Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEUANGAN INTRNASIONAL

“MANAJEMEN RISIKO VALAS”

Dosen Pengampu : Ir. Febri Edwar, MH

Disusun oleh:

Ayu Shafira

[171061201126]

UNIVERSITAS IBNU SINA BATAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2020

1
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadiran Tuhan yang maha
pemurah, karena berkat kemurahannya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas tentang “Manajemen Risiko
Valas” yang digunakan sebagai tugas mata kuliah Keuangan Internasional.

Makalah ini disusun dan dibuat agar dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kepada kita semua tentang manajemen risiko valas.

Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah
yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Batam, 24 Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2

BAB. II PEMBAHASAN

A. Pengertian Valuta Asing....................................................................4


B. Manajemen Valuta Asing..................................................................5
C. Menghindari Risiko Valuta Asing.....................................................7
D. Antisipasi Perusahaan dalam Menghadapi Fluktuatif Valuta Asing 7
E. Alasan Mempergunakan Mata Uang Dollar Amerika Berbagai
Kesepakatan dalam Transaksi Bisnis................................................8
F. Akibat dan Risiko yang Timbul pada Saat Dollar Amerika dipakai
sebagai Media Transaksi Bisnis........................................................8
G. Cara Mengantisipasi Risiko Valuta Asing.........................................9
H. Arbitrasi Internasional......................................................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................15
B. Saran.................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

3
4
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini maka kondisi yang terjadi sudah jauh
sekali berubah, masyarakat sudah tumbuh dalam dan berkembang dalam suasana
yang begitu terbuka. Berbagai informasi bisa diperoleh dengan cepat, dan
berbagai keputusan bisa dilakukan dengan mudah. Dunia bisnis sudah mengubah
konsep manajemen dari konvensional ke modern. Segala aktivitas bisnis bisa
dilakukan dengan lebih sederhana tanpa ada beban dan tekanan, permasalahan
hanya satu kecepatan dalam mengambil keputusan secara baik dan akurat.
Kondisi ini tidak terkecuali pada saat transaksi bisnis mengikutkan
dipergunakannya valuta asingsebagai alat pembayaran. Para manajemen
keuangan berusaha kuat dengan menerapkan berbagai formula mampu
menempatkan dan memperkirakan kestabilan valas secara konstan dalam suatu
kurun waktu akuntansi.

Perkembangan perdagangan dunia yang semakin pesat di berbagai bidang


menyebabkan terbukanya kesempatan hubungan dagang antar negara. sehingga
kegiatan usaha tidak lagi berorientasi di dalam negeri saja. Mengingat mata uang
di satu negara tak berlaku di negara lain, tentu saja dibutuhkan alat transaksi
yang dapat diterima di negara lain. Kini, alat transaksi yang mampu diterima di
negara lain tersebut biasa dikenal dengan nama valas. Dengan demikian  sekecil
apapun transaksi tersebut, apabila melibatkan dua negara atau lebih, pasti
melibatkan pertukaran atau perdagangan valuta asing.

Artinya ketika dua negara bekerja sama, maka mereka memnutuhkan valas
sebagai alat transaksi dalam pembayaran. Namun, bagaimana ketika mata uang
negara yang satu dan yang lain tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan
terutama pada saat dikonversikan,  yang mana  disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing. Karena itulah penulis melakukan pembahasan berbagai bentuk
risiko valuta asing dan cara yang bisa dilakukan dalam menghindari terjadinya
kondisi fluktuasi valuta asing.

