Anda di halaman 1dari 9

e-ISSN:2715-4424

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG


PENATALAKSANAAN HIPERTENSI TERHADAPTINGKAT
PENGETAHUANLANSIAHIPERTENSI DI WILAYAHKERJA
PUSKESMASKUMUNDEBAI

Vino Rika Nofia1, silvi Zaimy2, Priska Sebdarini3


Email :Vinorikanofia@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penyakit hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sedang dialami oleh
seluruh dunia, hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terbesar penyebab
morbiditas dan mortalitas pada penyakit kardiovaskular, penyakit hipertensi dapat
mengakibatkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak
dideteksi secara dini dan ditangani dengan tepat. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan hipertensi
terhadaptingkat pengetahuanlansiahipertensi.Pengabdian ini mengunakan Pre
Exsperiment designone group pretest and posttest design. Pengabdiandilakukan
di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun Debai.Dengan jumlah peserta 16 orang.
Hasil analisis menunjukkan rerata tingkat pengetahuan sebelum pemberian
pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan hipertensi adalah 8.56, sedangkan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah 13.31.Hasil analisis menunjukkan
ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan pasien tentang
penatalaksanaan hipertensi dengan p value 0.000.Dapat disimpulkan terjadi
peningkatan pengetahuan responden tentang penatalaksanaan hipertensi setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
Kata Kunci: Hipertensi,Lansia, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan

ABSTRACT
Hypertension is a health problem that is being experienced by the whole world,
hypertension is one of the biggest risk factors causing morbidity and mortality in
cardiovascular disease, hypertension can cause myocardial infarction, stroke,
kidney failure, and death if not detected early and handled appropriately. The
purpose of this study was to determine the Effect of Health Education on the
Management of Hypertension Against the Knowledge Level of Hypertension
Elderly.The study used a Pre-Experiment design one group pretest and posttest
design. The study was carried out in the Kumun Debai Community Health Center.
uses with a responden of 16 people. The results of univariate analysis showed the
average level of knowledge before providing health education about the
management of hypertension was 8.56, while after being given health education
was 13.31. The results of the bivariate analysis showed that there was an
influence of health education on patient knowledge about the management of
hypertension with a p value of 0,000.It can be concluded that there was an
increase in respondents' knowledge about the management of hypertension after
health education.
Keywords: Hypertension, Elderly, Health Education, Knowledge

115
e-ISSN:2715-4424
T
IN
G GI ILMU
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENDAHULUAN

Penyakit hipertensi hipertensi, sehingga hipertensi


merupakan masalah kesehatan masih menjadi permasalahan
yang sedang dialami oleh seluruh kesehatan didunia yang
dunia, hipertensi merupakan salah membutuhkan perhatian (WHO,
satu faktor resiko terbesar 2017).
penyebab morbiditas dan Berdasarkan hasil riset
mortalitas pada penyakit kesehatan dasar (Riskesdas)
kardiovaskular, penyakit Balitbangkes tahun 2018
hipertensi dapat mengakibatkan menyebutkan bahwa hipertensi
infark miokard, stroke, gagal adalah penyakit terbesar nomor
ginjal, dan kematian jika tidak tiga di Indonesia setelah stroke
dideteksi secara dini dan ditangani dan tuberculosis, yakni mencapai
dengan tepat. Sekitar 69% pasien 24% laki-laki dan 22,6%
serangan jantung, 77% pasien perempuan (Riskesdas, 2018).
stroke, dan 74% pasien Menurut data yang diperoleh dari
congestive heart failure (CHF) Dinas kesehatan Provinsi Jambi,
menderita hipertensi dengan jumlah penderita hipertensi pada
tekanan darah >140/90 mmHg. tahun 2017 sebanyak 102.895
Hipertensi menyebabkan (12,63%), sedangkan jumlah
kematian pada 45% penderita penderita hipertensi tahun 2018
penyakit jantung dan 51% mengalami peningkatan dimana
kematian pada penderita penyakit hipertensi berada di urutan ke dua
stroke (WHO, 2017). dari sepuluh penyakit terbesar di
Berdasarkan data World kota jambi yaitu sebanyak
Health Organization (WHO), 117.414 jiwa (12,18%) penderita
menunjukkan bahwa prevalensi Hipertensi (Dinkes Kota Jambi,
kejadian hipertensi di seluruh 2018).
dunia sekitar 972 juta orang atau Tingginya prevalensi
26,4% masyarakat dunia kejadian hipertensi disebabkan
mengidap hipertensi angka ini oleh beberapa faktor baik faktor
kemungkinan akan meningkat yang dapat dikontrol dan faktor
menjadi 29,2% di tahun 2030. yang tidak dapat dikontrol. Faktor
Dari 972 juta pengidap hipertensi, yang dapat dikontrol antaranya
333 juta berada di negara maju obesitas, olahraga, diet, rokok,
dan 639 sisanya berada di negara stress, konsumsi lemak jenuh,
berkembang. Prevalensi hipertensi konsumsi garam berlebihan dan
tertinggi berada di daerah Afrika konsumsi alkohol. Faktor yang
yaitu 46% orang dewasa berusia tidak dapat dikontrol diantaranya
di atas 25 tahun telah didiagnosis jenis kelamin, umur, keturunan.

