Anda di halaman 1dari 8

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA


PERAWAT DI RUANGAN PERAWATAN DEWASA
RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO
Kifly Franco Barahama
Mario Katuuk
Wenda M. Oroh

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : Kiflybarahama6@gmail.com

Abstract : Workload is a comparison between actual workload and effective work time. Job
satisfaction is the level of one's feelings after comparing the performance / results they feel with
their expectations. Based on a preliminary study at the RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
Hospital that the number of nurses is not proportional to the number of patients, so each nurse
is responsible for 10-11 patients, so complaints from several nurses about shifting or overtime
are often hear. Purpose of the research was to determine the relationship workload and job
satisfaction of nurses in the adult care room of RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. This
research method uses analytical design with Cross Sectional approach. Sample with a total
sampling technique of 58 respondents. The data obtained was processed using Chi-square test
with a degree of significance (α) = 0.05. Conclusion there is a workload relationship with job
satisfaction with a value of p (0,000).
Keywords : Workload, Job Satisfaction

Abstrak : Beban kerja merupakan perbandingan antara beban kerja aktual dan waktu kerja
efektif. Kepuasan kerja merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Berdasarkan studi pendahuluan di RSU
GMIM Pancaran Kasih Manado bahwa jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah pasien,
sehingga setiap perawat bertanggung jawab terhadap 10-11 pasien, sehingga sering terdengar
keluhan dari beberapa perawat tentang jadwal shift atau lembur yang tidak menentu. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di
ruangan perawatan dewasa RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Metode penelitian ini
menggunakan desain analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dengan teknik
pengambilan total sampel sebanyak 58 responden. Data yang diperoleh diolah menggunakan
uji Chi-square dengan derajat kemaknaan (α)=0,05. Kesimpulan, ada hubungan beban kerja
dengan kepuasan kerja dengan nilai p (0,000).
Kata kunci : Beban kerja, Kepuasan kerja.

