Anda di halaman 1dari 4

MACAM-MACAM PENYAKIT DEGENERATIF

I. Diabetes Melitus
Definisi

a. Diabetes Melitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang mengakibatkan gangguan metabolisme
krbohidrat, protein, lemak, dan berkembang menjadi komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler, dan
neurologis. (Barbara C. Long,1995)

b. Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronis yang menumbulkan gangguan multi sistem dan
mempunyai karakteristik hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja yang tidak
adekuat. (Brunner dan Sudarta, 1999)

Etiologi

Pada penderita diabetes mellitus pangaturan sistem kadar gula darar terganggu , insulin tidak cukup
mengatasi dan akibatnya kadar gula dalam darah bertambah tinggi. peningkatan kadar glukosa darah akan
menyumbat seluruh sistem energi dan tubuh berusaha kuat mengeluarkannya melalui ginjal.

Kelebihan gula dikeluarkan didalam air kemih ketika makan makanan yang banyak kadar gulanya.
Peningkatan kadar gula dalam darah sangat cepat pula karena insulin tidak mencukupi jika ini terjadi
maka terjadilah diabetes mellitus. (Tjokroprawiro, 2006 ).

Insulin berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah guna menjamin kecukupan gula yang
disediakan setiap saat bagi seluruh jaringan dan organ, sehingga proses-proses kehidupan utama bisa
berkesinambungan. Pelepasan insulin dihambat oleh adanya hormon – hormon tertentu lainnya, terutama
adrenalin dan nonadrenalin, yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar adrenal, yang juga dikenal sebagai
katekolamin, dan somatostatin.(Bogdan Mc Wright, MD. 2008).

Manifestasi Klinis

Tanda dan Gejala Diabetes Melitus menurut Smeltzer(2013) dan Kowalak(2011) yaitu :

 Poliuria (air kencing keluar banyak) dan polydipsia (rasa haus yang berlebih) yang disebabkan
oleh osmolalitas serum yang tinggi akibat glukosa serum yang meningkat.
 Anoreksia dan polifagia (rasa lapar yang berlebih) yang terjadi karena glukosuria yang
menyebabkan keseimbangan kalori negatif.
 Keletihan (rasa cepat lelah) dan kelemahan yang disebabkan penggunaan glukosa oleh sel
menurun.
 Kulit kering, lesi kulit atau luka yang lama sembuhnya, dan rasa gatal pada kulit.
 Sakit kepala, mengantuk, dan gangguan pada aktivitas disebabkan oleh kadar glukosa intrasel
yang rendah.
 Kram pda otot, iritabilitas, serta emosi yang labil akibat ketidaksembangan elektrolit.
 Gangguan penglihatan seperti pemandangan kabur yangdisebabkan karena pembengkakan akibat
glukosa.
 Sensasi kesemutan atau kebas di tangan dan kaki yang disebabkan kerusakan jaringan saraf.
 Gangguan rasa nyaman dan nyeri pada abdomen yang disebabkan karena neuropati otonom yang
menimbulkan konstipasi.
 Mual, diare, dan konstipasi yang disebabkan karena dehidrasi dan ketidakseimbangan eklektrolit
serta neuropati otonom.

II. Kanker
Definisi

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya
sehingga dapat menyebabkan kematian.

Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor
adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak
dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.

Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun
lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun.

Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya
keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut.

