Anda di halaman 1dari 2

 Perubahan Minat Pada Usia Lanjut

1.      Minat pribadi
a.      Minat dalam diri sendiri
Orang menjadi semakin dikuasai oleh dirinya sendiri apabila semakin tua. Orang
mungkin menjadi sangat berorientasi pada egonya (egocentric) dan pada dirinya (self
centred) dimana mereka lebih berpikir dirinya dari pada orang lain dan kurang
memperhatikan keinginan dan kehendak orang lain.
b.      Minat pada penampilan
Walaupun beberapa orang berusia lanjut menganggap penting penampilan mereka seperti
dulu dilakukan, tetapi banyak juga yang menunjukan sikap tidak perduli terhadap
penampilannya.  Mereka mungkin akan berhenti dalam merawat pakaian, bahakan mereka
tidak ambil pusing dengan perawatan diri. Sebagian da yang tampak kotor dan jorok dalam
penampilan, tetapi umumnya tidak banyak menggunakan waktu agar penampilanya lebih
menarik. Biasanya hal tersebut dipengaruhi oleh status ekonomi dan lingkungan.
c.       Minat terhadap pakaian
Minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang berusia lanjut terlibat dalam
kegiatan sosial. Sebagian tergantung pada ststus ekonomi , dan sebagian lagi tergantung pada
kesadaran untuk menerima kenyataan bahwa mereka telah lanjut usia sehingga harus
menyesuaikan diri. Beberap orang berusia lanjut ada yang masih terus  menggunakan gaya
dan model yang biasa mereka pakai pada masa muda dan madya sehingga menolak untuk
menggunakan model masa kini, walaupun mereka harus memesan secara khusus pada
penjahit.
d.      Minat terhadap uang
Minat terhadap uang selama usia tua semakin berkurang , yang biasanya kesaran tentang
itu semakin besar sejalan dengan bertambahnya usia. Pensiunan atau pengangguran mungkin
akan menjalani masa tuanya dengan pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa
pendapatan sama sekali, kecuali mereka yang memenuhi syarat untuk memeperoleh dana
sosial atau jaminan kesejahteraan. Masalah seperti ini menjadikan mereka memfokuskan
perhatian pada berbagai usaha untuk memeperoleh uang dan merangsang minat mereka untuk
berusaha keras dalam mencari uang.
2.      Minat untuk rekreasi
Pria dan wanita berusia lanjut cenderung untuk tetap tertarik pada kegiatan rekreasi yang
biasa dinikmati pada masa mudanya, dan mereka hanya akan mengubah minat tersebut kalau
betul-betul diperlukan. Perubahan utama yang terjadi adalah secara bertahap mempersempit
minat dibanding perubahan radikal terhadap pola yang sudah dibentuknya, dan mengubah
minat ke bentuk rekreasi yang bersifat permanen.
Kegiatan rekreasi yang biasa dilakukan pada usia lanjut diantaranya: membaca, menulis
surat, mendengar radio, menonton TV, berkunjung ke rumah teman atau saudara, menjahit,
menyulam, berkebun, piknik, jalan-jalan, bermain kartu, pergi ke gedung film, turut serta
dalam kegiatan kewarganegaraan, organisasi , politik atau keagamaan.
3.      Minat dalam  sosial
Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merasa menderita karena
jumlah kegiatan sosial yang dilakukanya semakin berkurang. Hal ini lazim diistilahkan
sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan (social disengagement) , yaitu suatu proses
pengunduran diri secara timbal balik pada masa lanjut usia dari lingkungan sosial.
4.      Minat terhadap keagamaan
Walaupun terdapat kepercayaan yang populer dalam masyarakat yang mengatakan bahwa
orang tertarik pada kegiatan keagamaan pada saat kehidupanya hampir selesai, akan tetapi
bukti-bukti yang menunjang kepercayaan seperti ini sangat sedikit. Sementara orang berusia
lanjut menjadi lebih tertarik pada kegiatan keagamaan karena hari kematiannya semakin
dekat, atau mereka tidak mampu, tetapi pada umumnya mereka tidak harus tertarik pada
kegiatan keagamaan  karena kegiatan tersebut dapat menciptakan minat baru atau merupakan
titik perhatian baru.
Beberapa pengaruh umum dari perubahan keagamaan selama usia lanjut:
o  Toleransi keagamaan, dengan meningkatnya usia seseorang tidak sulit mengikuti dogma-
dogma agama dan melakukan kunjungan ke gereja, pendeta atau ke orang-orang yang
berbeda kepercayaan.
o  Keyakinan keagamaan, perubahan keyakinan pada usia lanjut umumnya dalam pengarahan
menerima keyakinan tradisional dikaitkan dengan kepercayaan sseorang.
o  Ibadat keagamaan, menurunya kehadiran dalam kegiatan di gereja pada usia lanjut karena
tidak ada minat adalah lebih sedikit dibanding faktor lain sperti sakit tidak ada transportasi,
tidak memiliki pakaian yang sesuai, atau malu karena tidak mampu menyumbang uang.
5.      Minat terhadap mati
Semakin lanjut usia seseorang, biasanya mereka menjadi semakin kurang tertarik pada
kehidupan akherat dan lebih mementingkan tentang kematian itu sendiriri serta kematianya.
Pendapat semacam ini benar, khususnya bagi orang yang kondisi fisik dan mentalnya
semakin memburuk. Pada waktu kesehatanya memburuk, mereka cenderung berkonsentrasi
pada masalah kematian dan mulai dipengaruhi oleh perasaan seperti itu. Hal ini secara
langsung bertentangan dengan pendapat orang muda yang menganggap kematian bagi
mereka tampaknya masih jauh dan karena itu mereka kurang memikirkan kematian.
      Apabila keinginan terhadap kematian berubah dari tertarik terhadap kehidupan setelah
mati, yang merupakan ciri-ciri orang yang masih muda, menjadi kematian diri seseorang,
sebagai ciri-ciri orang yang telah tua, penelitian itu menunjukan bahwa keinginan tersebut
ada dalam berbagai bentuk.  Ada 5 pertanyaan yang hampir selalu ditanyakan oleh orang
berusia lanjut  terhadap diri mereka sendiri atau yang ditanyakn kepada orang lain pada suatu
kesempatan lainnya tentang kematian. Pertanyaan tersebut adalah :
“kapan saya akan mati?”
“apakah yang menyebabkan kematian saya?”
“apakah yang dapat saya lakukan terhadap kematian seperti yang saya inginkan ?”
“apakah saya dibenarkan bunuh diri?”
“bagaimana saya dapat mati dengan baik?”[11]

Anda mungkin juga menyukai