Semoga masih bersemangat belajar Excel, khususnya VBA dan Macro. Dan kali ini, kita
akan mengupas habis persiapan-persiapan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah proyek
macro. Ini adalah persiapan wajib, so saya sarankan untuk terus membaca..
Kenapa kita harus memunculkan tab Developer (seperti pada gambar di atas)?
Karena Tab developer adalah tempat tool-tool yang berkaitan dengan macro dan VBA. Kalo
tidak kita munculin, tentu kita gak bisa bikin program VBA atau macro.
Secara default, tab ini tidak muncul, karena pada dasarnya, tidak semua pengguna
membutuhkannya. Lagian, gak semua pengguna adalah programmer VBA bukan?
Nah, buat yang baru aja belajar VBA, pasti bingung mencari cara memunculkan tab
Developer. Jadi, ikuti langkah berikut:
Klik pada logo Excel di sudut kiri atas (untuk excel 2007, bentuknya bulat. Untuk 2010, agak
beda dikit. Tapi kurang lebih sama lah.
Maka akan muncul menu-menu, dan pilih "Excel Option" pada bagian paling bawah.
Pilih menu "Popular" pada side menu. Selanjutnya checked (pilih) opsi "Show Developer tab
in the ribbon"
Nah, kalo udah, maka akan muncul tab Developer. Dan jika kita pilih tab tersebut, maka
akan muncul koleksi menu ataupun tool yang diperuntukkan untuk programming VBA.
2. Memunculkan VB Editor
Selanjutnya, bagaimana memunculkan VB Editor? Eits, udah tahu belum apa itu VB Editor?
Kita anggap belum tahu aja yah..
Jadi, VB Editor itu adalah aplikasi untuk menuliskan baris-baris program VBA. VB Editor ini
menempel pada Excel. Jadi bisa kita munculkan dari Excel.
Pada tab Developer, pilih tool paling kiri ("Visual Basic"). Klik aja..
Dan simsalabim, maka akan muncul window aplikasi VB Editor. Disinilah kita bisa
menuliskan baris program VBA kita. Gak cuma itu, disini juga kita setting proyek VBA kita,
juga mencari titik-titik bermasalah dari program kita (debugging).
Macro, sering dijadikan pintu oleh para hacker dan orang-orang tak bertanggung-jawab
untuk menyusupkan program jahat termasuk virus. Karena itulah, secara default, macro
dibuat disable.
Di office 2007 ke atas, bahkan dibedakan antara extension Excel yang tidak memiliki macro,
dengan yang dapat menjalankan macro.
Gak cuma itu, meski file telah kita simpan menggunakan .xlsm sekalipun, kita harus memilih
opsi agar bisa menjalankan macro.
Biasanya, saat kita membuka file .xlsm, maka akan muncul pemberitahuan (security
warning).
Pilih "enable"..
Masih ingat security warning pada bagian 3 diatas kan? Ya elah, masa lupa, kan barusan
dibaca.. Sebenarnya, security warning diatas, bisa kita ubah-ubah (setting).
Misal, kita setting agar excel kita tidak bisa membuka Macro sama sekali. Nah, ini untuk
jenis orang-orang paranoid.
Ada juga setting yang membolehkan untuk hal-hal tertentu dan memberikan warning lebih
dulu. Ini untuk mereka yang super hati-hati.
Ada juga yang gak usah pake warning. Pokoknya, hajar bleh! Nah, yang ini adalah untuk
orang-orang sembrono..
Dan kita masih punya pilihan untuk memboleh menjalankan macro apa saja, tapi harus
warning dulu. Nah, inilah yang saya rekomendasikan..
Sip.. Dari excel, kita mulai dengan memilih tab Developer, trus pilih menu "Macro Security".
Pada window yang muncul, pilih "activeX setting" dan pilih opsi "Prompt me before enabling
all controls with minimal restrictions"
Selain itu, pada "Macro Setting", checked "Trust access to VBA project object model"
Selain setting diatas, masih banyak opsi-opsi security yang bisa di setting.
Tapi dari saya, setting diatas dulu lah.. Karena kalo setting diatas gak dipilih, biasanya
Macro kita jadi "ngadat"!
Oke.. Sampai disini obrolan kita tentang settingan excel untuk VBA.
