Anda di halaman 1dari 9

POTENSI KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

(HUTAN HUJAN TROPIS)

Liizza Diana Manzil

X-IPA 7

SMA Negeri 1 Manyar

Jl - Kayu Raya PPI Manyar Gresik

Tahun Pelajaran 2016-2017


Keanekaragaman Hayati Hutan Hujan Indonesia

Hutan hujan tropis di satu sisi merupakan bagian dari keanekaragaman ekosistem
dunia.  Di sisi yang lain, hutan hujan merupakan rumah bagi keanekaragaman
spesies flora dan fauna yang paling kaya di dunia.  Untuk itu, keanekaragaman
hayati dimaknai secara lebih luas, bukan hanya spesies tetapi mencakup genetik
dan ekosistem.

Bahkan, keanekaragaman budaya dan manusia juga menjadi bagian tak


terpisahkan dalam keanekaragaman hayati.  Sebagian besar keanekaragaman
hayati Indonesia berpusat di hutan hujan tropis.

Indonesia memiliki tutupan hutan hujan  tropis terluas ketiga di dunia, setelah
Brazil dan Congo.  Meski demikian, Indonesia lebih memiliki keunikan ekosistem
karena kondisi wilayahnya sebagai negara kepulauan.  Indonesia memiliki sekitar
17.504 pulau dengan garis pantai terpanjang nomor empat di dunia sejauh 95.181
km (KKP 2009).

Letak Indonesia di antara benua Asia dan Australia semakin membuat lengkap
keunikan keanekaragaman hayati di dalamnya. Karakteristik flora dan fauna
wilayah Asia, flora fauna Australia, dan peralihan dari keduanya dapat ditemukan
di Indonesia.  Ekosistem hutan mulai dari pantai sampai dengan puncak
pegunungan bersalju abadi juga dapat ditemukan di Indonesia.

Indonesia adalah satu-satunya negara tropis di wilayah di Asia Tenggara yang


memiliki tutupan salju. Indonesia juga terletak di antara dua samudera, yaitu
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Hutan hujan tropis ini memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Jasa
ekosistem hutan tropis meliputi manfaat ekonomi, sosial-budaya, dan ekologi.
Jasa ekosistem tersebut memberikan nilai secara langsung maupun tidak
langsung.  Hutan Indonesia merupakan modal pembangunan bangsa sebagai
penghasil berbagai produk seperti kayu, hasil hutan bukan kayu, buah, obat-
obatan, dan bahan pangan lainnya. Keberadaan hutan hujan juga memperlihatkan
hubungan yang sangat erat dengan kehidupan masyarakatnya, khususnya
masyarakat adat yang hidup di dalam dan di sekitar hutan.

Hutan hujan Indonesia menjadi rumah bagi ribuan jenis keanekaragaman spesies.
Maka tidak salah apabila Indonesia disebut sebagai Megabiodiversity Country.
Daratan Indonesia hanya mencakup 1,3% daratan bumi, tetapi Indonesia memiliki
10 % tumbuhan dunia, 12 % mamalia, 16% reptil dan amfibi, 17 % burung
(Collin et al. 1991).

Angka-angka yang menunjukan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia juga


bermacam-macam.  Indonesia, misalnya memiliki lebih dari 38.000 spesies
tumbuhan, 55% di antaranya tumbuhan endemik.  Spesies palem juga paling
banyak ditemukan di Indonesia dengan 477 spesies, dimana 225 spesies
diantaranya merupakan spesies endemik (BAPPENAS 2003).

Ekosistem hutan tropis memberikan jasa lingkungan yang penting  sebagai


pengatur iklim dan konservasi tanah dan air.  Ekosistem hutan tropis juga
berperan penting bagi penyimpan karbon, baik pada level regional maupun global
(Laurance 1999).  Hutan tropis memiliki  nilai estetika yang berpotensi sebagai
pengembangan penelitian dan wisata.

