Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) KOMPLIKATA DI RUMAH SAKIT IBNU


SINA MAKASSAR

OLEH:
Dr.yusriani Mangarengi M.Kes1
St. Devi Regina Octavia2

1. Dosen Bagian mikrobiologi Fakultas Kedokteran UMI

2. Mahasiswa Program Profesi Dokter


ABSTRAK

Infeksi Saluran Kemih merupakan istilah umum yang menunjukkan keberadaan


mikroorganisme dalam urin.Adanya bakteri dalam urin disebut
baktteriuria.Bakteriuria bermakna menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme
murni lebih dari105 colony forming units (CFU) pada biakan urin. ISK
complicated (rumit) adalah infeksi saluran kemih yang terjadi pada pasien yang
menderita kelainan anatomik/struktur saluran kemih, atau adanya penyakit
sistemik. Kelainan ini akan menyulitkan pemberantasan kuman
olehantibiotika.Pasien masuk UGD dengan keluhan sesak napas yang di alami
sejak 3 bulan yang laludan dirasakan memberat saat itu juga. Pasien mempunyai
riwayat penyakit DM dan Hipertensi dimana pasien tidak minum obat teratur,
pasien juga mengatakan bahwa dirinya pernah dirawat di RS Soppeng dengan
gagal ginjal.Pada Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemas dengan
kesadaran baik. TD 150/100mmHg, Nadi 90x/menit, RR 18x/menit dan Suhu
36,8oC, kesan gizi cukup. konjungtiva mata anemis, Ekstremits superior dan
inferior tampak udem. hasil uji laboratorium nilai Ureum=7g,
kreatinin=166,Hb:7,4, WBC:8400, PLT:330.000, untuk hasil urinalisa didapatkan
protein urin:+3, Blood:+3, Leukosit: 40-45uIU/mL dan diberikan Furosemide
40mg (2amp/8jam/iv) dan diberikan edukasi untuk dilakukan hemodialisis, pada
pemeriksaan kultur urin dan didapatkan hasil pada hari ke 8 dari pemeriksaan
kultur urin terdapat E.Coli

Kata Kunci: ISK, ISK Komplikata, Bakteriuria


ABSTRACT

Urinary Tract Infection is a general term that indicates the presence of microorganisms in
the urine. The presence of bacteria in the urine is called baktteriuria. Bacteriuria means
that the growth of pure microorganisms is more than 105colony forming units (CFU) in
urine culture. A complicated UTI is a urinary tract infection that occurs in patients
suffering from anatomic / structural urinary tract disorders, or the presence of systemic
diseases. This disorder will make it difficult to eradicate germs by antibiotics.Patients
admitted to the emergency room with complaints of shortness of breath experienced since
the last 3 months were felt burdensome at that time. Patients have a history of DM and
hypertension where patients do not take medication regularly, patients also say that they
have been treated at Soppeng Hospital with kidney failure. On physical examination, the
patient was found to be weak with good awareness. BP 150 / 100mmHg, Pulse 90x /
minute, RR 18x / minute and Temperature 36.80C, impression of adequate nutrition. the
anemic conjunctivae, superior and inferior extremes appear edema. laboratory test results
value of Ureum = 7g, creatinine = 166, Hb: 7.4, WBC: 8400, PLT: 330,000, for urinalysis
results obtained urine protein: +3, Blood: +3, Leukocytes: 40-45uIU / mL and given
Furosemide 40mg (2 amp/8hours/iv) and was given education for hemodialysis, on
examination of urine culture and obtained on the 8th day from examination of urine
culture there was e.coli.

