Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

ANALISIS KADAR COD DAN BOD PADA AIR SUMUR AKIBAT BUANGAN
LIMBAH PABRIK TAPIOKA DI KEC.PALLANGGA KAB. GOWA

Nurhalisa1, Ardiansah Hasin2, Risma3


1
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: nurhalisaanakes@gmail.com
2
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: ardiansahmedialaboran@gmail.com
3
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: rismaanakes@yahoo.co.id

ABSTRACT

Water is a basic need for human life that is used as drinking water, food additives, as
irrigation and as a household need so it is necessary to know the content of the water.
Various water sources used for daily needs such as well water can be polluted by waste
containing COD and BOD. COD and BOD can cause symptoms of health problems such as
typhoid, cholera, dysentery, and even death. This study aims to identify and determine the
levels of COD and BOD in well water around tapioca flour mills in Pallangga District, Gowa
Regency. The sampling technique in this study was purposive sampling. There were 2 wells
which were the sampling points around the tapioca flour mill, each well location was the
closest distance to the tapioca flour mill. The results of the analysis of the levels of COD and
BOD obtained in each COD were 40 mg / L and 80 mg / L while in BOD it was 12.8 mg / L
and 19.2 mg / L. All well water samples tested by COD and BOD were not obtained levels
that exceeded the maximum level.

Keywords: Well water, COD and BOD, Tires thiosulfate

PENDAHULUAN Mengingat pentingnya peranan


Air merupakan komponen air, sangat diperlukan adanya sumber
lingkungan yang penting bagi air yang dapat menyediakan air yang
kehidupan. Makhluk hidup di muka baik dari segi kuantitas dan
bumi ini tak dapat terlepas dari kualitasnya. Di Indonesia umumnya
kebutuhan akan air.Namun demikian, sumber air bersih berasal dari air
air dapat menjadi malapetaka bilamana permukaan,air tanah,dan air hujan.Air
tidak tersedia dalam kondisi benar,baik yang di gunakan manusia untuk
kualitas maupun kuantitasnya. Air yang memenuhikebutuhannya adalah air
relatif bersih sangat didambakan oleh tawar yang sangat terbatas
manusia, baik untuk keperluan sehari- ketersediaanya.Sementara air laut
hari,untuk industri,untuk kebersihan yang berlimpah jumlahnya tidak dapat
sanitasi kota,maupun untuk keperluan digunakan secara langsung karena
pertanian dan lain sebagainya. Menurut mengandung kadar garam yang tinggi.
perhitungan WHO (World Healt Airtelah menjadi masalah yang perlu
Organisation) di negara- Negara maju mendapat perhatian yang
setiap orang memerlukan air antara 60- serius,karena air sudah banyak
120 liter per hari (Warlina, 2004:hal1). tercemar oleh berbagai macam-macam

22
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

limbah dari berbagai hasil kegiatan pabrik tepung yang posisinya terletak
manusia.Sehingga secara kuantitas berdampingan dengan pemukiman
sumber daya air telah mengalami warga limbah pabrik tapioka yang
penurunan.Demikian pula secara bentuknya cair memiliki penampungan
kuantitas sudah tidak mampu limbah namun apabila limbah dalam
memenuhi kebutuhan yang terus penampungan penuh maka akan
meningkat (Warlina,2004:hal2). meluap dan pembuanganya langsung
Air sumur yang mengandung kesungai melalui pipa pembuangan
COD(Chemical Oxygen Demand) dan industri. Pabrik tepung tapioka
BOD(Biochemical Oxygen merupakan sala satu industri berbasis
Demand),airnya telah dimasak terlebih pertanian (agribisnis) yang memiliki
dahulu tapi masih dimungkinkan potensi besar untuk di kembangkan.
mengandung COD dan BOD.Air minum Limbah industri tepung tapioka
yang mengandung COD dan BOD bila sangat berbahaya bagi lingkungan dan
dikomsumsi manusia akan kesehatan manusia karena seperti kita
mengakibatkan gangguan kesehatan. ketahui bahwa pabrik tapioka
Sesuai dengan peraturan Menteri menggunakan bahan baku singkong
Republik Indonesia, yang mengandung sianida, karbohidrat
peraturanpemerintahnomor 82 tahun COD dan BOD. Limbah yang dihasilkan
2001 tanggal 14 oleh pabrik tepung tapioka sangat
desembertentangpengolahankualitas berbahaya jika mencemari air sumur
air danpengendalianpencemaran air. masyarakat. Di Dusun Likuloe Kec.
492/Menkes/per/IV/2010 tentang Pallangga Kab. Gowa terdapat salah
persyaratan kualitas air minum. satu industri tepung tapioka yang
Air limbah domestik merupakan berdiri sejak 12 tahun yang lalu.
salah satu sumber pencemaran Sebelumnya limbah yang dihasilkan
terbesar bagi perairan. Tingginya oleh industri tersebut dibuang ke
kandungan bahan organik dalam air sungai tapi seiring berjalannya waktu
limbah domestik meningkatkan sekarang Ini dipabrik tersebut telah
pencemaran pada badan air penerima. dibuat tempat penampungan limbah.
Semakin meningkatnya pencemaran Akan tetapi tempat penampungan
dapat menurunkan derajat kesehatan limbah tersebut tidak seimbang dengan
masyarakat peningkatan pencemaran limbah yang dihasilkan sehingga jika
berdampak pada kehidupan organisme limbahnya terlalu banyak maka akan
perairan dan penurunan kualitas dibuang ke sungai. mengakibatkan
perairan sehingga tidak sesuai dengan apabila pada saat musim hujan dan
peruntukkanya. terjadi banjir maka air akan tercampur
Bahan pencemaran adalah jumlah dengan limbah pabrik.
berat zat pencemaran dalam satuan Masyarakat yang tinggal di sekitar
waktu tentunya yang merupakan hasil pabrik tepung tapioka apabila keluar
perkalian dari kadar pencemaran dari rumah tidak menggunakan sepatu
dengan debit limbah cair (SK Gub. boots, kulit mereka akan gatal-gatal. Di
No.61 tahun 1999) parameter yang sekitar penampungan limbah tepung
digunakan untuk mengukur kadar tapioka jika ada air sumur penduduk
bahan pencemaran antara lain maka limbah cair tepung tapioka akan
BOD,COD,TSS dan sebagainya. ( mencemari air sumur tersebut.
Dewi,2012:hal2) Pencemaran yang diakibatkan oleh
Pabrik tapioka adalah salah satu bahan kimia dapat mencapai jarak
pabrik tepung terbesar di Kecamatan sejauh 25 meter. COD dan BOD yang
Pallangga. Pabrik tapioka merupakan terdapat pada limbah tepung tapioka