116
e-ISSN:2715-4424
T
IN
G GI ILMU
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Faktor penyebab hipertensi pendidikan kesehatan.Salah satu


kambuh salah satunya adalah contoh pengetahuan tentang
pengetahuan (Sutanto, 2010). kesehatan yaitu tentang hipertensi
Pengetahuan merupakan (Notoadmojo, 2012).
tingkat perilaku penderita dalam Pemenuhan pengetahuan
melaksanakan pengobatan dan masyarakat tentang hipertensi
perilaku yang disarankan oleh salah satunya dengan memberikan
dokter atau orang lain. pendidikan kesehatan.Pendidikan
Pengetahuan merupakan domain kesehatan adalah proses
yang sangat penting untuk perubahan perilaku yang dinamis,
terbentuknya perilaku seseorang. proses perubahan tersebut bukan
Pengetahuan yang harus dimiliki hanya transfer materi saja atau
oleh pasien hipertensi meliputi penyampaian materi dari
arti penyakit hipertensi, penyebab seseorang ke orang lain, tetapi
hipertensi, gejala yang sering perubahan atas pendidikan
menyertai dan pentingnya kesehatan terjadi karena adanya
melakukan pengobatan yang kesadaran dari tiap individu atau
teratur dan terus-menerus dalam dari sekelompok masyarakat itu
jangka panjang serta mengetahui sendiri (Mubarak dan Chayatin,
bahaya yang ditimbulkan jika 2009).
tidak minum obat (Notoadmojo, Pengobatan hipertensi dapat
2012). ditanggulangi dengan dua cara
Pengetahuan atau kognitif yaitu dengan cara farmakologis
merupakan domain yang sangat dan non farmakologi. Salah satu
penting untuk terbentuknya penanganan non farmakologis
tindakan seseorang (overt dalam mengatasi hipertensi adalah
behaviour). Dari penelitian dengan terapi komplementer.
ternyata perilaku yang didasari Terapi komplementer yang dapat
oleh pengetahuan akan lebih di berikan pada pasien hipertensi
langgeng daripada perilaku yang salah satunya adalah terapi herbal
tidak didasari oleh pengetahuan. (Yuliani, 2013).
Pengetahuan kesehatan memiliki Menurut data yang diperoleh
pengaruh terhadap perilaku dari Dinas kesehatan Kota Sungai
sebagai hasil jangka menengah Penuh tahun 2017, hipertensi
(intermediateimpact) dari merupakan penyakit terbesar
pendidikan kesehatan. Kemudian nomor 4 di Kota Sungai penuh
perilaku kesehatan akan memiliki setelah Faringitis. Penderita
pengaruh terhadap meningkatnya hipertensi tahun 2018 berjumlah
indikator kesehatan masyarakat sebanyak 1.568 (9,27%) jiwa dan
sebagai keluaran (outcome) pada bulan Januari sampai Maret

117
e-ISSN:2715-4424
T
IN
G GI ILMU
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

