Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Medical Science
Dosen Pengampu:
Oleh:
2019/2020
1
Kata Pengantar
dimiliki. Oleh karena itu, penulis memohon maaf serta mengharapkan masukan
dan kritik yang membangun. Akhir kata hanya kepada Allah SWT kami memohon
supaya apa yang telah dikerjakan selama ini menjadi amal yang bernilai ibadah.
Aamiin Yarabalalamin.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
BAB II PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................5
C. Tujuan Penulisan................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
B. Penyebab Penyakit..............................................................................6
D. Patofisiologi........................................................................................8
E. Pemeriksaan Penunjang....................................................................10
1. Penatalaksanaan.........................................................................10
2. Pencegahan................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................13
Daftar Pustaka......................................................................................................14
3
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Inggris, prevalensi gagal jantung pada usia 60-70 tahun sebesar (5%)
dan mencapai (20%) pada usia 80 tahun dari jumlah penduduk 63,7 juta,
situasi yang sama terjadi di Italia dan Portugal. Di Cina, prevalensi gagal
jantung pada usia 60 tahun ke atas sebesar (0,9%) dari jumlah penduduk
1.236 miliar. 2 Diperkirakan lebih dari 15 juta kasus baru gagal jantung
muncul setiap tahunnya di seluruh dunia.
4
diikuti Sulawesi Tengah (0,7%), sementara Sulawesi Selatan dan Papua
sebesar (0,5%). (Hasil Rikesdas 2013).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Dalam makalah ini, penulis memiliki tujuan yang ingin dicapai sebagai
berikut.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana serambi kiri dan kanan
dari jantung tidak mampu untuk memberikan keluaran yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan jaringan dan menyebabkan terjadinya kongesti
pulmonal dan sistemik (Maryllin E Doengoes, rencana asuhan keperawatan
2000 ; 52).
B. Penyebab Penyakit
6
Menurut Smeltzer, (2001), penyebab gagal jantung meliputi:
7
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak
mampu memompa darah yang datang dari paru, tanda dan gejala yang
terjadi yaitu:
a. Dispnoe
Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu
pertukaran gas. Dapat terjadi ortopnu. Beberapa pasien dapat
mengalami ortopnu pada malam hari yang dinamakan Paroksimal
Nokturnal Dispnea (PND)
b. Mudah lelah
Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat
jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya
pembuangan sisa hasil katabolisme, juga terjadi karena
meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia
yang terjadi karena distress pernafasan dan batuk.
c. Kegelisahan dan kecemasan
Terjadi akibat oksigenasi jaringan, stress akibat kesakitan bernafas
dan pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik.
d. Batuk
2. Decompensasi cordis kanan :
a. Kongestif jaringan perifer dan viseral.
b. Edema ekstrimitas bawah (edema dependen), biasanya edema
pitting, penambahan berat badan.
c. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen
terjadi akibat pembesaran vena di hepar.
d. Anoreksia dan mual. Terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena
dalam rongga abdomen.
e. Nokturia
f. Kelemahan.
3. Decompensasi cordis congestif
Gejalanya merupakan gabungan dekompensasi cordis kiri dan kanan.
8
D. Patofisiologi
9
penambahan volum aliran balik vena sebagai kompensasi sehingga dapat
meningkatkan curah jantung (Masud, 1992).
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Penatalaksanaan
10
a. Digitalis untuk kekuatan kontraksi jantung dengan efek peningkatan
curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah,
peningkatan diuresis dan mengurangi edema.
b. Diuretik diberikan untuk memacu sekresi natrium dan air melalui
ginjal.
c. Vasodilator digunakan untuk mengurangi tekanan terhadap
penyembuhan oleh ventrikel dan peningkatan kapasitas vena.
d. Diet : pembatasan natrium dan lemak.
a) Non medikamentosa.
Dalam pengobatan non medikamentosa yang ditekankan adalah
istirahat, dimana kerja jantung dalam keadaan dekompensasi harus
dikurangi benar-benar dengan tirah baring (bed rest) mengingat
konsumsi oksigen yang relatif meningkat. Sering tampak gejala-
gejala jantung jauh berkurang hanya dengan istirahat saja. Penderita
dengan gizi kurang diberi makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
Cairan diberikan sebanyak 80-100 ml/kgbb/hari dengan maksimal
1500 ml/hari.
b) Medikamentosa pengobatan dengan cara medikamentosa masih
digunakan diuretik oral maupun parenteral yang masih merupakan
ujung tombak pengobatan gagal ginjal, sampai edema atau asites
hilang (tercapai euvolemik).
c) Operatif
Pemakaian alat dan tindakan bedah antara lain :
Revaskularisasi (perkutan, bedah)
Operasi katup mitral
Aneurismektomi
11
Kardiomioplasti
External cardiac support
Pacu jantung, konvensional, resinkronisasi pacu jantung
biventricular
Implantable cardioverter defibrillators (ICD)
Heart transplantation, ventricular assist devices, artificial heart
Ultrafiltrasi, hemodialisis.
2. Pencegahan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Daftar Pustaka
14