Anda di halaman 1dari 2

UTS Civilisation of Pluralism

Ketergantungan masyarakat industri terhadap pabrik, sama halnya bergantung dengan


penguasa pabrik, tidak jarang dijumpai penguasa pabrik bersikap tidak etis atau tidak manusiawi
terhadap pekerja diantaranya melarang beribadah, membuka aurat, memaksa ikut upacara
agamanya, bila tidak bersedia akan dikeluarkan. Mereka yang tidak tahan menghadapi kesulitan hidup
mudah melepaskan kepercayaan agamanya. Berbeda dengan masyarakat yang menggantungkan
hidupnya dengan tanah pertanian, tanah tersebut tidak mampu memaksakan orang berlaku dholim.
• Kedua
Potensi-potensi kehidupan terdapat pada sarana-sarana yang dapat menunjang
perkembangan pabrik diantaranya ialah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan gedung
misalnya pengetahuan arsitek atau sipil, yang berhubungan dengan pengaturan personalnya terdapat
pada pengetahuan personalia atau manajemen untuk pengembangan produksi terdapat pada
manajemen pemasaran, akuntansi untuk kegiatan administrasinya dan masih banyak lagi
pengetahuan untuk bekal hidup pada Masyarakat Industri.
Pengetahuan yang tidak berhubungan langsung untuk menunjang produksi kurang
mendapatkan perhatian, misalkan pengetahuan keguruan, lebih dijauhkan lagi apabila bidangnya
tidak berhubungan dengan produksi, misalkan bidang keagamaan, sejarah, bahasa, atau filsafat.
Secara alamiah akan terjadi klas ilmu pengetahuan, pengetahuan teknik perusahaan lebih dominan
daripada pengetahuan sosial. Akibatnya mereka akan cepat mendapatkan kemajuan material akan
tetapi sangat ketinggalan terhadap permasalahan nilai-nilai kemanusiaan, kehidupan dan ketuhanan.
• Ketiga
Kecintaan masyarakat industri terhadap kebahagiaan material sangat besar dibandingkan
dengan kebahagiaan immaterial, sebagaimana kebahagiaan masyarakat agraris, yang lebih
menekankan pada kerukunan, kasih sayang dan saling menghormati. Hal itu dapat dimaklumi karena
bentuk-bentuk kebahagiaan material pada masyarakat industri kuantitas dan kualitasnya sangat
banyak, variatif dan selalu mengalami perubahan, berkat dukungan kemajuan pengetahuan teknologi.
Mereka lebih baik mengorbankan kebahagiaan immaterial yang ruang lingkupnya lebih kecil, demi
kebahagiaan material. Sehingga masyarakat industri banyak mengalami gangguan psikis, rasa
ketegangan, persaingan, ketakutan terhadap ketertinggalan dan konflik, perjudian, wanita dan
minuman keras sering dijadikan tempat hiburan untuk menghilangkan ketegangan.

3. Perilaku Masyarakat Industri


A. Masyarakat industri pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
tergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau
individu.
B. Kesempatan kerja lebih banyak diperoleh warga kota karena sistem pembagian kerja
yang tegas dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya (prfesionalisme)
C. Pola pemikiran yang raional, sistematis dan objektif yang pada umumnya dianut
masyarakat perkotaan menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan
pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
D. Faktor waktu lebih penting dan berharga, sehingga pembagian waktu yang sangat
teliti sangat penting untuk mengejar kepentingan individu.

Property of business 2E
1
E. para pengelola industri akan menciptakan aturan-aturan yang berlaku sesuai tuntutan
dalam dunia industri yang jauh berbeda dengan aturan masyarakat agraris.
F. aktivitas yang dilakukan masyarakat industri pun berbeda dengan masyarakat agraris.
Mereka cenderung lebih menghargai waktu, hidup serba cepat, jam kerja mereka
lebih jelas, kerja tersistematisasi, persaingan ketat di berbagai aspek, dan sebagainya.
G. mereka juga cenderung lebih menggunakan rasio dalam memutuskan sesuatu
ataupun bertindak.
H. Perubahan sosial sangat nampak dengan nyata, karena kota-kota biasanya terbuka
dalam menerima pengaruh dari luar.

1. Berikan contoh dan ilustrasi tentang peranan dan fungsi kelas menengah dalam sebuah
proses industrialisasi! Hubungkanlah kelas menengah dan industrialisasi dengan
masyarakat indoneisa dalam sebuh penjelasan singkat, dengan memperhatikan kondisi
negara Indonesia sejak masa Orde Lama sampai sekarang!

Industrialisasi

Industrialisasi proses perubahan sosial ekonomi dimana masyarakat yang memiliki mata pencaharian
agraris menjadi bermata pencaharian industri. Ini menyebabkan peningkatan produksi massa dan
urbanisasinsemakin meningkat, selain itu juga mempercepat penemuan-penemuan baru.

Peranan Kelas Menengah di Indonesia


Sejak Orde Lama
Sejak Orde Lama, kelas menengah memiliki
peranan sebagai berikut:
● Membuka pasar baru
● Membantu Perekenomian Negara
● Membuka lapangan kerja
● Peranan Kelas Menengah di Indonesia
Sejak Orde lama
mata pencarian, sistem pencarian seperti di kota-kota besar berada disektor buruh, pedagang, maka
peran perubahan suara pemilu terdapat di lumbung lumbung buruh, ekonomi kelas menengah, dan
terjadi pergerakan masa di kelas menengah, kemudian jika ditilik keluar kota ada sebahagian
masyarakat bertani, pada umumnya masyarakat di Indonesia. Bertani di kalangan masyarakat di
pedesaan tentu tidak akan sama jika dibandingkan dengan petani negara maju Jepang, yang bisa kaya
raya karena negara sangat peduli dengan nasib mereka para petani, dengan memberikan pelayanan
berbagai subsidi dan kecanggihan
teknologi yang dimiliki.

Peranan Kelas Menengah Di Indonesia


Sejak Orde Lama

Property of business 2E
2

Anda mungkin juga menyukai