2019 jumlah penderita hipertensi hipertensi dengan menggunakan


sebanyak 489 orang(Dinkes Kota bawang putih.
Sungai Penuh 2018). Hasil Berdasarkan dari data-data
laporan tahunan Puskesmas di atas, maka pengusul melakukan
Kumun, pada tahun 2017terdapat pengabdiantentang pengaruh
380 orang penderita hipertensi, pendidikan kesehatan tentang
dan pada tahun 2018 mengalami penatalaksanaan hipertensi
peningkatan menjadi 441 orang terhadap tingkat pengetahuan
penderita hipertensi, sebagian lansia hipertensi di Wilayah Kerja
besar penderita hipertensi di Puskesmas Kumun Debai tahun
wilayah ini adalah orang dewasa 2019.
yang mencapai angka 70%.
Dampak yang ditimbulkan dari METODE
hipertensi antara lain: 60 % pasien Berdasarkan identifikasi
serangan jantung, 75% pasien maslah maka pengusul melakukan
stroke, dan 70% pasien langkah-langkah pendekatan untuk
congestive heart failure (CHF) menyelesaikan masalah tersebut.
(Data puskesmas kumun 2017). Adapun langkah-langkah yang
Hasil laporan tahunan Puskesmas dilakukan dalam menyelesaikan
Kumun, pada bulan Januari – masalahbertujuan untuk
Maret tahun 2019penderita meningkatkan pengetahuan lansia
hipertensi di Wilayah Kerja tentang penatalakasanaan hipertensi.
Puskesmas Kumun yang berusia ≥ Kegiatan ini dilakukan oleh tim
50 Tahun berjumlah 128 orang pengusul untuk melihatpengaruh
(Puskesmas Kumun Triwulan I pendidikan kesehatan tentang
tahun 2019). penatalaksanaan hipertensi terhadap
Berdasarkan survei awal tingkat pengetahuan lansia hipertensi
yang dilakukan pada tanggal di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun
20oktober 2019 diPuskesmas Debai dengan sasaran lansia yang
Kumun melalui wawancara hipertensi dengan strategi pelaksanan
dengan 10 lansia hipertensi, 8 dari dengan ceramah, diskusi dan
10orang tidak mengetahui akibat stimulasi.
lanjut dari hipertensi, serta tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui pengobatan Kegiatan pengabmas dilakukan
tradisional dan obat hipertensi. pada hari hari Selasa tanggal 12
Sementara itu 2 orang pasien November 2019 pukul 14.00 Wib,
mengetahui obat hipertensi yaitu tempat pelaksanaan di wilayah kerja
catopril dan mengetahui kumun debay kerinci yang diahadiri
pengobatan tradisional untuk oleh Peserta yang berjumlah 16
orang lansia yang mengalami
hipertensi. Tim penyuluh terdiri dari

118
e-ISSN:2715-4424
T
IN
G GI ILMU
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

presenter danmoderator. lansia yang mengalami


Pelaksanaan kegiatan hipertensi jika penyakitnya
penyuluhan dilakukan dengan datang.Disaat pemateri
3 tahap yaitu memberikan penyuluhan
1. TahapPerkenalan lansiamemperhatikan dan
Sebelum kegiatan dimulai antusias dalam materi yang
timpengabmas melakukan diberikan selama penyuluhan
salam pembuka dan pekenalan berlangsung.Dan tidak ada
dan dilanjutkan menjelaskan peserta meninggalkan tempat
maksud dan tujuan dari materi selama
yangdiberikan penyuluhanberlangsung.
Dankontrak pelaksanaan yang 3. TahapAkhir
akan dilakukan. Disepakati Sebelum materi diakhiri
bahwa penyuluhan moderatormemberikan
dilaksanakan selama 60menit kesempatan kepada peseta
2. TahapPenyajian untuk memberikanpertanyaaan.
Sebelum materi diberikan Kegiatan penyuluhan diakhiri
pemateri melakukan penggalian dengan sesi tanya jawab
pengetahuan kepada lansiayang dimana respon masyarakat
menderita hipertensi dengan cukup baik terlihat dari
memberikan kuesioner/pretest beberapa pertanyaan yang
untuk mengetahui sejauh disampaikan kepada pemateri.
manalansia mengetahui materi Berbaga ipertanyaan tersebut
tentang penatalaksanaan merefleksikan keingintahuan
hipertensi. Materi lansia terhadap penatalaksnaan
yangdiberikandengan penyakit yang diderita. Untuk
powerpoint dan menggunakan mengetahui sejauh mana
media infokus. Materi yang pengetahuan lansia yang
disampaikan ketika penyuluhan tentang materi yang diberikan
berlangsung membahasa tentag maka diberika kuesioner
penatalaksanaan hipertensi serta kembali (posttest)
bagaimana mengendalikan

Rata-Rata Tingkat Pengetahuan Sesudah Pemberian Pendidikan


Kesehatan Tentang Penatalaksanaan Hipertensi pada Lansia
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kumun Debai Tahun 2019

