Anda di halaman 1dari 11

Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.

Si) 1

PENILAIAN PRESTASI KERJA MELALUI SASARAN KERJA


PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA
YOGYAKARTA
PERFORMANCE APPRAISAL THROUGH SASARAN KERJA PEGAWAI
ON BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA
Oleh: Destiyana Ikawati, FIS, UNY, destiyana09@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian prestasi
kerja melalui SKP pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta. Selain itu
penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung
dan menghambat pelaksanaan penilaian prestasi kerja pegawai di Kota
Yogyakarta. Desain penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala Sub Bidang Akuntabilitas Aparatur,
Kepala Sub Bidang Umum Kepegawaian dan Analis Kepegawaian BKD Kota
Yogyakarta. Instrumen penelitian adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu
pedoman wawancara dan perekam suara. Teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan empat tahap
yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penilaian prestasi kerja melalui
Sasaran kerja Pegawai (SKP) di BKD Kota Yogyakarta sudah memenuhi kriteria
untuk mengukur prestasi kerja PNS. Hal tersebut dikarenakan penilaian prestasi
kerja yang dilakukan sudah sesuai dengan indikator penilaian prestasi kerja,
dimana penilaian prestasi kerja melalui SKP mampu mengukur kuantitas kerja,
kualitas kerja, konsistensi pegawai, kerjasama, dan sikap pegawai. Selain itu
penilaian yang dilakukan sudah sesuai dengan prinsip PP No 46 Tahun 2011 yaitu
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan, sehingga penilaian yang
dilakukan sudah mampu meningkatkan produktivitas pegawai.

Kata kunci: penilaian prestasi kerja, sasaran kerja pegawai

Abstract

This study aims to investigate the implementation of performance appraisal


through SKP on Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta. In addition, this
study also aims to determine the factors that support and hinder the
implementation of performance appraisal of employees in the city of Yogyakarta.
The study design used is descriptive qualitative research method. Informants of
this research are Head of Akuntabilitas Apparatur, Head of Sub. Bidang Umum
Kepegawaian and Analis Kepegawaian BKD Kota Yogyakarta. The research
instrument is a researcher using the tools of interview guidelines and a voice
recorder. The technique of collecting data were using interviews and
documentation. Research data analysis were using four stages: data collection,
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 2

data reduction, data presentation and conclusion or verification. Testing the


validity of the data were using triangulation techniques. Based on the survey
results revealed that the performance appraisal through working Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) in the BKD Kota Yogyakarta meets the criteria for measuring the
performance of civil servants. That is because the performance appraisal work
done is in conformity with the indicators of performance appraisal, in which the
performance appraisal through SKP are capable of measuring the quantity of
work, quality of work, employee consistency, collaboration, and employee
attitudes. Besides the assessment is in conformity with the principles of PP No. 46
Tahun 2011: objective, measurable, accountable, participatory and transparent,
so that the assessment has been able to increase employee productivity.

Keywords: performance appraisal, employee goals

PENDAHULUAN DP3 dinilai tidak dapat


mengukur seberapa besar
Pengukuran prestasi kerja
produktivitas dan kontribusi PNS
Pegawai Negeri Sipil di Indonesia
terhadap organisasi. Hal ini
menurut PP Nomor 10 Tahun 1979
dikarenakan penilaian prestasi kerja
dilakukan menggunakan Daftar
pegawai dengan menggunakan DP3
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
tidak didasarkan pada target goal
(DP3). DP3 merupakan sarana
(kinerja standar/harapan) tertentu.
untuk mengukur kinerja pegawai,
Melihat dari kelemahan DP3 yang
akan tetapi standar evaluasi ini
telah dipaparkan di atas, maka
menimbulkan permasalahan.
dalam rangka reformasi birokrasi
Permasalahan tersebut dikarenakan
pemerintah telah mengeluarkan
standar penilaian yang digunakan
penyempurnaan PP No 10 Tahun
kurang mengakomodasi variasi-
1979 dan menggantinya dengan PP
variasi bidang tugas pokok dan
No. 46 Tahun 2011 tentang
fungsi pegawai. Sehingga
Penilaian Prestasi Kerja PNS
menyebabkan penilaian kinerja
dengan Sasaran Kerja Pegawai
tidak valid, tidak reliabel, serta
(SKP). Tujuan penilaian prestasi
penuh dengan halo error, dan
kerja adalah untuk menjamin
leniency error.
objektivitas pembinaan PNS yang
dilakukan berdasarkan sistem
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 3

