Pembayaran Internasional
Pembayaran Internasional
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Dosen: Arman Syah
DISUSUN OLEH:
HUSNUL FADILAH
2016053378
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2018
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Perdagangan Internasional, dimana penyusun
akan memaparkan tentang ”Pembayaran Internasional”.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak, baik secara moriil maupun materiil. Maka dari itu, pada kesempatan ini
saya tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada:
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan umumnya
bagi para pembaca, dan juga semoga makalah ini dapat menjadi sebuah pelajaran untuk
pembuatan makalah-makalah berikutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... I
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................................2
C. TUJUAN MAKALAH..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 3
A. PENGERTIAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL........................................................................................3
B. GAMBARAN UMUM LALU LINTAS PEMBAYARAN INTERNASIONAL.......................................................3
C. ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL....................................................................................................4
D. CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL....................................................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN......................................................................................................................................... 11
B. SARAN....................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
transaksi ini, untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan dapat menambah
pengetahuan umum kita.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari pembayaran internasional?
Bagaimana gambaran umum lalu lintas pembayaran internasional?
Apa saja alat pembayaran internasional?
Bagaimana cara pembayaran internasional?
C. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui pengertian pembayaran internasional.
Untuk mengetahui gambaran umum lalu lintas pembayaran internasional.
Untuk mengetahui alat pembayaran internasional.
Untuk mengetahui cara pembayaran internasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berlaku di negara kita adalah rupiah, sedangkan mata uang yang berlaku di Amerika
Serikat adalah US $. Di negerinya eksportir Amerika tidak dapat membelanja akan
uang rupiah untuk membeli barang dagangan, untuk menggaji para karyawan dan
sebagainnya. Untuk semua pengeluaran-pengeluaran ini eksportir Amerika Serikat
menggunakan US $. Oleh karena itu mereka menggharapkan barang yang
diekspornya dibayar dengan US S. Sebaliknya importir kita, yang diharapkan
membayar barang yang diimpornya dengan US $, menerima uang hasil penjulan
barang yang diimpornya bukan dalam bentuk US $ melainkan dalam bentuk rupiah.
Dengan demikian untuk melaksanakan pembayaran yang dibutuhkan, importir tadi
harus terlebih dahulu memberi US $ pada salah satu bank devisa sejumlah yang
dibutuhkan dengan kurs yang berlaku pada saat pembelian dollar tersebut untuk
kemudian di transfernnya kepada si penjual di Amerika Serikat.
Sering juga pembayaran terjadi dengan mata uang negara ketiga. Misalnya
dengan membeli barang dari Jepang kita dapat membayarnya dengan dolar Amerika
Serikat. Hingga dengan demikian, sebelum kita mengadakan transaksi pembelian
barang-barang dari Jepang, kita harus terlebih dahulu memperhitungkan kurs-kurs
devisa yang memungkinkan kita membandingkan nilai barang tersebut dinyatakan
dalam dollar Amerika Serikat, dalam Yen dan dalam rupiah. Masalah-masalah
semacam inilah yang menyebabkan lalu lintas pembayaran internasional berbeda
dengan lalu lintas pembayaran dalam negeri.
5
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dikenal
dengan istilah kurs atau nilai tukar (exchange rate). Kurs sangat
berperan penting dalam perdagangan internasional, mengapa? karena
kurs memungkinkan untuk membandingkan harga seluruh barang dan
jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.
Mata uang yang menjadi kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan
internasional dan juga yang sering digunakan sebagai alat pembayaran disebut hard currency.
Hard currency adalah mata uang yang banyak digunakan sebagai satuan hitung dalam
transaksi internasional. Mata uang yang dimaksud ini biasanya berasal dari negara maju yang
perekonomiannya kuat dan cenderung stabil. Dibandingkan dengan mata uang lainnya, mata
uang ini sering mendapat apresiasi (kenaikan nilai).
6
Pembayaran dengan cara tunai pada umumnya dengan menggunakan
mata uang negara (domestik) atau dengan mata uang asing. Melalui bank,
transaksi pembayaran tunai antar negara yang bersangkutan bisa langsung
dilakukan.
Pembayaran dengan cara ini biasanya dilakukan pada saat barang
dikirim oleh eksportir dengan menggunakan cek, mengapa? Karena:
Memerlukan persediaan kas yang cukup besar.
Harus berdasarkan rasa percaya dan kejujuran dari eksportir.
Memungkinkan terjadinya kehilangan modal dikarenakan
barang yang diterima kemudian.
Melihat kondisi yang ada, banyak yang menggunakan
pembayaran dengan cara ini, disisi lain cara ini meringankan
importir yang mempunyai keterbatasan dana (finansial).
b. Open Account
Pembayaran dengan open account adalah kebalikan dari cara tunai.
Dengan pembayaran open account, barang dikirim kepada importir tanpa
dilengkapi dengan surat perintah membayar atau dokumen resmi lainnya.
Resiko pembayaran dalam open account ditanggung sepenuhnya oleh
eksportir. Jika antara penjual dan pembeli sudah saling kenal, cara ini tentunya
akan lebih efisien, keadaan ekonomi dan politik stabil sehingga akan terhindar
dari risiko perubahan kurs.