Mean Standar Min -


Variabel
Deviasi (SD) Maks
Tingkat pengetahuan sesudah
13.31 2.358 9 - 16
diberikan pendidikan kesehatan
pada lansia hipertensi adalah13.31
Tabel. 1menunjukkan bahwa rata-
dengan standar deviasi 2.358,
rata tingkat pengetahuan sesudah
pengetahuan tertinggi adalah 16 dan
pemberian pendidikan kesehatan
terendah 9.
tentang penatalaksanaan hipertensi

119
e-ISSN:2715-4424

T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penatalaksanaan Hipertensi


Terhadap Tingkat Pengetahuan Lansia Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Kumun Debai Tahun 2019

Sebelum Sesudah Mean Std. Std. 95%


Variabel penkes penkes Differe Deviasi Error CI P Value
nces (SD) Mean
Mean Mean
Tingkat -6.119
-4.750 2.569 .642 0.000
pengetahuan 8.56 13.31 – -3.381
Tabel 2 menunjukkan bahwa pasien hipertensi terhadap diet
perbedaan rata-rata pendidikan rendah garam sebelum dan sesudah
kesehatan tentang penatalaksanaan diberikan konsultasi gizi di Poli Gizi
hipertensi terhadap tingkat Rumah Sakit Raden Mattaher,
pengetahuan lansia hipertensi dimana pengetahuan sebelum
sebelum dan sesudah diberikan konsultasi gizi adalah 64
diberikanpendidikan kesehatan dan skor maksimal pretest 73 dengan
adalah -4.750dengan standar deviasi rata-rata skor pretest yaitu 67,90.
2.569. Hasil uji statistik didapatkan p Untuk skor minimal posttest setelah
value 0.000 berarti ada pengaruh diberikan konsultasi gizi adalah 81
pendidikan kesehatan terhadap dan skor maksimal posttest yaitu 98
pengetahuan pasien tentang dengan rata-rata 87,90. dimana
penatalaksanaan hipertensi. terdapat peningkatan antara sebelum
dan sesudah diberikan konsultasi gizi
Hasil pengabdian ini
sebesar 20,00.
menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
Pengetahuan atau kognitif
pengetahuan sesudah pemberian
merupakan domain yang sangat
pendidikan kesehatan tentang
penting untuk terbentuknya tindakan
penatalaksanaan hipertensi pada
seseorang (overt behaviour). Dari
lansia hipertensi adalah 13.31 dengan
penelitian ternyata perilaku yang
standar deviasi 2.358, pengetahuan
didasari oleh pengetahuan akan lebih
tertinggi adalah 16 dan terendah 9.
langgeng daripada perilaku yang
Penelitian ini sejalan dengan
tidak didasari oleh pengetahuan.
Nurlita (2017) tentang pengetahuan
Pengetahuan kesehatan memiliki

120
e-ISSN:2715-4424
T
IN
G GI ILMU
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

pengaruh terhadap perilaku sebagai terjadi interaksi dua arah (Wawan


hasil jangka menengah (intermediate dan Dewi, 2010).
impact) dari pendidikan kesehatan. Berdasarkan penelitian,
Kemudian perilaku kesehatan akan pengetahuan responden yang
memiliki pengaruh terhadap baikdidukung dengan jawaban
meningkatnya indikator kesehatan kuisioner pengetahuan tentang
masyarakat sebagai keluaran penatalaksanaan hipertensi, sesudah
(outcome) pendidikan kesehatan. diberikan penkes didapatkan hasil
Salah satu contoh pengetahuan bahwa 87.5% mengetahui bagaimana
tentang kesehatan yaitu tentang cara penatalaksanaan non
hipertensi (Notoadmojo, 2012). farmakologi untuk hipertensi, 62.5%
Salah satu strategi untuk mengetahui pengertian pengobatan
meningkatkan pengetahuan adalah farmakologi, 100% mengetahui obat
melalui pendidikan kesehatan, farmakologi untuk hipertensi, 75%
pendidikan kesehatan akan mengetahui cara penurunan berat
mempunyai efek yang baik apabila badan pada penderita hipertensi,
dalam prosesnya metode maupun 68.8% mengetahui olahraga apa yang
media yang baik. Salah satu metode bisa dianjurkan untuk penderita
pendidikan kesehatan adalah tanya hipertensi, 81.3% mengetahui pola
jawab. Ceramah adalah pidato yang makan yang baik untuk mengontrol
disampaikan oleh seorang pembicara tekanan darah.
di depan sekelompok pendengar, Menurut asumsipengabdi dari
metode ini baik untuk sarana yang hasil pengabdian didapatkan hasil
berpendidikan tinggi maupun bahwa terjadipeningkatan rata – rata
berpendidikan rendah (Notoatmojo, pengetahuan responden tentang
2012). Peningkatan pengetahuan penatalaksanaan hipertensi dari 8.56
pada kategori baik dapat disebabkan menjadi 13.31.Hal ini disebabkan
karena proses pendidikan kesehatan karena informasi dapat membantu
diberikan dengan metode ceramah seseorang untuk memperoleh
hal ini sangat memungkinkan untuk pengetahuan.Salah satu informasi
yang bisa didapatkan responden