prestasi kerja dan sistem karier penilaian 360 derajat dilakukan


yang dititikberatkan pada sistem dengan cara atasan menilai
prestasi kerja.. bawahan, bawahan juga menilai
Melalui sistem SKP ini, atasannya, serta penilaian yang
maka penilaian prestasi kerja PNS dilakukan oleh teman sejawat.
secara sistemik menggabungkan Sementara penilaian prestasi kerja
antara penilaian sasaran kerja PNS dengan SKP dilakukan oleh atasan
dengan perilaku kerja. Penilaian langsung dari pegawai yang
prestasi kerja terdiri dari dua unsur bersangkutan.
yaitu SKP sebesar 60% dan Setelah adanya PP No 46
perilaku kerja dengan bobot 40%. Tahun 2011 tentang penilaian
Penilaian prestasi kerja PNS prestasi kerja, Pemerintah Kota
dengan SKP dilakukan berdasarkan Yogyakarta melakukan sosialisasi
prinsip objektif, terukur, akuntabel, terkait peraturan tersebut.
partisipatif, dan transparan. Sosialisasi tentang implementasi
Penilaian prestasi kerja SKP di lingkungan Pemerintah
dengan SKP mulai diberlakukan Kota Yogyakarta telah dilakukan
secara serentak mulai 1 Januari sejak akhir tahun 2013 yang
2014. Dengan diberlakukannya dilakukan pada masing-masing
sistem penilaian prestasi kerja yang instansi, dengan melibatkan Badan
baru, maka semua instansi Kepegawaian Negara Kantor
pemerintah pada tanggal tersebut Regional I Yogyakarta. Sosialisasi
harus menilai prestasi kerja PP nomor 46 ini dilakukan melaui
pegawainya dengan SKP. Salah tiga tahap yakni tanggal 3, 6, dan 7
satu instansi pemerintah di Kota Mei 2013.
Yogyakarta yang Sosialisasi tersebut
mengimplementasikan kebijakan dilakukan agar pegawai di
tersebut adalah Badan Kepegawian Pemerintah Kota Yogyakarta
Daerah (BKD). Selain penilaian memahami tentang penilaian
kinerja dengan SKP, BKD kota prestasi kerja melalui SKP. Akan
Yogyakarta menilai kinerja tetapi karena sosialisai hanya
pegawainya dengan menggunakan dilakukan sebanyak tiga kali maka
sistem 360 derajat. Berdasarkan masih ada pegawai yang belum
Perwal No 21 Tahun 2011 proses paham tentang SKP.
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 4

Sesuai dengan ketentuan adalah metode penelitian deskriptif


pada PP No 46 Tahun 2011 kualitatif..
penilaian prestasi kerja dengan Lokasi Dan Waktu Penelitian
metode SKP mewajibkan pegawai Penelitian ini dilaksanakan
menyusun sasaran kerjanya dalam di BKD Kota Yogyakarta.
kurun waktu satu tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada
Pelaksanaan penilaian prestasi kerja tanggal 19 Februari 2016 sampai
dengan SKP di BKD kota 19 Mei 2016.
Yogyakarta dapat dikatakan masih Subjek penelitian
belum optimal sebab masih ada Subjek penelitian ini yaitu
masalah dalam implementasinya. pejabat penilai dan pegawai yang
Hal tersebut dikarenakan peraturan dinilai.
tersebut mulai diimplementasikan Instrumen penelitian
pada bulan Januari 2014 sehingga Dalam penelitian ini,
relatif tergolong peraturan yang instrumen terletak pada peneliti
baru. Sehingga masih ada pegawai sendiri.
yang belum paham dalam mengisi Data dan Sumber Data
SKP. 1. Data primer
Melihat dari pelaksanaan Data primer dalam penelitian
penilaian prestasi kerja dengan SKP ini didapatkan melalui
yang belum optimal, maka peneliti observasi dan wawancara
ingin mengkaji tentang penilaian tentang penilaian prestasi kerja
prestasi kerja PNS dengan melalui Sasaran kerja Pegawai
menggunakan SKP di kota (SKP) pada BKD Kota
Yogyakarta, dalam sebuah Yogyakarta.
penelitian yang berjudul “Penilaian 2. Data sekunder
Prestasi Kerja melalui Sasaran kerja Data sekunder dalam penelitian
Pegawai Pada Badan Kepegawaian ini yaitu PP No 46 Tahun 2011
Daerah Kota Yogyakarta.” tentang penilaian prestasi kerja
METODE PENELITIAN PNS, Perwal No 21 Tahun
Desain Penelitian 20011, Peraturan Kepala
Metode penelitian yang Badan Kepegawaian Negara
digunakan dalam penelitian ini Nomor 1 Tahun 2013 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 5

