Ptek99 27 PDF
Ptek99 27 PDF
RINGKASAN
Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri . Untuk
menaikan tekanan osmose dan menjaga keseimbangan fisikokhemis sel-sel bakteri yang
tumbuh, kedalam media harus ditambahkan NaCL. Wadah yang digunakan pada
pembuatan media dipakai alat-alat gelas dan stainless, sedangkan pH (derajat keasaman)
media bisa diukur dengan kertas penunjuk, pH meter dan zat penunjuk . Untuk sterilisasi
media dapat dilakukan dengan uap air panas bertekanan (autoclave), uap air panas yang
mengalir (steam) atau dengan saringan Seitz EK, sedangkan alat-alat gelas disterilisasi
dengan udara panas kering (oven) . Setiap batch media yang sudah dikontrol sterilitas
dan mutunya harus disimpan pada suhu 5°C-8°C, selama belum/tidak dipakai .
PENDAHULUAN
Media adalah suatu substansi yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan jasad renik
(mikroorganisme) . Media dapat berbentuk padat, cair dan semi padat (semi solid) .
Didalam laboratorium mikrobiologi, kultur media sangat penting untuk isolasi,
pengujian sifat-sifat phisis dan biokhemis bakteria serta untuk diagnosa suatu penyakit .
Zat makanan yang dibutuhkan bakteri pada umumnya sangat bervariasi, dapat
berbentuk senyawa-senyawa organik sederhana atau senyawa-senyawa organik komplek
(majemuk) . Untuk menumbuhkan bakteri pada tanah cukup dengan mempergunakan
senyawa organik sederhana, tetapi bakteri patogen membutuhkan media' yang
mengandung ekstrak daging bagi pertumbuhan dan perkembang biakannya . Ekstrak
daging mengandung antara lain : asam-asam amino dan pepton (Supar dan Ibrohim,
1981) . Pepton adalah sebagai sumber/persediaan nitrogen bagi pertumbuhan bakteri,
mudah larut dalam air, tidak rusak/menggumpal pada suhu tinggi dan juga berfungsi
sebagai buffer (penyangga) . Pepton dapat dibuat dengan pengasaman atau hidrolisa
dengan enzym dari protein hewani atau protein nabati, seperti : otot, hati, darah, susu,
kasein, laktalbumin, gelatin dan kacang kedelai (Cowan, 1975) . Selain mengandung zat
makanan, media harus mengandung NaCL untuk menaikan tekanan osmose media .
Tekanan ini sangat penting bagi keseimbangan fisikokhemis suatu sel bakteri yang
tumbuh dalam media tersebut .
Lebih dari 200 macam media tersedia dan dikenal untuk pembiakan,
pemeliharaan dan identifikasi bakteri, namun demikian tidak semua media dapat
mendorong pertumbuhan bakteri . Ada bakteri tertentu yang memerlukan . media
149
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
1 50
Lokakarva Fungsional Non Pene lai 1999
akan berubah menjadi asam, pH nya akan turun yang menyebabkan warna . media
berubah menjadi kuning . Bermacam-macam zat penunjuk yang biasa dipakai serta jarak
perubahan warnanya dapat dilihat pada Tabel 1 .
Pengisian dan Sterilisasi
Pengisian media yang sudah diukur pH nya kedalam tabung/botol sebaiknya
jangan terlalu penuh untuk menghindari tumpah atau pecah jika disterilkan .. Untuk
bentuk padat yang mengandung 2% agar-agar atau bentuk semi solid yang mengandung
0,2% - 0,5% agar-agar, sehelum diisikan harus dipanaskan dahulu supaya agarnya larut
dan homogen . Sedangkan untuk pembuatan media agar plat . dimasukan kedalam
erlenmeyer yang kemudian ditutup dengan kapas/alumunium foil .
