Anda di halaman 1dari 7

Darah agar tetap mengalir diperlukan jantung sebagai organ pompa.

Mekanisme pompa jantung ini


mengakibatkan terjadinya kontraksi dan rileksasi sehingga membentuk siklus yang disebut siklus jantung.
Kontrakasi otot janting disebabakan oleh rangsangan dari pacemaker cell yang akan menyebabkan sel pekerja
mengalami kontraksi yang mengakibatkan otot jantung berkontraksi.

Pada sel pekerja terdapat fase plateau, yang dimana

 -  Ion Ca2+ masuk dari ekstraseluler ke intraseluler


 -  Sebagian kalsium yang masuk akan mengetuk kanal

ion Ca2+ pada Reticulum sarkoplasma otot jantung, yang membebaskan banyak ion Ca2+ menuju
sarkoplasma.

 -  Ion Ca2+ menempel pada troponin dan terjadilah kontraksi.


 -  Relaksasi terjadi ketika ion Ca2+ terlepas dari troponin. Kemudian, sebagian ion Ca 2+ akan disimpan
kembali dalam reticulum sarkoplasma dan sebagian akan dikeluarkan ke luar sel

Ketika ion Ca2+ keluar, ion Na+ akan masuk ke dalam sel. Kemudian ion Na+ akan keluar dan ion K+
masuk ke dalam sel. Sehingga kalium lebih banyak di intraseluler dan natrium lebih banyak di
ekstraseluler

Dibandingkan dengan otot skelet, tubulus T pada otot jantung lebih besar, sehingga ion kalsium yang
masuk lebih banyak.

Kenapa ventrikel harus berkontraksi dari bagian apex? Kalau kontraksi ventrikel dari atas ke bawah, darah akan
menumpuk di apex. Karena kontraksi ventrikel bertujuan memompa darah ke aorta dan arteri pulmonalis
jadinya Kontraksi ventrikel dimulai dari apex (bawah) ke atas, bukan atas ke bawah karena.

Siklus Jantung merupakan peristiwa kontraksi dan relaksasi otot jantung

1 x kontraksi = sistolik

Gambar diatas menampilkan siklus jantung tapi namun secara umum terbagi jadi fase sistolik dan fase diastol

- Fase Sistolik
1. Kontraksi isovolumetrik

Dimulai dengan keluarnya kompleks QRS dan adanya bunyi jantung pertama, karena menutupnya
katup AV. Ventrikel melakukan kontraksi isovolumetrik. Pada kondisi ini tekanan pada ventrikel
meningkat hingga >80mmHg untuk membuka katup aorta, sementara volume ventrikel tetap karena
belum ada darah yang diejeksikan.

2. Ejeksi ventrikel
Pada periode ini katup aorta telah membuka akibat dari tekanan yang dihasilkan oleh ventrikel kiri.
Tekanan ventrikel dan tekanan aorta bersama naik dan mencapai puncak pada tekanan +/- 120
mmHg. Volume darah yang diejeksikan ketika ventrikel kontraksi disebut stroke volume. Setelah
sejumlah darah diejeksikan, tekanan ventrikel dan tekanan aorta menurun dan akhirnya tekanan
ventrikel lebih rendah dari aorta, yang

menyebabkan penutupan katup aorta. Sehingga terdengar bunyi jantung kedua. Volume darah yang tersisa
yang berada di ventrikel kiri setelah kontraksi disebut End Systolic Volume (ESV).

Fase diastolik

1. Relaksasi ventrikel
Pada EKG muncul gelombang T. Ketika ventrikel mengalami relaksasi isovolumetrik, tekanan di
ventrikel akan mengalami penurunan hingga lebih rendah dari tekanan atrium sehingga katup AV
akan terbuka.
2. Rapid filling
Setelah katup AV terbuka, akan terjadi proses pengisian darah menuju ventrikel yang kita sebut
sebagai rapid filling/ventricular filling. Pada jantung bagian kiri filling tidak menjadi sesuatu yang
bermasalah sebab darah datang turun dari vena pulmonalis, namun pada jantung bagian kanan
diperlukan beberapa tenaga agar darah dapat mengisi atrium yang nantinya menuju ventrikel.
o -  Pada tungkai vena terletak diantara otot-otot

tungkai, sehingga ketika tungkai kontraksi akan

memicu darah untuk naik ke atas.

o -  Bantuan ke-2 datang dari sistem respirasi.

Rongga dada melakukan inspirasi yang mengakibatkan tekanan rongga dada turun, sehingga
dapat dijadikan tenaga untuk menarik darah ke atrium yang nantinya menuju ventrikel
kanan.

3. Atrial systole (kontraksi atrium)

Pada EKG, fase ini didahului munculnya gelombang P. Setelah periode rapid filling, masih ada darah yang
tersisa di atrium. Kemudian terjadi kontraksi atrium, darah masuk ke ventrikel. Setelah kontraksi atrium
selesai, tekanan ventrikel akan meningkat dan katup AV menutup. Pentutupan katup AV ini akan
mengakibatkan timbulnya suara jantung pertama. Volume akhir yang berada pada ventrikel saat akhir fase
diastolik disebut sebagai End Diastolic Volume.

HUKUM FRANK-STARLINK
”Within physiologic limits the heart will pump all the blood that returns to it without allowing excessive
damming of blood in veins”.
- Semakin banyak EDV, semakin kuat otot jantung

diregangkan, semakin kuat kontraksinya, semakin banyak stroke volume.

