1 SM PDF
1 SM PDF
Abstract : Workload is a comparison between actual workload and effective work time. Job
satisfaction is the level of one's feelings after comparing the performance / results they feel with
their expectations. Based on a preliminary study at the RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
Hospital that the number of nurses is not proportional to the number of patients, so each nurse
is responsible for 10-11 patients, so complaints from several nurses about shifting or overtime
are often hear. Purpose of the research was to determine the relationship workload and job
satisfaction of nurses in the adult care room of RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. This
research method uses analytical design with Cross Sectional approach. Sample with a total
sampling technique of 58 respondents. The data obtained was processed using Chi-square test
with a degree of significance (α) = 0.05. Conclusion there is a workload relationship with job
satisfaction with a value of p (0,000).
Keywords : Workload, Job Satisfaction
Abstrak : Beban kerja merupakan perbandingan antara beban kerja aktual dan waktu kerja
efektif. Kepuasan kerja merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan
kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Berdasarkan studi pendahuluan di RSU
GMIM Pancaran Kasih Manado bahwa jumlah perawat tidak sebanding dengan jumlah pasien,
sehingga setiap perawat bertanggung jawab terhadap 10-11 pasien, sehingga sering terdengar
keluhan dari beberapa perawat tentang jadwal shift atau lembur yang tidak menentu. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat di
ruangan perawatan dewasa RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Metode penelitian ini
menggunakan desain analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dengan teknik
pengambilan total sampel sebanyak 58 responden. Data yang diperoleh diolah menggunakan
uji Chi-square dengan derajat kemaknaan (α)=0,05. Kesimpulan, ada hubungan beban kerja
dengan kepuasan kerja dengan nilai p (0,000).
Kata kunci : Beban kerja, Kepuasan kerja.
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
sangat tidak setuju skor 1, tidak setuju skor Tabel 2. Distribusi Responden
2, kurang setuju skor 3, setuju skor 4, Berdasarkan Tingkat Pendidikan (N = 58).
sangat setuju skor 5. Sedangkan untuk Tingkat Pendidikan f %
kuesioner kepuasan kerja pernah D-III 36 62,1
digunakan oleh Panjaitan (2014) terdiri dari S-1/ Profesi Ners 22 37,9
20 pernyataan dengan alternative jawaban
sangat tidak puas skor 1, tidak puas skor 2, Jumlah 58 100
kurang puas skor 3, puas skor 4, Sangat Sumber : Data Primer 2018
puas skor 5.
Prosedur pengolahan data yang Berdasarkan data pada tabel diatas
dilakukan melalui tahap editing, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
coding,entry data dan tabulating. Analisa responden yang lebih banyak D-III yaitu
data yang dilakukan meliputi analisa sebanyak 36 responden (62,1%) dan
univariat yang menghasilkan distribusi sisanya S1/Profesi Ners yaitu sebanyak 22
frekuensi berdasarkan presentase dari tiap- responden (37,9%). Menurut pendapat
tiap karakteristik variabel dan analisa Gillies (1994) bahwa perawat yang
bivariat digunakan untuk mengetahui mempunyai pendidikan lebih tinggi juga
hubungan antara dua variabel dengan memiliki kemampuan kerja yang lebih
menggunakan uji Chi-square dengan tinggi sehingga memiliki tuntutan yang
tingkat kemaknaan 95% (α < 0,05) tinggi terhadap organisasi dan berdampak
(Sujawerni, 2014). kepada kepuasan. Menurut peneliti rata-
rata perawat pelaksana tingkat
HASIL dan PEMBAHASAN pendidikannya D-III Keperawatan dimana
A. Karakteristik Responden mereka berupaya menunjukkan kinerjanya
Tabel 1. Distribusi Responden yang baik untuk peningkatan karir,
Berdasarkan Usia (N = 58). kemungkinan yang belum mendapatkan
Usia f % kesempatan dapat terjadi penurunan dalam
< 28 Tahun 37 63,8 bekerja.
> 28 Tahun 21 36,2
Tabel 3. Distribusi Responden
Jumlah 58 100 Berdasarkan Lama Kerja di RS (N = 58).
