Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN PALIATIF DAN MENJELANG AJAL

Dosen pengampu: Hermani Triredjeki, S.Kep, Ns,. M.Kes.

Disusun oleh:

1. Ayu Diah Prastiwi (P1337420717007)


2. Mareta Ika Ragasuni (P1337420717009)
3. Afrida Kurniasari (P1337420717033)
4. Harmadita N.H (P1337420717036)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal” tepat pada
waktunya.

Makalah ini disusun berdasarkan sumber-sumber yang kami dapat dari


berbagai media dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif
yang dibimbing oleh Ibu Hermani Triredjeki, S.Kep., Ns., M.Kes. Oleh sebab itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan


baik dari segi susunan kalimat mau pun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Magelang, 13 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................... i

Daftar isi.......................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan......................................................................................... 1

A. Latar belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................ 3

Bab II Pembahasan......................................................................................... 1

A. Pengertian paliatif care.............................................................................. 1


B. Tujuan perawatan paliatif.......................................................................... 5
C. Prinsip perawatan paliatif care................................................................... 5
D. Hak-hak penderita...................................................................................... 6
E. Dimensi kualitas hidup.............................................................................. 6
F. Model/tempat perawatan paliatif............................................................... 7
G. Peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif........................... 7
H. Indikasi pelayanan paliatif......................................................................... 7
I. Langkah-langkah pelayanan paliatif.......................................................... 8
J. Paliatif care plan........................................................................................ 9

Bab III Penutup.............................................................................................. 10

A. Kesimpulan................................................................................................ 10
B. Saran.......................................................................................................... 10

Daftar pustaka................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker
adalah proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan
DNA seluler. Pada saat stadium akhirya itu stdium IV terjadi penurunan yang
sangat signifikan di dalam fisik, social dan spiritual. Salah satu penyakit yang
belum bisa diesembuhkan adalah kanker, Knaker adalah proses yang bermula
ketika sel abnormal diubah mutasi genetic dari DNA seluler. Sel abnormal ini
membentuk klo dan mulai berproliferasi secara abnormal, sel-sel dapat
terbawa karena lain dalam tubuh untuk metastase (penyebaran kanker) pada
bagian tubuh yang lain (Brunner and Suddart, 2011).
Sel abnormal ini membentuk Menurut Aziz (2005) penderita kanker
terbanyak di Indonesia adalah kanker servik, merupakan urutan pertama
dengan jumlah 3686 (17,85%). Sementara itu, secara keseluruhan di seluruh
kanker di dunia kanker serviks meruopakan peneybab kematian ke dua
dengan perkiraan kasus baru 510.000 dan 288.000 diantaranya meninggal
(Jemal,2006). Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan 2007 (2008) dari 10
jenis kanker terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan urutan
pertama dengan jumlah 8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri
merupakan ururtan kedua jumlah 4649 pasien (11,07%). Kejadian kanker
serviks uteri di Jawa tengah pada tahun 2009 sebesar 9.113 kasus (37.65%)
dari 24.204 kasus semua kanker (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2009). Dapat disimpulkan bahwa kanker serviks merupakan penyakit
terbanyak ke dua setelah kanker payudara, namun merupakan penyebab
kematian ke dua dari seluruh dunia.
Salah satunya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan
pasien terminal yang dapat dilakukan secara sederhana. Metode yang
dilkukan adalah mengulas literature keperawatan dan kedokteran dengan

1
menggunakan 15 jurnal yang menggunakan pasien kanker stdium IV.
Berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI Nomor :812/kemenkes/SK/VII
2007 meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat
disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit
degenerative, penyakit paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, Parkinson
gagal jantung, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS.
Salah satu penyakit yang kita ambil sekarang adalah kanker karena kanker
merupakan salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan, berbagai
masalah fisik yang muncul yaitu sesak nafas, penurunan berat badan,
gangguan aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual
yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya .Perawatan
paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien yang terminal
yang dapat dilakukan secara sederhana sering kali prioritas utama adalah
kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari penyakit pasien. Tujuan perawatan
paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian
sebagai prose normal, tidak mempercepat atau menunda keamatian,
menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, menjaga
keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap
aktif sampai akhir hayatnya dan mengusahakan membantu mengatasi duka
cita pada keluarga. Namun masih jarang terdapat perawatan paliatif dirumah
sakit berfokus kepada kuratif,.Sedangkan perubahan pada fisik sosial dan
spiritual tidak bisa intervensi. Reaksi emosional tersebut ada lima yaitu
denail, anger, bergaining, depression dan acceptance (Kubler-Ross,2003).
Undang-undang Kesehatan No. 36/2009 menyapaikan bahwa kesehatan
adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial dan
ekonomis. Sakit adalah gangguan keseimbangan status kesehatan baik secara
fisik, mental, intelektual, sosial dan spiritual (Kozier, 2010). Prevalensi
penyakit tidak menular di Indonesia seperti tumor merupakan penyakit urutan
keempat (4,3 per mil), sedangkan tumor ganas yang merupakan penyebab
kematian semua tumor. Sebagian dari penderita penyakit tumor ganas akan