Ada sebuah Sheet (yang nanti saya beri nama "Front") tempat meletakkan Button dan form
Inputan. Dan juga sebuah Sheet lagi (yang nanti saya beri nama "Data") tempat meletakkan
data yang akan di print.
Jika kita telah mengisi form inputan dan kemudian menekan tombol PRINT, maka data pada
Sheet "DATA" akan ter-print sesuai dengan jumlah halaman pada form inputan.
Dan untuk memulai tutorial ini, anda sebaiknya telah membaca tutorial yang ada pada
link "Baca dulu".
1. Meyiapkan Layout.
2. Membuat Program.
3. Membuat Button Print.
1. Meyiapkan Layout.
Biar project kita ini keliatan keren, maka kita buat lay-out yang sedikit rapi lah. Dan saya
sarankan untuk mengikuti sama persis lay-out gambar berikut:
Jadi, kita butuh tempat inputan untuk Dari Halaman berapa, Sampai Halaman berapa dan
Mau di print berapa banyak?
Dan di project kita ini, kita membutuhkan 2 Sheet. Sheet pertama (Sheet "Front") untuk
meletakkan Button dan Inputan. Dan sheet kedua (Sheet "Data") untuk meletakkan data
yang akan di print.
Sheet kedua akan terdiri beberapa page sesuai settingan masing-masing. Berikut adalah
gambar Sheet "Data" yang saya zoom out sehingga nampak beberapa page.
Page pada Excel adalah jumlah halaman pada sebuah Sheet yang terbagi sesuai setting
page break.
2. Membuat Program.
Setelah lay-out selesai, saatnya kita buat program. Silahkan buka VB Editor.
Selanjutnya, klik 2 kali pada Sheet1 agar muncul code editor.
Selanjutnya, pada code editor yang terbuka, copy code berikut:
Sub testprint()
printDari = Worksheets(1).Cells(2, 3).Value
printSampai = Worksheets(1).Cells(4, 3).Value
jumHalaman = Worksheets(1).Cells(6, 3).Value
If (printDari "") And (printSampai "") And (jumHalaman "") Then
Worksheets(2).PrintOut From:=printDari, To:=printSampai, copies:=jumHalaman
Else
MsgBox "Isi Halaman yang akan di print"
End If
End Sub
Program sudah dibuat. Selanjutnya adalah membuat Button (Tombol) untuk memerintahkan
Print.
Insert Button Controls Form (ingat, Controls Form ya.. BUKAN ActiveX Button).
Saat kita insert Button, maka kita akan diminta untuk memilih Macro (Assign Macro).
Pilih Macro yang sebelumnya telah kita buat (testprint). Dan klik OK.
Beri nama Print pada Button dan tampilan akhirnya akan seperti ini:
Nah, sekarang, silahkan coba klik Button yang telah kita buat. Jangan lupa untuk mengisi
data pada Sheet "Data". Pastikan printer telah terhubung dan telah di setup.
Dan seharusnya, saat kita klik Button Print, maka printer akan mulai mencetak halaman
yang kita tentukan.
Tolong diperhatikan dengan seksama yah.. Ikuti petunjuk-petunjuk berikut dengan teliti.
HATI-HATI..! Mulai saat ini, semua aktifitas kita akan di Record sama Excel. So, jangan
sembarangan klik ya..
Kalo asal klik trus nanti macro-nya gak jalan, kita gak nanggung yah.
Lanjut yah.
Sekarang, pindahkan cursor ke Cell B2. Ingat, cell B2! Setelah itu, beri warna cell dengan
warna apa aja.
Kita masih butuh satu macro lagi. Karena itu, kita ulangi langkah-langkahnya sama persis
dengan sebelumnya.
Kalo sudah sampai pada langkah memberi warna pada Cell, sekarang beri warna yang
berbeda dari sebelumnya. Kalo pada contoh sebelumnya warna kuning, maka sekarang kita
beri warna merah. Tapi ya suka-suka aja lah..
Loh, mana neh Button-nya? Kok dari tadi gak ada Button!!!
Aih.. Sabar donk... Tadi itu baru persiapannya aja. Kan percuma kalo ada Button tapi gak
ada Macro-nya. Nah, kalo udah siap, sekarang kita mo lanjut ke Button. Gimana..?
Gimana caranya??