Sumber : Data Primer 2018 Lama Kerja di RS f %
< 5 Tahun 36 62,1
Berdasarkan data pada tabel diatas > 5 Tahun 22 37,9
menunjukkan bahwa lebih banyak Jumlah 58 100
responden berusia < 28 Tahun yaitu 37 Sumber : Data Primer 2018
responden (63,8%) sedangkan sisanya
berusia 28 tahun yaitu 21 responden (36%). Berdasarkan data pada tabel diatas
Robbin (2006) menyatakan bahwa umur menunjukkan bahwa lama kerja yang
bukan merupakan faktor penentu dalam tertinggi yaitu < 5 Tahun yaitu 36
menampilkan kinerja yang positif ditempat responden (62,1%) sedangkan sisanya > 5
kerja, tetapi komitmen dari individu untuk Tahun 22 responden (37,9%). Lama kerja
melakukan yang terbaik di tempat kerja. dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan
Menurut peneliti usia bukan salah satu kerja. Perawat pelaksana dalam melakukan
faktor penentu bahwa seorang akan puas di tindakan keperawatan akan semakin
dalam pekerjaannya, walaupun usia masih terampil bila sering digunakan dan
muda tetapi mempunyai komitmen untuk bertambahnya pengalaman. Hal ini sesuai
maju dan berkembang maka mereka akan dengan pendapat Siagian (2007) bahwa
berupaya bekerja dengan baik dan semakin lama seseorang bekerja akan
mencapai kepuasan kerja. semakin terampil dan berpengalaman
menghadapi masalah dalam pekerjaannya.
4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
bahwa semakin lama seorang bekerja akan ketika mereka diberikan beban kerja yang
semakin terampil dan berpengalaman lebih rendah. Kepuasan kerja yang lebih
dalam menghadapi masalah. Kondisi rendah ditemukan pada beban kerja yang
tersebut dimungkinkan karena rata-rata lebih tinggi dalam penelitian Mansoor, dkk,
lama kerja perawat di RSU GMIM (2011). Dalam Tunggareni dan Thinni,
Pancaran Kasih Manado adalah 5-7 tahun (2013) mengemukakan bahwa tenaga
Dari segi keterampilan perawat yang lama keperawatan yang memiliki beban kerja
kerjanya lebih lama akan semakin terampil objektif sedang cenderung memiliki tingkat
dalam pekerjaannya karena makin sering kepuasan kerja yang lebih besar dari beban
melakukan tindakan keperawatan kerja objektif tinggi.
dilakukan dan bertambahnya pengalaman. Keperawatan merupakan pekerjaan
yang memerlukan keanekaragaman
C. Analisis Bivariat keterampilan, mempunyai identitas tugas,
Tabel 7. Analisis hubungan beban kerja merupakan tugas yang berarti, perlu
dengan kepuasan kerja perawat di Ruangan otonomi dan umpan balik pekerjaan.
Perawatan Dewasa RSU Pancaran Kasih Kinerja dan kepuasan merupakan tingkat
GMIM Manado dimana karyawan mencapai persyaratan-
Skor Kepuasan persyaratan pekerjaan. Sehingga
Skor
P
Beban Kurang Puas Puas Total
Value pengaturan atau penilaan dari manajer
Kerja
f % f % f % keperawatan pun harus dilakukan dengan
Ringan 1 5,3 18 94,7 19 100 dengan baik (Nursalam, 2014). Menurut
0,000
Berat 29 74,4 10 25,6 39 100 peneliti beban kerja terasa berat bila tidak
Total 30 51,7 28 48,3 58 100 diimbangi dengan jumlah tenaga yang
Sumber : Data Primer 2018 sesuai, uraian tugas yang tidak jelas, dan
tidak diimbangi dengan penambahan ilmu
Berdasarkan hasil penelitian pada dan keterampilan yang berkesinambungan.
tabel diatas menunjukkan hubungan yang Selain itu lama kerja juga akan berpengaruh
bermakna antara beban kerja dengan kepada pekerjaan sehingga dikatakan
kepuasan kerja (ρ = 0,000) yang berarti ada perawat yang mempunyai pengalaman
hubungan yang signifikan antara beban yang lama maka perawat tersebut menjadi
kerja dan kepuasan kerja. Berdasarkan makin terampil. Hal ini sesuai pendapat
hasil analisis data yang dilakukan untuk Siagian (2007) bahwa semakin lama
menguji hubungan antara beban kerja seorang bekerja akan semakin terampil dan
dengan kepuasan kerja perawat berpengalaman dalam menghadapi
diperlihatkan bahwa antara kedua variabel masalah dalam pekerjaannya. Berdasarkan
tersebut menunjukkan ada hubungan yang hasil penelitian, kondisi saat ini perawat di
signifikan. Selanjutnya dapat dinyatakan Ruangan Perawatan Dewasa RSU GMIM
bahwa makin tinggi beban kerja maka Pancaran Kasih Manado sudah puas
semakin rendah tingkat kepuasan kerja dengan beban kerja yang dikategorikan
perawat. berat, maka diharapkan pengelola rumah
Berdasarkan data hasil penelitian sakit harus mempertahankan atau
yang diperoleh, sesuai dengan konsep yang meningkatkan tingkat kepuasan kerja
menerangkan hubungan positif antara perawat.