23
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

termasuk golongan limbah organik


karena berasal dari ketela pohon 1. Peralatan dan bahan
(Ariyanti dan Raharjo, 2010:hal 127-
133). a. Alat
Sebagian masyarakat yangtinggal Alat yang digunakan dalam
disekitar pabrik tepung tepioka masih penelitian ini adalah: botol
sering menggunakan air sumur sebagai winkler, buret, lemari asam,
pembersih atau digunakan sebagai air erlenmeyer 200 M, pipet tetes,
untuk mencuci badan dimana kita penangas air, pipet gondok,
ketahui bahwa air yang telah tercemar batang pengaduk, corong, botol
dengan limbah cair hasil dari pabrik semprot.
tepung tepioka dapat dengan mudah
diuraikan oleh mikroorganisme. b. Bahan
Apabila limbah cair yang memiliki Bahan yang digunakan dalam
nilai BOD dan COD rendah tersebut di penelitian ini adalah sampel air
buang ke lingkungan /pengairan, maka sumur, aquades, pereaksiburet :
tentunya akan memiliki kandungan (natrium thiosulfat 0,1 N).
bahan organik yang tinggi yang telah di Tambahkan 5 ml KMn04 kemudian
tumbuhi bakteri, bakteri pathogen panaskan, KI 10%, tambahkan 10
beserta hasil metabolism yang ml H2S04, larutan alkali asidadan
menimbulkan bau menyengat serta MnSO4 10 %.
menyebabkan gangguan pada
kesehatan manusia maupun hewan 2. Prosedur penelitian BOD dan COD
yang ada di perairan tersebut.
Kebanyakan penyakit yang disebabkan a. Pemeriksaan Biological Oxygen
adalah penyakit saluran pencernaan Demand (BOD)
seperti cholera, disentri, dan lainya. Dua ratus limah puluh ml sampel
Dari uraian latar belakang diatas ke dalam ke dalam botol winkler,
maka rumusan masalah dari penelitian tambahkan 2 ml MnSO4dan 2 ml
ini adalaj Berapakah kadar COD Dan alkali azida, tutup sampel dan
BOD pada air sumur di Kecamatan kocok dengan membolak-balikkan
Pallangga Kabupaten Gowa? botol beberapa kali, biarkan
Adapun tujuan dari penelitian ini selama 10 menit hingga
adalah untuk mengetahui kadar COD membentuk endapan setengah
Dan BOD pada air sumur akibat bagian. Tambahkan 1 ml H2SO4
buangan limbah pabrik tapioka. pekat melalui dinding botol,
kemudian tutup kembali, kocok
kembali sampai endapan larut.M
METODE asukkan ke dalam erlenmeyer
Jenis penelitian ini adalah yang berisi larutan jernih, diaduk
observasi laboratorik yang bertujuan hingga homogen.Titrasi larutan
untuk mengetahui analisis kadar COD dengan thiosulfat 0.1 N sampai
dan BOD pada air sumur akibat warna kuning muda, tambahkan
buangan limbah pabrik tapioka di 1-2 ml indikator kanji sampai
Kec.Pallangga Kab.Gowa. warna biru dan lanjutkan titrasi
Penelitian dilakukan di Balai sampai warna biru hilang.
Besar Laboratorium Kesehatan Lakukan yang samadengan
Makassar pada tanggal 26 Juli 2018. blanko.
Adapun prosedur kerja dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:

