Anda di halaman 1dari 28

ANTROPOLOGI

BUDAYA

Jo h ny Koy n j a , S H . , M H
REFERENSI LITERATUR

1. Pengantar Ilmu Antropologi


(Koentjaraningrat)
2. Sejarah Teori Antropologi I & II
(Koentjaraningrat)
3. Pokok dan Tokoh Antropologi
(Adam Kuper)
4. Handbook of Social and Cultural
Anthropology (John Honigmann)
5. Anthropology I & II (William A. Haviland)
6. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial I & II (Adam Kuper &
Jessica Kuper)
7. Kamus Istilah Antropologi (Koentjaraningrat, dkk)
8. Pengantar Filsafat Ilmu (Beerling, Kwee, Mooij,
Van Peursen)
9. Teori Sosial Kritis (Ben Agger)
10. Kapitalisme dan Teori Sosial Modern (Anthony
Giddens)
11. Pengantar Antropologi Ekonomi (Safri Sairin, Pujo
Semedi, Bambang Hudayana)
12. Kebudayaan dan Lingkungan (Hari Purwanto)
13. Dasar-Dasar Komunikasi antar
Budaya (Alo Liliweri)
14. Antropologi Hukum Sebagai
Bunga Rampai (TO Ihromi)
15. Metode Etnografi (James P.
Spradley)
16. Critical Ethnography : Method,
Ethics, and Performance (D. Soyini
Maddison)
Antropologi, secara
etimologis berasal
dari kata Antropos,
yang berarti manusia
dan logos yang
berarti ilmu.
Jadi antropologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang
manusia, yaitu ciri tumbuh
& perkembangannya, juga
mempelajari
kebudayaannya serta
sistem kemasyarakatannya
Antropologi mencoba
untuk mencari jawaban
siapakah dan apakah
manusia itu?
meski tidak dapat
didefinisikan secara
terbatas
DEFINISI ANTROPOLOGI MENURUT AHLI

Ralp Linton Ilmu manusia (The study of Man )

Keesing (1981) Kajian tentang manusia

Haviland (1985) Studi tentang manusia dan


perilakunya yang melaluinya
diperoleh pengertian lengkap
tentang keanekaragaman
manusia
Menurut
Koentjoroningrat ?
ANTROPOLOGI MENURUT
KONTJORONINGRAT
Perkembangan manusia
sebagai makhluk biologi

Terjadinya aneka warna


makhluk manusia dilihat dari
ciri-ciri tubuhnya
Menyoroti
ANTROPOLOGI Sejarah asal, perkembangan
melalui 5 (lima) serta penyebaran berbagai
masalah tentang macam bahasa di seluruh dunia
makhluk manusia
Persebaran dan terjadinya aneka
warna kebudayaan manusia dalam
kehidupan masyarakat

