Anda di halaman 1dari 7

PERJAJIAN JUAL BELI BESI TUA / SCRAP

DENGAN JAMINAN BANK GARANSI (BG)


Antara
PT. EKA GUNA LOGISTIK
Dengan
CV MEISYA TRANS DIGANTARA

Nomor : 01 /PKJB/SCRAP/EGL-..../VIII/2020

Pada hari ini SENIN tanggal NOL SATU bulan SEPTEMBER Tahun Dua Ribu Dua
puluh (01-09-2020) bertempat di Jakarta, Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama :Supriyanto
NIK : 1471072102620001
Jabatan : Direktur PT.EKA GUNA LOGISTIK
Alamat : Jl. Utama Sari No. 2 Tangkerang Selatan, Rt. 001/007
Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau
Bank Koordinat :
Nama Rekening
Nama Bank
Cabang
Alamat Bank
Nomor Rekening
Kode Swift
Bank Officer
No. Telp / No. Fax
Email

Bertindak untuk dan atas nama PT. Ekaguna Logistik, berdasarkan Akte Notaris
Niken Larasati, SH no. 5 tanggal 9 Desember 2019 yang beralamat di Jl.
Kramat 6 No. 8 Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Selanjutnya disebut sebagai
penjual besi tua /scrap dan disebut PIHAK KESATU

II. Nama : JAHRUDIN


NIK : 3604011609831049
Jabatan : DIREKTUR UTAMA
Alamat : Jl Jenderal Sudirman no.105 Serang Banten
Bank Koordinat :
Nama Rekening CV MEISYA TRANS DIGANTARA
Nama Bank BANK CENTRAL ASIA
Cabang KCU CICERI
Alamat Bank Jln jendral Sudirman
Nomor Rekening 2452406145
Kode Swift CENAIDJA
Bank Officer HASBIAT
No. Telp / No. Fax 0254
Email meisyatrans@gmail.com
Bertindak untuk dan atas nama CV MEISYA TRANS DIGANTARA berdasarkan
akte notaris .......................No.....tanggal.........yang beralamat di serang
Selanjutnya disebut sebagai pembeli besi tua /scrap dan disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA apabila untuk keperluan masing-


masing disebut “PIHAK” dan apabila untuk keperluan bersama disebut
sebagai “PARA PIHAK” terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan yang memenuhi persyaratan


sebagaimana diatur dalam undang-undang yang kegiatan usahanya
melakukan perdagangan jasa dan perdagangan umum termasuk besi scrap,
mempunyai kemampuan untuk melakukan penjualan besi scrap.
2. Besi scrap yang dijual oleh PIHAK PERTAMA merupakan besi scrap hasil
potongan bongkaran kontruksi pabrik, kapal dan bahan baku lainnya yang
legalitas kepemilikan dan legalitas perijinan pemotongan dinyatakan benar dan
sah.
3. PIHAK KEDUA adalah Perusahaan yang bergerak sebagai suplier besi scrap
ke pabrik peleburan besi memiliki kemampuan dana untuk membeli besi scrap
kepada PIHAK PERTAMA.

Berdasarkan pernyataan dan i’tikad baik serta penuh tanggung jawab, maka
PARA PIHAK sepakat mengikatkan diri secara Hukum dalam Perjanjian
Jual Beli Besi Scrap yang diatur sebagai berikut:

PASAL 1
RUANG LINGKUP PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA menjual besi scrap yang legal, tidak bersengketa dan
dan harga jual sudah termasuk pengiriman besi scrap ke pabrik
peleburah yang ditunjuk PIHAK KEDUA
2. PIHAK KEDUA membeli besi scrap kepada PIHAK PERTAMA dengan
system memberikan jaminan Bank Garansi senilai barang dan harga
yang disepakati bersama atas nama PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA melakukan penjualan kembali besi scrap dari
PIHAK PERTAMA serta menerima pembayaran dari Pabrik Peleburan
Besi.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK PERTAMA
a. Memberikan akses dan kesempatan kepada PIHAK KEDUA, apabila
menghendaki untuk melakukan kunjungan/survey ke sumber
persediaan bahan baku scrap dan lokasi pemotongan atau produksi
scrap apabila telah terjadi penandatanganan perjanjian ini.
b. Biaya survey atau kunjungan ke lokasi dan pusat produksi menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
c. Apabila diperlukan menerima dokumen dari PIHAK KEDUA berupa
copy rekening koran atas nama PIHAK KEDUA serta Surat
Pernyataan yang menyatakan bahwa dana yang tertera pada copy
rekening tersebut akan dijadikan sebagai back up dalam pembayaran
pembelian bahan baku besi scrap kepada PIHAK PERTAMA
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak perjanjian ini
ditandatangani bersama.
d. Menjamin seluruh besi scrap yang dijual kepada PIHAK KEDUA,
adalah barang legal, tidak bersengketa dengan pihak lain serta tida
bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia; dan apabila
dikemudian hari ternyata terjadi pelanggaran hukum, maka yang
bertanggung jawab adalah PIHAK PERTAMA serta membebaskan PIHAK
KEDUA dari akibat hukum dari tindakan PIHAK PERTAMA.
e. Apabila Bank Garansi yang telah diserahterimakan PARA PIHAK
dinyatakan “on” serta valid menurut bank officer (BO) yang ditunjuk
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dalam tempo selambat-
lambatnya 15 (lima belas) hari kalender sudah melakukan kegiatan
pengadaan bahan baku scrap dan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sejak ditandatangani perjanjian ini sudah melaksanakan produksi
dan pengiriman besi scrap ke pabrik.
f. Apabila diperlukan dapat melakukan kerjasama dengan PIHAK
KETIGA dibidang finance/pendanaan guna memperlancar proses dan
realisasi pelaksanaan perjanjian ini.
g. Menjamin terlaksananya pekerjaan dan pengiriman besi scrap
kepada PIHAK KEDUA sesuai waktu yang ditentukan hingga
terpenuhinya progres jumlah besi scrap yang disetujui PARA PIHAK.
h. Mengirim dan memberikan laporan tertulis secara berkala kepada
PIHAK KEDUA perihal jumlah pengiriman barang ke Pabrik
Peleburan yang ditunjuk PIHAK KEDUA di wilayah Jakarta
i. Membayar semua biaya bank yang timbul akibat penerbitan instrumen bank
berupa bank garansi si tanggung pihak pertama.

2. PIHAK KEDUA
a. Menerbitkan dan menyerahkan Bank Garansi atas nama PIHAK
PERTAMA sebagai alat bayar terhadap pembelian besi scrap senilai harga
sebagaimana disepakati bersama selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
kerja sejak ditandatanganinya perjanjian ini.
b. Apabila PIHAK KETIGA yang menjadi mitra kerja PARA
PERTAMA memerlukan klarifikasi, konfirmasi secara langsung yang
terkait dengan Bank Garansi maka PIHAK KEDUA bersedia hadir
dan/atau memberikan klarifikasinya demi kelancaran pekerjaan.
c. Menerima pembayaran atas pengiriman besi scrap yang dilakukan
oleh PIHAK PERTAMA dari Pabrik Peleburan Besi sesuai aturan
pembayaran dari Pabrik peleburan besi.
d. Menjamin akan Selalu Menerima pengiriman produksi besi scrap
yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA terhitung sejak mulai produksi
hingga tercapainya quota produksi dan pengiriman tanpa kecuali
dan dalam keadaan apapun;
e. Memberitahukan secara tertulis perihal pengiriman besi scrap oleh
PIHAK PERTAMA ke pabrik peleburan besi sebagai dasar pengiriman
di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
PASAL 3
OBYEK DAN SPESIFIKASI BARANG

Besi /scrap yang dijual oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDU dan
PIHAK KEDUA setuju untuk membeli adalah :
1. Besi scrap eks Pabrik, kapal, alat berat dan lain-lain yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
2. Jenis besi besi scrap dalam bentuk gelondongan dan tanpa dipotong dan
tidak termasuk bahan.