Peraturan Pemerintah Nomor Teknik Pemeriksaan Keabsahan


46 Tahun 2011 Tentang Data
Penilaian Prestasi Kerja Untuk mengecek keabsahan
Pegawai Negeri Sipil, dan dan kredibilitas data, penelitian,
contoh formulir sasaran kerja peneliti menggunakan teknik
pegawai pemeriksaan triangulasi sumber.
Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
Pengumpulan data dalam Penelitian ini menggunakan
penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis data menurut
cara sebagai berikut: Mathew B. Miles dan A Michael
1. Wawancara Huberman. Proses analisis data
Dalam penelitian ini terdiri dari empat alur kegiatan
dilakukan wawancara yaitu Pengumpulan data, Reduksi
semiterstruktur. Wawancara Data, Penyajian data, Penarikan
semiterstruktur. Kesimpulan dan Verifikasi.
2. Dokumentasi HASIL PENELITIAN DAN
Dokumen-dokumen tertulis PEMBAHASAN
dalam penelitian ini berupa Penilaian prestasi kerja melalui
PP No 46 Tahun 2011 SKP pada BKD Kota Yogyakarta
tentang Penilaian Prestasi Prosedur penilaian yang
Kerja PNS dan Perwal No dilakukan dimulai dengan
21 tahun 2011 tentang penyusunan SKP oleh pegawai
Penilaian Kinerja Pegawai, yang selanjutnya menjadi kontrak
dan Peraturan Kepala kerja antara atasan dengan
Badan Kepegawaian bawahan. Kemudian pada akhir
Negara Nomor 1 Tahun tahun kinerja pegawai akan dinilai
2013 Tentang Ketentuan sesuai dengan kinerja riil yang
Pelaksanaan Peraturan dilakukan oleh pegawai dan
Pemerintah Nomor 46 disesuaikan dengan sasaran kerja
Tahun 2011 Tentang yang telah dibuatnya pada awal
Penilaian Prestasi Kerja tahun bulan Januari.
Pegawai Negeri Sipil. Menurut A.A Anwar Prabu
Mangkunegara indikator penilaian
prestasi kerja yaitu sebagai berikut:
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 6

1) Kualitas kerja: dilihat dari 3) Konsisitensi pegawai: dilihat


pemahaman tentang lingkup dari usaha untuk selalu
pekerjaan, uraian pekerjaan, mengembangkan kemampuan
tanggung jawab serta dan aktualisasi diri, memahami
wewenang yang diemban. dan mengikuti instruksi yang
Dalam penelitian ini, penilaian diberikan, mempunyai inisiatif,
prestasi kerja melalui SKP kejujuran, kecerdasan dan
sudah mampu mengukur kehati-hatian dalam bekerja.
kualitas kerja pegawai. SKP Penelitian ini melihat bahwa
mampu digunakan sebagai alat penilaian prestasi kerja dengan
ukur untuk mengukur prestasi SKP mampu mengukur
kerja PNS karena di dalam SKP konsistensi pegawai, dimana
tertera rincian tugas jabatan pegawai di BKD Kota
yang diuraikan oleh pegawai Yogyakarta melakukan
yang akan menjadi acuan kegiatan atau tugasnya secara
penilaian. konsisiten walaupun dalam
2) Kuantitas kerja: ditunjukkan melaksanakan tugasnya
dengan hasil dan kecepatan pegawai masih mendapatkan
pegawai dalam melaksanakan tugas tambahan dari atasanya.
pekerjaannya. Penilaian prestasi Selain itu, penilaian yang
kerja yang dilakukan di BKD dilakukan di BKD Kota
Kota Yogyakarta sudah dapat Yogyakarta berdasarkan
mengukur prestasi kerja realisasi dari kinerja
pegawai secara kualitatif dan pegawainya.
kuantitatif. Secara kualitatif 4) Kerjasama: yaitu kemampuan
kinerja pegawai dalam bekerjasama yang ditunjukan
menyelesaikan tugasnya akan untuk meningkatkan kualitas
diamati langsung oleh atasanya. penilaian kerjasama yang
Sementara secara kuantitatif dilakukan di dalam SKP
hasil kerja pegawai akan dinilai mampu melihat seberapa besar
pada akhir tahun saat penilaian tingkat kemampuan
apakah sesuai dengan target bekerjasama pegawai dengan
kerjanya atau tidak. rekan sekerja, atasan, bawahan,
bahkan instansi lain dalam
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 7