1
Perlu diingat bahwa berbagai formula yang dibuat adalah selalu berdasarkan
data dan kondisi yang terjadi pada masa lalu, karena data masa depan tidak
pernah dimiliki sebelum semua itu dialami.  Atas dasar itu kita bisa memberikan
kesimpulan bahwa formula yang dibuat bisa saja tidak berjalan sesuai dengan
yang diharapkan atau melenceng  dari yang diperkirakan semula, namun formula
tersebut sudah dapat dijadikan sebagai base concept pada saat kita akan
memprediksi atau membuat indikator-indikator penyebab akan terjadinya
masalah dikemudian hari, serta tentunya diikuti solusi yang harus dilakukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu valuta asing?
2. Bagaimana manajemen valuta asing?
3. Bagaimana cara menghindari risiko valuta asing?
4. Bagaimana antisipasi perusahaan dalam menghadapi fluktuatif valuta asing?
5. Apa saja alasan mempergunakan mata uang Dollar Amerika berbagai
kesepakatan dalam transaksi bisnis?
6. Apa akibat dan risiko yang timbul pada saat Dollar Amerika dipakai sebagai
media transaksi bisnis?
7. Bagaimana cara mengantisipasi risiko valuta asing?
8. Bagaimana cara menghitung arbitrasi internasional?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui pengertian valuta asing.
2. Untuk mengetahui manajemen valuta asing.
3. Untuk mengetahui menghindari risiko valuta asing.
4. Untuk mengetahui antisipasi perusahaan dalam menghadapi fluktuatif valuta
asing .

2
5. Untuk mengetahui alasan mempergunakan mata uang Dollar Amerika
berbagai kesepakatan dalam transaksi bisnis.
6. Untuk mengetahui akibat dan risiko yang timbul pada saat Dollar Amerika
dipakai sebagai media transaksi bisnis.
7. Untuk mengetahui cara mengantisipasi risiko valuta asing.
8. Untuk mengetahui cara menghitung arbitrasi internasional.

3
BAB. II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Valuta Asing


Valuta asing adalah mata uang luar negeri seperti dolar amerika,
poundsterling inggris, ringgit malaysia dan sebagainya. Apabila antar negara
terjadi perdagangan internasional maka tiap negara membutuhkan valuta asing
untuk alat bayar luar negeri yang dalam dunia perdagangan disebut devisa.
Misalnya eksportir indonesia akan memperoleh devisa dari hasil ekspornya,
sebaliknya importir indonesia memerluakan devisa untuk mengimpor dari luar
negeri.
Dalam beberapa kamus bahasa arab transaksi valuta asing di istilahkan
dengan kata al-sharf  yang berarti jual beli valuta asing atau dalam istilah bahasa
inggris adalah money changer. Menurut Taqiyuddin an-Nabhani
mendefinisikan al-sharf dengan pemerolehan harta dengan harta lain, dalam
bentuk emas dan perak, yang sejenis dengan saling menyamakan antara emas
yang satu dengan emas yang lain, atau antara perak yang satu dengan perak yang
lain (atau berbeda sejenisnya) semisal emas dengan perak, dengan menyamakan
atau melebihkan antara jenis yang satu dengan jenis yang lain.
Berdasarkan pengertian al-sharf diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
al-sharf merupakan suatu perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya,
transaksi jual beli mata uang asing yang sejenis (misalnya rupiah dengan rupiah)
maupun yang tidak sejenis (misalnya rupiah dengan dolar atau sebaliknya).
Dalam literatur klasik, ditemukan dalam bentuk jual beli dinar dengan dinar,
dirham dengan dirham atau dinar dengan dirham. Tukar menukar seperti ini
dalam hukum islam termasuk salah satu cara jual beli, dan dalam hukum perdata
barat disebut dengan barter.
Adapun aktifitas-aktifitas yang dapat dikategorikan dalam transaksi jual beli
mata uang menurut taqiyuddin an-Nabhani meliputi:

4
1. Pembelian mata uang dengan mata uang yang serupa seperti pertukaran
uang kertas dinar baru dengan kertas dinar lama
2. Pertukaran mata uang asing seperti pertukaran dolar dengan Pound mesir
3. Pembelian barang dengan uang tertentu serta pembelian mata uang tersebut
dengan mata uang asing seperti membeli pesawat dengan dolar, serta
pertukaran dolar dengan dinar irak dalam suatu kesepakatan.
4. Penjualan barang dengan mata uang, misalnya dengan dolar Australia
5. Penjualan promis (surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang) dengan
mata uang tertentu
6. Penjualan saham dalam perseroan tertentu dengan mata uang tertentu

Dewasa ini transaksi jual beli valuta asing umumnya dapat dilakukan di
bursa atau pasar valas yang bersifat internasional. Pasar valas menyediakan
sarana fisik dan institusional untuk melakukan perdagangan valuta asing,
menentukan nilai tukar dan menerapkan manajemen valuta asing.
Pasar valas ini dapat menjalankan beberapa fungsi antara lain :
1. Sebagai mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara; 
2. Sebagai tempat untuk mendapatkan atau menyediakan kredit untuk transaksi
perdagangan internasional;
3. Sebagai wahana untuk meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat
terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.

