X-IPA 7
Hutan hujan tropis di satu sisi merupakan bagian dari keanekaragaman ekosistem
dunia. Di sisi yang lain, hutan hujan merupakan rumah bagi keanekaragaman
spesies flora dan fauna yang paling kaya di dunia. Untuk itu, keanekaragaman
hayati dimaknai secara lebih luas, bukan hanya spesies tetapi mencakup genetik
dan ekosistem.
Indonesia memiliki tutupan hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia, setelah
Brazil dan Congo. Meski demikian, Indonesia lebih memiliki keunikan ekosistem
karena kondisi wilayahnya sebagai negara kepulauan. Indonesia memiliki sekitar
17.504 pulau dengan garis pantai terpanjang nomor empat di dunia sejauh 95.181
km (KKP 2009).
Letak Indonesia di antara benua Asia dan Australia semakin membuat lengkap
keunikan keanekaragaman hayati di dalamnya. Karakteristik flora dan fauna
wilayah Asia, flora fauna Australia, dan peralihan dari keduanya dapat ditemukan
di Indonesia. Ekosistem hutan mulai dari pantai sampai dengan puncak
pegunungan bersalju abadi juga dapat ditemukan di Indonesia.
Hutan hujan tropis ini memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Jasa
ekosistem hutan tropis meliputi manfaat ekonomi, sosial-budaya, dan ekologi.
Jasa ekosistem tersebut memberikan nilai secara langsung maupun tidak
langsung. Hutan Indonesia merupakan modal pembangunan bangsa sebagai
penghasil berbagai produk seperti kayu, hasil hutan bukan kayu, buah, obat-
obatan, dan bahan pangan lainnya. Keberadaan hutan hujan juga memperlihatkan
hubungan yang sangat erat dengan kehidupan masyarakatnya, khususnya
masyarakat adat yang hidup di dalam dan di sekitar hutan.
Hutan hujan Indonesia menjadi rumah bagi ribuan jenis keanekaragaman spesies.
Maka tidak salah apabila Indonesia disebut sebagai Megabiodiversity Country.
Daratan Indonesia hanya mencakup 1,3% daratan bumi, tetapi Indonesia memiliki
10 % tumbuhan dunia, 12 % mamalia, 16% reptil dan amfibi, 17 % burung
(Collin et al. 1991).
Jika dikelola dengan baik, di masa yang akan datang Indonesia memegang
peranan penting sebagai negara penyedia keanekaragaman hayati untuk
mendukung perkembangan energi terbarukan, bahan obat-obatan, dan sumber
pangan. Hutan hujan Indonesia juga dapat menjadi bagian dari solusi penanganan
perubahan iklim.
Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Ekosistem Hutan Hujan Tropis adalah ekosistem hutan yang mempunyai
keragaman organisme sangat tinggi, dengan ciri khas berupa iklim yang lembab
serta curah hujan yang tinggi. Ekosistem ini hanya terbentuk di daerah beriklim
tropis dengan curah hujan sekitar 1.750 – 2.000 mm per tahun dan suhu bulanan
sekitar 18 °C sepanjang tahun.
Ekosistem hutan hujan tropis umumnya ada di dataran rendah sampai ketinggian
sekitar 1.200 m dpl. Tanah-tanah yang subur, kering (tidak tergenang dalam
waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau (jumlah bulan kering < 2)
adalah beberapa karakteristik ekosistem hutan hujan tropis yang paling umum
ditemukan.
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki peranan yang sangat besar bagi
keseimbangan ekosistem global.
Selain pepohonan yang tinggi, ekosistem hutan hujan tropis juga terdiri dari
beberapa vegetasi lain meliputi terna seperti paku-pakuan dan paku lumut,
tumbuhan pemanjat seperti yang biasa digunakan Tarzan untuk bergelantungan,
epifita yang tumbuh menempel seperti anggrek, saprofita, dan beberapa tumbuhan
parasit seperti benalu.
Terkait dengan kingdom animalia, ekosistem hutan hujan tropis juga terdiri atas
beragam jenis hewan. Ya, hutan hujan tropis memang dijadikan rumah bagi
banyak hewan seperti mamalia, reptile, amphibi, burung, serangga, dan ikan. Di
bagian langit-langit ekosistem ini, beragam primata seperti gorilla, monyet,
bekantan, simpanse, siamang, dan primata lainnya hidup di atas dahan-dahan
pepohonan tinggi. Sedangkan, beberapa hewan termasuk gajah, tapir, dan macan
kumbang juga hidup di bagian dasar hutan sebagai pelengkap keragaman
ekosistem dan rantai makanan dalam ekosistem hutan hujan tropis ini.
Ekosistem Hutan Hujan Tropis, Ciri – Ciri, Dan Persebarannya
Hutan merupakan suatu wilayah yang cukup luas yang didominasi oleh kumpulan
pohon – pohon yang tumbuh rapat sehingga menutupi wilayah tersebut dan
membentuk iklim mikro dengan kondisi ekologi yang khas yang berbeda dengan
wilayah luar. Sedangkan hutan hujan tropis merupakan hutan yang didominasi
oleh kumpulan pohon – pohon tinggi yang tumbuh sangat rapat dan mempunyai
daun lebar yang selalu hijau. Contohnya seperti salah satu hutan hujan tropis
terbesar di dunia, yaitu hutan amazon.
Jadi, Ekosistem hutan hujan tropis merupakan suatu sistem ekologi pada suatu
wilayah luas yang didominasi oleh kumpulan pohon – pohon tinggi yang
didalamnya terdapat keanekaragaman spesies yang terbentuk pada daerah
beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi dan suhu lembab.
