Anda di halaman 1dari 4

Bab II

Kajian Teori

A. Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata paham artinya (1) pengertian; pengetahuan (2)

pendapat; pikiran (3) aliran; pandangan (4) mengerti benar (akan) ; tahu benar (akan) (5)

pandai dan mengerti benar,jika menerima imbuhan me – i menjadi memahami, artinya

(1) mengetahui benar, (2) perbuatan , ( (3) cara memahami atau memahamkan. Dapat

diartikan bahwa pemahaman adalah proses, cara mamahami, cara mempelajari baik

supaya paham dan mengetahui banyak hal. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

Pemahaman adalah suatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.1

Menurut Benyamin S. Bloom pemahaman adalah kemampuan seseorang

untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan di ingat. 2

Seorang siswa dikatakan telah memahami sesuatu apabila ia dapat menjelaskan atau

memberikan uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan bahasa sendiri.

Sedangkan Menurut Nurdiawan menyatakan bahwa pemahaman merupakan

pemahaman yang dibutuhkan ketika pembelajaran matematika guna dapat memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari.3

Pendapat lainnya Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa pemahaman

(Comprehensi ) adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan testi mampu

memahami arti atau konsep, situasi, serta faktor yang diketahuinya. Dalam hal

1
Departemen Pendidikan Nasional, (2008), kamus Bahasa indonesia, Jakarta mydyredzone, hal.843
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 50
3
Riska Nurdiawan, dkk, “analisis kemampuan pemahaman matematis terhadap prokrastinasi akademik siswa dalam
matematika” Journal On Education, 1;3, (april 2014) 66
ini testi tidak hanya dapat di hafal cara verbalistis, tetapi memahami konsep dari

masalah atau fakta yang ditanyakan.

Menurut Skemp pemahaman siswa terbagi menjadi tiga kategori, di antaranya

yaitu pemahaman instrumental, relasional, dan formal.4 Pemahaman instrumental adalah

kemampuan siswa dalam menerapkan suatu aturan yang diingat pada pemecahan masalah

tanpa mengetahui mengapa aturan tersebut berlaku.5 Pemahaman relasional diartikan

sebagai kemampuan siswa dalam menyimpulkan secara spesifik suatu aturan atau

prosedur dari ide matematika yang bersifat umum. 6 Sedangkan pemahaman formal dapat

diartikan sebagai kemampuan siswa dalam menghubungkan simbol dan notasi

matematika dengan ide-ide matematika yang relevan dan menggabungkan ide tersebut

pada rangkaian penjelasan yang logis.7 Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman

adalah proses, cara memahami dan kemampuan siswa dalam memahami apa yang

diketahui untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kategori Pemahaman

Pemahaman dapat dibedakan menjadi tiga tahapan:

1) Pemahaman terjemahan yakni kesanggupan memahami makna yang terkandung di

dalamnya.

2) Pemahaman penafsiran, misalnya membedakan dua konsep yang berbeda.

3) Pemahaman estra polasi yakni kesanggupan melihat di balik yang tertulis, tersirat

dan tersurat, meramalkan sesuatu dan memperluaskan wawasan.8

4
Setia Widia Rahayu, Skripsi: “Pemahaman Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Aljabar Ditinjau dari
Kecerdasan Spasial”, (Surabaya: Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, 2014), 7.
5
Yulianingsi, Skripsi: “Analisis Pemahaman Siswa SMP dalam Pemecahan Masalah Aljabar Berdasarkan Gaya
Kognitif Visualizer-Verbalizer”, ( Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2017 ), 2
6
Ibid
7
ibid
8
Tohirin, Psikologi Belajar Mengajar, Pekanbaru: 2001, h. 88
Menurut Sudjana juga mengelompokkan pemahaman terbagi menjadi tiga kategori yaitu

sebagai berikut :

(1) Pemahaman Tingkat Pertama Merupakan Pemahaman tingkat terendah yang

terjadi pada pemahaman terjemahan.

2) Pemahaman Tingkat kedua Merupakan Pemahaman penafsiran yang

menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau

menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok

dan yang bukan pokok.

3) Pemahaman tingkat ketiga Merupakan Pemahaman tingkat tertinggi dalam

pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan siswa mampu melihat balik

yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas

persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.9

C. Indikator Pemahaman

Menurut Wina Sanjaya Mengungkapkan bahwa pemahaman memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1) Pemahaman lebih tinggi tingkatnya dari pengetahuan.

2) Pemahaman bukan sekedar menghafal konsep, akan tetapi dapat menjelaskan makna

atau suatu konsep.

3) Dapat mendeskripsikan, dan mampu menerjemahkan suatu konsep tersebut.

4) Mampu menafsirkan, dan mendeskripsikan secara variabel.

5) Pemahaman eksplorasi, mampu membuat estimasi.10

9
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakraya, 2012, h.24
10
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan KTSP,Jakarta: Kencana, 2008,
h. 45
Pemahaman terbagi menjadi tiga tahapan,sebagai berikut :

1) Menerjemahkan

Menterjemahan maksudnya dapat menyampaikan dengan menggunakan bahasa yang

mudah dipahami dengan orang lain, tetapi dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi satu

model simbolik untuk mempermudah orang untuk mempelajarinya.

2) Menafsirkan

Menafsirkan ini lebih luas dari pada menerjemahkan. Menafsirkan adalah kemampuan

untuk memahami ide-ide utama suatu komunikasi.

3) Mengekstrapolasi

Sedikit berbeda dengan menterjemahkan dan menafsirkan, ia menuntut kemampuan

intelektual yang lebih tinggi yaitu dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu

melihat dibalik yang tertulis dapat membuat ramalan tentang konsentrasi atau dapat

memperluas masalahnyaIndikator Pemahaman.11

11
Ibid . hal 107

Anda mungkin juga menyukai