Jika dikelola dengan baik, di masa yang akan datang Indonesia memegang
peranan penting sebagai negara penyedia keanekaragaman hayati untuk
mendukung perkembangan energi terbarukan, bahan obat-obatan, dan sumber
pangan.  Hutan hujan Indonesia juga dapat menjadi bagian dari solusi penanganan
perubahan iklim.
Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Ekosistem Hutan Hujan Tropis adalah ekosistem hutan yang mempunyai
keragaman organisme sangat tinggi, dengan ciri khas berupa iklim yang lembab
serta curah hujan yang tinggi. Ekosistem ini hanya terbentuk di daerah beriklim
tropis dengan curah hujan sekitar 1.750 – 2.000 mm per tahun dan suhu bulanan
sekitar 18 °C sepanjang tahun.

Ekosistem hutan hujan tropis umumnya ada di dataran rendah sampai ketinggian
sekitar 1.200 m dpl. Tanah-tanah yang subur, kering (tidak tergenang dalam
waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau (jumlah bulan kering < 2)
adalah beberapa karakteristik ekosistem hutan hujan tropis yang paling umum
ditemukan.

Ciri - Ciri Ekosistem Hutan Hujan Tropis Antara Lain:

 Lokasinya berada di daerah tropis.


 Curah hujan berkisar antara 1.750 – 2.000 mm per tahun, sehingga
dilengkapi pula dengan ekosistem air tawar.
 Memiliki kanopi atau lapisan-lapisan cabang pohon yang terbentuk oleh
rapatnya vegetasi pepohonan.
 Memiliki tingkat keragaman biota yang sangat tinggi (biodiversity).
 Hubungan simbiotik antar spesies seringkali bekerja bersama.
 Dominasi vegetasi meliputi tumbuhan berkayu (perpohonan), tumbuhan
berbatang kurus (tidak banyak cabang).

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki peranan yang sangat besar bagi
keseimbangan ekosistem global.

Beberapa Fungsi Ekosistem Ini Antara Lain:

 Sebagai rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan.


 Menstabilkan iklim dunia melalui penyerapan CO2 dari atmosfer.
 Menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya dari bencana banjir,
kekeringan, dan erosi.
 Sumber dari obat-obatan dan makanan.
 Menyokong kehidupan manusia suku pedalaman.

Kehidupan Organisme Hutan Hujan Tropis Dan Interaksinya


Seperti telah dijelaskan di atas bahwa ekosistem hutan hujan tropis memang
memiliki tingkat keragaman organisme yang sangat tinggi. Namun, dominasi
vegetasi dari ekosistem ini rupanya terletak pada populasi pohon tinggi
(ketinggian >15 meter) yang sangat besar. Besarnya populasi pepohonan tinggi
dalam ekosistem ini membuat ekosistem hutan hujan tropis terbagi menjadi
beberapa lapis berdasarkan kanopi tanaman yang ada di dalamnya.

Selain pepohonan yang tinggi, ekosistem hutan hujan tropis juga terdiri dari
beberapa vegetasi lain meliputi terna seperti paku-pakuan dan paku lumut,
tumbuhan pemanjat seperti yang biasa digunakan Tarzan untuk bergelantungan,
epifita yang tumbuh menempel seperti anggrek, saprofita, dan beberapa tumbuhan
parasit seperti benalu.

Terkait dengan kingdom animalia, ekosistem hutan hujan tropis juga terdiri atas
beragam jenis hewan. Ya, hutan hujan tropis memang dijadikan rumah bagi
banyak hewan seperti mamalia, reptile, amphibi, burung, serangga, dan ikan. Di
bagian langit-langit ekosistem ini, beragam primata seperti gorilla, monyet,
bekantan, simpanse, siamang, dan primata lainnya hidup di atas dahan-dahan
pepohonan tinggi. Sedangkan, beberapa hewan termasuk gajah, tapir, dan macan
kumbang juga hidup di bagian dasar hutan sebagai pelengkap keragaman
ekosistem dan rantai makanan dalam ekosistem hutan hujan tropis ini.
Ekosistem Hutan Hujan Tropis, Ciri – Ciri, Dan Persebarannya

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang didalamnya terdapat hubungan


timbal balik  antara keanekaragaman spesies dengan siklus materi serta arus
energi melalui komponen – komponen yang terdapat didalamnya. Hubungan
timbal balik ini diwujudkan dalam siklus rantai makanan. Berdasarkan
Lingkungannya, Ekosistem terbagi menjadi dua jenis, yaitu : Lingkungan biotik
yang terdiri dari komponen makhluk hidup, dan Lingkungan Abiotik, yang terdiri
dari komponen benda mati seperti cahaya, air, udara, energi dan tanah.