Keywords: Urinary Tract Infection, Complicated UTI, Bacteriuria


DATA PASIEN

1. Identitas Pasien

 Nama : Ny. W

 Umur : 44 Tahun

 Jenis Kelamin : Perempuan

 Agama : Islam

 Alamat :Soppeng

 Pekerjaan :IRT

 Status : Menikah

 Pendidikan terakhir : SMA

 Tanggal Masuk RS :24-3-2018

 Tanggal Keluar RS : 3-4-2018

 No. Rekam Medik :12.58.01

2. Anamnesis

Keluhan Utama :Sesak Napas

Riwayat Penyakit Sekarang :


Seorang perempuan umur 44 tahun masuk UGD RS Ibnu Sina dengan keluhan
sesak napas yang di alami sejak 3 bulan yang lalu.Memberat sampai hari
ini.Bengkak seluruh badan (+) sejak 2 minggu yang lalu, Lemas (+), Mual (-),
Muntah (-) Nyeri ulu hati (-). Riwayat HT (+), DM (+), alergi (-), asma (-)

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat hipertensi sebelumnya (+), riwayat diabetes (+), riwayat pernah dirawat
dengan Gagal Ginjal di RS Soppeng

Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga (-), diabetes (-)

Riwayat Alergi :
Tidak ada
3. Pemeriksaan Fisik

a. Tanggal pemeriksaan : 24Maret2018


b. Status generalis
Keadaan umum : Lemas
Kesadaran : Compos mentis
Kesan gizi : Cukup
c. Pemeriksaan tanda vital
TD : 150/100 mmHg
Nadi :90 x/ menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,8oC
Kepala : Normocephali, simestris, tumor (-), jejas (-)
Mata : Anemis (+/+), ikterus (-/-), Eksophtalmus (-),pupil isokor,
reflek cahaya (+/+)3 mm, pergerakan mata ke segala arah baik.
Hidung :Septum lurus, deformitas (-),deviasi septum (-)
Mulut :Sariawan (-), atrofi papil (-), lidah Kotor (-),sianosis (-).
Gigi : gigi palsu (-), gigi goyang (-).
Telinga :Bentuk telinga normal, simetris antara kiri dan kanan,
tanda-tanda infeksi (-)

Leher :Simetris, trakea ditengah, pembesaran KGB(-)kaku kuduk (-


),penggunaan otot SCM (-).
Thorax :pulmo: inspeksi: Bentuk dada simetris, dada kanan = dada kiri;
pergerakan dinding dada simetris, dada kanan = dada
kiri, massa (-), sikatriks (-).
Palpasi : Tidak teraba adanya massa (-), krepitasi (-), edema (+), nyeri
tekan (-),Pergerakan simetris, dada kanan = dada kiri
Perkusi : Sonor didapatkan pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikular +/+ di seluruh lapang paru, rhonki -/- di seluruh
lapang paru, wheezing -/-.
Cor :Iktus cordis tidak tampak, S1S2 tunggal regular, murmur (-),
gallop (-).
Extremitas :Akral hangat : +/+, deformitas (-/-), sianosis (-/-) Udem
Bilateral
4. Pemeriksaan Penunjang

25 Maret 2018

Lab = Ureum : 166, Kreatinin : 7

Hb : 7,4, WBC : 8400, PLT : 330.000

Urinalisa = Protein Urin : +3

Blood : +3

Leukosit = 40-45uIU/mL

26 Maret 2018

EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2


GOT/GPT = 21/41
Protein Total = 5,1
Albumin = 3,2
GDS = 114

ADT = Anemia normositik normokrom disertai gambaran penurunan fungsi ginjal

Urinalisa =
Kuning Protein : +3
Blood : +3 Bilirubin : (-)
Leu : +2 Sed. Leu : 20-25
Erit : Penuh

28 Maret 2018

EKG : OMI Anteroseptal


USG Abd =
Slight Hepatomegaly dengan Congestive Liver
Nefritis Sinistra
Asites
Efusi Pleura dext

Foto Th = Kesan Efusi Pleura Bilateral, kardiomegaly


29 Maret 2018

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 7,9


Hb : 7,6 , WBC : 7800 , PLT : 334.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

30 Maret 2018

Urinalisa =
Kuning Protein : +3
Blood : +3 Leu : +2
Sed. Leu : 40-45 Erit :

31 Maret 2018

ADT= Gambaran penurunan fungsi ginjal

2 Maret 2018

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 9,6


Hb : 6,4 , WBC : 8000 , PLT : 324.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

