Civil 3
Civil 3
Dalam konteks Indonesia, konsep tersebut diterapkan dengan cara membedakan antara
orang pribumi dan non-pribumi. Secara historis, contoh dominasi yang terjadi di Indonesia yaitu oleh
orang pribumi (pemerintah yang berkuasa dengan mayoritas bersuku Jawa) yang membayangkan
dirinya sebagai unsur esensial terhadap orang non-pribumi terutama etnis Tionghoa. Berdasarkan
data dari BPS sensus penduduk tahun 2000 mengenai komposisi kelompok etnik di Indonesia,
kelompok etnik terbesar di Indonesia adalah Jawa. Kelompok etnis Tionghoa mendapat perlakuan
lebih keras untuk melakukan asimilasi dengan identitas bangsa Indonesia dibandingkan dengan
kelompok etnik lainnya. Beberapa kebijakan menunjukkan hal tersebut, seperti pelarangan
penggunaan nama bahasa dan agama yang mengandung budaya China; pelarangan sekolah, koran,
dan wacana yang mengandung unsur budaya China; pelarangan untuk tinggal di pedesaan (PP No. 10
Tahun 1959) dan terlibat dalam arena politik. Integrasi tersebut terjadi secara lebih koersif.
Kemudian, contoh emansipasi kelompok etnik yaitu dapat disebabkan oleh tidak meratanya
pembangunan, kebijakan publik yang tidak mempertimbangkan keragaman budaya, dan terjadinya
polarisasi di berbagai aspek dalam hidup. Akibatnya, muncul emansipasi yaitu menuntut hak dan
kesetaraan dalam bermasyarakat. Contohnya adalah Instruksi Presiden (Inpres) No. 6/2000 oleh Gus
Dur yang isinya mencabut Inpres No. 14/1967. Kebijakan tersebut melahirkan kebebasan etnis
Tionghoa dalam menjalankan ritual keagamaan, adat istiadat, serta memperbolehkan pengekspresian
terhadap kebudayaannya di Indonesia.
Kelas menengah memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam mengembangkan dan
memajukan mutu kehidupan masyarakat. Salah satu cara untuk mengubah dan memoderenkan
kehidupan masyarakat adalah proses industrialisasi. Ini berlaku pula bagi masyarakat indonesia yang
memang sedang menata diri menuju masyarakat yang lebih stabil seperti layaknya kehiduan di
negara-negara yang maju dan modern.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masyarakat kelas menengah tersebut ? Jawaban
hendaknya menggunakan teori Max Weber dan Karl Marx yang memang memberikan gagasan
tetang kelas menengah. Apakah yang dimaksud dengan proses industrualisasi? Berikan
penjelasan tentang ciri dan karakter masyarakat industri!
Property of business 2E
1
Menurut weber pembagian kelas adalah hal yang natural beda dengan karl marx menurutnya
kelas hanyalah alat analisa untuk melihat mekanisme penghisapan dari satu golongan tas golongan
lain. Pada jaman itu juga kels hanya di bagi menjadi kelas penguasa dan budak. Pada masyarakat
feodal di temukan kelas tuan tanah dan petani penggarap, sedangkan dalam masyarakt kapitalis
indrustrial muncul kelas buruh dan kelas majikan atau pemilik modal yan terakhir di sebut dengan
istilah kapitalis atau borjuis. Dalam bukunya Marx menyebutkan bahwa munculnya kelas menengah
dalam arti kata seperti mittleklasse, yaitu suatu kelas yang berbeda dengan kelas aristokrat dalam
sistem feodal, yang tampak makin besar dan penting peranannya dalam pertumbuhan kapitalisme.
Weber membagi kelas kapitalis secara ekonomi menjadi 5 kelas ; 1. Kelas pemilik (bagian
teratas) 2. Kelas buruh (bagian terbawah) 3. Kelas intelegensia 4. Manaher dan administrator dan 5.
Borjuis kecil (pengusahan, pedagang, petani). Dari kelas intelegensia, manager serta administrator
tersebut memberikan ilham aliran marxis dan non-marxis untuk mengembangkan teori golongan
menengah baru dari produsen kecil pengrajin, petani kecil menjadi pegawai kecil, pengawas pabrik,
guru, dan pegawai teknis. Terjadi beberapa pengembahan di bagian sosiologi dalam masyarakat,
perkembangan di bagaian sosiologi ini berdampak pada perkembangan kelas menengah di
masyarakat yang di sebutjuga dengan petit borjouis. Agak berbeda dengan yang di katakan oleh marx
golongan menengah bukan hanya bertambah jumlah akan tetapi ragamnya juga ikut bertambah,
profesi baru yang membentuk kelas baru.
Signifikansi kelas menengah akhirnya menonjol, kelas menengah tidak saja merupakan tulang
punggung masyarakat ekonomi akan tetapi merupakan motor penggerak masyarakat melalui peranan
politikny, tumbuhnya golongan menengah baru yang mendukung proses demokratisasinya. Karena
menonjolnya kaum ini , akhirnya golongan borjous atau pemeras menjadi berkurang. Dalam kata marx
sendiri bahwa negara adalah komite penyelenggarabagi kaum borjuasi.
2. Secara Khusus
· Pertama
Mereka dalam menyambung kehidupan tidak melewati lahan pertanian seperti masyarakat
agraris atau mengandalkan hasil peternakan, seperti masyarakat padang pasir, melainkan pada
jalannya mesin-mesin pabrik, khususnya di daerah perkotaan, sedangkan pertanian dikerjakan di
daerah pedesaan dalam lokalisasi yang sangat kecil, karena dengan hasil ilmu pengetahuan dan
teknologi mampu menciptakan panen yang cukup besar, di Amerika Serikat lokalisasi pertanian hanya
Property of business 2E
2