1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

PENDAHULUAN langsung yang dibutuhkan pasien,


Pelayanan keperawatan merupakan frekuensi masing-masing tindakan yang
pelayanan/ asuhan profesional yang diperlukan dan rata-rata waktu yang
diberikan kepada pasien bersifat dibutuhkan dalam melaksanakan tindakan
humanistis, menggunakan pendekatan (Nursalam, 2014). Analisa beban kerja
holistik, dilakukan berdasarkan kiat perawat dapat dilihat dari aspek-aspek
keperawatan, berorientasi pada kebutuhan seperti tugas-tugas yang dijalankan
objektif pasien, mengacu pada standar berdasarkan fungsi utama dan tugas
profesional keperawatan dan menggunakan tambahan yang dikerjakan, jumlah pasien
etika keperawatan sebagai tuntutan utama yang harus dirawat, kapasitas kerjanya
(Nursalam, 2014). Pelayanan keperawatan sesuai dengan pendidikan yang diperoleh,
yang bermutu dapat dicapai apabila ada waktu kerja yang digunakan untuk
keseimbangan antara jumlah tenaga dengan mengerjakan tugasnya sesuai dengan jam
beban kerja perawat di suatu rumah sakit kerja yang berlangsung setiap hari, serta
(Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, kelengkapan fasilitas yang dapat
2017). Tingginya aktivitas tenaga perawat membantu perawat menyelesaikan
dalam melayani pasien akan kerjanya dengan baik (Syaer, 2010).
mempengaruhi hasil kerjanya (Nurjanah, Hasil penelitian dari Rubbiana (2015)
2016). menunjukkan beban kerja terbanyak yang
Keberhasilan dalam memberikan dilakukan oleh perawat yaitu keperawatan
pelayanan secara profesional melibatkan tidak langsung. Tingginya pelaksanaan
berbagai tenaga kesehatan, salah satu kegiatan perawat tidak langsung
diantaranya yang terlibat secara langsung dikarenakan kegiatan ini merupakan
dalam pemberian pelayanan kepada pasien kegiatan pelaporan rutin perawat kepada
ialah perawat. Jumlah perawat merupakan kepala ruangan terkait jumlah pasien,
yang paling dominan diantara tenaga kondisi pasien dan tindakan keperawatan.
kesehatan yang lain. Hal tersebut juga Faktor-faktor yang mempengaruhi beban
didukung oleh pernyataan bahwa proporsi kerja perawat adalah tuntutan situasi dan
tenaga kesehatan terbanyak adalah perawat pengaruh eksternal dimana seorang
dengan jumlah 33,3% (Profil Kesehatan perawat akan melaksanakan tugas-tugas
Indonesia, 2016). Selain itu juga pelayanan keperawatan dibangsal sehingga dirasa
keperawatan yang diberikan kepada pasien memberatkan perawat. Beban kerja yang
selama 24 jam. Sehingga sangat perlu terlalu berlebihan akan menimbulkan
diperhatikan beban kerja perawat dalam kelelahan baik fisik atau mental dan reaksi-
memberikan pelayanan kesehatan reaksi emosional. Sedangkan pada beban
(Nurjanah, 2016). kerja yang terlalu sedikit di mana pekerjaan
Beban kerja perawat merupakan yang terjadi karena pengulangan gerak
seluruh kegiatan atau aktivitas yang akan menimbulkan kebosanan dalam kerja
dilakukan oleh perawat selama tugas rutin sehari-hari (Mastini, 2013).
disuatu unit pelayanan keperawatan. Beban Beban kerja dapat mempengaruhi
kerja meliputi beban kerja fisik maupun kepuasan kerja perawat. Beban kerja yang
mental. Beban kerja yang terlalu berat atau tidak proporsional akan berdampak pada
kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat rasa stres, terutama yang telah melampaui
mengakibatkan seorang pekerja menderita tingkat moderat akan menimbulkan
gangguan atau penyakit akibat kerja dampak negatif, yaitu ketidakpuasan kerja
(Efendy, 2009). Beban kerja perawat dapat yang selanjutnya akan berdampak pada
dilihat dari aspek seperti tugas yang motivasi yang rendah (Hamid, 2014).
dijalankan berdasarkan fungsi utama dan Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari
fungsi tambahan yang dikerjakan, jumlah terpenuhinya kebutuhan fisik dan psikis,
pasien yang dirawat per hari, per bulan dan dimana kebutuhan psikis dapat terpenuhi
per tahun, kondisi pasien, rata-rata pasien melalui peran manajer dalam
dirawat, tindakan langsung dan tidak memperlakukan stafnya (Nursalam, 2007).

