1 Konsep Biaya
Konsep biaya merupakan konsep yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan
akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses
perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Menurut lkatan Akuntan lndonesia
(1994), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga
biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomiuntuk memperoleh
aktiva.
Menurut Supriyono (2000) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau
yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue dan akan dipakai
sebagai pengurang penghasilan. Menurut Mulyadi (2005) dalam arti luas biaya adalah :
pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan
sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut dengan istilah
harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang
dikorbankan didalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh
produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan
mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi
seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik,
biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak.
Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya
atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses
produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan
sendiri.
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidak berubah seiring dengan
berubahnya jumlah produksi (Q). Berapapun jumlah produksi apakah mengalami kenaikan
atau penurunan, maka jumlah biaya (P) yang dikeluarkan adalah tetap.
TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang
juga dimiliki oleh biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring
dengan berubah-ubahnya jumlah output yang dihasilkan.
d) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang
yang dihasilkan. Rumus :
AFC = FC / Q