Dasar-dasar aneka warna


kebudayaan manusia dalam
kehidupan masyarakat
FASE-FASE PERKEMBANGAN
ANTROPOLOGI
Kontjoroningrat (1990)
Fase Pertama Fase Kedua Fase Ketiga Fase Keempat
( Sebelum tahun 1800) ( Pertengahan abad ke-19) ( Permulaan abad ke-20) ( Sesudah tahun 1930)
Terjadi ketika orang- Muncul karangan-karangan
orang Eropa Barat mulai yang menyusun bahan
menjelajah berbagai etnografi (fase satu)
benua berdasar pendekatan
evolusi manusia Antropologi memiliki dua
tujuan yaitu
1) Tujuan praktis :
memperlajari manusia
dalam aneka warna
Menghasilkan kisah- Muncul anggapan Antropologi mulai menjadi
budaya untuk
kisah perjalanan, bangsa Eropa barat ilmu praktis yang bertujuan
membangun
laporan, tulisan para sebagai masyarakat mempelajari msayarakt dan
masyarakat tsb
musafir, pelaut, pendeta berperadaban tinggi kebudayaan suku-suku
yang memuat deskripsi sedang luar Eropa bangsa di luar Eropa untuk 2) Tujuan akademis :
adat istiadat, susunan sebagai masyarakat kepentingan pemerintah mencapai pengertian
masyarakat, bahasa dan primitif kolonial tentang manusia pada
ciri-ciri fisik yang umumnya (melalui
beraneka ragam budayanya)
FASE-FASE
PERKEMBANGAN
ANTROPOLOGI
1. Orang-orang Eropa Barat
(pedagang, Pelaut) banyak
mengadakan perjalanan
(ekspedisi) ke luar Eropa
untuk menyelidiki bangsa-
bangsa di luar mereka.
Fase I (sebelum 1800) :
Sejak akhir abad ke-15 dan
permulaan abad 16, orang
eropa barat mendatangi suku
bangsa pribumi Afrika, Asia
dan Amerika.
Dari merekalah diperoleh bahan
pengetahuan berupa deskripsi
tentang adat istiadat, susunan
masyarakat, bahasa dan ciri-
ciri fisik dari beraneka warna
suku bangsa yang kemudian
dikenal dengan istilah
etnografi.
Pada masa itu muncullah pandangan
orang eropa terhadap suku bangsa
di luar eropa, yaitu :
1. Sebagian orang eropa memandang
bahwa bangsa-bangsa itu bukan
manusia sebenarnya; bahwa mereka
manusia liar, turunan iblis. Dengan
Demikian timbullah istilah seperti
savages, primitive.
2. Sebagian orang eropa
memandang bahwa masyarakat
bangsa-bangsa itu adalah contoh
dari masyarakat yang masih
murni, yang belum kemasukan
kejahatan dan keburukan seperti
yang ada dalam masyarakat
bangsa-bangsa eropa barat
waktu itu.
3. Sebagian
orang eropa
tertarik akan adat-
istiadat yang
aneh, dan mulai
mengumpulkan
benda-benda
kebudayaan dari
suku bangsa.
Fase II (Pertengahan abad ke-19)
Timbul karangan-karangan yang
menyusun bahwa etnografi
tersebut berdasarkan cara berpikir
evolusi masyarakat sehingga
terjadi pengklasifikasian aneka
warna kebudayaan di dunia dalam
tingkat-tingkat evolusi tertentu
maka timbullah ilmu antropologi
sebagai ilmu yang akademikal
yaitu mempelajari masyarakat dan
kebudayaan primitif dengan
maksud untuk mendapatkan suatu
pengertian tentang tingkat-tingkat
kuno dalam sejarah evolusi dan
sejarah penyebaran kebudayaan
manusia
Fase III (Permulaan
abad ke-20) :
Sebagian bangsa
negara-negara di
Eropa berhasil
mencapai
kemantapan
kekuasaan di daerah
luar Eropa
(kolonialisme)
antropologi menjadi ilmu yang
praktis dan tujuannya
mempelajari masyarakat dan
kebudayaan suku-suku bangsa
di Eropa guna kepentingan
pemerintah kolonial dan guna
mendapatkan suatu pengertian
tentang masyarakat masa kini
yang kompleks
Fase IV (Sesudah
1930) : Timbulnya
antipati terhadap
kolonialisme sesudah
Perang Dunia II
Tujuan dipelajarinya
Antropologi pada Fase IV
1. Tujuan akademikal, untuk
mencapai pengertian tentang
mahkluk manusia pada umumnya
dengan mempelajari aneka warna
Bentuk fisik, masyarakat dan
budaya.
2. Tujuan Praktikal, untuk
mempelajari manusia dalam
Aneka warna masyarakat
suku bangsa guna
membangun masyarakat
suku bangsa tersebut.
2. Seorang Sarjana yg
terkenal dalam Fase II ini,
yaitu KLEIN MORGEN,
mulai mengumpulkan
catatan-catatan & tulisan-
tulisan dari para pelaut,
pedagang, musafir,
pelancong, dll.
3. Pada fase III ini
Antropologi dinilai
mempunyai peranan yg
penting, sehingga
banyak dimanfaatkan
untuk kepentingan
PENJAJAH.
4. Antropologi mengalami
perkembangan yang luas dan
pesat, disamping adanya 2
perubahan di dunia, yaitu :
a. Timbulnya antipati
terhadap kaum Kolonial.
b. Hilangnya daerah-daerah
yg terpencil
Pada Fase IV,
Antropologi digunakan
untuk :
a. kepentingan
AKADEMIK.
b. kepentingan
MANUSIA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai