Anda di halaman 1dari 14

Aspek Lingkungan

Secara spesifik analisis aspek lngkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional yang terdiri dari pesaing, pemasok,
pelanggan, kreditor, dan pegawai.
2. Menganalisis kondisi lingkungan industri yang terdiri dari persaingan antar perusahaan,
kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, barang substitusi, dan hambatan masuk.
3. Menganalisis kondisi lingkungan jauh yang terdiri dari lingkungan ekonomi, sosial,
politik, teknologi, dan global.
4. Menganalisis dampak positif maupun dampak negatif bisnis terhadap lingkungan, baik
lingkungan operasional, lingkungan industri, maupun lingkungan jauh.
5. Menganalisis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif
bisnis terhadap lingkungan, baik lingkungan operasional, lingkunganindustri, maupun
lingkungan jauh.

a. Analisis Aspek Operasional


Pedoman studi dokumentasi aspek lingkungan operasional dan lingkungan industri
No
Data Sumber Hasil Studi Dokumentasi
.
1 Calon pesaing dan  Asosiasi bisnis sejenis Usaha milktea, Usaha
persaingan antar  Dinas perindustrian dan Cappucino cincau, dan usaha
perusahaan perdagangan es campur.
 Badan Pusat Statistik
(BPS)
2 Calon pemasok  Asosiasi bisnis pemasok Pemasok utama dari pusat
dan kekuatan  Dinas perindustrian dan dengan bahan lain yang bisa
pemasok perdagangan diperoleh di toko terdekat.
 Badan Pusat Statistik
(BPS)
3 Calon pelanggan  Badan Pusat Statistik Calon pelanggan merupakan
dan kekuatan (BPS) mahasiswa, dan masyarakat
pembeli  Asosiasi bisnis pelanggan sekitar.
(terutama jika barang
industri)
4 Barang subtitusi  Asosiasi bisnis (pada Pengembangan produk
produk subtitusi) pengganti
 Dinas perindustrian dan
perdagangan
 Badan Pusat Statistik
(BPS)
5 Calon kreditor  Bank Indonesia (BI) Harus memperhatikan bunga
 Perbanas dan persyaratan kredit
6 Calon pegawai  Departemen Tenaga Kerja Laki-laki atau perempuan
 Badan Pusat Statistik dengan pendidikan minimal
(BPS) SMP dan memenuhi
 Kantor pemerintah persyaratan.
setempat (kelurahan,
kecamatan, kabupaten,
dan lainnya)

Pedoman wawancara aspek lingkungan operasional dan lingkungan industri


No
Pertanyaan Responden Hasil Wawancara
.
1 Siapakah calon  Pelaku Usaha milktea, Usaha Cappucino Cincau,
pesaing dari bisnis bisnis yang dan Usaha Es Campur
yang akan sudah ada
dijalankan?  Asosiasi
bisnis
industri
sejenis
2 Apa kelebihan dan  Pelaku Kelebihannya, berdiri lebih dulu sehingga
kekurangan bisnis yang sudah memiliki pelanggan. Kekurangannya,
pesaing? sudah ada belum memiliki konsep yang matang.
 Asosiasi
bisnis
industri
sejenis
3 Berapa kapasitas  Pelaku
produksi pesaing? bisnis yang
sudah ada
 Asosiasi
bisnis
industri
sejenis
4 Siapakah calon  Pelaku Bisnis minuman ini menggunakan bahan
pemasok dari bisnis yang baku utama yang bergantung pada satu
bisnis yang akan sudah ada supplier, tetapi bahan baku lain dapat
dijalankan?  Asosiasi ditemukan di toko ataupun supermarket
bisnis terdekat.
industri
sejenis
5 Apa kelebihan dan  Pelaku Kelebihan mudah di jalani, biaya resiko
kekurangan bisnis yang kecil.
masing-masing sudah ada Kekurangannya persaingan ketat, sulit
pemasok?  Asosiasi mengelola stok barang.
bisnis
industri
sejenis
 Calon
pemasok
6 Berapa kapasitas  Pelaku Semakin tinggi target produksi yag ingin di
produksi masing- bisnis yang capai maka kapasitas produksi harus
masing pemasok? sudah ada semakin besar. Apabila target yang tinggi
 Asosiasi tidak dibarengi dengan kenaikan kapasitas
bisnis produksinya maka sama dengan
industri memaksakan diri.
sejenis
 Calon
pemasok
7 Apa saja kekuatan  Pelaku 1. Produk yang dimiliki unik atau
daya tawar- bisnis yang setidaknya berbeda
menawar sudah ada 2. Industri bukan merupakan pelanggan
pemasok?  Asosiasi penting dari kelompok pemasok.
bisnis 3. Didominasi oleh beberapa
industri perusahaan dan lebih terkonsentrasi
sejenis daripada industri yang dijualnya
 Calon 4. Tidak diwajibkan bersaing dengan
pemasok produk lainnya di jual ke industri.
8 Siapakah calon  Pelaku para muda mudi baik pelajar, mahasiswa dan
pembeli dari bisnis bisnis masyarakat sekitar.
yang akan sejenis
dijalankan?  Asosiasi
pelaku
bisnis
sejenis
9 Berapa estimasi  Calon Satu cup dengan harga jual per cup di tahun
kebutuhan konsumen 2014 Rp. 6. 500, kemudian haga meningkat
pembeli masing- di tahun 2018 menjadi Rp. 9. 500
masing pembeli?
10 Apa saja  Calon Pembeli yang kuat dapat memaksa untuk
kebutuhan daya konsumen harga turun atau menuntut kualitas dan
tawar-menawar  Asosiasi layanan produk lebih baik. Dengan
pembeli? bisnis calon menurunkan harga dan menaikkan biaya,
konsumen pembeli yang kuat dapat menekan laba dari
industri. Sebaliknya jika pembeli berada
dalam posisi tawar yang lemah, maka suatu
industri dapat menaikkan harga dan
mungkin menurunkan kualitas dan layanan
produk.
11 Apa saja barang  Calon
subtitusi dari konsumen
bisnis yang akan  Pelaku
dijalankan? usaha
sejenis
12 Apa kelebihan dan  Calon
kekurangan konsumen
masing-masing  Pelaku
barang subtitusi? usaha
produk
subtitusi
13 Berapa kapasitas  Pelaku
produksi dari usaha
masing-masing produk
barang subtitusi? subtitusi
14 Apa saja hambatan  Pelaku Menemukan pelanggan pertama,
masuk dari bisnis usaha Mempunyai pesaing yang baru
yang akan produk
dijalankan? sejenis
 Asosiasi
pelaku
bisnis
sejenis