 -  Setiap kali melakukan kontraksi, volume darah yang keluar melalui ventrikel disebut sebagai stroke
volume (SV). SV sendiri merupakan hasil pengurangan EDV dan ESV.
 -  Ejcetion fraction, yaitu fraksi darah yang diejeksikan dari ventrikel berkisar antara 50-60%. Berasal
dari (SV/EDV)x100%.

- Cardiac Output, yaitu volume darah yang diejeksikan dari ventrikel kiri/kanan ke aorta/arteri
pulmonalis tiap menit. Cardiac Output (CO) = SV x heart rate

STROKE WORK

Stroke work adalah kerja yang dilakukan oleh ventrikel untuk mengejeksikan sejumlah volume darah,
misalnya ventrikel kiri mengejeksikan darah menuju aorta.

LEFT VENTRICULAR PRESSURE VOLUME LOOP (PV LOOP)

 -  PV loop adalah kurva yang digunakan untuk

menganalis stroke work. Kurva ini nantinya akan membentuk suatu bangunan luasan, nah Stroke
Work dapat diukur dengan cara mengukur luasan bangunan yang dibentuk oleh kurva.

 -  Untuk membuat PV loop, Tekanan ventrikel kiri di plot dengan Volume ventrikel selama siklus
jantung. Jadi sumbu-x nya adalah volume sedangkan sumbu-y nya adalah tekanan.

Pada kurva PV loop diatas tergambar kan bahwa stroke work adalah area yang dibatasi antara 4 titik.

 -  Titik pertama yang berbentuk bulat adalah titik

keadaan ventrikel setelah berkontraksi, sehingga volumnya adalah ESV dan tekananya pada tekanan
terendah.

 -  Titik kedua yang berbentuk bintang menunjukkan akhir proses dari rapid filling, berarti volum darah
ventrikel bertambah sehingga bergeser ke kanan pada sumbu x, namun tekanannya relatif tidak
berubah.
 -  Titik ketiga yang berbentuk segitiga menunjukkan akhir proses kontraksi isovolumetrik, berarti
volume masih tetap karena belum diejeksikan, namun tekanan dalam ventrikel naik, karena untuk
membuka katup aorta.


- Titik keempat yang berbentuk cinta menunjukkan akhir proses ejeksi ventrikel, berarti volume cenderung
menurun dan tekanan relatif tetap.

 FAKTOR YANG MEMPENGARUI STROKE VOLUME  PRELOAD

 -  Preload merupakan tekanan yang dialami pada akhir fase diastol


 -  Preload merepresentasikan semua faktor yang berkontribusi untuk passive ventricular wall stress
(or tension) pada akhir diastol.
 -  Frank Starlink menyebutkan bahwa semakin EDV naik, semakin kuat regangan, semakin kuat
kontraksinya, namun perlu diingat bahwa kekuatan regangan harus dalam batas fisiologis.
 -  EDV dipengaruhi venous return, nah venous returs sendiri dipengaruhi oleh Skeletal muscle pump,
Respiratory pump, dan Sympathetic innervation of vessels.
 -  Ventricel compliance

a) Ketika darah mengisi ventrikel, tekanan dan

volume dari pengisian ditentukan oleh

ventricular compliance.
b) Ventricular compliance ditentukan oleh

karakteristik dari otot jantung dan jaringan

yang membentuk dinding ventrikel.  AFTERLOAD

 -  Ejeksi darah dari jantung dapat terjadi jika tekanan ventrikel kanan lebih dari tekanan arteri
pulmonalis (20mmHg) dan tekanan ventrikel kiri lebih dari tekanan aorta (80mmHg). Ketika tekanan
ventrikel lebih tinggi, katup semulunar akan terbuka. Tekanan yang dibutuhkan agar katup semilunar
terbuka disebut Afterload. Semakin tinggi afterload, semakin rendah stroke volume. Afterload dapat
meningkat ketika terjadi hipertensi atau atherosclerosis
 -  Karena cardiac output kanan dan kiri sama, sementara afterload kanan dan kiri berbeda, dinding
ventrikel kiri lebih tebal dari ventrikel kanan. Dinding ventrikel kiri lebih tebal karena afterloadnya
lebih besar, tetapi stroke volume dan cardiac output kanan dan kiri tidak jauh berbeda.

SOAL

1. Berikut ini benar mengenai siklus jantung, kecuali


1. Pada saat kontraksi dan relaksasi akan terjadi

perubahan tekanan dan volume

2. Depolarisasi mengawali terjadinya kontraksi


3. Repolarisasi mengawali terjadinya relaksasi
4. Perubahan tekanan mempengaruhi buka-tutupnya

katup

5. Ketika kontraksi isovolumetrik, darah keluar dari

ventrikel meuju aorta

2. Ejeksi darah dari ventrikel sinister dapat terjadi jika

tekanan ventrikel sinister

1. <20mmHg
2. >20mmHg
3. =20mmHg
4. <80mmHg
5. >80mmHg

3. Volume darah yang tersisa yang berada di ventrikel setelah kontraksi disebut
a. End Systolic Volume
b. End Diastolic Volume

c. Stroke Volume d. Stroke Work


e. Cardiac Output

4. Yang terjadi ketika relaksasi isovolumetrik adalah


a. Tekanan ventrikel menurun
b. Tekanan ventrikel meningkat
c. Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel
d. Darah mengalir dari ventrikel kiri menuju aorta e. Tekanan atrium menurun

5. Volume darah yang diejeksikan ketika ventrikel kontraksi adalah

1. ESV
2. EDV
3. ESV+EDV
4. ESV-EDV
5. EDV-ESV

JAWABAN : E,E,A,A,E
Sumber: lecture, tortora, hsc 2013

Anda mungkin juga menyukai