Disusun oleh:
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Keperawatan Paliatif dan Menjelang Ajal” tepat pada
waktunya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................... i
Daftar isi.......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan......................................................................................... 1
A. Latar belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................ 3
Bab II Pembahasan......................................................................................... 1
A. Kesimpulan................................................................................................ 10
B. Saran.......................................................................................................... 10
Daftar pustaka................................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker
adalah proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan
DNA seluler. Pada saat stadium akhirya itu stdium IV terjadi penurunan yang
sangat signifikan di dalam fisik, social dan spiritual. Salah satu penyakit yang
belum bisa diesembuhkan adalah kanker, Knaker adalah proses yang bermula
ketika sel abnormal diubah mutasi genetic dari DNA seluler. Sel abnormal ini
membentuk klo dan mulai berproliferasi secara abnormal, sel-sel dapat
terbawa karena lain dalam tubuh untuk metastase (penyebaran kanker) pada
bagian tubuh yang lain (Brunner and Suddart, 2011).
Sel abnormal ini membentuk Menurut Aziz (2005) penderita kanker
terbanyak di Indonesia adalah kanker servik, merupakan urutan pertama
dengan jumlah 3686 (17,85%). Sementara itu, secara keseluruhan di seluruh
kanker di dunia kanker serviks meruopakan peneybab kematian ke dua
dengan perkiraan kasus baru 510.000 dan 288.000 diantaranya meninggal
(Jemal,2006). Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan 2007 (2008) dari 10
jenis kanker terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan urutan
pertama dengan jumlah 8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri
merupakan ururtan kedua jumlah 4649 pasien (11,07%). Kejadian kanker
serviks uteri di Jawa tengah pada tahun 2009 sebesar 9.113 kasus (37.65%)
dari 24.204 kasus semua kanker (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2009). Dapat disimpulkan bahwa kanker serviks merupakan penyakit
terbanyak ke dua setelah kanker payudara, namun merupakan penyebab
kematian ke dua dari seluruh dunia.
Salah satunya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan
pasien terminal yang dapat dilakukan secara sederhana. Metode yang
dilkukan adalah mengulas literature keperawatan dan kedokteran dengan
1
menggunakan 15 jurnal yang menggunakan pasien kanker stdium IV.
Berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI Nomor :812/kemenkes/SK/VII
2007 meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat
disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit
degenerative, penyakit paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, Parkinson
gagal jantung, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS.
Salah satu penyakit yang kita ambil sekarang adalah kanker karena kanker
merupakan salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan, berbagai
masalah fisik yang muncul yaitu sesak nafas, penurunan berat badan,
gangguan aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual
yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya .Perawatan
paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien yang terminal
yang dapat dilakukan secara sederhana sering kali prioritas utama adalah
kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari penyakit pasien. Tujuan perawatan
paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian
sebagai prose normal, tidak mempercepat atau menunda keamatian,
menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, menjaga
keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap
aktif sampai akhir hayatnya dan mengusahakan membantu mengatasi duka
cita pada keluarga. Namun masih jarang terdapat perawatan paliatif dirumah
sakit berfokus kepada kuratif,.Sedangkan perubahan pada fisik sosial dan
spiritual tidak bisa intervensi. Reaksi emosional tersebut ada lima yaitu
denail, anger, bergaining, depression dan acceptance (Kubler-Ross,2003).
Undang-undang Kesehatan No. 36/2009 menyapaikan bahwa kesehatan
adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental spiritual maupun sosial dan
ekonomis. Sakit adalah gangguan keseimbangan status kesehatan baik secara
fisik, mental, intelektual, sosial dan spiritual (Kozier, 2010). Prevalensi
penyakit tidak menular di Indonesia seperti tumor merupakan penyakit urutan
keempat (4,3 per mil), sedangkan tumor ganas yang merupakan penyebab
kematian semua tumor. Sebagian dari penderita penyakit tumor ganas akan
2
masuk pada stadium lanjut diamana pasien tidak lagi merespon terhadap
tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009).
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian paliatif care?
2. Apa tujuan perawatan paliatif?
3. Bagaimana prinsip perawatan paliatif care?
4. Apa hak-hak penderita?
5. Bagaimana dimensi kualitas hidup?
6. Bagaimana model/tempat perawatan paliatif?
7. Apa peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif?
8. Apa indikasi pelayanan paliatif?
9. Bagaimana langkah-langkah pelayanan paliatif?
10. Bagaimana paliatif care plan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian paliatif care
2. Untuk mengetahui tujuan perawatan paliatif
3. Untuk mengetahui prinsip perawatan paliatif care
4. Untuk mengetahui hak-hak penderita
5. Untuk mengetahui dimensi kualitas hidup
6. Untuk mengetahui model/tempat perawatan paliatif
7. Untuk mengetahui peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan
paliatif
8. Untuk mengetahui indikasi pelayanan paliatif
9. Untuk mengetahui langkah-langkah pelayanan paliatif
10. Untuk mengetahui paliatif care plan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui penceghan-
pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah lain, fisik,
psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).