Pedoman observasi aspek lingkungan operasional dan lingkungan industri


No. Objek Observasi Hasil Observasi
1 Aktivitas ekonomi utama masyarakat Pertanian, Perkebunan,
perdagangan, dll
2 Kegiatan ekonomi yang mungkin mendapatkan dampak Mendorong pertumbuhan
positif dari bisnis yang akan dijalankan ekonomi
3 Kegiatan ekonomi yang mungkin mendapatkan dampak
negatif dari bisnis yang akan dijalankan
4 Aktivitas calon pemasok Menyuplai bahan baku
5 Aktivitas calon pembeli Kegiatan kampus
6 Aktivitas calon pesaing Menjual produk sejenis

a. Analisis Lingkungan Dekat


b. Analisis Lingkungan Jauh
Pedoman studi dokumentasi lingkungan jauh-ekonomi
No
Data Sumber Hasil Studi Dokumentasi
.
1 Jumlah penduduk  Badan Pusat 67.261 orang
berdasarkan mata Statistik
pencaharian (BPS)
2 Perkembangan  Badan Pusat Tingkat suku bunga dihitung berdasakan
tingkat suku bunga Statistik nilai rata-rata tertimbang dan disediakan
(BPS) hanya untuk kredit yang tidak
 Bank diprioritaskan. Tingkat suku bunga
Indonesia pinjaman diklasifikaikan menurut jenis-
(BI) jenis bank sebagai berikut : Bank Negara,
 Perbankan Bank Pemerinta Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank asing dan bersama, Bank
komersial.
3 Perkembangan  Badan Pusat Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
inflasi Statistik Kabupaten Purwakarta inflasi tahun 2015
(BPS) mencapai angka 9,35%.
 Bank
Indonesia
(BI)
4 Tingkat  Badan Pusat jumlah pengangguran di Purwakarta
pengangguran Statistik mencapai 43.339 orang. Jumlah tersebut
(BPS) hampir sekitar 10 persen dari angkatan
 Departemen kerja yang tercatat sebanyak 438.911
Tenaga kerja orang 2019.
5 Tingkat  Badan Pusat Produktivitas kerja dapat meningkatkan
produktivitas kerja Statistik keuntungan bagi usaha yang dijalankan.
(BPS)
 Departemen
Tenaga kerja
6 Pendapatan per  Badan Pusat Data PDRB Per-Kapita Penduduk
kapita penduduk Statistik Kabupaten Purwakarta menunjukkan
setempat (BPS) pertumbuhan yang positif. PDRB Per-
Kapita Kabupaten Purwakarta tahun 2015
ditargetkan sebesar Rp26.778.000,00,
terjadi peningkatan bila dibandingkan
dengan tahun 2014 sebesar
Rp2.206.000,00.
7 Data Produk  Badan Pusat Data PDRB Kabupaten Purwakarta Atas
Domestik Regional Statistik Dasar Harga Berlaku tahun 2015 terjadi
Bruto (PDRB) (BPS) peningkatan sebesar 10,32% bila
setempat dibandingkan dengan tahun 2014.
Sedangkan pertumbuhan PDRB
Kabupaten Purwakarta Atas Dasar Harga
Konstan pada tahun 2015 mencapai
terjadi peningkatan positif dibandingkan
dengan tahun 2014 sebesar 6,20%.
8 Jumlah tenaga kerja  Badan Pusat Jumlah tenaga kerja yang terserap
yang terserap oleh Statistik sebanyak 104.624.466 orang.
jenis usaha yang (BPS)
memiliki kaitan  Departemen
dengan rencana Tenaga kerja
bisnis