PASAL 4
JUMLAH BARANG DAN HARGA

1. PARA PIHAK sepakat bahwa jumlah besi scrap dengan pola kontrak
payung sebanyak2. 000.000 ton atau 2.000.000.000 kg
2. Harga besi scrap sebesar Rp. 4000,-/kg dan total harga adalah 000.000
ton atau 000.000.000 kg X Rp. 0000,- = Rp. 000.000.000.000,- (...............
rupiah).
3. Progres pengiriman besi scrap dan jumlah harga yang menjadi dasar
penerbitan dan pencairan Bank Garansi (BG) per 00.000 ton atau
00.000.000 kg X Rp. 0000,- = Rp. 00.000.000.000,- (..................................
rupiah).
4. PARA PIHAK sepakat akan dilakukan penyesuaian dan evaluasi harga
apabila terjadi kenaikan dan/atau penurunan harga hingga mencapai Rp.
200,- per kg.

PASAL 5
CARA PEMBAYARAN

PARA PIHAK sepakat dan menyetujui, bahwa pembayaran jual beli besi scrap
tersebut, diatur sebagai berikut :
1. PIHAK KEDUA menjamin pembayaran kepada PIHAK PERTAMA dengan
memberikan jaminan berupa Bank Garansi 1832 atas nama PIHAK
PERTAMA sebagai alat bayar sebanyak 00.000 ton atau 00.000.000 ton
dengan nilai nominal sebesar Rp.00.000.000.000,- (......................
rupiah).
2. Jangka waktu Bank Garansi selama .... (...........) bulan atau ........... hari dan
Bank Garansi dapat dicairkan lebih cepat dari tempo waktu tersebut apabila
PIHAK PERTAMA telah memenuhi jumlah quota sebanyak 00.000 ton atau
00.000.000 kg apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan pembayaran.
3. Syarat pencairan Bank Garansi (BG) ditetapkan sesuai ketentuan pihak
bank yang ditunjuk oleh PARA PIHAK dan setuju dokumen pencairan terdiri:
a. Invoice original dan copy 3 sheet
b. Delivery order original dan copy 3 sheet
c. Berita Acara Serah Terima Barang original dan copy
d. Perjanjian Jual Beli
4. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat bekerjasama dengan PIHAK
KETIGA dalam hal ini Bank yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan PARA
PIHAK sebagai penjamin dan/atau Kuasa Pemegang Bank garansi.
5. Apabila pengiriman besi scrap yang telah diberikan jaminan pembaran berupa
Bank Garansi (BG) sudah mencapai 90 %, maka PIHAK KEDUA dapat Bank
Garansi (BG) kembali untuk 00.000 ton atau 00.000.000 kg berdasarkan harga
yang telah disepakati PARA PIHAK.

PASAL 6
PENGIRIMAN SCRAP

1. PARA PIHAK sepakat bahwa pengiriman besi scrap dengan kualitas dan
kuantitas sebagaimana telah disepakati bersama ke pabrik peleburan besi
yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA.
2. Kondisi besi scrap yang diserahkan kepada PIHAK KEDUA adalah dalam
kondisi bersih, sudah rontok cat dan karatan dengan sistem semprot Airman.
3. Bukti Tanda Terima Barang/besi scrap yang diserahterimakan antara PIHAK
PERTAMA kepada Pihak Pabrik dinyatakan sebagai penyerahan besi scrap
dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
4. Pengiriman barang diasuransikan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 7
JANGKA WAKTU