beban kerja dengan kepuasan kerja. Altaf
dan Mohamad Atif, (2011) menyatakan SIMPULAN
bahwa beban kerja berpengaruh negatif Hasil penelitian yang dilakukan terhadap
terhadap kepuasan kerja. Beban kerja yang 58 responden dapat disimpulkan bahwa
tinggi memiliki pengaruh yang negatif beban kerja perawat di Ruangan Perawatan
terhadap kepuasan kerja. Pada penelitian Dewasa RSU GMIM Pancaran Kasih
Mustapha, (2013) menyatakan bahwa Manado berada pada beban kerja berat,
kepuasan kerja dipengaruhi oleh beban kepuasan kerja perawat di Ruangan
kerja sehari-hari, karyawan lebih puas Perawatan Dewasa RSU GMIM Pancaran
6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
Kasih Manado berada pada kurang puas among Academic Staff of Higher
dan terdapat hubungan yang signifikan Public Education on Kelantan
antara beban kerja dan kepuasan kerja Malaysia. Journal Business and
perawat di Ruangan Perawatan Dewasa Management Horizons
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.
Nurjanah S. (2016). Analisis Beban Kerja
DAFTAR PUSTAKA Tenaga Perawat di Instalasi Rawat
Altaf dan Atif, M. (2011). Moderating Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Affect of Workplace Spirituality on the (RSUD) Kota Kendari 2016
Relation of thr Job Overload and Job
Satisfaction. Journal of Business Nursalam, (2007). Manajemen
Ethics Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek
Keperawatan Profesional. (edisi 2).
Efendy F. (2009). Keperawatan Kesehatan Jakarta: Salemba Medika.
Komunitas Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan.Jakarta: Salemba Nursalam, (2014). Manajemen
Medika Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek
Keperawatan Profesional. (Edisi 4).
Gillies, D.A. (1994). Nursing management Jakarta: Salemba Medika.
a system approach. (3th ed).
Philadelphia: W.B. Sounders Panjaitan E.S. (2014). Tingkat Kepuasan
Company Kerja Perawat Pelaksana di Ruang
Rawat Inap RS. TK. II Putri Hijau
Hamid, S. (2014).Manajemen Sumber Medan.
Daya Manusia Lanjutan.Yogyakarta:
Deepublish Pitaloka D. (2010). Pengaruh Kondisi
Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
Hasibuan, M.S.P. (2016). Manajemen Stres Kerja Pada Perawat di Ruang
Dasar, Pengertian dan Masalah. Rawat Inap RSU Kaban Jahe Kab.
Jakarta: Buni Aksara KaroTahun 2010.
Ilyas, Y. (2004). Perencanaan SDM rumah Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016.
sakit teori, metode dan formula. (Edisi Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
revisi). Jawa Barat: FKM-UI 2017
Mansoor, dkk (2011). The Impact of Job Pusat Data dan Informasi 2017. Jakarta
Stres on Employee Job Satisfaction A Selatan: Kementerian Kesehatan RI
study on Telecommunication Sector of
Pakistan. Journal of Business Studies Rachman, D. (2006). Hubungan Persepsi
Quarterly Perawat Pelaksana Tentang Supervisi
Karu dan Penghargaan dengan
Mastini, I, GST, A, A, P. (2013), Hubungan Kepusan Kerja. Di Ruang Rawat Inap.
Pengetahuan, Sikap, dan Beban Kerja Tesis: Program Pasca Sarjana FIK UI,
dengan Kelengkapan tidak dipublikasikan.
Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan Irna di Rumah Sakit Robbin, P. S. (2006), Perilaku Organisasi
Umum Pusat Sanglah Denpasar. Konsep Kontraversi dan Aplikas. Edisi
Tesis. Universitas Udayana Denpasar bahasa Indonesia. Jakarta; PT.
Prenhallindo
Mustapha, Noraani dan Ghee, W, Y.
(2013). ExaminingFaculty Workload Rubbiana, N, I. (2015). Analisis Beban
as Antencedent of Job Satisfaction Kerja dan Kebutuhan Tenaga Perawat
7
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019