Pemeriksaan Mikrobiologi

A. Pewarnaan gram:
Ditemukan adanya gambaran bakteri yang berbentuk basil yang bersifat

gram negative

B. Kultur Aerob dan kultur Anaerob:

Hasil identifikasi kultur bakteri dan tes biokimia ditemukan

bakteri :“Escherecia coli”

Gambar Koloni hasil kultur bakteri:

Uji Biokimia:
Uji Gula-Gula:
C. Tes Kepekaan

Hasil Pemeriksaan

No Jenis Antibiotik Zona Hambat Interpretasi

1 Doripenem (DOR) 27 Sensitive

2 Aztrenam (ATM) 8

3 Ceftazidimie(CAZ) 22 Sensitive

4 Cefotaxime (CTX) 22 Sensitive

5 Ofloxacin (OFX) 27 Sensitive


6 Sulfamethoxazole (SXT) 28 Sensitive

7 Meropenem (MEM) 28 Sensitive

8 Cefixime (CFM) 17

9 Levofloxacin (LEV) 30 Sensitive

10 Netilmicin (NET) 31 Sensitive

11 Kanamicin (K) 27 Sensitive

12 Amoxicilin (AML) 15 Resisten

13 Clindamycin (DA) 8 Resisten

14 Tetracyclin (TE) 22 Sensitive

15 Streptomycin (S) 21 Sensitive

16 Norfloxacin (NOR) 27 Sensitive

17 Amikasin (AK) 21 Sensitive

18 Doxycilin (DO) 28 Sensitive

19 Imipenem (IPM) 30 Sensitive

20 Metronidazole (MTZ) 8 Resisten

21 Ceptriazone (CRO) 21 Sensitive

D. Kesimpulan :
Ditemukan koloni bakteri berbentuk basil gram negative dari specimen Urine yang

teridentifikasi sebagai bakteri “Escherecia coli” 10-9x106

E. Anjuran :

Mohon penyesuaian terhadap antibiotic yang diberikan, dengan hasil tes


sensitivitas pada table di atas

5. Diagnosis

Susp CKD + DM + HT

6. Follow up

TANGGAL 25 Maret 2018

S Sesak napas sejak 3 bulan, sesak saat aktifitas. Tidak merasakan sesak
jika berbaring lurus, sesak tidak dipengaruhi cuaca. Nyeri dada tidak
ada, batuk sesekali, bengkak seluruh badan sejak 2 minggu. Riwayat HT
dan DM, riwayat tidak berobat teratur.

O KU : baik, sadar

TD : 150/100 P: 24x

N : 88x/I S: 36,8 C

K = Anemis : (+) Ikterus : (-)


Th = Rh -/- , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Ext = Udem Bilateral

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 7,9


Hb : 7,4 , WBC : 8400 , PLT : 330.000

Urinalisa
Protein urin : +3
Blood : +3
Leukosit : 40-45uIU/mL
A - Acute Lung Udema
- Acute on CKD DD/ HKD G5Ax
- HT grade II
- Anemia normositik ec S/ Anemia Renal
P - Furosemide 40mg (2amp/8 jam/ IV)
- Edukasi Hemodialisis

TANGGAL 26 Maret 2018

S Sesak napas ada, berkurang


Batuk ada lender
Bengkak (+)
Riwayat HT ada
Riwayat DM ada
Riwayat minum OAT

O KU : baik, sadar

TD : 140/90 P: 28x

N : 86x/I S: 36,6 C

K = Anemis : (+) Ikterus : (-)


Th = Rh -/- , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Ext = Udem Bilateral

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 7,9


Hb : 7,6 , WBC : 7800 , PLT : 334.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2


GOT/GPT = 21/41
Protein Total = 5,1
Albumin = 3,2
GDS = 114
ADT = Anemia normositik normokrom disertai gambaran penurunan
fungsi ginjal

Urinalisa =
Warna Kuning Protein : +3
Blood : +3 Bilirubin : (-)
Leu : +2 Sed. Leu : 20-25
Erit : Penuh