menjalankan suatu tugas dan penyusunannya memuat target,


tanggung jawab yang waktu, dan biaya. Selain itu
diembanya. terdapat unsur periaku kerja yang
5) Sikap pegawai: yaitu perilaku dinilai terdiri dari orientasi
terhadap organisasi/lembaga pelayanan, integritas, komitmen,
atau atasan dan juga rekan disiplin, kerjasama, dan
sekerja. Penilaian prestasi kerja kepemimpinan.
melalui SKP dapat digunakan Selain itu, penilaian prestasi
untuk mengukur sikap pegawai kerja menurut Werther dan Davis
dalam sebuah instansi. Hal dalam Justine, bertujuan untuk
tersebut dikarenakan di dalam menciptakan gambaran yang akurat
SKPmemuat penilaian perilaku tentang prestasi kerja individu.
kerja yang meliputi orientasi Guna memenuhi tujuan tersebut
pelayanan, integritas, terdapat 4 (empat) syarat agar
komitmen, disiplin, kerjasama, penilaian yang dilkukan dapat
dan kepemimpinan. bersifat akurat yaitu:
Dilihat dari kelima 1. Harus bersifat job-related
indikator tersebut maka penilaian
Penilaian prestasi kerja
prestasi kerja melalui SKP dapat
berdasarkan PP No 46 Tahun
dikatakan sebagai instrumen
2011 yang dilaksanakan di
penilaian prestasi kerja yang
BKD Kota Yogyakarta sudah
mampu mengukur mengukur
bersifat job-related. Hal
prestasi kerja PNS. Sebab dalam
tersebut dibuktikan dengan
penilaianya sudah mampu
penilaian yang dilakuakn sudah
memenuhi indikator penilaian
berkaitan dengan proses
prestasi kerja tersebut. Penilaian
analisis jabatan pegawai.
prestasi kerja melalui SKP dapat
2. Harus bersifat practical
digunakan untuk mengukur kualitas
Practical yang dimaksud yaitu
kerja, kuntitas kerja, konsisitensi
alat ukur yang digunakan dalam
pegawai, kerjasama, dan sikap
menilai prestasi kerja pegawai
pegawai. hal tersebut dikarenakan
dapat diterapkan dan
di dalam SKP memuat sasaran
dimengerti oleh pejabat penilai
kerja yang dibuat oleh pegawai
dan pegawai yang dinilai.
pada awal tahun yang dalam
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 8