121
e-ISSN:2715-4424
T
IN
G GI ILMU
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

yaitu terkait penatalaksanaan Maulana. 2009. Promosi kesehatan.


penerbit buku kedokteran.
hipertensi yang didapat dari
Jakarta: EGC
pendidikan kesehatan yang telah Mubarak & Chayatin. 2009. Ilmu
kesehatan masyarakat: teori dan
diberikan oleh peneliti sehingga pada
aplikasi. Jakarta: Salemba
penelitian ini pengetahuan responden Medika
Notoatmodjo. 2012. Metodologi
menjadi meningkat.
penelitian kesehatan. Jakarta :
SIMPULAN Rineka Cipta
Rata ratatingkat pengetahuan Notoatmodjo. 2012. Promosi
sebelum pemberian pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku.
kesehatan tentang penatalaksanaan Jakarta : Rineka Cipta
hipertensi pada lansia hipertensia Riskesdas. 2018. Laporan hasil riset
dalah8.56 dengan standar deviasi kesehatan dasar riskesdas
2.943.Rata-rata tingka tpengetahuan nasional. Jakarta: Depkes RI
sesudah pemberian pendidikan Susilo dan Wulandari. 2011. Cara
kesehatan tentang penatalaksanaan jitu mengatasi hipertensi.
hipertensi pada lansia hipertensi Yogyakarta: Cv Andi Offset.
adalah 13.31 dengan standar deviasi Sutanto. 2010. Penyakit modern
2.358. Terdapat pengaruh pendidikan hipertensi, stroke, jantung,
kesehatan terhadap pengetahuan kolesterol dan diabetes:
pasien tentang penatalaksanaan Yogyakarta CV. Andi.
hipertensi. Tobing. 2011. Penatalaksanaan
hipertensi. Diakses pada tanggal
DAFTAR PUSTAKA 10 April 2018 dari
http://Sectiocadaveris.wordpress
Arieska. 2014. Hipertensi dan faktor .com
risikonya dalam kajian Udjianti, W. 2010.Keperawatan
epidemiologi. makasar: FKM kardiovaskular. Jakarta:
UNHAS Salemba Medika
Dinkes Provinsi Jambi. 2018.
Laporan kumpulan penyakit Wawan & Dewi. 2010. Teori
provinsi jambi. Dinkes Provinsi Pengukuran Pengetahuan,
Jambi. Sikap, dan Perilaku Manusia.
Dinkes Kab Kerinci. 2018. Laporan Yogyakarta : Nuha Medika.
kumpulan penyakit kab kerinci. WHO. 2014. Word health
Dinkes Kerinci. organization, international
Jones & Barltlett. 2009. Metode society of hypertensionwriting.
pendidikan kesehatan World Health Organization
masyarakat. Edisi Ke-2. Jakarta: Yuli. 2015. Pengaruh pendidikan
EGC. kesehatan terhadap
Kemenkes. 2011. Hipertensi. Jakarta pengetahuan dan kepatuhan diit
Selatan: Pusat Data Dan hipertensi pada lanjut usia di
Informasi Kementrian desa wironanggan kecamatan
Kesehatan RI gatak sukoharjo. Skripsi

122
e-ISSN:2715-4424
T
IN
G GI ILMU
K
E

Jurnal Abdimas Saintika

S
EH
A
S EKO L

AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Volume1 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Yuliani. 2013. Healing the heart :


Integratin complementary
therapies and healing practice
into the care of cardiovaskular
patient. Progress in
cardiovaskular Nursing.Amerca
: Sringer Publishing Companies
Inc

123

Anda mungkin juga menyukai