Anda di halaman 1dari 3

Adab Menerima Tamu dalam Islam

Setiap manusia pasti pernah menerima tamu, baik yang kita suka mapun yang kita tidak suka. Hal ini
wajar saja, karena setiap manusia memiliki sifat-sifat yang berbeda. tapi walau bagaimana pun, tamu
kita tetap harus kita muliakan,,, Seperti dalam sebuah Haidist..

“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya”
(HR Bukhari dan Muslim)

Ok. dari hadist tersebut kita dapat menyimpulkan bahea kita harus menyambut tam dengan
baik.. (walaupun kita tidak suka). Ada beberapa hal adab menerima tamu, yaitu:

 Menjawab Salam

Sebagai mana dalam firman Allah dalam surat An-Nur 61:

“Apabila kalian memasuki suatu rumah, hendaklah kalian memberi salam kepda penghuninya
yang berarti memberi salam kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan disisi Allah yang
diberi barakah lebih baik ”

Sebagai tuan rumah kita wajib untuk menjawab salam dari tamu kita sebagaimana ynag telah
dikatakan Allah dalam surat An-Nisa 86.

“Hak seorang muslm terhadap muslim lainya ada lima, yaitu: menjawab salam, menjenguk
orang sakit, mengiringi jenazah, memeuhi undangan, dan mendoakan orang bersin” (HR
Bukhari dan muslim)

Nah oleh karena itu,, walaupun kita kurang suka dengan tamu yang datang mengunjingi kita,
kita tetap harus menjawab salam yang dia ucapkan kepada kita

 Menayakan identitas tamu

Nah identitas ini sangat perlu kita tanyakan terlebih dulu, hal ini untuk menghindari
seandainya tamu tersebut bukan wanita atau laki-laki yang bukan mahram kita. Selain itu hal
ini juga bertujuan agarkita terlindungi dari hal-hal buruk yang akan terjadi.

Dari Jabir r.a, dia berkata:


“Saya pernah berkunjung kepada Nabi SAW maka saya mengetuk pintu, Beliau bertanya:
“Siapa itu? ” saya menjawab: “Saya”, Beliau berkata: “Saya, Saya!” seolah-olah beliau tidak
suka” (Muttafaqalaihi)

Oleh karena itu, sebaiknya jika kita sedang bertamu ke rumah atau suatu tempat biasakanlah
jangan menjawab pertanyaan identitas dengan jawaban “Saya”. tapi jawablah dengan nama
dan identitas kita sendiri.

 Menyambut tamu dengan ramah, wajah berseri dan menjabat tangannya jika muhrim atau
tidak berbeda jenis kelamin.

Nah untuk yang satu in ada beberapa hadist yang menguatkan bahwa kita harus tersenyum
ketika menyambut tamu yang mengunjungi kita. hal in jangan pernah kita anggap remeh
lho…. seperti hadist di bawah ini>>>

“Janganlah kamu meremehkan sedikitpun dari perbuatan ma’ruf walaupun sekedar


menyambut saudaramu dengan wajah berseri-seri” (HR muslim)

“Dan senyum itu sdekah” (HR Muslim)

Seperti dalam lagu raihan,,

“Senyumlah….. senyumlah…..

Senyum tanda berkah, senyum tanda sayang,, senyumlah sedekah paling murah

senyum di waktu susah tanda ketabahan, senyum itu tanda keimanan…”

nah jadi, walaupun kita tidak menyukai tamuyan datang  tapi kita tetap harus tersenyum…..
^_^

Tidak hanya itu… Sebagai tuan rumah penampilan sang tuan rumah juga arus rapi terlebih
dahulu sebelum tamu datangberkunjung.

 Memberi Hidangan

Dalam islam menghormati tamu yang diwajibkan adalah 3 hari.

 hari pertama memberikan pelayanan kepada tamu secara optimal tetapi ingat.. tidak
mubazir dan berlebihan
 hari kedua dan ketiga sebagaimana situan rumah makan
 lebih dari tiga hari  sedekah

5 adab menjamu tamu:

 segera menghidangkannya
 maendahulukan buah-buahan sebelum yang lain
 menyajiakan semua hidangan yang ada
 tidak segera mengambil hidangan sebelum tamu benar-benar selesai
 menghidangkan makanan secukpbya
 Mengantar kepergian tamu dengan wajah berseri

Anda mungkin juga menyukai