Penyusunan SKP yang Tahun 2011 memiliki ukuran


dilakukan oleh pegawai harus standar yang sama antara
jelas dan dapat dipahami. masing-masing pegawai.
Dalam proses penyusunan SKP Sehingga penilaian yang
terdapat prinsip partisipatif dilakukan berdasarkan tolok
yaitu seluruh proses penilaian ukur yang baku sehingga tidak
prestasi kerja melibatkan secara ada diskriminasi dalam
aktif antara pejabat penilai pemberian penilaian.
dengan PNS yang dinilai. 4. Menggunakan ukuran yang
Dengan demikian alat ukur dapat dipertanggunjawabkan
yang digunakan untuk menilai Alat ukur yang digunakan
prestasi kerja pegawai sudah untuk menilai kinerja pegawai
jelas karena dapat dimengerti yaitu berupa sasaran kerja
oleh pejabat penilai dan pegawai (SKP) yang telah
pegawai yang dinilai. Hal disusun pada awal tahun. SKP
tersebut dibuktikan dengan memuat kegiatan tugas jabatan
keterlibatan pejabat penilai dan dan target yang harus dicapai
pegawai yang dinilai pada saat dalam kurun waktu penilaian
penyusunan SKP. yang bersifat nyata dan dapat
3. Harus memiliki ukuran diukur. Dengan adanya Alat
baku/standar ukur berupa SKP yang
Standar yang digunakan untuk digunakan, otomatis bersifat
menilai prestasi kerja PNS yaitu valid karena pada akhir tahun
berdasarkan PP No 46 Tahun prestasi kerja pegawai akan
2011. Dimana penilaian prestasi dinilai melaui kinerja riil yang
kerja PNS dilakukan dilakukan selama satu tahun.
berdasarkan SKP dan perilaku Sehingga penilaian dengan
kerja. Bobot dari masing- metode ini mampu memberikan
masing unsur penilaian yaitu laporan unjuk kerja pegawai
SKP sebesar 60% dan perilaku yang sebenarnya.
kerja 40%. Melihat dari standar Penilaian prestasi kerja
penilaian yang telah ditetapkan menurut PP No 46 Tahun 2011
tersebut maka, penilaian yang yaitu objektif, terukur, akuntabel,
dilkukan berdasarka PP No 46 partisipatif, dan transparan. Dalam
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 9

penelitian ini dapat disimpulkan 1) Penilaian prestasi kerja melalui


bahwa penilaian prestasi kerja SKP dilihat dari indikator sudah
melalui SKP pada BKD Kota dapat melakukan penilaian prestasi
Yogyakarta sudah sesuai dengan kerja di BKD Kota Yogyakarta.
prinsip tersebut. Penilaian prestasi Hal tersebut dibuktikan dengan
kerja yang dilakukan sudah penilaian yang dilakukan sudah
berisifat objektif, terukur, sesuai dengan indikator penilaian
akuntabel, partisipatif, dan prestasi kerja, dimana penilaian
transparan. Meskipun objektifitas prestasi kerja melalui SKP mampu
penilaian belum sepenuhnya karena mengukur kualitas kerja, kuantitas
masih ada unsur subyektif dalam kerja, konsistensi pegawai,
penilaian perilaku kerja pegawai. kerjasama, dan sikap pegawai.
Penilaian prestasi kerja melalui 2) Penilaian prestasi kerja dengan
SKP masih mengalami hambatan SKP pada BKD Kota Yogyakarta
dalam pelaksanaannya yaitu: 1) telah dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan memahami SKP pada prinsip yang ada di PP No 46
pegawai yang berbeda, 2) masih Tahun 2011. Penilaian prestasi
ada pegawai yang kurang peduli kerja sudah bersifat obyektif,
dengan penyusunan SKP, dan 3) terukur, akuntabel, partisipatif, dan
masih ada pandangan subyektif dari transparan.
pejabat penilai dalam memberikan 3) Penilaian prestasi kerja yang
penilaian. dilakukan di BKD Kota
Selanjutnya faktor Yogyakarta masih mengalami
pendukung dalam penilaian prestasi hambatan dari internal. Hambatan
kerja melalui SKP yaitu: adanya tersebut dapat dilihat dari dua sisi
pendampingan dari Penata Laksana yaitu dari pegawai yang dinilai dan
Kepegawaian, adanya arahan dari pejabat penilai. Hambatan dari
atasan dalam menyusun SKP. pegawai yang dinilai yaitu masih
ada pegawai yang belum paham
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan SKP dan kepedulian
Kesimpulan
pegawai terhadap SKP masih
Berdasarkan penelitian yang telah
rendah. Sementara hambatan dari
dilakukan maka kesimpulan dari penelitian
pejabat penilai yaitu masih ada
ini yaitu:
pandangan subyektif dari pejabat
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 10

penilai senhingga penilaian yang prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama
dilakukan belum bisa obyekti.
Handoko T. Hani. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia, edisi 2.
Saran Yogyakarta: BPFE
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Hawley, casey fitts. 2005. 201 Cara Untuk
dilakukan terkait dengan penilaian prestasi Mendorong Setiap Karyawan
kerja dengan SKP di BKD Kota Berkinerja Bintang. Jakarta:
ERLANGGA
Yogyakarta masih terdapat beberapa
hambatan. Untuk itu peneliti akan Mangkunegara, A.A. Anwar P. (2009).
Manajemen Sumber Daya Manusia
memberikan saran sebagai berikut: Perusahaan. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
1. Mengoptimalkan Peran Penata
Laksana Kepegawaian pada setiap
Moleong, J.L. 2009. Metodelogi penelitian
SKPD yang berperan sebagai kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
fasilitator dalam pelaksanaan
penilaian prestasi kerja dengan T. Keban, Yeremias. 2004. Enam Dimensi
Stratgis Administrasi Publik:
meningkatkan kompetensi SDM konsep, teori dan isu. Yogyakarta:
nya. Gava Media