5
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan
keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia
D. Hak-hak penderita
1. Tahu status kesehatannya
2. Ikut serta merencanakan perawtan
3. Dapat informasi tindakan invasif
4. Pelayanan tanpa diskriminasi
5. Dirahasiakan oenyakitnya
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak
3. Kesejahteraan keluarga
4. Kesejahteraan emosional
5. Spiritual
6
6. Fungsi sosial
7
pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif. Masyarakat
menganggap perawatan paliatif hanya untuk pasien dalam kondisi terminal
yang akan segera meninggal. Namun konsep baru perawatan paliatif
menekankan pentingnya integrasi perawatan paliatif lebih dini agar masalah
fisik, psikososial dan spiritual dapat diatasi dengan baik. Perawatan paliatif
adalah pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan terintegrasi dengan
melibatkan berbagai profesi dengan dasar falsafah bahwa setiap pasien berhak
mendapatkan perawatan terbaik sampai akhir hayatnya (Pantilat et al., 2015).
Perawatan paliatif terbukti dapat memberikan efektifitas dan efikasinya
dimana gejala-gejala dapat lebih berkurang dan diterima seperti nyeri dan
depresi, meningkatkan kualitas kehidupan serta mengurangi menggunaan
ICU, lama rawat inap serta biaya perawatan. Perawatan paliatif serta
percakapan antara dokter dan pasien mengenai tujuan dan pilihan perawatan
mana yang lebih disukai bagi kepentingan pasiennya namun juga
mempertimbangkan outcomes bagi keluarganya. Keluarga yang ditinggalkan
lebih sedikit mengalami masa berkabung yang berkepanjangan dan depresi.
Perawatan paliatif diintegrasikan dalam perawatan semenjak pasien
didiagnosa dengan penyakit yang membatasi kehidupan pasien, seperti yang
digambarkan pada diagram (Pantilat et al., 2015).
8
7. Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai wasiat atau
keputusan keluarga bila wasiat belum dibuat, misalnya: penghentian atau
tidak memberikan pengobatan yang memperpanjang proses menuju
kematian (resusitasi, ventilator, cairan, dll)
8. Pelayanan terhadap pasien dengan fase terminal Evaluasi apakah :
a. Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik
b. Stress pasien dan keluarga berkurang
c. Merasa memiliki kemampuan untuk mengontrol kondisi yang ada
d. Beban keluarga berkurang
e. Hubungan dengan orang lain lebih baik
f. Kualitas hidup meningkat
g. Pasien merasakan arti hidup dan bertumbuh secara spiritual
h. Jika Pasien meninggal dilakukan Perawatan jenazah, kelengkapan
surat dan keperluan pemakaman, dukungan masa duka cita
(berkabung) (Kemenkes RI, 2017)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif care merupakan penedekatan kepada pasien dan
keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri
dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual. Tujuannya adalah untuk
mengurangi penderitaan pasien, yakni dengan meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya meskipun pada
akhirnya pasien meninggal.
Dengan menggunakan prinsip keperawatan paliatif (menghormati atau
menghargai martabat dan harga diri pasien dan keluarga pasien), maka
pasien akan siap dengan kematiannya secara psikologis maupun spiritual, dan
keluarganya akan iklhas dalam menghadapi penyakit pasien yang dideritanya.
Tindakan ini berguna meringankan beban penderita, terutama pada penyakit
pasien yang sudah terminal atau tak mungkin disembuhkan.
Dengan pelayanan kesehatan keperawatan paliatif ini yang bersifat holistik
dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai profesi dan dasar falsafah bahwa
setiap pasien berhak mendapatkan perawatan terbaik sampai akhir hayatnya,
10
Perawatan paliatif terbukti dapat memberikan efektifitas dan efikasinya
dimana gejala-gejala dapat lebih berkurang dan diterima seperti nyeri dan
depresi, meningkatkan kualitas kehidupan serta mengurangi menggunaan
ICU, lama rawat inap serta biaya perawatan.
B. Saran
1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan
perawatan pada pasien paliatif dan menjelang ajal.
2. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien paliatif
dan menjelang ajal.
3. Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dan peyalanan
keperawatan paliatif pada pasien terminal / menjelang ajal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ferrell, B.R. & Coyle, N. Eds. 2007. Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New
York, NY: Oxford University Press
12