2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

Kepuasan kerja menyangkut sikap umum perawatan dewasa (Hana, Lukas,


seorang individu terhadap pekerjaannya, Yehezkiel, Sara dan Ribka) sebanyak 58
seorang dengan tingkat kepuasan kerja orang perawat, jumlah pasien pada tiga
tinggi menunjukkan sikap yang positif bulan terakhir yaitu bulan November 2017
terhadap pekerjaannya itu, sebaliknya jika s.d Januari 2018 sebanyak 1065 orang
karyawan tidak memperoleh kepuasan dengan kapasitas 121 tempat tidur. Sistem
kerja tidak semata akan mencapai pemberian asuhan keperawatan
kematangan psikologis dan dampaknya menggunakan metode tim dimana setiap
akan menjadi frustasi, cepat lelah, bosan, tim memiliki 1 orang ketua tim perawat
emosinya tidak stabil, sering absen dan primer dan 6 orang anggota tim, setiap
melakukan kesibukan yang tidak ada perawat bertanggung jawab terhadap 3-4
hubungannya dengan pekerjaan (Hasibuan, pasien. Seringkali terdengar keluhan dari
2016). beberapa perawat tentang jadwal shift atau
Kepuasan kerja merupakan hasil dari lembur yang tidak menentu dan beban kerja
berbagai macam sikap (attitude) yang yang cukup tinggi dirasakan oleh perawat
dimiliki oleh perawat. Sikap ini adalah hal- terjadi pada shift sore (3-4 perawat) dan
hal yang berhubungan dengan pekerjaan malam hari (2-3 perawat) sehingga jumlah
beserta faktor-faktor yang spesifik seperti perawat tidak sebanding dengan jumlah
pengawasan atau supervisi, gaji dan pasien, sehingga setiap perawat
tunjangan, kesempatan untuk mendapatkan bertanggung jawab terhadap 10-11 pasien,
promosi dan kenaikan pangkat, kondisi dengan demikian beban kerja perawat pun
kerja, pengalaman terhadap kecakapan, meningkat. Berdasarkan uraian di atas
penilaian kerja dan yang adil dan tidak penulis ingin meneliti hubungan antara
merugikan hubungan sosial beban kerja dengan kepuasan kerja perawat
didalampekerjaan yang baik, penyelesaian di Ruangan Perawatan Dewasa RSU
yang cepat terhadap keluhan-keluhan dan GMIM Pancaran Kasih Manado.
perlakuan yang baik dari pimpinan
terhadap karyawan. Ketidakpuasan kerja METODE PENELETIAN
karyawan akan berdampak pada Penelitian yang digunakan bersifat
menurunnya motivasi kerja, menurunnya analitik dengan pendekatan Cross
loyalitas kerja (Tahsinia, 2013). Sectional yaitu variabel sebab atau resiko
Hasil penelitian kepuasan kerja yang dan akibat atau kasus yang terjadi pada
dilakukan oleh Sugiri (2015) di ruangan objek penelitian diukur atau dikumpulkan
Nakula RSUD Sanjiwani Gianyar secara simultan, satu kali saja dalam waktu
didapatkan bahwa kepuasan kerja yang yang bersamaan (Setiadi, 2013). Penelitian
baik secara tidak langsung akan ini telah dilaksanakan di Ruangan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai itu Perawatan Dewasa RSU GMIM Pancaran
sendiri. Semakin tinggi kepuasan kerja Kasih Manado yaitu ruangan Hana, Lukas,
perawat semakin tinggi kinerjanya. Hasil Yehezkiel, Sara dan Ribka pada bulan Juni
penelitian lain yang dilakukan oleh Sutarni sampai Desember 2018. Populasi dalam
(2008) menunjukkan bahwa ada hubungan penelitian ini yaitu seluruh perawat
yang bermakna antara beban kerja dengan pelaksana yang ada di Ruangan Hana,
kepuasan kerja dengan nilai OR = 17,333, Lukas, Yehezkiel, Sara dan Ribka RSU
artinya beban kerja berat mempunyai GMIM Pancaran Kasih Manado berjumlah
peluang 17,333 kali untuk kepuasan kerja 58 orang. Teknik pengambilan sampel
dibanding dengan beban kerja ringan. yang digunakan yaitu total sampel
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sebanyak 58 orang.
melalui observasi dan wawancara dengan Instrument pengumpulan data yang
kepala perawat dan beberapa perawat di digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado pada beban kerja yang pernah digunakan oleh
bulan Februari 2018, didapatkan data Pitaloka (2010) yang terdiri dari 15
bahwa jumlah perawat di lima ruangan pernyataan dengan alternative jawaban

3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

sangat tidak setuju skor 1, tidak setuju skor Tabel 2. Distribusi Responden
2, kurang setuju skor 3, setuju skor 4, Berdasarkan Tingkat Pendidikan (N = 58).
sangat setuju skor 5. Sedangkan untuk Tingkat Pendidikan f %
kuesioner kepuasan kerja pernah D-III 36 62,1
digunakan oleh Panjaitan (2014) terdiri dari S-1/ Profesi Ners 22 37,9
20 pernyataan dengan alternative jawaban
sangat tidak puas skor 1, tidak puas skor 2, Jumlah 58 100
kurang puas skor 3, puas skor 4, Sangat Sumber : Data Primer 2018
puas skor 5.
Prosedur pengolahan data yang Berdasarkan data pada tabel diatas
dilakukan melalui tahap editing, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
coding,entry data dan tabulating. Analisa responden yang lebih banyak D-III yaitu
data yang dilakukan meliputi analisa sebanyak 36 responden (62,1%) dan
univariat yang menghasilkan distribusi sisanya S1/Profesi Ners yaitu sebanyak 22
frekuensi berdasarkan presentase dari tiap- responden (37,9%). Menurut pendapat
tiap karakteristik variabel dan analisa Gillies (1994) bahwa perawat yang
bivariat digunakan untuk mengetahui mempunyai pendidikan lebih tinggi juga
hubungan antara dua variabel dengan memiliki kemampuan kerja yang lebih
menggunakan uji Chi-square dengan tinggi sehingga memiliki tuntutan yang
tingkat kemaknaan 95% (α < 0,05) tinggi terhadap organisasi dan berdampak
(Sujawerni, 2014). kepada kepuasan. Menurut peneliti rata-
rata perawat pelaksana tingkat
HASIL dan PEMBAHASAN pendidikannya D-III Keperawatan dimana
A. Karakteristik Responden mereka berupaya menunjukkan kinerjanya
Tabel 1. Distribusi Responden yang baik untuk peningkatan karir,
Berdasarkan Usia (N = 58). kemungkinan yang belum mendapatkan
Usia f % kesempatan dapat terjadi penurunan dalam
< 28 Tahun 37 63,8 bekerja.
> 28 Tahun 21 36,2
Tabel 3. Distribusi Responden
Jumlah 58 100 Berdasarkan Lama Kerja di RS (N = 58).
Sumber : Data Primer 2018 Lama Kerja di RS f %
< 5 Tahun 36 62,1
Berdasarkan data pada tabel diatas > 5 Tahun 22 37,9
menunjukkan bahwa lebih banyak Jumlah 58 100
responden berusia < 28 Tahun yaitu 37 Sumber : Data Primer 2018
responden (63,8%) sedangkan sisanya
berusia 28 tahun yaitu 21 responden (36%). Berdasarkan data pada tabel diatas
Robbin (2006) menyatakan bahwa umur menunjukkan bahwa lama kerja yang
bukan merupakan faktor penentu dalam tertinggi yaitu < 5 Tahun yaitu 36
menampilkan kinerja yang positif ditempat responden (62,1%) sedangkan sisanya > 5
kerja, tetapi komitmen dari individu untuk Tahun 22 responden (37,9%). Lama kerja
melakukan yang terbaik di tempat kerja. dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan
Menurut peneliti usia bukan salah satu kerja. Perawat pelaksana dalam melakukan
faktor penentu bahwa seorang akan puas di tindakan keperawatan akan semakin
dalam pekerjaannya, walaupun usia masih terampil bila sering digunakan dan
muda tetapi mempunyai komitmen untuk bertambahnya pengalaman. Hal ini sesuai
maju dan berkembang maka mereka akan dengan pendapat Siagian (2007) bahwa
berupaya bekerja dengan baik dan semakin lama seseorang bekerja akan
mencapai kepuasan kerja. semakin terampil dan berpengalaman
menghadapi masalah dalam pekerjaannya.

4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasakan maksimalnya pengaturan tenaga


