0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan28 halaman
Secara harafiah kata Antropologi berasal dari Bahasa Yunani: ‘anthrōpos’ (manusia) & ‘logia’ (ilmu), sehingga secara sederhana pengertiannya adalah: ilmu-pengetahuan yang mempelajari tentang manusia (study of humankind)
Namun, ada beberapa ilmu-pengetahuan selain Antropologi yang obyek kajiannya adalah manusia, seperti: Biologi, Ilmu Kedokteran/Kesehatan, Psikologi, Sosiologi, Ilmu Hukum, Ilmu Politik, Ilmu Ekonomi, … dan seterusnya.
Judul Asli
PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI__Johny Koynja, SH., MH
Secara harafiah kata Antropologi berasal dari Bahasa Yunani: ‘anthrōpos’ (manusia) & ‘logia’ (ilmu), sehingga secara sederhana pengertiannya adalah: ilmu-pengetahuan yang mempelajari tentang manusia (study of humankind)
Namun, ada beberapa ilmu-pengetahuan selain Antropologi yang obyek kajiannya adalah manusia, seperti: Biologi, Ilmu Kedokteran/Kesehatan, Psikologi, Sosiologi, Ilmu Hukum, Ilmu Politik, Ilmu Ekonomi, … dan seterusnya.
Secara harafiah kata Antropologi berasal dari Bahasa Yunani: ‘anthrōpos’ (manusia) & ‘logia’ (ilmu), sehingga secara sederhana pengertiannya adalah: ilmu-pengetahuan yang mempelajari tentang manusia (study of humankind)
Namun, ada beberapa ilmu-pengetahuan selain Antropologi yang obyek kajiannya adalah manusia, seperti: Biologi, Ilmu Kedokteran/Kesehatan, Psikologi, Sosiologi, Ilmu Hukum, Ilmu Politik, Ilmu Ekonomi, … dan seterusnya.
Jo h ny Koy n j a , S H . , M H REFERENSI LITERATUR
1. Pengantar Ilmu Antropologi
(Koentjaraningrat) 2. Sejarah Teori Antropologi I & II (Koentjaraningrat) 3. Pokok dan Tokoh Antropologi (Adam Kuper) 4. Handbook of Social and Cultural Anthropology (John Honigmann) 5. Anthropology I & II (William A. Haviland) 6. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial I & II (Adam Kuper & Jessica Kuper) 7. Kamus Istilah Antropologi (Koentjaraningrat, dkk) 8. Pengantar Filsafat Ilmu (Beerling, Kwee, Mooij, Van Peursen) 9. Teori Sosial Kritis (Ben Agger) 10. Kapitalisme dan Teori Sosial Modern (Anthony Giddens) 11. Pengantar Antropologi Ekonomi (Safri Sairin, Pujo Semedi, Bambang Hudayana) 12. Kebudayaan dan Lingkungan (Hari Purwanto) 13. Dasar-Dasar Komunikasi antar Budaya (Alo Liliweri) 14. Antropologi Hukum Sebagai Bunga Rampai (TO Ihromi) 15. Metode Etnografi (James P. Spradley) 16. Critical Ethnography : Method, Ethics, and Performance (D. Soyini Maddison) Antropologi, secara etimologis berasal dari kata Antropos, yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Jadi antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, yaitu ciri tumbuh & perkembangannya, juga mempelajari kebudayaannya serta sistem kemasyarakatannya Antropologi mencoba untuk mencari jawaban siapakah dan apakah manusia itu? meski tidak dapat didefinisikan secara terbatas DEFINISI ANTROPOLOGI MENURUT AHLI
Ralp Linton Ilmu manusia (The study of Man )
Keesing (1981) Kajian tentang manusia
Haviland (1985) Studi tentang manusia dan
perilakunya yang melaluinya diperoleh pengertian lengkap tentang keanekaragaman manusia Menurut Koentjoroningrat ? ANTROPOLOGI MENURUT KONTJORONINGRAT Perkembangan manusia sebagai makhluk biologi
Terjadinya aneka warna
makhluk manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya Menyoroti ANTROPOLOGI Sejarah asal, perkembangan melalui 5 (lima) serta penyebaran berbagai masalah tentang macam bahasa di seluruh dunia makhluk manusia Persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat
Dasar-dasar aneka warna
kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat FASE-FASE PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI Kontjoroningrat (1990) Fase Pertama Fase Kedua Fase Ketiga Fase Keempat ( Sebelum tahun 1800) ( Pertengahan abad ke-19) ( Permulaan abad ke-20) ( Sesudah tahun 1930) Terjadi ketika orang- Muncul karangan-karangan orang Eropa Barat mulai yang menyusun bahan menjelajah berbagai etnografi (fase satu) benua berdasar pendekatan evolusi manusia Antropologi memiliki dua tujuan yaitu 1) Tujuan praktis : memperlajari manusia dalam aneka warna Menghasilkan kisah- Muncul anggapan Antropologi mulai menjadi budaya untuk kisah perjalanan, bangsa Eropa barat ilmu praktis yang bertujuan membangun laporan, tulisan para sebagai masyarakat mempelajari msayarakt dan masyarakat tsb musafir, pelaut, pendeta berperadaban tinggi kebudayaan suku-suku yang memuat deskripsi sedang luar Eropa bangsa di luar Eropa untuk 2) Tujuan akademis : adat istiadat, susunan sebagai masyarakat kepentingan pemerintah mencapai pengertian masyarakat, bahasa dan primitif kolonial tentang manusia pada ciri-ciri fisik yang umumnya (melalui beraneka ragam budayanya) FASE-FASE PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI 1. Orang-orang Eropa Barat (pedagang, Pelaut) banyak mengadakan perjalanan (ekspedisi) ke luar Eropa untuk menyelidiki bangsa- bangsa di luar mereka. Fase I (sebelum 1800) : Sejak akhir abad ke-15 dan permulaan abad 16, orang eropa barat mendatangi suku bangsa pribumi Afrika, Asia dan Amerika. Dari merekalah diperoleh bahan pengetahuan berupa deskripsi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri- ciri fisik dari beraneka warna suku bangsa yang kemudian dikenal dengan istilah etnografi. Pada masa itu muncullah pandangan orang eropa terhadap suku bangsa di luar eropa, yaitu : 1. Sebagian orang eropa memandang bahwa bangsa-bangsa itu bukan manusia sebenarnya; bahwa mereka manusia liar, turunan iblis. Dengan Demikian timbullah istilah seperti savages, primitive. 2. Sebagian orang eropa memandang bahwa masyarakat bangsa-bangsa itu adalah contoh dari masyarakat yang masih murni, yang belum kemasukan kejahatan dan keburukan seperti yang ada dalam masyarakat bangsa-bangsa eropa barat waktu itu. 3. Sebagian orang eropa tertarik akan adat- istiadat yang aneh, dan mulai mengumpulkan benda-benda kebudayaan dari suku bangsa. Fase II (Pertengahan abad ke-19) Timbul karangan-karangan yang menyusun bahwa etnografi tersebut berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat sehingga terjadi pengklasifikasian aneka warna kebudayaan di dunia dalam tingkat-tingkat evolusi tertentu maka timbullah ilmu antropologi sebagai ilmu yang akademikal yaitu mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapatkan suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia Fase III (Permulaan abad ke-20) : Sebagian bangsa negara-negara di Eropa berhasil mencapai kemantapan kekuasaan di daerah luar Eropa (kolonialisme) antropologi menjadi ilmu yang praktis dan tujuannya mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di Eropa guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapatkan suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks Fase IV (Sesudah 1930) : Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia II Tujuan dipelajarinya Antropologi pada Fase IV 1. Tujuan akademikal, untuk mencapai pengertian tentang mahkluk manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna Bentuk fisik, masyarakat dan budaya. 2. Tujuan Praktikal, untuk mempelajari manusia dalam Aneka warna masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa tersebut. 2. Seorang Sarjana yg terkenal dalam Fase II ini, yaitu KLEIN MORGEN, mulai mengumpulkan catatan-catatan & tulisan- tulisan dari para pelaut, pedagang, musafir, pelancong, dll. 3. Pada fase III ini Antropologi dinilai mempunyai peranan yg penting, sehingga banyak dimanfaatkan untuk kepentingan PENJAJAH. 4. Antropologi mengalami perkembangan yang luas dan pesat, disamping adanya 2 perubahan di dunia, yaitu : a. Timbulnya antipati terhadap kaum Kolonial. b. Hilangnya daerah-daerah yg terpencil Pada Fase IV, Antropologi digunakan untuk : a. kepentingan AKADEMIK. b. kepentingan MANUSIA. TERIMA KASIH