24
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

b. PemeriksaanChemical Oxygen Data yang diperoleh dari hasil analisa


Demand (COD) kadar BOD dan COD pada air sumur
Pipet sampel sebanyak 2 ml lalu akibat buangan limbah pabrik tapioka
masukan ke dalam tabung reaksi akan di tampilkan dalam bentuk tabel
yang berisi blanko kemudian tutup dan di narasi kemudian di tarik
rapat tabung lalu masukan ke kesimpulan.
dalam alat COD reactor yang
telah di panaskan dengan suhu
150oC selama 2 jam setelah itu HASIL DAN DISKUSI
matikan alat kemudian tabung di Berdasarkan penelitian analisis
kembalikan kerak tabung lalu kadar COD dan BOD pada air sumur
dinginkan menggunakan kipas yang telah dilakukan pada tanggal 26
angin lalu blanko sampel di Juli 2018 di Balai Besar Laboratorium
masukan ke dalam tabung Kesehatan Makassar, diperoleh hasil
Erlenmeyer yang bersih pemeriksaan kualitatif dengan metode
tambahkan 2-3 tetes indicator dikromat dan titrasi, pada COD yang
feroin homogenkan pipet dengan dilakukan sebanyak 2 sampel terlihat
larutan amunium firusulfat bahwa jumlah kadar COD dan BOD
(NH4)2fe (SO4)2 hingga berubah tidak ada yang melebihi kadar
warna menjadi merah, lalu catat maksimum hasil dapat dilihat pada
volume titernya. table di bawah.

c. Perhitungan Tabel 1. Hasil Analisa Kadar COD


pada Air Sumur
( / )
Kode V. Kadar
No
=
ℎ ℎ 1000 sampel Sampel COD
1 18013714 2 ml 40 mg/L
2 18013715 2 ml 80 mg/L
(Sumber: data primer 2017)
BOD= DO0 – DO5

Keterangan Tabel 2 Hasil Analisa kadar BOD


DO0 = Oksigen terlarut 0 hari Pada Air Sumur
DO5 = Oksigen terlarut 5 hari Kode V Kadar
Be O2 = 32 No
sampel Sampel BOD
P = Pengenceran
1 18013714 250 mg/L 12,8 mg/L
COD = ( − )× × =⋯ /
2 18013715 250 mg/L 19,2 mg/L
Keterangan : (sumber: data primer 2017)

1000 = volume maksimalsampel Dari hasil penelitian di atas dapat


V = ml blanko di ketahui bahwa pada sampel 1
A = ml hasil titer blanko berjarak 45 meter dari pabrik tapioca
terdapat kadar COD 40 ml/g dan BOD
B = ml hasil titer sampel 12,8 ml/g dari hasil yang di dapatka
N = normalitas larutan peniter nberarti air sumur di sekitar pabrik
8 = bobot ekyuvalen oksigen tepung tapioca di Kec. Pallangga Kab.
Gowa layak untuk di gunakan oleh