A - Edem Paru Akut


- Acute on CKD DD HKD Grade G5Ax
- ISK Komplikata
- HT on Treatment
- Anemia normositik ec S/ Anemia Renal
- Hipoalbuminemia
P - Nefrosteril 200cc/24jam/IV
- Ceftriaxon 2g/24jam/IV
- Furosemide 200g/24jam/sp
- Fasorbid 10mg/8jam/oral
- Amlodipin 10g/24jam/oral

- Diet Rendah Na
- Diet Rendah Purin

- Edukasi HD

- Monitoring Urin Output


- Balance Cairan negative
- Echokardiografi
- Konsul TS Cardio

TANGGAL 27 Maret 2018

S Sesak berkurang
Nyeri dada (-)
BAB biasa
BAK : warna kuning

O KU : baik, sadar

TD : 140/90 P: 28x

N : 89x/I S: 36,6 C

K = Anemis : (-) Ikterus : (-)


Th = Rh -/- , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Ext = Udem Bilateral

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 7,9


Hb : 7,6 , WBC : 7800 , PLT : 334.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2


GOT/GPT = 21/41
Protein Total = 5,1
Albumin = 3,2
GDS = 114

ADT = Anemia normositik normokrom disertai gambaran penurunan


fungsi ginjal

Urinalisa =
Warna Kuning Protein : +3
Blood : +3 Bilirubin : (-)
Leu : +2 Sed. Leu : 20-25
Erit : Penuh

A - Edema Paru Akut


- Acute on CKD DD HKD Grade G5Ax
- ISK Komplikata
- HT on Treatment
- Anemia
- Hipoalbuminemia
P - Nefrosteril 200cc/24jam/IV
- Ceftriaxon 2g/24jam/IV
- Furosemide 200g/24jam/sp
- Fasorbid 10mg/8jam/oral
- Amlodipin 10g/24jam/oral

- Diet Rendah Na
- Diet Rendah Purin

- Edukasi HD

- Monitoring Urin Output


- Balance Cairan negative
- USG abd
- Kultur Urin
- Echokardiografi
- Konsul TS Pulmo
- Tunggu Hasil Foto

TANGGAL 28 Maret 2018

S Sesak berkurang
Nyeri dada (-)
Demam (-)
BAB biasa BAK : kesan cukup

O KU: Baik,Sadar
TD:140/80 P: 20x/i
N: 80x/I S: 36 C

K = Anemis : (+) Ikterus : (-)


Th = Rh -/- , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Ext = Udem Bilateral

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 7,9


Hb : 7,6 , WBC : 7800 , PLT : 334.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2


GOT/GPT = 21/41
Protein Total = 5,1
Albumin = 3,2
GDS = 114

EKG : OMI Anteroseptal

ADT = Anemia normositik normokrom disertai gambaran penurunan


fungsi ginjal

Urinalisa =
Warna Kuning Protein : +3
Blood : +3 Bilirubin : (-)
Leu : +2 Sed. Leu : 20-25
Erit : Penuh

USG Abd =
Slight Hepatomegaly dengan Congestive Liver
Nefritis Sinistra
Asites
Efusi Pleura dext

Foto Th = Kesan Efusi Pleura Bilateral, kardiomegaly


A - Udem Paru ( Perbaikan )
- AKI on CKD DD/ HKD G5Ax
- CHF
- S/ CAD
- HT Grade II
- Anemia Normositik Normokrom ec Susp. Anemia Renal
- ISK Komplikata
- Susp. TB Paru relaps
P - Nefrosteril 200cc/24jam/IV
- Ceftriaxon 2g/24jam/IV
- Furosemide 200g/24jam/sp
- Fasorbid 10mg/8jam/oral
- Amlodipin 10g/24jam/oral

- Diet Rendah Na
- Diet Rendah Purin

- Edukasi HD
- Monitoring Urin Output
- Balance Cairan negative
- Kultur Urin
- Konsul TS Pulmo

