Anda di halaman 1dari 3

D III Teknik Konstruksi Gedung – Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Bandung

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berikut ini adalah hasil dari perencanaan struktur gedung tahan gempa.
4.1.1 Tulangan Lentur Balok

Gambar 4.1 Tulangan Lentur Balok SRPMM

Berdasarkan analisis perhitungan didapatkan jumlah tulangan tumpuan kanan


dan kiri pada bagian atas adalah 6D20, dan pada bagian bawah adalah2D20.
Sedangkan pada bagian sepanjang balok atau lapangan jumlah tulangan pada
bagian atas 2D20, dan pada bagian bawah adalah 6D20.
4.1.2 Tulangan Geser Balok

Gambar 4.2 Tulangan Geser Balok SRPMM

Berdasarkan analisis perhitungan didapatkan diameter tulangan geser balok


adalah 10 mm. Pada daerah L/4 atau tumpuan jarak tulangan geser adalah D10-

IV-1 | L a p o r a n P e r e n c a n a a n S t r u k t u r G e d u n g T a h a n G e m p a
D III Teknik Konstruksi Gedung – Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung

200 mm dan pada daerah L/2 atau lapangan jarak tulangan geser adalah D10-250
mm.
4.1.3 Tulangan Longitudinal Kolom

Gambar 4.3 Penampang Kolom SRPMM

Berdasarkan analisis perencanaan tulangan longitudinal kolom didapatkan


jumlah tulangan sebanyak 8 buah menggunakan tulangan dengan diameter 20 mm
atau dapat ditulis 8D20.
4.1.4 Tulangan Geser Kolom

Gambar 4.4 Tulangan Geser Kolom SRPMM

Berdasarkan analisis perencanaan tulangan geser kolom didapatkan panjang


lo yaitu 600 mm. Selain itu, dari hasil perhitungan digunakan tulangan geser
dengan diameter 10 mm dan jarak antar tulangan di daerah Lo maupun di luar Lo
adalah 150 mm atau D10-150 mm.

IV-2 | L a p o r a n P e r e n c a n a a n S t r u k t u r G e d u n g T a h a n G e m p a
D III Teknik Konstruksi Gedung – Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung

4.2 Saran
Perencanaan suatu struktur gedung memerlukan ketelitian dalam mengiput data
saat melakukan pemodelan menggunakan software agar tidak ada kekeliruan pada hasil
yang keluar, yaitu berupa gaya-gaya dalam yang akan dianalisis. Selain itu, dalam
menganalisis struktur pun harus dihitung dengan tepat dan teliti karena akan
berpengaruh pada hasil desain atau perencanaan yang didapatkan. Perhitungan maupun
analisis perencanaan tersebut harus mengacu pada peraturan yang terdapat di dalam
Standar Nasional Indonesia, agar kualitas dari bangunan tersebut dapat terjamin dari
segi keamanan maupun kenyamanan.

IV-3 | L a p o r a n P e r e n c a n a a n S t r u k t u r G e d u n g T a h a n G e m p a

Anda mungkin juga menyukai