Status Perkawinan (N = 58). berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
Status Perkawinan f % yang dirawat dan ditambah dengan tugas
Belum Kawin 33 56,9 perawatan yang tak langsung atau
Kawin 25 43,1 pekerjaan yang tidak berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan pasien baik fisik,
Jumlah 58 100 psikologis, sosial dan spiritual yaitu seperti
Sumber : Data Primer 2018 membuat rencana perawat, menyiapkan
alat, konsultasi dengan angggota tim,
Berdasarkan data pada tabel diatas menulis dan membaca catatan kesehatan
menunjukkan bahwa status perkawinan dan melaporkan kondisi pasien sehingga
responden yang tertinggi yaitu belum akan banyak tindakan yang dilakukan.
kawin 33 responden (56,9%) dan sisanya Ilyas (2004) mengatakan beban kerja
yaitu kawin 25 responden (43,1%). Hasil perawat yang tinggi dapat menyebabkan
penelitian dari Rachman (2006) bahwa keletihan, kelelahan. Sehingga perlu
tidak ada hubungan yang bermakna antara dikelola dengan baik oleh manger
kepuasan kerja perawat yang kawin dan keperawatan untuk menjaga mutu
belum kawin,. Sementara hasil riset Robbin pelayanan yang baik dan tenaga yang
(2006), bahwa karyawan yang kawin lebih berkualitas.
rendah tingkat keabsenannya, mempunyai
tingkat pengunduran diri yang lebih rendah Tabel 6. Distribusi Responden
dan lebih puas dengan pekerjaannya Berdasarkan Kepuasan Kerja Perawat (N =
dibandingkan dengan yang belum kawin. 58).
B. Analisis Univariat Kepuasan Kerja f %
Tabel 5. Distribusi Responden Kurang Puas 30 51.7
Berdasarkan Beban Kerja (N = 58). Puas 28 48,3
Beban Kerja f % Jumlah 58 100
Ringan 19 32,8 Sumber : Data Primer 2018
Berat 39 67,7
Jumlah 58 100 Berdasarkan data pada tabel diatas
Sumber : Data Primer 2018 menunjukkan bahwa kepuasan kerja
perawat di Ruangan Perawatan Dewasa
Berdasarkan data pada tabel diatas RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
menunjukkan bahwa beban kerja perawat adalah kurang puas sebanyak 30 responden
di Ruangan Perawatan Dewasa RSU (51.7%) sedangkan yang puas sebanyak 28
GMIM Pancaran Kasih Manado adalah responden (48,3%). Kepuasan kerja
berat sebanyak 39 responden (67,2%) merupakan tingkat perasaan seseorang
sedangkan beban kerja ringan sebanyak 19 setelah membandingkan kinerja/ hasil yang
responden (32,8%). Beban kerja perawat dirasakannya dengan harapannya (Hamid,
adalah menghitung aktivitas kerja perawat 2014). Hasil penelitian ini sesuai dengan
dan ketergantungan klien pada pelayanan penelitian yang dilakukan oleh Sutarni
keperawatan. Aktifitas perawat dibedakan (2008) yang menunjukkan bahwa kepuasan
menjadi perawatan langsung dan tidak kerja perawat kurang puas sebesar 54.5%.
langsung (Nursalam, 2014). Hal yang dapat membuat mempengaruhi
Hasil penelitian ini sesuai dengan kepuasan kerja perawat adalah lama kerja.
penelitian yang dilakukan Sutarni (2008) Perawat dalam melaksanakan kegiatan
bahwa beban kerja perawat adalah berat keperawatan banyak melakukan tindakan
sebesar 62,3%. Hal lain yang dapat (keterampilan), tindakan keperawatan akan
memperberat beban kerja perawat di semakin terampil apabila sering digunakan
Ruangan Perawatan Dewasa RSU GMIM dan bertambahnya pengalaman. Hal ini
Pancaran Kasih Manado adalah belum sesuai dengan pendapat Siagian (2007)