TANGGAL 29 Maret 2018

S Sesak ada
Batuk (+) Lendir (+)
Demam (-)
Bengkak seluruh badan
Riw HT (+)
Riw DM (+)
Riw TB (+) 5 tahun lalu

O KU: Baik,Sadar
TD:130/80 P: 30x/i
N: 88x/I S: 36,6 C

K = Anemis : (-) Ikterus : (-)


Th = Rh +/+ , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Edema = -/-

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 7,9


Hb : 7,4 , WBC : 8400 , PLT : 330.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2


GOT/GPT : 21/41
Albumin = 3,2

Urinalisa =
Warna Kuning Protein : +3
Blood : +3 Leu : +2
Sed. Leu : 40-45 Erit : Penuh
Foto Th = Kesan Efusi Pleura Bilateral, kardiomegaly
A - Edem Paru Akut
- Acute on CKD G5Ax DD DKD G5Ax
- HT on treatment
- ISK Komplikata
- S/ TB paru relaps
- Efusi Pleura Bilateral
P - Nefrosteril 250cc/24jam/oral
- Ceftriaxon 2g/24jam/IV
- Furosemide 200g/24jam/sp
- Fasorbid 10mg/8jam/oral
- Amlodipin 10g/24jam/oral
- N-ace 200mg/8jam/oral

- Diet Rendah garam <5gr/iu


- Diet Rendah Kalium
- Diet Rendah Purin
- Sputum BTA 3x
- Analisa/Sitologi Cairan pleura

- Edukasi HD -> Keluarga Menolak

- USG Th Marker

TANGGAL 30 Maret 2018

S Sesak napas ada


Bengkak seluruh badan
Riw HT (+)
Riw DM (+)

O KU: Baik,Sadar
TD:120/80 P: 20x/i
N: 86x/I S: 36,4 C

K = Anemis : (+) Ikterus : (-)


Th = Rh +/+ , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Ext = Edem

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 7,9


Hb : 7,4 , WBC : 8400 , PLT : 330.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2


GOT/GPT : 21/41
Albumin = 3,2

Urinalisa =
Warna Kuning Protein : +3
Blood : +3 Leu : +2
Sed. Leu : 40-45 Erit : Penuh

Foto Th = Efusi Pleura Bilateral

USG Abd =
Slight Hepatomegaly Congestive Liver
Nefritis Sinistra
Acute Efusi Pleura

A - Edem Paru Akut (perbaikan)


- Acute on CKD G5A3
- HT on treatment
- CHF grade III
- ISK Komplikata
P - Nefrosteril 250cc/24jam/oral
- Ceftriaxon 2g/24jam/IV
- Furosemide 200g/24jam/sp
- Fasorbid 10mg/8jam/oral
- Amlodipin 10g/24jam/oral
-
- Diet Rendah garam
- Diet Rendah Kalium
- Diet Rendah Purin

- Edukasi HD -> Keluarga Menolak


TANGGAL 31 Maret 2018

S Sesak napas nyaman dengan 2-3 bantal


Bengkak seluruh badan
Riw HT (+)
Riw DM (+)
Riw OAT (+)

O KU: Baik,Sadar
TD:120/80 P: 20x/i
N: 86x/I S: 36,4 C

K = Anemis : (-) Ikterus : (-)


Th = Rh +/+ , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Edem : -/-

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 7,9


Hb : 7,4 , WBC : 8400 , PLT : 330.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2


GOT/GPT : 21/41
Albumin = 3,2

Urinalisa =
Warna Kuning Protein : +3
Blood : +3 Leu : +2
Sed. Leu : 40-45 Erit : Penuh

Foto Th = Efusi Pleura

ADT= Gambaran penurunan fungsi ginjal


A - Edem Paru Akut (perbaikan)
- Acute on CKD G5A3
- HT on treatment
- CHF grade III
- ISK Komplikata
- Efusi Pleura Bilateral
P - Nefrosteril 250cc/24jam/oral
- Ceftriaxon 2g/24jam/IV
- Furosemide 200g/24jam/sp
- Fasorbid 10mg/8jam/oral
- Amlodipin 10g/24jam/oral
- Dulcolax sup
- N-ace 200 mg 3x1

