Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBALIAN ATAS MODAL INVESTASI

DAN ANALISIS PROFITABILITAS


Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran materi ini :
1. Mahasiswa mampu menggambarkan kegunaan ukuran pengembalian dalam analisis laporan keuangan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengembalian atas modal investasi dan variasi perhitungannya
3. Mahasiswa mampu menggambarkan hubungan antara margin laba dan perputaran asset
4. Mahasiswa mampu menganalisis pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa dan perannya
dalam analisis
5. Mahasiswa mampu menggambarkan disagregasi pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa dan
relevansinya terhadap komponen-komponennya

A. PENTINGNYA IMBAL HASIL (PENGEMBALIAN) ATAS MODAL INVESTASI


Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan beberapa cara. Pertumbuhan pendapatan, laba
bersih, dan asset merupakan ukuran kinerja yang umum digunakan. Namun, tidak satupun
dari ukuran-ukuran ini yang dapat digunakan secara terpisah sebagai ukuran kinerja
perusahaan yang komprehensif.
Hubungan antara laba dengan investasi modal disebut pengembalian atas investasi modal
(ROIC) atau pengembalian atas investasi (ROI) mungkin merupaan ukuran kinerja
perusahaan yang dikenal luas. Ukuran ini dapat membandingkan keberhasilan perusahaan atas
pengelolaan investasi modal, memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif
terhadap resiko investasi modal, dan membandingkan pengembalian atas investasi modal
dengan pengemballian investasi alternative.
Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam analisis, termasuk:
1. Mengukur Efektivitas Manajerial
2. Mengukur Profitabilitas
3. Ukuran untuk Perencanaan dan Pengendalian

Mengukur Efektivitas Manajerial


Tingkat imbal hasil atas modal investasi utamanya tergantung pada keahlian, ketersediaan
sumber daya, kepandaian, dan motivasi dari manajemen. Manajemen membuat keputusan
pendanaan, investasi, dan operasi.

Mengukur Profitabilitas
Imbal hasil atas modal investasi adalah sebuah indicator penting mengenai kekuatan
keuangan jangka panjang perusahaan. Imbal hasil atas modal investasi menggunakan ukuran
ringkasan utama dari laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan untuk menilai
profitabilitas.

Ukuran untuk Perencanaan Pengendalian


Imbal hasil atas modal investasi berperan penting dalam perencanaan, penganggaran,
mengoordinasi, mengevaluasi, dan mengendalikan aktivitas bisnis. Imbal hasil ini terdiri dari
imbas hasil dan kerugian yang diperoleh segmen atau divisi perusahaan.

B. KOMPONEN IMBAS HASIL (PENGEMBALIAN) ATAS INVESTASI MODAL


Pengembalian atas investasi modal dihitung sebagai berikut:
Laba
Modalinvestasi
Mendefinisikan Modal Investasi
Pengukuran berbeda dari modal investasi yang digunakan mencerminkan perspektif pengguna
yang berbeda.

Asset Operasi Bersih


Banyak analis memisahkan neraca dan laporan laba rugi menjadi komponen operasi dan non
operasi dan menghitung pengembalian asset operasi bersih (return on net operating assets)
sebagai ringkasan ukuran kinerja. Aktivitas operasi merupakan aktivitas inti
perusahaan.Aktivitas ini meliputi seluruh aktivitas yang dibutuhkan untuk membawa produk
atau jasa perusahaan ke pasar, serta melayani kebutuhan para pelanggan. Dalam laporan laba
rugi, aktivitas operasi biasanya meliputi penjualan, harga pokok penjualan, dan beban
penjualan umum serta administrasi.Di neraca aktivitas operasi diwakili oleh asset dan
kewajiban yang berhubungan dengan akun-akun laporan laba rugi di atas, seperti piutang
usaha, persediaan, asset tetap, utang usaha dan beban yang masih harus dibayar.Lebih spesifik
lagi.
Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after
RNO
tax - NOPAT)
A =
Rata-rata aset operasi bersih (Net operating assets - NOA)

Modal Ekuitas Biasa


Pengembalian ekuitas biasa (return on common equity – ROCE) dinyatakan sebagai laba
bersih dikurangi deviden saham preferen dibagi rata-rata ekuitas biasa. Equitas biasa dapat
juga dinyatakan sebagai total asset dikurangi utang dan saham preferen.