B. Manajemen Valuta Asing


Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha naggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Valuta asing adalah mata uang yang berasal dari negara lain dan
dipakai sebagai perhitungan untuk melihat nilai mata uang domestic ketika
dikonversikan dengan mata uang asing tersebut. Seperti mata uang dollar

5
Amerika Serikat dikonversi dengan rupiah, Yen Jepang dengan Rupiah, dan lain
sebagainya.
Manajemen valuta asing adalah suatu kegiatan membeli atau menjual mata
uang suatu negara. Kegiatan jual beli valuta asing membentuk suatu pasar yang
disebut dengan pasar valas. Pasar valas dapat dikatakan sebagai transaksi jual
beli melalui jaringan komunikasi antara bank-bank, brokers atau deler diseluruh
dunia yang dilakukan diruangan masing-masing bank yang telah dilengkapi
dengan jaringan komunikasi. Secara garis besar tindakan manajemen valas dapat
berupa:
1. Pengendalian kesejahteraan mata uang asing
2. Pengendalian keuntungan netto dari nilai tukar.

Dalam manajemen valuta asing, bank berusaha mengelolah beberapa jenis


valuta asing (currency mismatch), misalnya pengelolaan mata uang US$, Yen,
AUS$, HK$, dan sebagainya. Selain itu, bank bersangkutan juga berusaha
memaksimalkan pendapatan dari perbedaan krs nilai tukar valuta asing.
Manajemen valuta asing juga bertujuan menghasilkan pendapatan maksimal
dalam batasanrisiko yang maksimal, jika dikaitkan dengan pergerakan nilai tukar
terhadap mata uang yang berlaku.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir manajemen valas adalah


memaksimalkan pendapatan dari keuntungan nilai tukar dan pendapatan bunga
valas, memperkecil resiko akibat gerakan nilai tukar, dan mendukung tujuan
manajemen likuiditas dan gap, contoh keputusan dalam manajemen valuta asing
adalah penjualan aset valuta asing dan menaikkan dana valas, sedangkan contoh
kebijakan manajemen valuta asing antara lain menetapkan tingkat resiko valas
yang dapat diterima, skenario gerakan gerakan nilai tukar valas, menetapkan
posisi valas yang akan dipegang pada currency tertentu, menetapkan limit, dan
mengendalikan posisi valas, baik per currency maupun secara keseluruhan.

6
C. Menghindari Risiko Valuta Asing
Dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas keuangan tidak lagi mengenal
batas sehingga memungkinkan berbagai pihak bisa terlibat. Untuk menghindari
risiko valuta asing biasanya digunakan tiga cara yang ditempuh oleh perbankan
yaitu :
1. Accounting/translation exposure
Penerapan Accounting/translation exposure, yaitu melakukan kebijakan
untuk mengkonversi aktiva dan pasiva perusahaan dalam bentuk valas yang
jangka panjang ke dalam bentuk mata uang domestik negara yang
bersangkutan.

2. Transaction exposure
Penerapan Transaction exposure, yaitu melakukan kebijakan berupa
perlakuan pendapatan dan biaya (cost) valas dalam buku.

3. Economic exposure (operating/competitive exposure)


Penerapan Economic exposure (operating/competitive exposure),yaitu
melakukan research dan analisis secara mendalam terhadap trend kurs valas
yang terjadi pada masa yang akan datang.