Cara pembayaran ini dilakukan dengan cara mengirim barang kepada
importir tanpa dilengkapi dengan dokumen atau perintah pembayaran.
Ditambah pembayaran yang tergantung kebijaksanaan pihak importir, Jadi
resiko seperti harus cukup modal karena untuk mengurangi resiko yang
timbul.
Kelemahan dari cara pembayaran ini diantaranya:
Cara ini dapat diterapkan dalam kondisi ekonomi dan politik
yang stabil.
Pembayaran yang dilakukan harus dekat dengan pasar.
7
c. Letter of Credit (L/C)
Cara pembayaran dengan letter of credit (L/C) ini banyak digunakan
oleh penjual dan pembeli pada umumnya dalam transaksi ekspor atau impor.
Letter of credit adalah surat jaminan atas transaksi jual beli barang antar
negara yang dikeluarkan oleh pihak bank (issue bank). Saat menggunakan
pembayaran L/C, ada syarat yang harus dilengkapi seperti dokumen yang
dikeluarkan oleh suatu perusahan jasa pengiriman yang berisi pemberitahuan
barang yang dikirimkan (bill of lading) dan sertifikat asal negara (certificate of
origin). Baca selengkapnya tentang letter off credit.
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit
diantaranya:
Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C.
Issuer adalah bank yang mengeluarkan L/C.
Benefeciary adalah penjual (eksportir).
8
d. Commercial Bills of Exchange atau Trade Bill
Bills of exchange atau drafts atau trade bills adalah surat perintah
kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu di waktu yang telah
ditentukan. Definisi lainnya menyebutkan bahwa Commercial Bills of
Exchange atau Surat Wesel Dagang adalah kesepakatan yang dibuat oleh
eksportir dengan importir dengan menarik wesel dari importir sejumlah harga
barang yang terdapat pada kontrak dagang.
Penarikan surat wesel ini harus dilengkapi dengan beberapa dokumen
seperti: surat muat (Bill of Lading), invoice, surat keterangan asal barang
(certificate of origin), surat keterangan pabean dan lainnya yang tertera dalam
kontrak dagang.
Wesel sendiri adalah surat perintah pembayaran yang diinstruksikan
seseorang untuk membayarkan sejumlah uang pembayaran sesuai dengan
tanggal dan jumlah dalam wesel kepada si penarik.
9
barang yang akan dijual adalah barang titipan yang berjangka waktu tertentu
dan menyangkut soal pembayaran.
Dalam bidang ini, kita juga bisa memanfaatkan jasa bank dalam
pengiriman dokumen penagihan dan bonded warehouse untuk penitipan
barang, dengan jasa ini kemungkinan risiko penjual dapat di minimalisir.
Jika barangnya sudah laku terjual, pihak pembeli membayar harga
sejumlah uang atas nilai barang kepada bank, dan bank akan menyerahkan
delivery insrtruction kepada bonded warehouse untuk mengeluarkan
barangnya.
Pembayaran dengan metode konsinyasi bisa kita lihat seperti berikut:
g. Advance Payment
Pembayaran ini adalah dengan cara pembeli memberikan dana kepada
penjual sebelum barang pesanan tersebut dikirim.
10
Pembayaran ini disebut juga sebagai perdagangan timbal balik, karena
penjual akan mengirim sejumlah barang kepada pembeli sekaligus membeli
kembali barang dari rekananya itu sesuai dengan nilai barang yang telah
dijualnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah-
masalah seperti yang banyak dijumpai dalam lalu lintas pembayaran internasional,
oleh karena semua daerah kekuasaan sebuah negara pada umumnya menggunakan
mata uang yang sama. Sedangkan pembayaran dengan menggunakan cek atau giro
akan hanya merupakan pemindah bukuan perkiraan bank saja dari saldo kredit
pembayar ke saldo kredit penerima pembayaran.
Bagi importir dan eksportir bank devisa merupakan lembaga dengan siapa
mereka dapat menjual-belikan surat wesel luar negeri dan menggunakaannya hanya
sebagai perantara dalam mengadakan penagihan kepada debitur di luar negeri.
B. Saran
Dalam melakukan transaksi pembayaran dalam perdagangan internasional
tedapat beberapa resiko yang dapat merugikan eksportir maupun importir. Untuk itu
baik eksportir maupun importir harus pandai memilih cara pembayaran seperti apa
yang paling cocok dengan transaksi yang dilakukan. Resiko-resiko tersebut juga dapat
di antisipasi dengan cara ketelitian dan kecermatan dalam memilih rekan transaksi
maupun pihak ketiga yang menjembatani transaksi perdagangan tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://finansial.bisnis.com/read/20130806/9/155221/kamus-ekonomi-apa-itu-
cadangan-devisa
http://hildadinidamayanti.blogspot.com/
http://kamalportal.blogspot.com/2018/01/makalah-pembayaran-internasional.html
http://kuliahmanajemensdm.blogspot.com/2017/03/pembayaran-internasional-cara-
dan-alat.html
http://nadya-soalagogo.blogspot.com/2011/12/pembayaran-internasional.html
http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/alat-cara-pembayaran-internasional/
http://www.ensikloblogia.com/2018/01/pengertian-dan-cara-pembayaran.html
https://simplenews05.blogspot.com/2014/09/pengertian-devisa-dan-cadangan-
devisa.html
12