2. Perlu dialakukan sosialisasi Samodra wibawa. 2009. Administrasi


mengenai mekanisme penyusunan Negara: Isu-isu Kotemporer.
Yogyakarta: Graha Ilmu
SKP agar PNS memahami tentang
SKP terutama dalam menguraikan Sirait, Justine T. 2006. Memahami aspek-
aspek pengelolaan sumber daya
tugas jabatanya. manusia dalam organisasi. Jakarta
3. Perlu dibuat peraturan untuk : PT. Grasindo

mengatur penilaian perilaku kerja Siswanto Sastrohadiwijoyo. 2003.


Manajemen tenaga kerja indonesia,
pegawai, agar penilaian prestasi pendekatan administrasi dan
kerja yang dilakukan tidak terdapat operasional. Jakarta: PT Bumi
Aksara
unsur subyektif dari pejabat penilai. Sugiyono. 2012. Metodelogi penelitian
administrasi. R.D. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA Alfabeta

Buku Suwatno dan Donni Juni Prianta. 2011.


Manajemen SDM dalam
Organisasi Publik dan Bisnis.
Achmad. S. Ruky. 2006. Sistem
Bandung : Alfabeta
manajemen kinerja (performance
management system) panduan praktis
untuk merancang dan meraih kinerja
Penilaian Prestasi kerja Melalui SKP (Destiyana Ikawati dan Lena Satlita, M.Si) 11

Wirawan. 2009. Evaluasi kinerja Sumber penilaian-prestasi-pns-402674 pada


Daya Manusia, teori aplikasi dan tanggal 5 November 2015 pada pukul
penelitian. Jakarta: Salemba Empat 11.00 WIB

Penilaian kinerja pegawai. Diakses dari:


Sumber Hukum http://perizinan.jogjakota.go.id/home. pada
tanggal 6 Desember 2015 pada pukul
PP no 46 Tahun 2011 tentang penilaian 10.00 WIB
prestasi kerja
Pemkot Jogja sosialisasikan peraturan
Perwal no 23 Tahun 2007 tentang Penilaian Prestasi PNS. Diakses dari:
http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/
penilaian kinerja pegawai
03/pemkot-jogja-solialisasikan-peraturan-
Perwal no 21 Tahun 2011 tentang penilaian-prestasi-pns-402674 pada
tanggal 5 November 2015 pada pukul
penilaian kinerja pegawai
11.00 WIB
Website

Sosialisasi PP 46 Tahun 2011 - Penilaian


Prestasi Kerja PNS. Diakses dari:
http://diklat.jogjaprov.go.id/v2/kegiatan/item/1
8-sosialisasi-pp-46-tahun-2011-tentang-
penilaian-prestasi-kerja-pns pada tanggal 4
Oktober 2015 pukul 11.30 WIB

Penilaian Prestasi Kerja PNS. Diakses dari


http://pemerintah.net/penilaian-prestasi-
kerja-pns/ pada pada tanggal 6 Oktober
2015 pukul 20.15 WIB

Prestasi Kerja PNS Dinilai Pakai Sistem


Baru per 1 Januari. Diakses dari:
http://bisnis.liputan6.com/read/789935/ing
at-prestasi-kerja-pns-dinilai-pakai-sistem-
baru-per-1-januari pada tanggal 6 Oktober
2015 pukul 21.18 WIB

Juknis penilaian prestasi pns. Diakses dari:


www.mgi.esdm.go.id pada tanggal 6
Oktober 2015 pukul 22.00 WIB

Pemkot Jogja sosialisasikan peraturan


Penilaian Prestasi PNS. Diakses dari:
http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/
03/pemkot-jogja-solialisasikan-peraturan-

Anda mungkin juga menyukai