Ekosistem hutan hujan tropis terdapat pada daerah yang terletak di dataran rendah
sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1200 meter dibawah permukaan laut.
Ekosistem hutan hujan tropis secara geografis terletak diantara 23°27’ Lintang
Utara dan 23°27’ Lintang Selatan yang meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia
Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika, Kepulauan
Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan.
Ciri – ciri yang terdapat pada ekosistem hutan hujan tropis antara lain :
Ekosistem hutan hujan tropis memiliki peranan yang sangat besar bagi
keseimbangan ekosistem global. Beberapa fungsi ekosistem ini antara lain:
Flora
Jenis flora yang hidup di dalam hutan hujan tropis terdapat lebih dari 2.500
spesies. Diantaranya terdapat berbagai jenis pohon, semak – semak kecil dan
tanaman merambat. Tetapi tidak ada spesies yang dominan yang ada dalam hutan
hujan tropis dan pohon dari spesies yang sama pun sangat jarang ditemukan
tumbuh berdekatan. Contoh flora yang hidup dalam ekosistem ini adalah pohon
jati, pinus, anggrek, pohon mahoni dan sebagainya.
Fauna
Jenis fauna yang hidup dalam ekosistem hutan hujan tropis sangat beragam. Mulai
dari mamalia, burung, reptil, amfibi, hingga serangga. Yang menjadi ciri khas
fauna yang hidup dalam ekosistem hutan hujan tropis adalah mereka memiliki
warna-warna cerah dengan pola yang tajam, bersuara keras, dan memakan buah-
buahan. Contoh fauna yang hidup dalam ekosistem ini adalah monyet, gajah, kupu
– kupu, macan, babi rusa, tapir, burung kasuari, burung nuri hitam, burung
merpati nicobar dan masih banyak lagi.
Hutan hujan tropis merupakan tipe hutan dengan kesuburan tanah yang sangat
rendah karena tersusun dari partikel lempung yang bermuatan negatif seperti
kaolinite dan illite. Kondisi ini membuat keunikan tersendiri karena kondisi tanah
seperti itu memungkinkan besi dan alumunium menjadi aktif disamping kadar
silikanya yang cukup tinggi. Tetapi hal ini tidak menjadi kendala karena tipe
hutan hujan tropis yang ada di Indonesia ini memiliki siklus hara tertutup yang
dapat mengatasi kendala – kendala yang ada di dalamnya. Keunikan lainnya dari
hutan hujan tropis ini adalah ekosistem di dalamnya merupakan ekosistem yang
rapuh. Hal ini dikarenakan setiap komponen yang terdapat didalamnya tidak dapat
berdiri sendiri, semuanya saling berkaitan.
Keunikan hutan hujan tropis yang ada tersebut membuat hutan tropis di Indonesia
sangat rentan terhadap kerusakan hutan. Kerusakan hutan tropis yang terjadi di
Indonesia diperkirakan mencapai 2 juta hektar per tahun yang disebabkan oleh
berbagai faktor. Faktor – faktor tersebut dapat karena ulah manusia yang hanya
mementingkan keuntungan tanpa mementingkan fungsi lingkungan hidup bagi
manusia atau bisa juga karena kesalahan pengelolaan pemeliharaan hutan.
Berbagai cara pencegahan dan penanggulangan pun telah dilakukan agar dampak
akibat dari kerusakan hutan hujan tropis bisa diminimalisir dan hutan tidak hilang
atau bertambah rusak. Misalnya dengan mencegah kegiatan penebangan hutan
illegal, reboisasi hutan, sosialisasi masyarakat agar tidak membuka lahan
sembarangan, dan lain sebagainya.
Hutan hujan tropis memiliki manfaat sangat berarti bagi ekosistem global.
Manfaat tersebut antara lain :
Hutan hujan tropis merupakan habitat yang sangat baik bagi kehidupan
berbagai jenis flora dan fauna, khususnya bagi flora dan fauna asli
Indonesia yang terancam punah
Hutan hujan dapat membantu menstabilkan iklim dunia. Yaitu dengan
penyerapan gas karbon dioksida dari lapisan atmosfer
Hutan hujan tropis mempengaruhi kondisi cuaca lokal karena hutan ini
dapat membuat hujan dan mengatur suhu
Hutan hujan tropis membantu menjaga peredaran air
Hutan hujan tropis merupakan sumber kehidupan suku asli yang
didalamnya terdapat sumber makanan dan obat.
Saat ini sudah banyak kerusakan – kerusakan yang terjadi pada wilayah ekosistem
hutan hujan tropis. Dan penyebab utama dari kerusakan ekosistem di hutan ini
adalah ulah manusia yang banyak menebangi hutan secara membabi buta untuk
kepentingan manusia sendiri yang memberikan dampak penebangan hutan secara
liar secara langsung maupun tidak langsung terhadap ruang publik untuk
kehidupan dan lingkungannya. Wilayah ekosistem hutan hujan tropis pun semakin
berkurang karena pohon – pohonnya banyak ditebangi. Dan selain merusak
ekosistem yang ada, penebangan ini juga mengakibatkan hilangnya habitat flora
atau fauna yang dilindungi tempat dimana mereka tumbuh dan berkembang.
Selain itu jika terus menerus dibiarkan, semakin banyak banjir yang terjadi karena
tidak ada lagi penahan ataupun yang melindungi permukaan tanah. Selain banjir
jika terjadi hujan, jika musim kemarau pun akan menyebabkan kekeringan yang
berkepanjangan. Karena uap air yang masuk ke atmosfer akan semakin berkurang,
dan hujan yang diturunkan pun ikut berkurang.