2
masuk pada stadium lanjut diamana pasien tidak lagi merespon terhadap
tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009).
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian paliatif care?
2. Apa tujuan perawatan paliatif?
3. Bagaimana prinsip perawatan paliatif care?
4. Apa hak-hak penderita?
5. Bagaimana dimensi kualitas hidup?
6. Bagaimana model/tempat perawatan paliatif?
7. Apa peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif?
8. Apa indikasi pelayanan paliatif?
9. Bagaimana langkah-langkah pelayanan paliatif?
10. Bagaimana paliatif care plan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian paliatif care
2. Untuk mengetahui tujuan perawatan paliatif
3. Untuk mengetahui prinsip perawatan paliatif care
4. Untuk mengetahui hak-hak penderita
5. Untuk mengetahui dimensi kualitas hidup
6. Untuk mengetahui model/tempat perawatan paliatif
7. Untuk mengetahui peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan
paliatif
8. Untuk mengetahui indikasi pelayanan paliatif
9. Untuk mengetahui langkah-langkah pelayanan paliatif
10. Untuk mengetahui paliatif care plan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian paliatif care


Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris)
berartimeringankan, dan “Palliare” (bahsa latin yang berarti
“menyelubungi”-penj), merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus
untuk meringankan gejala klien, bukan berarti kesembuhan.
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan
dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan
membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini danpenilaian yang
tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial dan
spiritual (WHO 2011).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban
penderita kanker terutama yang tidak mungkin desembuhkan tetapi juga pada
penderita yang mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama dengan
tindakan kuratif (Menghilangkan nyeri dan keluhan lain serta perbaikan
dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual). (Depkes Pedoman Knker
Terpadu Paripurna 1997).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban
penderita, terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif yang
dimaksud antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta
mengupayakan perbaikan dalm aspekpsikologis, sosial dan spiritual.
Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan
kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang

4
terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui penceghan-
pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah lain, fisik,
psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).

B. Tujuan perawatan paliatif


Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara
psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

Perawatan paliatif meliputi :

1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya


2. Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
3. Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluargamenghadapi
penyakit pasien dan kehilangan mereka.

C. Prinsip perawatan paliatif care


Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasien dan
keluarga pasien, Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses
yang competent dan compassionet, Mengembangkan professional dan social
support untuk pediatric palliative care, Melanjutkan serta mengembangkan
pediatrik palliative care melalui penelitian dan pendidikan (Ferrell, & Coyle,
2007: 52)

Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai


proses yang normal

5
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia

D. Hak-hak penderita
1. Tahu status kesehatannya
2. Ikut serta merencanakan perawtan
3. Dapat informasi tindakan invasif
4. Pelayanan tanpa diskriminasi
5. Dirahasiakan oenyakitnya
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak

E. Dimensi kualitas hidup


Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch, Deborah Dudgeeon
dan Harvey Scipper (1999) adalah :

1. Penaganan permasalah kondisi fisik (gejala dan nyeri)

2. Kemampuan fungsional dalam beraktifitas

3. Kesejahteraan keluarga

4. Kesejahteraan emosional

5. Spiritual

6
6. Fungsi sosial

7. Kepuasan pada layanan terapi (termasuk pendanaan)

8. Orientasi masa depan (rencana dan harapan)

9. Seksualitas (termasuk “body image”)

10. Fungsi okupasi

F. Model/tempat perawatan paliatif


1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat, Rawat
Inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care)
4. Praktek bersama , Tim/ kelompok perawatan paliatif

G. Peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif


1. Pelaksana perawat : pemberi asuhan keperawatam, penddikan kesehatan,
koordinator, advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi lingkungan.
2. Pengelola : manajer kasus, konsultan, koordinasi
3. Penddik : Di pendidikan / dipelayanan
4. Peneliti

H. Indikasi pelayanan paliatif


Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya
mengalami berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat
badan, gangguan aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan
spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Maka
kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya
pemenuhan/pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan
terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan

7
pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif. Masyarakat
menganggap perawatan paliatif hanya untuk pasien dalam kondisi terminal
yang akan segera meninggal. Namun konsep baru perawatan paliatif
menekankan pentingnya integrasi perawatan paliatif lebih dini agar masalah
fisik, psikososial dan spiritual dapat diatasi dengan baik. Perawatan paliatif
adalah pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai profesi dengan dasar falsafah bahwa setiap pasien berhak
mendapatkan perawatan terbaik sampai akhir hayatnya (Pantilat et al., 2015).
Perawatan paliatif terbukti dapat memberikan efektifitas dan efikasinya
dimana gejala-gejala dapat lebih berkurang dan diterima seperti nyeri dan
depresi, meningkatkan kualitas kehidupan serta mengurangi menggunaan
ICU, lama rawat inap serta biaya perawatan. Perawatan paliatif serta
percakapan antara dokter dan pasien mengenai tujuan dan pilihan perawatan
mana yang lebih disukai bagi kepentingan pasiennya namun juga
mempertimbangkan outcomes bagi keluarganya. Keluarga yang ditinggalkan
lebih sedikit mengalami masa berkabung yang berkepanjangan dan depresi.
Perawatan paliatif diintegrasikan dalam perawatan semenjak pasien
didiagnosa dengan penyakit yang membatasi kehidupan pasien, seperti yang
digambarkan pada diagram (Pantilat et al., 2015).

I. Langkah-langkah pelayanan paliatif


Pelayanan paliatif yang dilaksanakan memiliki langkah-langkah umum
yang menjadi dasar dalam melakukan pelayanan. Adapun langkah-langkah
dari pelayanan paliatif adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien
2. Membantu pasien dalam membuat Advanced Care Planning (wasiat atau
keingingan terakhir
3. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul
4. Tata laksana gejala ( sesuai panduan dibawah )
5. Informasi dan edukasi perawatan pasien
6. Dukungan psikologis, kultural dan social

8
7. Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai wasiat atau
keputusan keluarga bila wasiat belum dibuat, misalnya: penghentian atau
tidak memberikan pengobatan yang memperpanjang proses menuju
kematian (resusitasi, ventilator, cairan, dll)
8. Pelayanan terhadap pasien dengan fase terminal Evaluasi apakah :
a. Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik
b. Stress pasien dan keluarga berkurang
c. Merasa memiliki kemampuan untuk mengontrol kondisi yang ada
d. Beban keluarga berkurang
e. Hubungan dengan orang lain lebih baik
f. Kualitas hidup meningkat
g. Pasien merasakan arti hidup dan bertumbuh secara spiritual
h. Jika Pasien meninggal dilakukan Perawatan jenazah, kelengkapan
surat dan keperluan pemakaman, dukungan masa duka cita
(berkabung) (Kemenkes RI, 2017)

J. Paliatif care plan


Melibatkan seorang partnerhip antara pasien, keluarga, orang tua, teman
sebaya dan petugas kesehatan yang profesional. Support fisik, emosional,
psikososial dan spiritual khususnya, melibatkan pasien pada self care, pasien
memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit
terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai, Menyediakan diagnostic atau
kebutuhan intervensi terapeutik guna memperhatikan/memikirkan konteks
tujuan dan pengaharapan dari pasien dan keluarga (Doyle, Hanks and
Macdonald, 2003: 42).

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan paliatif care merupakan penedekatan kepada pasien dan
keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri
dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual. Tujuannya adalah untuk
mengurangi penderitaan pasien, yakni dengan meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya meskipun pada
akhirnya pasien meninggal.
Dengan menggunakan prinsip keperawatan paliatif (menghormati atau
menghargai martabat dan harga diri pasien dan keluarga pasien), maka
pasien akan siap dengan kematiannya secara psikologis maupun spiritual, dan
keluarganya akan iklhas dalam menghadapi penyakit pasien yang dideritanya.
Tindakan ini berguna meringankan beban penderita, terutama pada penyakit
pasien yang sudah terminal atau tak mungkin disembuhkan.
Dengan pelayanan kesehatan keperawatan paliatif ini yang bersifat holistik
dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai profesi dan dasar falsafah bahwa
setiap pasien berhak mendapatkan perawatan terbaik sampai akhir hayatnya,

10
Perawatan paliatif terbukti dapat memberikan efektifitas dan efikasinya
dimana gejala-gejala dapat lebih berkurang dan diterima seperti nyeri dan
depresi, meningkatkan kualitas kehidupan serta mengurangi menggunaan
ICU, lama rawat inap serta biaya perawatan.

B. Saran
1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan
perawatan pada pasien paliatif dan menjelang ajal.
2. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien paliatif
dan menjelang ajal.
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dan peyalanan
keperawatan paliatif pada pasien terminal / menjelang ajal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Doyle, Hanks and Macdonald. 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine.


Oxford Medical Publications (OUP) 3 rdedn 2003

Ferrell, B.R. & Coyle, N. Eds. 2007. Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New
York, NY: Oxford University Press

KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan


Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Woodruff Asperula Melbourne. 2004. Standards for Providing Quality Palliative


Care for all Australians. Palliative Care Australia: Palliative Medicine.

12

Anda mungkin juga menyukai