Menghitung Investasi Modal Suatu Periode


Investasi modal untuk suatu periode umumnya dihitung menggunakan rata-rata modal yang
tersedia bagi perusahaan selama periode tersebut.Metode yang paling umum digunakan
adalah menambah saldo awal dan akhir tahun investasi modal lalu dibagi dua.Metode yang
lebih akurat adalah dengan merata-ratakan jumlah interim – misalnya, menambahkan jumlah
investasi modal tiap akhir kuartal dan membaginya dengan empat.
Penyesuaian atas Investasi Modal dan Laba
Analisis pengembalian atas investasi modal menggunakan angka laporan keuangan sebagai
titik awal. Beberapa angka yang tidak dilaporkan di dalam laporan keuangan juga perlu
diperhitungkan. Beberapa penyesuaian seperti yang berhubungan dengan persediaan,
mempengaruhi pembilang maupun penyebut pengembalian investasi modal, sehingga
mengurangi pengaruhnya.

Menghitung Pengembalian Investasi Modal


1. Pengembalian atas Aset Operasi Bersih
Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax -
RNOA = NOPAT)
Rata-rata aset operasi bersih (Average net operating assets - NOA)

Aset dan kewajiban operasi adalah pos yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
perusahaan, dan meliputi kas, piutang usaha, persediaan, beban dibayar dimuka, asset pajak
tangguhan, asset tetap, dan investasi jangka panjang yang terkait dengan akuisisi
strategis.Kewajiban operasi bersih adalah utang usaha dan beban yang masih harus dibayar
serta kewajiban operasi jangka panjang dan kewajiban pajak tangguhan.Aset non operasi
meliputi investasi dalam efek yang dapat diperdagangkan investasi non strategis, dan investasi
dalam operasi yang dihentikan sebelum di jual.

NOA = kewajiban keuangan neto (NFO) + ekuitas pemegang saham (SE)


NFO = Kewajiban non operasi – asset non operasi
NOPAT = (penjualan – beban operasi) x (1- [beban pajak/laba sebelum pajak] )

2. Pengembalian atas Equitas Pemegang Saham Biasa


Pengembalian atas ekuitas biasa dihitung sebagai berikut:
Laba bersih - Deviden saham
preferen
Rata-rata ekuitas pemegang saham
biasa

ROCE terdiri dari dua komponen, yaitu pengembalian operasi dan pengembalian non operasi.

C. ANALISIS PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS BIASA


Kreditor biasanya menerima pengembalian dalam jumlah tetap atas pendanaannya, begitu
pula pemegang saham preferen yang menerima dividen tetap.Namun pemegang saham biasa
tidak menerima pengembalian tetap, melainkan memiliki klaim atas laba residu suatu
perusahaan hanya setelah seluruh pendanaan lainnya lunas.Oleh karena itu, pengembalian atas
ekuitas saham biasa (return on common shareholder’s equity/ROCE) sangat penting artinya
bagi pemegang saham biasa. ROCE memegang peranan penting dalam penilaian ekuitas
seperti yang digambarkan dalam rumus berikut:

Dimana V adalah nilai perusahaan, BV adalah nilai buku ekuitas pemegang saham, k adalah
pengembalian yang diharapkan. Jadi, jika ROCE lebih tinggi dari k maka nilainya meningkat
sebesar kelebihan dari yang ditunjukkan oleh nilai bukunya.

Menilai Pertumbuhan Ekuitas Saham Biasa


Tingkat Pertumbuhan Ekuitas
Tingkat pertumbuhan ekuitas biasa dapat dinilai melalui retensi laba yang menekankan
pertumbuhan ekuitas tanpa pendanaan eksternal. Dengan asumsi retensi laba dan pembayaran
dividen yang konstan dari waktu ke waktu, tingkat pertumbuhan ekuitas =

Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Yang Dapat Dipertahankan


Tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan (sustainable equity growth rate)
mengakui bahwa pertumbuhan internal perusahaan tergantung retensi laba dan pengembalian
yang diperoleh dari laba yang ditahan.

tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan = ROCE x (1-tingkat pembayaran)

Untuk mengestimasi tingkat pertumbuhan ekuitas masa depan, sebaiknya merata-


ratakan/mengakui tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan selama beberapa tahun
terakhir. Selain itu, perlu mengakui potensi perubahan retensi laba dan ramalan ROCE

Anda mungkin juga menyukai