Anda di halaman 1dari 2

PENGOLAHAN MINYAK BIJI KARET

SEBAGAI BIODIESEL BAHAN BAKAR ALTERNATIF


(STUDI KASUS DESA CAMPURSARI KABUPATEN MUSI REWAS)

Alat dan Bahan


Alat :
1. Mortar
2. Loyang / nampan
3. Tray dryer
4. Blender
5. Ayakan dengan ukuran 20-30 mesh
6. Wadah penyimpanan tertutup
7. Wadah penampung
8. Mesin Press Hidrolik
9. Heater
10. Saringan
11. Magnetic Stirrer
12. Beaker Glass
13. Neraca analitik
14. Stopwatch
Bahan :
1. Biji Karet
2. Methanol
3. Asam homogen H2SO4
4. Basa homogen NaOH

Prosedur Pembuatan Biodiesel dari Minyak Biji Karet Menggunakan Mesin Press
Hidrolik
1. Biji karet dipilih yang masih utuh dan tidak rapuh dipisahkan dari cabang-cabang dan
pengotor-pengotor.
2. Biji karet yang telah dibersihkan dikupas kulitnya dengan bantuan mortar kemudian
bagian kernel biji diambil untuk proses lebih lanjut.
3. Kemudian, biji karet yang biasanya memiliki kadar air sekitar 20-25% perlu dikeringkan
terlebih dahulu sampai dibawah 5% karena akan disimpan dalam waktu yang cukup
lama. Pada tahap pengeringan ini digunakan tray dryer pada 70°C selama 12 jam.
4. Setelah itu biji karet dihancurkan dengan bantuan blender. Biji yang telah diblender
sampai halus, kemudian disamakan ukurannya dengan ukuran 20-30 mesh
5. Biji karet dapat disimpan atau diproses lebih lanjut. Pada tahap penyimpanan ini wadah
penyimpanan harus tertutup dengan rapat agar tidak mengalami kontak dengan udara
luar sehingga kadar FFA (Free Fatty Acid) tidak naik.
6. Pada tahap pemanasan, sampel diambil dari penyimpanan untuk kemudian dimasukkan
ke dalam mesin press hidrolik yang sudah dihubungkan dengan heater sebelum
dilakukan proses pengepresan. Pemanasan dilakukan pada suhu 60-80°C selama 45-75
menit.
7. Biji yang sudah dipanaskan dipress dengan menggunakan mesin press hidrolik pada
tekanan 80-120 bar selama 30-90 menit. Minyak yang dihasilkan kemudian ditampung
dan dipisahkan.
8. Untuk menghilangkan pengotor pada minyak dilakukan penyaringan sehingga diperoleh
minyak yang bersih.
9. Minyak biji karet dihasilkan masih mengandung FFA yang cukup tinggi. Untuk itulah
kadar FFA-nya perlu diturunkan sampai di bawah 1% dengan mereaksikannya dengam
methanol menggunakan katalis asam homogen H2SO4 dengan jumlah 1%-w minyak awal
dengan rasio molar methanol terhadap minyak (M:O) adalah 6:1.
10. Pencampuran dilakukan dengan laju pengadukan magnetic stirrer maksimum pada
temperatur 60°C selama 1 jam.
11. Kemudian minyak hasil pencampuran dengan katalis asam diposes kembali dengan
menambahkan katalis basa homogen NaOH dengan laju pengadukan magnetic stirrer
maksimum pada temperatur 65°C selama 1 jam dengan jumlah katalis 1%-b/v minyak.
12. Kemudian biodiesel dari minyak biji karet dilakukan uji lengkap untuk melihat apakah
produk biodiesel yang dihasilkan sudah memenuhi standar SNI.

Berikut diagram alir proses pembuatan biodiesel dari minyak biji karet:

Pengumpulan Pengupasan kulit Pengeringan dengan


biji karet biji karet tray dryer
Bagian kernel biji
diambil

Penghancuran dengan
Penyimpanan
bantuan blender

Pretreatment bahan baku

Pengepresan dengan
Conditioning Penyaringan
mesin press hidrolik

Proses pengepresan Penurunan kadar FFA


dengan memberikan
katalis H2SO4

Biodiesel yang perlu Campuran minyak, methanol


diuji lengkap dan H2SO4

Penambahan katalis basa


homogen NaOH

Pembuatan biodiesel

Anda mungkin juga menyukai