Media dalam tabung, botol atau erlenmeyer, kemudian disterilkan dengan uap
air jenuh bertekanan (autoclave) . Pada proses ini ada hubungan antara suhu yang
diinginkan dengan tekanan uap airnya (Tabel 2) . Dengan sterilisasi sel-sel vegetatif dan
spora bakteri akan mati . Jika media tersebut mengandung bahan-bahan yang tidak bisa
disterilkan dengan autoclave, dapat disterilkan dengan uap air yang mengalir, suhunya
100° C (steam) . Lama sterilisasi dengan steam bervariasi antara 10 - 30 menit,
tergantung bahan yang disteril, media yang mengandung selenit atau tetrationat cukup
10 menit, dan untuk karbohidrat 30 menit (Cowan, 1975) . Untuk mensterilkan bahan-
bahan yang tidak tahan terhadap panas, misal serum, beberapa macam vitamin
dilakukan sterilisasi dengan menggunakan saringan, yaitu mengunakan kertas saring
ashes (SEITZ EK), dengan bantuan pompa vakum yang bisa menyedot atau menekan
udara . Sedangkan untuk mensterilkan alat-alat gelas, dipakai sterilisasi panas kering (hot
air open), suhunya 160°C selama I jam atau 170°C selama 40 menit (Collin dan
Patricia, 1987) . Pada pengisian kedalam cawan-cawan petri dilakukan secara aseptik
didalam "biohazard" atau dekat nyala api bunsen untuk menghindari kontaminan dari
udara . Pada pembuatan media agar slope (agar miring), media dalam tabung/botol yang
masih panas/cair dimiringkan dan diganjal dengan tabung kaca, lalu diatur sedemikian
sehingga ujung media tidak terlalu dekat dengan leher botol/tabung . Pengisian media
kedalam tabung/botol dan cawan petri yang biasa digunakan dapat dilihat pada Tabel 3 .
Kontrol sterilitas, uji pertumbuhan dan penyimpanan
Setiap batch media yang dibuat sebelum digunakan harus dikontrol dahulu
sterilitasnya, yaitu dengan menyimpan didalam inkubator pada suhu 37"C selama 24
jam . Media yang terkontaminasi harus dibuang .
Beberapa sampel media yang sudah dikontrol sterilitasnya diuji pertumbuhannya
dengan bakteri yang cocok untuk penggunaan media tersebut, misal untuk media agar
Brilian green (BRG) digunakan bakteri Salmonella, dan untuk agar Mac Conkey (MCC)
digunakan bakteri E.coli . Media yang baik adalah apabila media BRG dengan
pertumbuhan Sabnonella harus berubah warna menjadi merah, dan media MCC dengan
pertumbuhan E.coli harus berubah menjadi merah .
151
152
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
KESIMPULAN
Dalam pembuatan kultur media yang perlu diperhatikan adalah
1 . Mengandung zat-zat makanan (nutrisi) yang bisa dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri .
2 . Mempunyai tekanan osmosis/tegangan permukaan dan derajat keasamari (pH)
yang sesuai .
3 . Tidak mengandung zat-zat penghambat/inhibitor dan bakterisidal .
4 . Steril .
DAFTAR BACAAN
ANONYMOUS 1994 . Difco Manual of Dehydrated Culture Media and Reagents for
Microbiological and Clinical Laboratory Procedures . Tenth edition . Detroit,
Michigan USA .
ANONYMOUS 1982 . The Oxoid Manual of Culture Media, Ingredients and other
Laboratory Service, Fifth edition . Basingstoke - England .
SUPAR dan IBROHIM 1981 . Kultur Media dan Cara Pembuatannya . Balai Penelitian
Penyakit Hewan Bogor .
1 53
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Lampiran I
Tabel 1 . Zat penunjuk yang biasa dipakai untuk pembuatan kultur media
bakteri ')
Konsen Penambahan Jarak pH
Penunjuk trasi NaOH 0,05 Pelarut Perubahan warna
(%) xx ) N per gram asam ke basa
penunjuk (ml)
-Methyl red 0,2 - alkohol 50% 4,2-6,3 merah - kuning
- Andrade's 0,5 30 "1 air 5 - 8 merah muda -
kuning (pink)
-Litmus 2,5 - alkohol 40% 5 - 8 merah - biru
Bromcresol 0,2 37 air/alkohol 50 % 5,2-6,8 kuning - unggu
purple
Bromthimol blue 0,2 32 air/alkohol 50 % 6,0-7,6 Kuning - biru
Neutral red 0,1 - air/alkohol 50% 6,8-8,0 Merah - kuning
Phenol red 0,2 57 air 6,8-8,4 Kuning - merah
x"x)
") Surnber Cowan 1975 ; ") 30 nil NaOH I N ; 10 ml larutan penunjuk untuk 1 liter media
Tabel 2 . Hubungan antara suhu dan tekanan uap air jenuh pada sterilisasi
dengan autoclave ')
Suhu (° C) Tekanan uap air Waktu Sterilisasi
kg/cm2 Win' (menit)
100 0 0 -
105 0,20 2,8 30
110 0,43 6,1 25
115,5 0,72 10,2 20
121 1,06 15,0 15
127 1,50 21,2 6
134,5 2,11 30 2
'' Sumber : Cowan 1975 Keterangan : 1 lb = 454 gram
154
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Lampiran 2 .
Tabel 3 . Pengisian kultur media kedalam botol, tabung clan cawan petri
155