Pedoman wawancara aspek lingkungan jauh-ekonomi


No. Pertanyaan Responden Hasil Wawancara
1 Apa mata pencaharian rata-  Tokoh masyarakat Industri, perdagangan,
rata penduduk setempat? setempat pariwisata, pelayanan sosial.
 Perangkat wilayah
(desa/kecamatan)
tergantung
cakupan kegiatan
2 Berapa rata-rata pendapatan  Tokoh masyarakat Rata-rata pendapatan per-
penduduk setempat? setempat kapita yaitu 26.286.810
 Perangkat wilayah lebih tinggi 31%
(desa/kecamatan) dibandingkan tahun
tergantung sebelumnya.
cakupan kegiatan
3 Apakah dampak positif  Tokoh masyarakat Menciptakan
bisnis terhadap mata setempat keanekaragaman kehidupan
pencaharian penduduk  Pelaku bisnis ekonomi dan menciptakan
setempat? sejenis lapangan kerja baru yang
dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
4 Apakah dampak negatif  Tokoh masyarakat Munculnya kecemburuan
bisnis terhadap mata setempat sosial dari warga setempat
pencaharian penduduk  Pelaku bisnis karena adanya persaingan
setempat? sejenis dalam mendapatkan
pekerjaan.
5 Usaha-usaha apa yang dapat  Tokoh masyarakat
dilakukan untuk mengurangi setempat
dampak negatif bisnis  Pelaku usaha
terhadap perekonomian/mata sejenis
pencaharian penduduk
setempat?

Pedoman observasi lingkungan jauh-ekonomi

No. Objek Observasi Hasil Observasi


1 Aktivitas ekonomi masyarakat
2 Potensi ekonomi lain selain bisnis yang
akan dikembangkan
3 Stabilitas perekonomian di wilayah tersebut

Pedoman studi dokumentasi lingkungan jauh-sosial dan budaya


No. Data Sumber Hasil Studi Dokumentasi
1 Jumlah penduduk  Badan Pusat Islam berjumlah 46.351,
berdasarkan agama Statistik Protestan 923, Katolik 782,
(BPS) Hindu 19, Budha 15, Konghucu
0 dan yang lainnya berjumlah 8
orang.
2 Jumlah penduduk  Badan Pusat
berdasarkan keturunan/ras Statistik
(BPS)

3 Jumlah penduduk  Badan Pusat Jumlah penduduk berdasarkan


berdasarkan tingkat Statistik tingkat pendidikan di tahun 2015
pendidikan (BPS) berjumlah 100,00

4 Jumlah penduduk  Badan Pusat penduduk Kabupaten Purwakarta


berdasarkan kelompok umur Statistik tahun 2014 yang terbanyak
(BPS) antara usia 10 – 14 tahun yaitu
sebesar 11,04%, dan yang sedikit
antara umur 60 – 64 yaitu
sebesar 2,62%. Sedangkan
berdasarkan gender penduduk
Kabupaten Purwakarta tahun
2014 hampir seimbang, yaitu
laki-laki sebanyak 50,96% dan
perempuan sebanyak 49,04%
5 Jumlah infrastruktur dan  Badan Pusat
kondisi di wilayah setempat Statistik
(sekolah, rumah sakit, tempat (BPS)
ibadah, jalan, dan
sebagainya)
6 Jumlah dan jenis kriminalitas  Badan Pusat
yang terjadi di daerah Statistik
tersebut (BPS)
 Kantor
kepolisian

