kelas melakukan kegiatan berupa tanya jawab berkaitan
dengan materi yang telah dibahas.

e) Tugas Mandiri
Mahasiswa diberikan tugas untuk merangkum materi yang telah diuraikan
serta mengutarakannya pada pertemuan selanjutnya.

3. PENUTUP

a) Rangkuman
Fasilitator merangkum materi kuliah dengan memberikan esensi dari materi
bahasan yang telah dipaparkan.

b) Tes Formatif
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan
memberikan pertanyaan antara lain sebagai berikut:
# Apakah benar peningkatan pada PDB akan mempengaruhi tingkat pengangguran?
Kemukakan alasannya!

c) Umpan Balik
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang dialami dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait.

4. DAFTAR PUSTAKA

 Paul A. Samuleson dan W. D. Northdaus, 1995: Economics, 15 th Ed. Mc


Graw-Hill, Inc.
 Salvatore, D. dan Diulio, E., 2003, Principles of Economics, Schaum’s Easy
Outline, the McGraw-Hill Companies.
 Clayton, G. E., 2001, Economic Principles and Practices, the McGraw-Hill
Companies.

Anda mungkin juga menyukai