D. Antisipasi Perusahaan dalam Menghadapi Fluktuatif Valuta Asing


Suatu perusahaan mengambil beberapa keputusan guna melindungi
aktivitas bisnisnya dari kondisi fluktuatif yang mampu memberi dampak pada
kerugian perushaan yaitu :
1. Menghindari pembelian barang dalam bentuk mata uang asing jika itu tidak
diperlukan
2. Menghindari pembelian barang baru walaupun harganya rendah, karena
dalam kondisi mata uang asing yang bersifat fluktuatif memungkinkan
barang tersebut kembali mengalami penurunan yang jauh lebih murah
seiring dengan penurunan nilai mata uang asing.

7
3. Jika ada barang digudang yang memiliki nilai jual tinggi dipasaran dan
jumlah barang tersebut dianggap tidak efektif. Dalam artian daripada
tersimpan dalam jumlah yang banyak di gudang sementara perusahaan
membutuhkan dana, maka ada baiknya barang tersebut dijual dan digantikan
dengan yang lain namun memiliki nilai jual tinggi.

E. Alasan Mempergunakan Mata Uang Dollar Amerika bebagai Kesepakatan


dalam Transaksi Bisnis
Ada beberapa alasan yang menyebabkan dollar Amerika dipergunakan sebagai
alat ukur dalam pembayaran yaitu:
1. Faktor kestabilan dolar dibandingkan mata uang lainnya di seluruh dunia.
2. Faktor telah seringnya dolar dipakai selama ini sebagai alat pembayaran
setiap transaksi perdagangan internasional
3. Faktor stabilitas ekonomi Amerika yang dianggap banyak pengamat
memiliki tingkat kestabilan yang lebih kuat dibanding banyak negara lain.

F. Akibat dan Risiko yang Timbul pada Saat Dollar Amerika Dipakai sebagai
Media Transaksi Bisnis
Transaksi perdagangan internasional dan kesepakatan pembayaran yang
diterapkan dalam bentuk dollar Amerika Serikat maka secara otomatis ini akan
menimbulkan beberapa ekses sebagai berikut :
1. Terjadinya peningkatan lalu lintas mata uang dollar Amerika Serikat yang
lebih tinggi dari biasanya karena pemakaian yang tinggi.
2. Kebutuhan dollar Amerika Serikat menjadi sesuatu yang dominan. Karena
dipakainya mata uang dollar sebagai salah satu mata uang acuan sebagai
melihat nilai kurs. Maka kondisi ini menyebabkan banyak pihak
membutuhkan mata uang dollar Amerika Serikat.
3. Terjadinya fluktuasi dollar Amerika Serikat di pasaran. Pada saat terjadinya
kegoncangan ekonomi di Amerika Serikat maka berbagai negara yang

8
selama ini memakai mata uang dollar Amerika Serikat sebagai salah satu
alat ukur mata uang domestik dan asing juga akan turut mengalami
goncangan kuat.
4. Perbankan harus memiliki cadangan dollar Amerika Serikat yang cukup di
pasaran. Jika tidak memiliki cadangan dollar Amerika Serikat yang
mencukupi pada saat dollar dipasaran tinggi perusahaan tidak harus
membeli dollar karena kebutuhan itu sudah tersedia di kas.
5. Kebijakan federal reserve atau bank sentral Amerika Serikat menjadi sangat
penting untuk diamati. Dimana berbagai pihak baik para pebisnis ataupun
pedagang lainnya harus selalu memperhatikan dengan cermat berbagai
kebijakan bank sentral Amerika tersebut, dan jika analisa dari berbagai
kebijakan federal reserve tersebut tidak diperhatikan dengan teliti dan
mendalam maka artinya perusahan bisa saja salah memutuskan suatu
keputusan.
6. Mata uang dollar Amerika Serikat tidak lagi dianggap sebagai alat transaksi
namun lebih jauh dari itu, yaitu sebagai komoditi untuk diambilkeuntungan
yaitu dengan membeli dollar pada harga rendah dan menjualnya pada harga
tinggi.