Aduuuh.. makanya baca donk turorial-tutorial yang disebutin diatas tadi. Pokoknya, kita gak
akan ngulangi lagi disini. Titik..
Nah, kalo kita udah buat Button, maka akan muncul window yang meminta kita untuk
memasukkan Macro. Pilih ajaMacro1 dan klik OK.
Biarkan nama Buttonnya tetap Button1.
Kalo gak muncul window, coba klik kanan pada Button dan pilih Assign Macro.
Selajutnya, buat Button kedua dan biarkan namanya Button2. Pilih Macro2 untuk di-
assign ke Button2.
Kalo langkah-langkah tadi diikuti dengan benar, maka Cell B2 akan berubah warna
menjadi Kuning.
Sekarang kita coba Klik Button2.
Well.. Gimana? Ada masalah dengan Macro mu? Silahkan tulis komentarnya yah..
See you..
BELAJAR MARCO SEDERHANA
Hari ini, kita akan mencoba belajar Macro yang paliiiiiing Dasar. Yaitu menggunakan fasilitas
“Record Macro”.
Sebelumnya, tentu kita harus memiliki project dan project kita kali ini adalah:
Project
Katakanlah, kita memiliki data penjualan harian dalam Excel. Dan setiap hari, akan
ada 1 file excel. Maka bisa dibayangkan ada berapa file excel dalam 1 tahun..?
Data penjualan ditiap file excelnya adalah sebagai berikut (ini cuma contoh, so kita
sederhanakan saja ya..):
Dan Boss kita meminta supaya tiap-tiap file di atur formatnya agar rapi seperti
berikut:
Seandainya ada ratusan file yang harus kita atur formatnya seperti diatas, alangkah
membosankannya hidup kita.. Nah, disinilah record macro akan menjadi penyelamat kita
dari kebosanan.
Sudah siap untuk belajar..? Ah..! Belum siap kalo belum dibuka MS EXCEL nya..
Untuk contoh, saya sudah siapkan 5 file excel data penjualan seperti pada gambar
sebelumnya. Untuk mempermudah, maka datanya saya buat sama dan cuma tanggalnya
saja yang berbeda. Yaitu tanggal 6 – 11 July 2010.
Dan sebagai persiapan dan untuk mempermudah kita akan memunculkan toolbar “visual
basic” agar mudah dijangkau. Normalnya, untuk mengoperasikan “record macro” kita harus
membuka menu seperti gambar dibawah:
Namun, untuk mempermudah, kita akan keluarkan floating toolbar visual basic. Caranya,
pilih: Menu –> View –> Toolbar –> check: visual basic.
Sip.. Persiapan sudah selesai, mari kita mulai langkah-langkah belajar macro.
1. Buka salah satu file LAPORAN untuk kita jadikan TEMPLATE.
2. Klik tombol record Macro pada toolbar yang tadi kita munculkan. Dan akan muncul
dialog window seperti ini:
Macro kita nantinya akan disimpan dengan nama “Macro1″. Kemudian klik OK.. Setelah kita
mengklik OK, maka kita dalam status merekam. Jadi, semua aktifitas kita di excel akan
terekam. Jadi, jangan melakukan apa-apa selain langkah sesuai tujuan kita.
Dengan kita men-stop macro recording, otomatis excel akan menyimpan macro dengan
nama Macro1. Kalo gak percaya, yok kita cek. Pilih menu: Tools –> Macro –> Macros.
Nah, ada Macro1 didalam list. Artinya, macro kita tadi sudah ter-save dan bisa digunakan
setiap saat.
5. Selanjutnya, kita bisa jadikan macro yang sudah kita buat tadi untuk mengatur
format di file-file excel yang lainnya.
Caranya, file excel LAPORAN yang kita jadikan TEMPLATE tadi, jangan ditutup dulu.
Biarkan masih terbuka. Lalu kita buka file LAPORAN yang LAIN-nya yang BELUM
TERFORMAT. Dalam kondisi file LAPORAN yang belum terformat aktif, pilih menu: Tools –
> Macro –> Macros dan akan muncul window seperti pada gambar:
Pilih Macro1 (Macro yang tadi telah kita buat), dan klik RUN.
Persis mirip dengan file excel yang kita jadikan template..!
Ok.. Itu dulu untuk hari ini.. Jika ada problem, silahkan comment disini.. OK… C U
(maksudnya see you..)