Hutan merupakan suatu wilayah yang cukup luas  yang didominasi oleh kumpulan
pohon – pohon yang tumbuh rapat sehingga menutupi wilayah tersebut dan
membentuk iklim mikro dengan kondisi ekologi yang khas yang berbeda dengan
wilayah luar. Sedangkan hutan hujan tropis merupakan hutan yang didominasi
oleh kumpulan pohon – pohon tinggi yang tumbuh sangat rapat dan mempunyai
daun lebar yang selalu hijau. Contohnya seperti  salah satu hutan hujan tropis
terbesar di dunia, yaitu hutan amazon.

Jadi, Ekosistem hutan hujan tropis merupakan suatu sistem ekologi pada suatu
wilayah luas yang didominasi oleh kumpulan pohon – pohon tinggi yang
didalamnya terdapat keanekaragaman spesies yang terbentuk pada daerah
beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi dan suhu lembab.

Letak Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis terdapat pada daerah yang terletak di dataran rendah
sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1200 meter dibawah permukaan laut.

Ekosistem hutan hujan tropis secara geografis terletak diantara 23°27’ Lintang
Utara dan 23°27’ Lintang Selatan yang meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia
Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan
Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan.

Ciri – Ciri Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ciri – ciri yang terdapat pada ekosistem hutan hujan tropis antara lain :

 Berada pada wiayah beriklim tropis


 Tanahnya subur dan tidak kering
 Tidak memiliki musim kemarau
 Memiliki curah hujan tinggi, yaitu sekitar 1800 – 2000 mm per tahun
 Memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi
 Memiliki lapisan – lapisan pohon yang terbentuk karena vegetasi pohon
yang rapat
 Jenis vegetasi yang dominan adalah pepohonan atau tumbuhan berkayu
dan tumbuhan yang tidak memiliki banyak cabang.

Fungsi Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki peranan yang sangat besar bagi
keseimbangan ekosistem global. Beberapa fungsi ekosistem ini antara lain:

 Sebagai habitat asli bagi flora dan fauna


 Menstabilkan iklim dunia melalui penyerapan CO2 dari lapisan atmosfer
 Menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya dari penyebab banjir,
kekeringan, dan erosi tanah
 Sumber dari obat-obatan dan makanan
 Sumber kehidupan manusia suku pedalaman.

Flora dan Fauna dalam Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Flora

Jenis flora yang hidup di dalam hutan hujan tropis terdapat lebih dari 2.500
spesies. Diantaranya terdapat berbagai jenis pohon, semak – semak kecil dan
tanaman merambat. Tetapi tidak ada spesies yang dominan yang ada dalam hutan
hujan tropis dan pohon dari spesies yang sama pun sangat jarang ditemukan
tumbuh berdekatan. Contoh flora yang hidup dalam ekosistem ini adalah pohon
jati, pinus, anggrek, pohon mahoni dan sebagainya.

Fauna

Jenis fauna yang hidup dalam ekosistem hutan hujan tropis sangat beragam. Mulai
dari mamalia, burung, reptil, amfibi, hingga serangga. Yang menjadi ciri khas
fauna yang hidup dalam ekosistem hutan hujan tropis  adalah mereka memiliki
warna-warna cerah dengan pola yang tajam, bersuara keras, dan memakan buah-
buahan. Contoh fauna yang hidup dalam ekosistem ini adalah monyet, gajah, kupu
– kupu, macan, babi rusa, tapir, burung kasuari, burung nuri hitam, burung
merpati nicobar dan masih banyak lagi.