Pedoman observasi aspek lingkungan jauh-sosial budaya


No. Objek Observasi Hasil Observasi
1 Kebiasaan masyarakat
2 Adat istiadat Cowongan, ujungan, udhun-udhun,
unggah-unggahan, baritan, penjamasan
pusaka, rajaban, suran dan sadranan
3 Bahasa yang paling banyak digunakan Bahasa Jawa dengan dengan dialek
sehari-hari ngapak dan Bahasa Indonesia
4 Aturan dan tata cara berpakaian masyarakat
5 Ritual budaya yang biasa dilakukan Cowongan (ritual/upacara minta hujan),
masyarakat ujungan, udhun-udhun, unggah-unggahan,
baritan, penjamasan pusaka, rajaban,
suran dan sadranan
6 Pantangan yang berlaku di masyarakat Larangan penyelenggaraan kegiatan
hiburan yang berpotensi menimbulkan
keributan atau kericuhan, warga
masyarakat yang berumur 17 tahun ke
bawah dilarang berpacaran, pelarangan
kegiatan yang berisi hasutan, fitnah,
kebencian, adu domba antar
kelompok/golongan yang berpotensi
meruntuhkan persatuan, gotongroyong
dan ketentraman masyarakat.
7 Jenis-jenis kesenian yang ada di masyarakat Ebeg, Laisan, Lengger- Calung
8 Tokoh-tokoh budaya masyarakat setempat Godi Suwarna Satrawan Sunda, Ari
Mulya Subagja Ketua Majelis Adat
Sunda, dan Lucky Djohari Somawilaga
dan juga dari unsur Keraton Sumedang
Larang.
9 Tingkat kegotongroyongan
10 Kerukunan antaranggota masyarakat
11 Hubungan antaranggota masyarakat
12 Keamanan sosial dan kriminalitas Tindakan
13 Masalah sosial masyarakat yang ada
(kenakalan remaja)
14 Pengaruh tokoh-tokoh masyarakat terhadap
kehidupan sosial

Pedoman wawancara aspek lingkungan jauh-ekologi


No. Pertanyaan Responden Hasil Wawancara
1 Apakah ada dampak positif ide  Ahli sanitasi
bisnis bagi lingkungan ekologi? lingkungan
 Pelaku usaha
s ejenis
2 Apa saja dampak bisnis terhadap  Ahli sanitasi Dampak bagi lingkungan
lingkungan ekologi? lingkungan ekologi berupa polusi, baik
 Polusi udara?  Pelaku usaha udara, air, suara, maupun
 Polusi air? sejenis limbah padat. Semua
 Polusi suara? dampak terhadap
 Limbah padat? lingkungan ini harus
dianalisis dengan cermat
dan tepat, apalagi sekarang
ini tuntutan terhadap
kelestarian lingkungan
semakin kuat dengan
adanya isu global warming
dan bisnis berorientasi
sosial kemasyarakatan.
3 Apa saja usaha yang dapat  Ahli sanitasi
dilakukan untuk meminimalkan lingkungan
dampak bisnis terhadap lingkungan  Pelaku usaha
ekologi? sejenis
 Polusi udara?
 Polusi air?
 Polusi suara?
 Limbah padat?

Pedoman observasi aspek lingkungan subaspek lingkungan ekologi


No. Objek Observasi Hasil Observasi
1 Kondisi air Usaha es bang jo’e tidak
mempengaruhi kondisi air, karena tidak
menghasilkan limbah cair yang bau dan
tidak mencemari sugai.
2 Kondisi udara Kondisi udara
3 Kondisi suara (kebisingan) Kondisi kebisingan
4 Kondisi kebersihan lingkungan Kondisi kebersihan lingkungan usaha
es bang jo’e selalu dijaga. Agar
pelanggan nyaman.
5 Kemungkinan bagi pembuangan limbah

c. Kesimpulan Analisis Aspek Lingkungan


Analisis evaluasi kelayakan aspek lingkungan
Evaluasi Keterangan
No. Aspek penilaian
1 2 3 4 5
1 Kondisi persaingan antar perusahaan √ Usaha yang
lama yang
sudah lebih
dulu memiliki
pelanggan dan
ada pesaing
baru yang
membuka
usaha sejenis.
2 Kondisi lingkungan pemasok √
3 Kondisi lingkungan pelanggan √
4 Kondisi lingkungan kreditor
5 Kondisi lingkungan pegawai
6 Kondisi lingkungan barang subtitusi √
7 Kondisi lingkungan hambatan masuk
8 Kondisi lingkungan ekonomi
9 Kondisi lingkungan sosial dan budaya √
10 Kondisi lingkungan politik
11 Kondisi lingkungan teknologi

12 Kondisi lingkungan ekologi


13 Kondisi lingkungan gobal

Keterangan :
1 = Sangat jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik

Daftar Pustaka

http://ppid.purwakartakab.go.id/uploads/0d720d5c9593daefd043c8b2bf59f308.pdf

http://ppid.purwakartakab.go.id/uploads/d5bcde2787aee5e1578ccb40fc3fdced.pdf

https://banyumaskab.bps.go.id/

https://pwtbms.wordpress.com/2010/07/12/purwokerto/

Rusnandang, Nandang. (2016). BEAS PERELEK: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI


KABUPATEN PURWAKARTA. Jurnal Patanjala 8(3):301-316

Anda mungkin juga menyukai