5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

bahwa semakin lama seorang bekerja akan ketika mereka diberikan beban kerja yang
semakin terampil dan berpengalaman lebih rendah. Kepuasan kerja yang lebih
dalam menghadapi masalah. Kondisi rendah ditemukan pada beban kerja yang
tersebut dimungkinkan karena rata-rata lebih tinggi dalam penelitian Mansoor, dkk,
lama kerja perawat di RSU GMIM (2011). Dalam Tunggareni dan Thinni,
Pancaran Kasih Manado adalah 5-7 tahun (2013) mengemukakan bahwa tenaga
Dari segi keterampilan perawat yang lama keperawatan yang memiliki beban kerja
kerjanya lebih lama akan semakin terampil objektif sedang cenderung memiliki tingkat
dalam pekerjaannya karena makin sering kepuasan kerja yang lebih besar dari beban
melakukan tindakan keperawatan kerja objektif tinggi.
dilakukan dan bertambahnya pengalaman. Keperawatan merupakan pekerjaan
yang memerlukan keanekaragaman
C. Analisis Bivariat keterampilan, mempunyai identitas tugas,
Tabel 7. Analisis hubungan beban kerja merupakan tugas yang berarti, perlu
dengan kepuasan kerja perawat di Ruangan otonomi dan umpan balik pekerjaan.
Perawatan Dewasa RSU Pancaran Kasih Kinerja dan kepuasan merupakan tingkat
GMIM Manado dimana karyawan mencapai persyaratan-
Skor Kepuasan persyaratan pekerjaan. Sehingga
Skor
P
Beban Kurang Puas Puas Total
Value pengaturan atau penilaan dari manajer
Kerja
f % f % f % keperawatan pun harus dilakukan dengan
Ringan 1 5,3 18 94,7 19 100 dengan baik (Nursalam, 2014). Menurut
0,000
Berat 29 74,4 10 25,6 39 100 peneliti beban kerja terasa berat bila tidak
Total 30 51,7 28 48,3 58 100 diimbangi dengan jumlah tenaga yang
Sumber : Data Primer 2018 sesuai, uraian tugas yang tidak jelas, dan
tidak diimbangi dengan penambahan ilmu
Berdasarkan hasil penelitian pada dan keterampilan yang berkesinambungan.
tabel diatas menunjukkan hubungan yang Selain itu lama kerja juga akan berpengaruh
bermakna antara beban kerja dengan kepada pekerjaan sehingga dikatakan
kepuasan kerja (ρ = 0,000) yang berarti ada perawat yang mempunyai pengalaman
hubungan yang signifikan antara beban yang lama maka perawat tersebut menjadi
kerja dan kepuasan kerja. Berdasarkan makin terampil. Hal ini sesuai pendapat
hasil analisis data yang dilakukan untuk Siagian (2007) bahwa semakin lama
menguji hubungan antara beban kerja seorang bekerja akan semakin terampil dan
dengan kepuasan kerja perawat berpengalaman dalam menghadapi
diperlihatkan bahwa antara kedua variabel masalah dalam pekerjaannya. Berdasarkan
tersebut menunjukkan ada hubungan yang hasil penelitian, kondisi saat ini perawat di
signifikan. Selanjutnya dapat dinyatakan Ruangan Perawatan Dewasa RSU GMIM
bahwa makin tinggi beban kerja maka Pancaran Kasih Manado sudah puas
semakin rendah tingkat kepuasan kerja dengan beban kerja yang dikategorikan
perawat. berat, maka diharapkan pengelola rumah
Berdasarkan data hasil penelitian sakit harus mempertahankan atau
yang diperoleh, sesuai dengan konsep yang meningkatkan tingkat kepuasan kerja
menerangkan hubungan positif antara perawat.
beban kerja dengan kepuasan kerja. Altaf
dan Mohamad Atif, (2011) menyatakan SIMPULAN
bahwa beban kerja berpengaruh negatif Hasil penelitian yang dilakukan terhadap
terhadap kepuasan kerja. Beban kerja yang 58 responden dapat disimpulkan bahwa
tinggi memiliki pengaruh yang negatif beban kerja perawat di Ruangan Perawatan
terhadap kepuasan kerja. Pada penelitian Dewasa RSU GMIM Pancaran Kasih
Mustapha, (2013) menyatakan bahwa Manado berada pada beban kerja berat,
kepuasan kerja dipengaruhi oleh beban kepuasan kerja perawat di Ruangan
kerja sehari-hari, karyawan lebih puas Perawatan Dewasa RSU GMIM Pancaran