Ekosistem Hutan Hujan Tropis Di Indonesia


Kebanyakan hutan yang terdapat di Indonesia merupakan jenis-jenis hutan hujan
tropis. Hutan hujan tropis ini mempunyai ciri tersendiri. Yaitu terdapat berbagai
tumbuh – tumbuhan dengan jenis yang beragam. Apalagi dengan banyaknya
pulau – pulau di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang
membuat hutan hujan tropis di Indonesia mempunyai ciri khas yang khusus
dibandingkan dengan hutan hujan tropis lainnya

Hutan hujan tropis merupakan tipe hutan dengan kesuburan tanah yang sangat
rendah karena tersusun dari partikel lempung yang bermuatan negatif seperti
kaolinite dan illite. Kondisi ini membuat keunikan tersendiri karena kondisi tanah
seperti itu memungkinkan besi dan alumunium menjadi aktif disamping kadar
silikanya yang cukup tinggi. Tetapi hal ini tidak menjadi kendala karena tipe
hutan hujan tropis yang ada di Indonesia ini memiliki siklus hara tertutup yang
dapat mengatasi kendala – kendala yang ada di dalamnya. Keunikan lainnya dari
hutan hujan tropis ini adalah ekosistem di dalamnya merupakan ekosistem yang
rapuh. Hal ini dikarenakan setiap komponen yang terdapat didalamnya tidak dapat
berdiri sendiri, semuanya saling berkaitan.

Keunikan hutan hujan tropis yang ada tersebut membuat hutan tropis di Indonesia
sangat rentan terhadap kerusakan hutan. Kerusakan hutan tropis yang terjadi di
Indonesia diperkirakan mencapai 2 juta hektar per tahun yang disebabkan oleh
berbagai faktor. Faktor – faktor tersebut dapat karena ulah manusia yang hanya
mementingkan keuntungan tanpa mementingkan fungsi lingkungan hidup bagi
manusia atau bisa juga karena kesalahan pengelolaan pemeliharaan hutan.
Berbagai cara pencegahan dan penanggulangan pun telah dilakukan agar dampak
akibat dari kerusakan hutan hujan tropis bisa diminimalisir dan hutan tidak hilang
atau bertambah rusak. Misalnya dengan mencegah kegiatan penebangan hutan
illegal, reboisasi hutan, sosialisasi masyarakat agar tidak membuka lahan
sembarangan, dan lain sebagainya.

Manfaat Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis memiliki manfaat sangat berarti bagi ekosistem global.
Manfaat tersebut antara lain :

 Hutan hujan tropis merupakan habitat yang sangat baik bagi kehidupan
berbagai jenis flora dan fauna, khususnya bagi flora dan fauna asli
Indonesia yang terancam punah
 Hutan hujan dapat membantu menstabilkan iklim dunia. Yaitu dengan
penyerapan gas karbon dioksida dari lapisan atmosfer
 Hutan hujan tropis mempengaruhi kondisi cuaca lokal karena hutan ini
dapat membuat hujan dan mengatur suhu
 Hutan hujan tropis membantu menjaga peredaran air
 Hutan hujan tropis merupakan sumber kehidupan suku asli yang
didalamnya terdapat sumber makanan dan obat.

Dampak Kerusakan Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Saat ini sudah banyak kerusakan – kerusakan yang terjadi pada wilayah ekosistem
hutan hujan tropis. Dan penyebab utama dari kerusakan ekosistem di hutan ini
adalah ulah manusia yang banyak menebangi hutan secara membabi buta untuk
kepentingan manusia sendiri yang memberikan dampak penebangan hutan secara
liar secara langsung maupun tidak langsung terhadap ruang publik untuk
kehidupan dan lingkungannya. Wilayah ekosistem hutan hujan tropis pun semakin
berkurang karena pohon – pohonnya banyak ditebangi. Dan selain merusak
ekosistem yang ada, penebangan ini juga mengakibatkan hilangnya habitat flora
atau fauna yang dilindungi tempat dimana mereka tumbuh dan berkembang.
Selain itu jika terus menerus dibiarkan, semakin banyak banjir yang terjadi karena
tidak ada lagi penahan ataupun yang melindungi permukaan tanah. Selain banjir
jika terjadi hujan, jika musim kemarau pun akan menyebabkan kekeringan yang
berkepanjangan. Karena uap air yang masuk ke atmosfer akan semakin berkurang,
dan hujan yang diturunkan pun ikut berkurang.

Anda mungkin juga menyukai