G. Cara Mengantisipasi Risiko Valuta Asing


Salah satu cara juga sering dipakai dalam mengantisipasi risiko yaitu
dengan menerapkan future dan option, atau yang biasa disebut dengan foreign
currency future dan foreign currency option . Dimana keempatnya termasuk
dalam kategori surat berharga derivative atau sekuritas derivative.
sekuritas derivative adalah sebuah sekuritas yang nilainya tergantung pada aset
lain yang lebih elementer atau aset yang mendasarinya (underlying asset).
Adapun pengertian dari sekuritas itu sendiri adalah surat berharga, yaitu surat
yang memiliki nilai nominal, nama penerbit, tanggal penerbit dan lain-lain
sesuai aturan mekanisme yang berlaku dimana terjelaskan bahwa pemiliknya
adalah pemegang yang sah terhadap aset tersebut.

9
1. Future Contract
Future Contract adalah kontrak standar antara dua pihak untuk membeli
atau menjual suatu aset dengan harga tertentu, untuk penyerahan dimasa
depan melalui mekanisme bursa yang terorganisasi. Artinya untuk bermain
dan mengambil keuntungan di Future kontrak harus terdaftar dan menjadi
salah satu menjadi anggota bursa, atau cara lain yang dapat dilakukan
melalui broker, atau pialang dimana organisasi mereka telah terdaftar resmi
sebagai anggota bursa.

2. Forward Contract
Forward serupa dengan future. Dalam hal konsep tidak ada perbedaan
yang signifikan antara futures dan forward. Yang membedakan
adalah future mempunyai kekuatan hukum yang lebih kuat
dibandingkan forward, karena diperdagangkan secara resmi di bursa efek
dan kontrak yang telah terstandardisasi. Sementara forwarddiperdagangkan
melalui over the counter market sehingga kontrak dapat diformulasikan
sesuai kebutuhan kedua belah pihak. Perbedaan lainnya terletak
pada delivery date. Dalam future terdapat beberapadelivery date dalam satu
rentang waktu, namun dalam forward hanya terdapat satu delivery date.

3. Swaps Contrac
Swaps adalah kontrak antara dua pihak (perusahaan) untuk saling
mempertukarkan arus kas di masa tertentu (selama kurun waktu tertentu)
yang akan datang. Dalam kesepakatan di tentukan secara spesifik tanggal
pembayaran tunai dan cara menghitung jumlah tunai yang akan saling di
pertukarkan (dibayarkan masing-masing pihak). Biasanya di dalam
perhitungan telah di pertimbangkan nilai yang akan datang, tingkat bunga,
kurs mata uang, dan variabel lainya yang relevan.

10
4. Option Contract
Opsi adalah kontrak yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada
pemegang kontrak itu untuk membeli (call options) atau menjual (put
options) suatu aset tertentu (strike price/exercise priceatau harga patokan)
dalam jangka waktu tertentu.

H. Arbitrasi Internasional
Arbitrasi internasional adalah tindakan mengambil keuntungan dari
perbedaaan nilai mata uang, atau arbitrasi internasional adalah tindakan
mengambil keuntungan dari ketidaksesuaian dalam harga-harga faktual.

Berikut jenis-jenis arbitrasi  Internasional :

1. Locational Arbitage
Locational arbitrage adalah tindakan mengambil keuntungan
ketidaksesuaian dalam kuotasi-kuotasi nilai tukar antar bank.
Contoh soal untuk locational arbitrage :
Seorang investor memiliki dana sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta
rupiah) ingin melakukan locational arbitrage.
Kurs jual US$ di bank A adalah sebesar Rp 12.575,-/US$,
Kurs beli di Bank A adalah sebesar Rp 12.550,-/US$,
sedangkan kurs jual di bank B adalah sebesar Rp 12.475,-/US$
dan kurs beli di bank B adalah Rp 12.325/US$.

Bagaimankah caranya investor tersebut memperoleh keuntungan yang


maksimal dari locational arbitrage ?
Jawaban:
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal seorang investor dapat
membeli dolar di bank B dengan kurs jual Rp 12.475,-/US$ dan menjual
dolar tersebut di bank A dengan kurs Rp 12.550,-/US$.