- Sputum BTA 3x
- Analisa/ Sitologi Cairan Pleura
- proof punksi

- Diet Rendah garam


- Diet Rendah Kalium
- Diet Rendah Purin

- Edukasi HD -> Keluarga Menolak

TANGGAL 2 April 2018

S Sesak napas
Bengkak seluruh badan
Riw HT (+)
Riw DM (+)

O KU: Baik,Sadar
TD:120/80 P: 20x/i
N: 86x/I S: 36,4 C

K = Anemis : (+) Ikterus : (-)


Th = Rh +/+ , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Edem Palpebra
Edem Ext

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 9,6


Hb : 6,4 , WBC : 8000 , PLT : 324.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9
EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2
GOT/GPT : 21/41
Albumin = 3,2

Foto Th = Efusi Pleura Bilateral

USG Abd=
Slight Hepatomegaly Congestive Liver
Nefritis Sinistra
Asites
Efusi Pleura Sinistra

Pemeriksaan Mikrobiologi

A. Pewarnaan gram:

Ditemukan adanya gambaran bakteri yang berbentuk basil yang

bersifat gram negative

B. Kultur Aerob dan kultur Anaerob:

Hasil identifikasi kultur bakteri dan tes biokimia ditemukan

bakteri :“Escherecia coli”

Gambar Koloni hasil kultur bakteri:


Uji Biokimia:
Uji Gula-Gula:

C. Tes Kepekaan
Hasil Pemeriksaan

No Jenis Antibiotik Zona Hambat Interpretasi

1 Doripenem (DOR) 27 Sensitive

2 Aztrenam (ATM) 8

3 Ceftazidimie(CAZ) 22 Sensitive

4 Cefotaxime (CTX) 22 Sensitive

5 Ofloxacin (OFX) 27 Sensitive

6 Sulfamethoxazole (SXT) 28 Sensitive

7 Meropenem (MEM) 28 Sensitive

8 Cefixime (CFM) 17

9 Levofloxacin (LEV) 30 Sensitive

10 Netilmicin (NET) 31 Sensitive

11 Kanamicin (K) 27 Sensitive

12 Amoxicilin (AML) 15 Resisten

13 Clindamycin (DA) 8 Resisten

14 Tetracyclin (TE) 22 Sensitive


15 Streptomycin (S) 21 Sensitive

16 Norfloxacin (NOR) 27 Sensitive

17 Amikasin (AK) 21 Sensitive

18 Doxycilin (DO) 28 Sensitive

19 Imipenem (IPM) 30 Sensitive

20 Metronidazole (MTZ) 8 Resisten

21 Ceptriazone (CRO) 21 Sensitive

D. Kesimpulan :

Ditemukan koloni bakteri berbentuk basil gram negative dari specimen Urine

yang teridentifikasi sebagai bakteri “Escherecia coli” 10-9x106

E. Anjuran :

Mohon penyesuaian terhadap antibiotic yang diberikan, dengan hasil tes


sensitivitas pada table di atas
A - Edem Paru (perbaikan)
- Acute on CKD G5A3
- Anemia Normositik Normokrom
- HT on treatment
- CHF grade III
- ISK Komplikata
P - Nefrosteril 250cc/24jam/oral
- Ceftriaxon 2g/24jam/IV
- Furosemide 4g/24jam/IV
- Fasorbid 1g/8jam/oral
- Amlodipin 10g/24jam/oral
- Prorenal 3x2

- Diet Rendah garam


- Diet Rendah Kalium
- Diet Rendah Purin
- Diet Rendah Protein

TANGGAL 3 April 2018

S Sesak napas
Batuk disertai darah segar

O KU: Baik,Sadar
TD:120/80 P: 20x/i
N: 86x/I S: 36,4 C

K = Anemis : (+) Ikterus : (-)