Etiologi

 Lingkungan, sosial
 Fisik : radiasi, perlukaan/lecet
 Kimia : makanan, insustri, farmasi, rokok
 Genetik : payudara, uterus
 Virus : umumnya pada binatang (Padila,2013)
Penyebab kanker yaitu, tubuh yang sehat tidak mampu mempertahankan diri terhadap kanker, ini
terjadi karena interaksi kompleks antara pajanan karsingen dan mutasi yang sudah menumpuk
dalam beberapa gen yang disebut onkogen, sehingga mengaktifkan beberapa sel yang
mempengaruhi perkembangan embrionik. Gen kanker lain yaitu gen supresor tumor, ini akan
menghentikan pembelahan sel. Penyebab kerusaka gen yang didapat yaitu : virus, radiasi,
karsinogen, lingkungan serta makanan dan hormon. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
terjadinya kanker yaitu usia, status gizi, keseimbangan hormonal dan respons terhadap stres.
(Kowalak, 2011)

Manifetasi Klinis
 Sel-sel kanker menyebar dari satu organ atau bagian tubuh ke organ atau bagian tubuh yang lain
melalui invasi dan bermetastase. Sehingga menifetasinya sesuai organ atau bagian tubuh yang
terkena.
 Kanker menyebabkan anemia, kelemahan, penurunan berat badan (disfagia (kesulitan menelan),
anoreksia, sumbatan) dan nyeri (sering kali distadium akhir).
 Gejala disebabkan oleh penghancuran jaringan dan penggantian oleh jaringan kanker
nonfungsional atau jaringan yang sangat produktif (misalnya gangguan sumsum tulangdan
anemia atau kelebihan produksi steroid adrenal), tekanan pada struktur sekitar, pengingkatan
kebutuhan metabolik, dan gangguan produksi sel-sel darah (Suddarth, 2016)

III. Hipertensi
Definisi

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi
kesehatan yang parah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan terkadang kematian.

Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu
pembuluh darah utama dalam tubuh. Tekanan ini tergantung pada resistensi pembuluh darah dan seberapa
keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa jantung dan semakin sempit arteri, maka
semakin tinggi tekanan darah.Hipertensi dapat diketahui dengan cara rajin memeriksakan tekanan darah.
Untuk orang dewasa minimal memeriksakan darah setiap lima tahun sekali.

Hasil tekanan darah ditulis dalam dua angka. Angka pertama (sistolik) mewakili tekanan dalam pembuluh
darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua (diastolik) mewakili tekanan di dalam
pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detak jantung.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila ketika diukur pada dua hari yang berbeda,
pembacaan tekanan darah sistolik pada kedua hari adalah lebih besar dari 140 mmHg dan / atau
pembacaan tekanan darah diastolik pada kedua hari adalah lebih besar dari 90 mmHg.

Etiologi

Penyebab tekanan darah tinggi primer yang sering dialami orang dewasa umumnya tidak teridentifikasi,
tetapi dapat berkembang dari tahun ke tahun. Sedangkan hipertensi sekunder adalah kondisi tekanan
darah tinggi yang lebih jarang terjadi dan disebabkan oleh faktor tertentu lainnya seperti:

 Gangguan ginjal
 Diabetes
 Lupus, sebuah keadaan di mana sistem imun tubuh menyerang bagian tubuh sendiri seperti kulit,
sendi, maupun organ lain
 Skleroderma, sebuah keadaan yang menyebabkan penebalan kulit, gangguan pada organ lain, dan
pembuluh darah
 Tumor pada kelenjar adrenal
 Apnea tidur obstruktif (OSA), yang berarti terganggunya pernapasan karena dinding tenggorokan
yang rileks dan menyempit ketika kita sedang tidur
 Gangguan organ tiroid
 Kelainan pembuluh darah bawaan
 Konsumsi obat-obatan terlarang seperti amfetamin dan kokain
 Konsumsi minuman keras berlebih dan dalam jangka waktu panjang
 Penggunaan obat-obatan tertentu lainnya

Manifestasi Klinis

Tekanan darah tinggi umumnya tidak disertai dengan gejala apapun sehingga seringkali tidak terdeteksi
secara dini dan dapat membahayakan jika diketahui terlambat ketika sudah mencapai tahap serius. Meski
jarang, tetapi beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh sebagian pengidap tekanan darah tinggi antara
lain adalah:

 Sakit kepala hebat.


 Sesak napas.
 Perasaan cemas hebat.

Anda mungkin juga menyukai