11
Keuntungan yang diperoleh imvestor tersebut adalah :
Langkah I : membeli dolar di Bank B dengan kurs jual Rp 12.475,-/US$
=Rp 100.000.000,- : Rp 12.475,-
= US$8.016

Langkah II : menjual dolar tersebut di Bank A dengan kurs beli :Rp 12.550,-
= US$8.016 x Rp 12.550,- /US$
= Rp 100.600.800,-

Jumlah keuntungan yang diperoleh dari locational arbitrage :


Rp 100.600.800 – Rp 100.000.000,- = Rp 600.8000

2. Triangular Arbitrage
Triangular arbitrage adalah tindakan mengambil keuntungan dalam
pasar valuta asing, yaitu pada saat kurs silang yang dikuotasikan di pasar
tidak sama dengan kurs silang yang seharusnya muncul di kondisi
ekuilibrium, atau dapat diartikan juga triangular arbitrage adalah tindakan
mengambil keuntungan akibat adanya perbedaan nilai tukar dari 3 mata
uang yang berbeda.
Contoh soal untuk triangular arbitrage :
Anda memiliki dana yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat sebesar
Rp 1.500.000.000,-.Sebagai spekulan, anda berkeinginan untuk meraih
keuntungan dengan cara triangular arbitrage.
Diketahui :
 kurs foward untuk US $ saat ini Rp 12.500,-/US$.
 Kurs foward pondsterling saat ini US 1,75 = £1
 Kurs foward Pondsterling Rp 20.000,- =£1

Bagaimanakah spekulan tersebut dapat memperoleh keuntungan melalui


triangular arbitrage?

12
Jawaban :

Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dari triangular arbitrage


maka anda dapat menukarkan terlebih dahulu dana yang dimiliki ke
pondsterling, setelah itu ditukarkan kembali ke dalam USS$ dan terakhir
baru dikembalikan ke dalam rupiah.

Langkah 1 : menukarkan rupiah ke pondsterling

Rp 1.500.000.000,- : Rp 20.000,- = £ 75.000

Langkah ke-2 : menukarkan pondsterling tersebut ke dalam US$

£75.000 x US$ 1,75 = US$ 131.250

Langkah ke-3: menukarkan US$ tersebut ke mata uang rupiah.

3. Covered Interest Arbitrage


Covered interest arbitrage adalah investasi dalam suatu sekuritas pasar
uang luar negeri yang pada saat yang sama disertai dengan penjualan foward
valuta asing yang mendominasi sekuritas tersebut
Contoh soal covered interest arbitrage :
Anda memiliki dana yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat sebesar
Rp 1.500.000.000,-. Anda beinisiatif untuk menginvestasikan dana tersebut
di dalam investasi jangka pendek dalam bentuk deposito. Suku bunga
deposito 3 bulan saat ini sebesar 4,5%. Selain itu, anda juga mendapatkan
tawaran untuk investasi deposito di Amerika serikat dengan suku bunga
0,75% diatas suku bunga deposito Indonesia. Kurs Spot saat ini adalah Rp
12.000/US$. Sebagai seorang investor dan spekulan, menurut anda
sebaiknya dimanakah deposito yang lebih baik returny nya, apakah di
Indonesia atau di Amerika Serikat jika :
a. Kurs Foward 90hari sebesar Rp 11.500,-/US$
b. Kurs Foward 90 hari sebesar Rp 12.400,-/US$

13
Jawaban :

Langkah 1 : langkah pertama yaitu mengitung terlebih dahulu return


investasi di dalam negeri yaitu :

Rp 1.500.000.000,- x 4,5% = Rp 67.500.000,-

Total return + investasi = Rp 1.500.000.000,- + Rp 67.500.000,- = Rp


1.567.500.000,-

Langkah ke-2 : mengitung return investasi di Amerika Serikat

Rp 1.500.000.000,- : Rp 12.000 = US$ 125,000

Suku bunga di Amerika Serikat = 0,75% +4,5% = 5,25%

Return di Amerika Serikat = US$ 125,000 x 5,25% = US$6.563

Return + investasi + US$125,000 + US$6.563 = US$131.563

a. Nilai investasi jika kurs foward 90 hari adalah Rp 11.500/US$:


US$131.563 x Rp 11.500 = Rp 1.512.968.800,-
Jika kurs foward menjadi Rp 11.500,-/US$ maka sebaiknya investasi
dilakukan di dalam negeri karena returnnya lebih besar

b. Nilai investasi jika kurs foward 90 hari adalah Rp 12.400 :


US$ 131.563 x Rp 12.400 = 1.631.381.200,-
Jika kurs foward menjadi Rp 12.400/US$ maka sebaiknya investasi
dilakukan di Amerika serikat karena returnnya lebih besar.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dapat disimpulkan bahwa pengertian Risiko valuta asing adalah
ketidakpastian nilai mata uang suatu negara yang digunakan sebagai alat
pembayaran dalam perdagangan internasional. 
2. Untuk menghindari risiko valuta asing biasanya digunakan tiga cara yang
ditempuh oleh perbankan yaitu :
a. Accounting/translation exposure
b. Transaction exposure
c. Economic exposure (operating/competitive exposure)
3. Alasan Mempergunakan Mata Uang Dollar Amerika bebagai Kesepakatan
dalam Transaksi Bisnis
a. Faktor kestabilan dolar dibandingkan mata uang lainnya di seluruh
dunia.
b. Faktor telah seringnya dolar dipakai selama ini sebagai alat
pembayaran setiap transaksi perdagangan internasional
4. Alasan Mempergunakan Mata Uang Dollar Amerika bebagai Kesepakatan
dalam Transaksi Bisnis
a. Faktor kestabilan dolar dibandingkan mata uang lainnya di seluruh
dunia.
b. Faktor telah seringnya dolar dipakai selama ini sebagai alat
pembayaran setiap transaksi perdagangan internasional
5. Antisipasi Perusahaan dalam Menghadapi Fluktuatif Valuta Asing: Suatu
perusahaan mengambil beberapa keputusan guna melindungi aktivitas
bisnisnya dari kondisi fluktuatif yang mampu memberi dampak pada
kerugian perushaan yaitu :
a. Menghindari pembelian barang dalam bentuk mata uang asing jika
itu tidak diperlukan.

15
b. Menghindari pembelian barang baru walaupun harganya rendah,
karena dalam kondisi mata uang asing yang bersifat fluktuatif
memungkinkan barang tersebut kembali mengalami penurunan yang
jauh lebih murah seiring dengan penurunan nilai mata uang asing.
6. Akibat dan Risiko yang Timbul pada Saat Dollar Amerika Dipakai sebagai
Media Transaksi Bisnis
a. Terjadinya peningkatan lalu lintas mata uang dollar Amerika Serikat
yang lebih tinggi dari biasanya karena pemakaian yang tinggi.
b. Kebutuhan dollar Amerika Serikat menjadi sesuatu yang dominan.
Karena dipakainya mata uang dolla sebagai salah satu mata uang
acuan sebagai melihat nilai kurs. Maka kondisi ini menyebabkan
banyak pihak membutuhkan mata uang dollar Amerika Serikat.
7. Kontrak future dan kontrak option/opsi sebagai salah satu cara
mengantisipasi risiko valuta asing
8. Salah satu cara juga sering dipakai dalam mengantisipasi risiko yaitu
dengan menerapkan future dan option, atau yang biasa disebut dengan
foreign currency future dan foreign currency option.

B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini mampu memberikan,
menambahkan pengetahuan semua pembaca. Demikianlah, sebagai seorang
calon calon pebisnis kita perlu mengetahui apa itu valas, tujuan transaksi valas
serta manajemen risiko valas.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://fake89.blogspot.com/2016/11/makalah-manajemen-risiko-valuta-asing.html

http://makalahmahmudah.blogspot.com/2015/05/makalah-resiko-valuta-asing-
manajemen.html

https://melizazafrizal.wordpress.com/2014/12/23/arbitrasi-internasional-dan-
paritas-suku-bunga/

https://simba-corp.blogspot.com/2018/11/makalah-manajemen-valuta-asing.html

17

Anda mungkin juga menyukai