25
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

masyarakat karena tidak melebihi batas sampel sebanyak 2 ml lalu masukan ke


kadar maksimum. Sedangkan kadar dalam tabung reaksi yang berisi blanko
maksimum pada COD 100 mg/l dan 2,50 ml kemudian masukan tabung
pada BOD 50 mg/l. reaksi ke dalam alat COD reactor yang
Kemudian pada sampel 2 yang telah dipanaskan dengan suhu1500C
berjarak 35 meter dari pabrik tapioca selama 2 jam lalu dinginkan dengan
terdapat kadar COD 80 mg/l dan BOD menggunakan kipas angin setelah
19,2 mg/l kadar COD dan BOD pada dingin sampel di pindahkan ke dalam
sampel 2 nilainya lebih tinggi di labu ukur, titrasi denga nmenggunakan
bandingkan sampel 1 karena air sumur natrium thiosulfate 0,1 N sampai
pada sampel 2 terlihat keruh dan berubah warna menjadi merah
berbau jaraknya pun lebih dekat dari Berdasarkan hasil penelitian yang
pabrik tapioca ,tetapi air sumur pada dilakukan sampel air sumur yang diteliti
sampel 2 jugalayakuntuk di gunakan semuanya pada pemeriksaan COD 40
karena tidak melebihi batas kadar mg/l dan 80 mg/l di bawa kadar
maksimum COD dan BOD. maksimum 100 mg/L dan pada uji BOD
Air sumur yang diteliti diambil di 12,8 mg/l dan 19,2 mg/l juga dibawa
sekitar pabrik tepung tapioka di kadar maksimum 50 mg/L. Menurut
Kec.Pallangga Kab. Gowadengan 2 titik penelitian Kholifah, (2012) mengatakan
air sumur sebagai tempat pengambilan bahwa pencemaran yang dapat
sampel. Sumur 1 berjarak 45 meter dari diakibatkan oleh kandungan bahan
lokasi pabrik tepung tapioka, sumur 2 kimia hanya dapat mencapai 25-30
berjarak 35 meter, dari pabrik tepung meter sedangkan dalam penelitian ini
tapioka. air sumur yang dijadikan sampel
Penelitian ini dilakukan di Balai berjarak 35-45 meter. Hal ini yang
Besar Laboratorium Kesehatan dapat menyebabkan salah satu factor
Makassar khususnya Laboratorium rendahnya kadar COD dan BOD pada
kimia pada tanggal 26 Juli 2018. air sumur. Menurut Maligna, (2017)
Dari 2 sampel air sumur yang mengatakan COD dan BOD
diambil untuk diteliti ada terdapat 1 mempunyai sifat yang mudah terurai
sampel yang menimbulkan bau dan oleh mikroorganisme.
warnanya agak keruh yaitu sampel 1.
Menurut penelitian Kholifah, (2012)
mengatakan bahwa factor terjadinya KESIMPULAN
bau yang tidak sedap pada air sumur Berdasarkan hasil penelitian untuk
diakibatkan adanya kandungan bahan mengetahui kadar COD dan BOD pada
organik, pemecahan sampah organic sampel air sumur maka dapat disimpulkan
akan berlangsung anerob (tanpa bahwa pada 2 sampel yang ditelit itidak
oksigen) sehingga akan dihasilkan ditemukan kadar yang berlebihan atau
tidak melewati kadar maksimum.
senyawa-senyawa yang berbau tidak
sedap..
Sampel yang diambil dengan
menggunakan botol coklat pertama
membuka tutup botol lalu ikat dengan
tali kemudian botol di turunkan ke
dalam sumur setelah terisi penuh, botol
DAFTAR PUSTAKA
di tarik dari dalam sumur menggunakan
tali lalu tutup dengan hati-hati untuk
menghindari udara yang dapat
mempengaruhi hasil, setelah itu pipet

26
Jurnal Media Laboran, Volume 7, Nomor 2, Mei 2017

Warlina,L. 2004. Pencemaran Air Soeparman dan Suparman.2002.


Sumber Dampak dan Pembuangan Tinja dan Limbah
Penanggulangannya (jurnal) Cair (Dunia Ilmu Makassar)

Dewi, potensifito-biofilm Dalam Puji astuti,L. 2010. Perbedaan Kadar


Penurunan Kadar COD dan BOD BOD dan COD Limbah Cair
pada Limbah Domestic Media Sebelum dan Sesudah
Biofilter (jurnal teknikl ingkungan) Pengolahan di RSUD
2012. Karanganyar. (online http)

Ariyanti, S. Raharjo, B. 2010. Agnes dan Azizah. Perbedaan Kadar


Hubungan Jarak Sumurdari BOD dan COD,TSS dan MPN
Sungai Tercemar Limbah Tapioka Coliform pada Air Limbah (Jurnal
dengan Kadar Sianida.Universitas Kesehatan Lingkungan) No,1,(5)
Negeri Semarang.diakses pada 2005
tanggal 18-05-2018 (jurnal
kemas)

Daud ,Suryana H, 2013. Kebersihan


Lingkungan Sekitar Sumur.

Juli Soemirat. 2011. Sumber Air (Buku:


Dunia ilmu Makassar)

Akhadi,M, 2014.Isu Llingkungan Hidup


Mewaspadai Dampak Kemajuan
Teknilogi dan Populasi
Lingkungan Global yang
Mengancam Kehidupan (Dunia
Ilmu .Makassar)

Achmad,R. 2004. Kimia Lingkungan.


(Dunia Ilmu. Makassar)

Santoso,B. 2010.Proses Pengolahan


Air Buangan Industri Tapioka
(Jurnal)

Riyani, K, Setyaningtyas, T, 2013.


Fotodegrasi Sianida dalam
Limbah Cair Tapioka Prodi Kimia
Jurusan MIPA UNSEON di Akses
pada Tanggal 21.05.2018 (Jurnal)

Kholifah, K. 2012. Uji Kemampuan


Scedenesmus sp. sebagai
Bioremediator Limbah Cair
Tapioka. Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negri
Malang. diakses pada tanggal 20-
05-2018. (Jurnal)

27

Anda mungkin juga menyukai