Th = Rh +/+ , Wh -/- , vesikuler, S1/S2 murni regular, murmur -/-
Abd = Peristaltik (+) kesan normal
Edem Palpebra
Edem Ext

Lab = Ureum : 166 , Kreatinin : 9,6


Hb : 6,4 , WBC : 8000 , PLT : 324.000
Na : 142,4 K: 48 Cl : 116,9

EGFR = 5,6 ml/min/1.73 m2


GOT/GPT : 21/41
Albumin = 3,2

Foto Th = Efusi Pleura Bilateral

USG Abd=
Slight Hepatomegaly Congestive Liver
Nefritis Sinistra
Asites
Efusi Pleura Sinistra
A - Edem Paru (perbaikan)
- Acute on CKD G5A3
- Anemia Normositik Normokrom
- HT on treatment
- CHF grade III
- ISK Komplikata
- TB Paru Relaps
- Efusi Pleura Bilateral
- Udem Paru
P - Nefrosteril 250cc/24jam/oral
- Ceftriaxon 2g/24jam/IV
- Furosemide 4g/24jam/IV
- Fasorbid 1g/8jam/oral
- Amlodipin 10g/24jam/oral
- Prorenal 3x2
- Codein 10mg 3x1
- As. Traneksamat Tablet 3x1
- Adona Tablet 2x1
- Transfusi PRC 1 bag/hari ( Target Hb > 8gr/dl)

- Diet Rendah garam


- Diet Rendah Kalium
- Diet Rendah Purin
- Diet Rendah Protein

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pasien masuk UGD (24/3) dengan keluhan sesak napas yang di alami sejak 3 bulan

yang laludan dirasakan memberat saat itu juga. Pasien mempunyai riwayat penyakit DM

dan Hipertensi dimana pasien tidak minum obat teratur, pasien juga mengatakan bahwa

dirinya pernah dirawat di RS Soppeng dengan gagal ginjal.Pada Pemeriksaan fisik

didapatkan pasien tampak lemas dengan kesadaran baik. TD 150/100mmHg, Nadi

90x/menit, RR 18x/menit dan Suhu 36,8oC, kesan gizi cukup. konjungtiva mata anemis.

Telinga dan hidung dalam batas normal. Mulut, Tenggorokan, jantung dan abdomen dalam

batas normal. Pada pemeriksaan paru, inspeksi dalam batas normal, auskultasi terdengan
vesikular di seluruh lapang paru, Ekstremits superior dan inferior tampak udem, tidak

sianosis, dan akral hangat. Status neurologis: Reflek fisiologis normal, reflek patologi (-).

Selanjutnya diberikan plan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dan urinalisa dan

selanjutnya dipindahkan ke kamar perawatan.

Pada hari pertama perawatan didapatkan hasil uji laboratorium nilai Ureum=7g,

kreatinin=166,Hb:7,4, WBC:8400, PLT:330.000, untuk hasil urinalisa didapatkan protein

urin:+3, Blood:+3, Leukosit: 40-45uIU/mL dan diberikan Furosemide 40mg

(2amp/8jam/iv) dan diberikan edukasi untuk dilakukan hemodialisis, Pada hari ke 4

disarankan pasien untuk dilakukan pemeriksaan kultur urin dan didapatkan hasil pada hari

ke 8 dari pemeriksaan kultur urin terdapat E.Coli sehingga pasien diberikan Ceftriaxon

2g/24jam/IV

Hal ini sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa Escherichia coli, merupakan

mikroorganisme yang paling sering diisolasi dari pasienISK dan teori yang

menjelaskanpenatalaksanaanuntukISK,dimana Ceftriaxon merupakan golongan obat dari

Cephalosporin.Cephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap

amoxsicillin dantrimetoprim-sulfametoksazol, hal ini sesuai dengan tes kepakaan

antibiotik yang menunjukkan bahwa pasien resisten terhadap

amoxicillin.Cephalospringenerasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas melawan bakterigra

m negative yang dapat diberikan secara oral dan parenteral dan hal ini sesuai dengan

penatalaksanaan yang telah diberikan yaitu memberikan Ceftriaxon 2g/24jam/IV.

KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang

didapatkan disimpulkan ISK yang diderita oleh pasien merupakan ISK Komplikata yang

disebakan oleh penyakit sistemik, dan untuk pasien ini pasien memiliki riwayat DM

dimana pasien tidak minum obat teratur. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan dan

penatalaksanaan yang diberikan sudah tepat pada pasien ISK Komplikata


DAFTAR PUSTAKA

1. Fish DN. Urinary Tract Infection. In: Applied Therapeutics : The Clinical Use of Drugs.
USA. Lippincott William & Wilkinss; 2009.

2. Tan CW. Urinary Tract Infections in dult. 2016; 57(9):485-9.

3. Departemen Kesehatan RI. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia.

Jakarta: DEPKES RI; 2014

4. Sumolang, S. A Ch., Poroto’u J., dan Soelingan S. Pola Bakteri Penderita Infeksi
Saluran Kemih di BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. J e-Biomedik. 2013; 1
(1):597

5. Cotran, Rennke H, Kumar V. Buku ajar patologi. Edisi ke-7. Jakarta: EGC; 2007.h.591-
3

6. Kausuhe J, Pangemanan DHC, Onibala F, Studi P, Keperawatan I, Kedokteran F, et al.


Hubungan Pemasangan Kateter Urine dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih di RSU
GMIM Pancaran Kasih Manado. E-journal Unsrat. 2017;5 (2)

7. dr Johan Renaldo, SpU and dr. Kurnia Penta Seputra S. Pola Bakteri dan Sensitivitas
Bakteri Terhadap Antibiotik. In: Guideline Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih dan
Genitalia Pria 2015. Jakarta: Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI); 2015. p7-9.

8. Batara AR, Umboh A, Wilar R. Hubungan Sirkumsis dengan Infeksi Saluran Kemih
pada Anak Sekolah Dasar. Universitas Sam Ratulangi; 2012.

9. Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Malang: CV. Sagung Seto Jakarta; 2014.

10. Seputra KP, Tarmono, Noegroho BS, Mochtar CA, Wahyudi I, Renaldo J, et al.
Guideline Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria 2015. 2nd ed.
Jakarta: Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI); 2015.
11. National Kidney ad Urologic Disease Information Clearinghouse (NKUDIC). Urinary
Tract Infection in Adult [Internet].2012 [cited 2018 Feb 20]. Available from:
http:kidney.niddk.nih.gov/kudiseases/pibs/utiadult

12. Karjono, B. J., Susilaningsih, N., & Purnawati RD. Pola Kuman pada penderita
Infeksi Saluran Kemih di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Yars Med J [Internet].
2016;17(2):119-24. Available from http://bit.ly/2oTBpko

13. Hermiaty. Faktor Resiko Infeksi Saluran Kemih di Bagian Rawat Inap RSU
Mokopido Tolitoli Tahun 2012. J Kesehat Tadulako. 2016;2(2):53-9.

14. Pontoan J, Meila O, Fariza NA. Pola Peresapan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran
Kemih di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Soc Clin Pharm Indones J. 2017;2(1);75-82.

15. Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. In; Ilmu Penyakit Dalam. Setiati,
S. Jakarta: Interna Publishing; 2014. P. 2131.

16. M. Grabe (Chair), R.Bartoletti, Johansen TEB, T.Cai, Cek M, B.Koves, et al.
Guidelines on urological infection. European Association of Urology; 2015.

17. Aristianti PA. Efektivitas Terap Antibiotik Pada PAsien Rawat Inap Penderita Infeksi
Saluran Kemih di RSD Dr. Soebandi Jember Periode Januari-Desember 2014
[Internet]. 2015.Available from: http://bit.ly/1sXcn39

18. Hooper DC, Strahilevitz J. David C. Hooper and Jacob Strahilevitz. 2016;

19. Davey P. At a glance medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.h.50

Anda mungkin juga menyukai