1. Jangka waktu pelaksanaan produksi dan pengiriman besi scrap per 00.000 ton
atau 00.000 kg selama ... (.......) bulan atau ...... hari kalender, atau selambat-
lambatnya ..... (......................) hari kalender terhitung sejak Bank Garansi (BG)
dari PIHAK KEDUA dinyatkan “ON” dan valid menurut Bank Officer (BO)
PIHAK PERTAMA.
2. Apabila terjadi keterlambatan Pekerjaan dan pengiriman besi scrap selama 15
(lima belas) hari sejak dimulainya pelaksanaan pengiriman sebagaimana diatur
dalam pasal 3 no. 1 e tanpa ada alasan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan bisa
diterima PIHAK KEDUA yang menimbulkan kerugian PIHAK KEDUA, maka
PIHAK PERTAMA diberikan Surat Peringatan Pertama yang tenggang
waktunya 10 (sepuluh) hari kalender;
3. Apabila PIHAK PERTAMA tetap melewati tenggang waktu dari jumlah hari
yang diberikan pada Peringatan Pertama hingga selama 15 (lima belas) hari
tanpa pemberitahuan secara tertulis dan bisa diterima PIHAK KEDUA, maka
PIHAK KEDUA akan memberikan Surat Peringatan Kedua kepada PIHAK
PERTAMA disertai denda sebesar 0,1% X nilai rata-rata jumlah kg besi scrap
barang yang seharusnya dikirim.
4. Apabila PIHAK PERTAMA masih tetap mengalami keterlambatan Pekerjaan
dan pengiriman besi scrap selama 10 (sepuluh) hari atau sudah berjalan 40
(empat puluh) hari belum melaksanakan pekerjaan dari batas waktu mulai
pelaksanaan pengiriman sebagaimana diatur dalam pasal 3 no. 1 e maka
PIHAK KEDUA memberikan Surat Peringatan Ketiga atau Terakhir kepada
PIHAK PERTAMA serta diberikan tenggang waktu 5 (lima) hari disertai denda
sebesar 0,1% X 40 hari X nilai rata-rata jumlah kg besi scrap barang yang
seharusnya dikirim.
5. Apabila keterlambatan pekerjaan dan pengiriman barang dikarenakan ada
keadaan kahar (post majour), maka PIHAK PERTAMA tidak dikenai sanksi
keterlambatan (klaim) atas sisa nilai besi scrap yang belum diserahkan PIHAK
PERTAMA kepada pihak pabrik peleburan, akan tetapi tetap berkewajiban
melaksanakan pekerjaan tersebut hingga terpenuhinya jumlah besi scrap yang
ditentukan dalam kontrak jual beli ini.

PASAL 8
FORCE MAJEURE

1. Force Majeure/kahar adalah hal situasi dan kondisi yang terjadi di luar
kemampuan PARA PIHAK.
2. Jika terjadi keadaan kahar seperti bencana alam, perang, huru-hara,
krisis, bencana alam, vandalisme, sabotase, perubahan peraturan
perundangan, yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah Republik
Indonesia yang menimbulkan kegagalan, maka PARA PIHAK sepakat
kegagalan tersebut tidak dapat dinyatakan lalai memenuhi kewajibannya
3. Ketika dan/ sesudah terjadinya Force Majeure/kahar PARA PIHAK wajib
segera memberitahun tertulis kepada Pihak lainnya dalam tempo
selambat- lambatnya 24 (dua puluh empat) jam. setelah terjadinya
Keadaan Kahar tersebut, jika ada, disertai dengan bukti atau keterangan
resmi instansi berwenang.
4. Kerugian yang ditimbulkan sebagai dampak terjadinya Force Majeure
/kahar akan dibicarakan bersama untuk mencapai mufakat.

PASAL 9
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Pemutusan Perjanjian ini dengan sendirinya batal jika PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA tidak memenuhi syarat dan ketentuan dalam pasal-pasal
tersebut diatas.
2. Apabila terjadi pemutusan perjanjian karena cidera janji (wan prestasi), maka
nilai besi scrap yang dikirim dan pembayaran yang diterima PIHAK KEDUA,
akan dibicarakan bersama.
3. Apabila terjadi Pemutusan Perjanjian Jual Beli ini, maka PARA PIHAK
mengadakan musyawarah, dan PARA PIHAK akan menyelesaikan hak dan
kewajibannya.

PASAL 10
ADENDUM

1. Apabila terdapat hal-hal yang belum diatur dalam dalam perjanjian jual beli
ini akan dibicarakan dan musyawarahkan bersama dan dituangkan
dalam perjanjian tambahan (addendum).
2. Kesepakatan tambahan (addendum) tersebut sebagai kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dengan perjanjian ini.
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan yang timbul dalam hubungan dengan perjanjian


ini sedapat mungkin diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai mufakat, kedua sepakat
untuk menempuh jalur hukum melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

PASAL 12
PENUTUP

Demikian Surat Perjanjian ini di buat rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. EKA GUNA LOGISTIK CV MEISYA TRANS
DIGANTARA

SUPRIYANTO
JAHRUDIN......

Saksi Pihak Pertama Saksi Pihak Kedua

………………………... ( ) ………………. ( )

Anda mungkin juga menyukai