6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

Kasih Manado berada pada kurang puas among Academic Staff of Higher
dan terdapat hubungan yang signifikan Public Education on Kelantan
antara beban kerja dan kepuasan kerja Malaysia. Journal Business and
perawat di Ruangan Perawatan Dewasa Management Horizons
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.
Nurjanah S. (2016). Analisis Beban Kerja
DAFTAR PUSTAKA Tenaga Perawat di Instalasi Rawat
Altaf dan Atif, M. (2011). Moderating Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Affect of Workplace Spirituality on the (RSUD) Kota Kendari 2016
Relation of thr Job Overload and Job
Satisfaction. Journal of Business Nursalam, (2007). Manajemen
Ethics Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek
Keperawatan Profesional. (edisi 2).
Efendy F. (2009). Keperawatan Kesehatan Jakarta: Salemba Medika.
Komunitas Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan.Jakarta: Salemba Nursalam, (2014). Manajemen
Medika Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek
Keperawatan Profesional. (Edisi 4).
Gillies, D.A. (1994). Nursing management Jakarta: Salemba Medika.
a system approach. (3th ed).
Philadelphia: W.B. Sounders Panjaitan E.S. (2014). Tingkat Kepuasan
Company Kerja Perawat Pelaksana di Ruang
Rawat Inap RS. TK. II Putri Hijau
Hamid, S. (2014).Manajemen Sumber Medan.
Daya Manusia Lanjutan.Yogyakarta:
Deepublish Pitaloka D. (2010). Pengaruh Kondisi
Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
Hasibuan, M.S.P. (2016). Manajemen Stres Kerja Pada Perawat di Ruang
Dasar, Pengertian dan Masalah. Rawat Inap RSU Kaban Jahe Kab.
Jakarta: Buni Aksara KaroTahun 2010.

Ilyas, Y. (2004). Perencanaan SDM rumah Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016.
sakit teori, metode dan formula. (Edisi Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
revisi). Jawa Barat: FKM-UI 2017

Mansoor, dkk (2011). The Impact of Job Pusat Data dan Informasi 2017. Jakarta
Stres on Employee Job Satisfaction A Selatan: Kementerian Kesehatan RI
study on Telecommunication Sector of
Pakistan. Journal of Business Studies Rachman, D. (2006). Hubungan Persepsi
Quarterly Perawat Pelaksana Tentang Supervisi
Karu dan Penghargaan dengan
Mastini, I, GST, A, A, P. (2013), Hubungan Kepusan Kerja. Di Ruang Rawat Inap.
Pengetahuan, Sikap, dan Beban Kerja Tesis: Program Pasca Sarjana FIK UI,
dengan Kelengkapan tidak dipublikasikan.
Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Irna di Rumah Sakit Robbin, P. S. (2006), Perilaku Organisasi
Umum Pusat Sanglah Denpasar. Konsep Kontraversi dan Aplikas. Edisi
Tesis. Universitas Udayana Denpasar bahasa Indonesia. Jakarta; PT.
Prenhallindo
Mustapha, Noraani dan Ghee, W, Y.
(2013). ExaminingFaculty Workload Rubbiana, N, I. (2015). Analisis Beban
as Antencedent of Job Satisfaction Kerja dan Kebutuhan Tenaga Perawat

7
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

Pelaksana dengan Metode Workload


Indicator staff need (WISN) di
Instalasi Rawat Inap Tulip RSUD Kota
Bekasi

Setiadi, (2013). Konsep dan Praktek


Penulisan Risat Keperawatan Edisi
2.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Siagian, (2007). Manajemen sumber daya


manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sugiri I.M (2015). Hubungan Beban Kerja,


Stres Kerja Dengan Kepuasan Kerja
Perawat Di Ruangan Nakula RSUD
Sanjiwani Gianyar.

Sujawerni V. Wiratma (2014). Metodologi


penelitian kesehatan. Yogyakarta:
Graha Media.

Sutarni, Nani (2008). Hubungan Beban


Kerja dengan Kepuasan Kerja
Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat
Inap Rumah Sakit Kanker Dharmais
Jakarta.

Syaer, Syafrudin. (2010). Beban Kerja


Perawat Unit Gawat Darurat di
Rumah Sakit Umum Lasinrang
Kabupaten Pinrang Tahun 2010.

Tahsinia. (2013). Faktor-faktor Yang


Berhubungan Dengan Kepuasan Kerja
Perawat Di RS. Rumah Sehat Terpadu
Parung, Bogor Tahun 2013

Tunggareni dan Thinni, (2013). Job


Satisfaction and Performance of Nurce
based on Workload in Bhayangkara
Hospital Lumajang. Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai