OLEH
HARDIYANTI
D19.07.021
Gangguan proses
berpikir/waham.
Halusinasi
Kesukaran proses
emosi.
Perilaku tidak
terorganisasi.
Isolasi sosial
D. Klasifikasi Halusinasi
Tabel 1.3 Klasifikasi Halusinasi
Jenis Halusinasi Data Objektif Data Subjektif
Halusinasi dengar/suara Bicara atau tertawa sendiri. Mendengar suara-suara atau
Marah-marah tanpa sebab. kegaduhan.
Mengarahkan telinga ke arah Mendengar suara yang
tertentu. mengajak bercakap-cakap.
Menutup telinga. Mendengar suara menyuruh
melakukan sesuatu yang
berbahaya.
Halusinasi penglihatan Menunjuk-nunjuk ke arah Melihat bayangan, sinar,
tertentu. bentuk geometris, bentuk
Ketakutan pada sesuatu yang kartun, melihat hantu, atau
tidak jelas. monster.
Halusinasi penciuman Mencium seperti sedang Membaui bau-bauan seperti
membaui bau-bauan tertentu. bau darah, urine, feses, dan
Menutup hidung. kadang-kadang bau itu
menyenangkan.
Halusinasi pengecapan Sering meludah Merasakan rasa seperti
Muntah darah, urine, atau feses.
Halusinasi perabaan Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di
kulit. permukaan kulit.
Merasa seperti tersengat
listrik.
E. Pengkajian Keperawatan
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal yang
dapat meningkatkan stres dan ansietas yang dapat berakhir dengan gangguan
persepsi. Pasien mungkin menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi
intelektual dan emosi tidak efektif.
a. Faktor sosial budaya
Berbagai faktor di masyarakat yang membuat seseorang merasa disingkirkan
atau kesepian, selanjutnya tidak dapat diatasi sehingga timbul akibat berat
seperti delusi dan halusinasi.
b. Faktor psikologis
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis, serta peran ganda atau peran
yang bertentangan dapat menimbulkan ansietas berat terakhir dengan
pengingkaran terhadap kenyataan, sehingga terjadi halusinasi.
c. Faktor biologis
Struktur otak yang abnormal ditemukan pada pasien gangguan orientasi
realitas, serta dapat ditemukan atropik otak, pembesaran ventikal, perubahan
besar, serta bentuk sel kortikal dan limbik.
d. Faktor genetik
Gangguan orientasi realitas termasuk halusinasi umumnya ditemukan pada
pasien skizofrenia. Skizofrenia ditemukan cukup tinggi pada keluarga yang
salah satu anggota keluarganya mengalami skizofrenia, serta akan lebih tinggi
jika kedua orang tua skizofrenia.
2. Faktor Presipitasi
a. Stresor sosial budaya
Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan stabilitas
keluarga, perpisahan dengan orang yang penting, atau diasingkan dari
kelompok dapat menimbulkan halusinasi.
b. Faktor biokimia
Berbagai penelitian tentang dopamin, norepinetrin, indolamin, serta zat
halusigenik diduga berkaitan dengan gangguan orientasi realitas termasuk
halusinasi.
c. Faktor psikologis
Intensitas kecemasan yang ekstrem dan memanjang disertai terbatasnya
kemampuan mengatasi masalah memungkinkan berkembangnya gangguan
orientasi realitas. Pasien mengembangkan koping untuk menghindari
kenyataan yang tidak menyenangkan.
d. Perilaku
Perilaku yang perlu dikaji pada pasien dengan gangguan orientasi realitas
berkaitan dengan perubahan proses pikir, afektif persepsi, motorik, dan sosial.
F. Diagnosis
Pohon Masalah
Diagnosis Keperawatan
1. Risiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
halusinasi.
2. Perubahan persepsi sensor: halusinasi berhubungan dengan menarik diri.
G. Rencana Intervensi
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1. Tujuan tindakan untuk pasien meliputi hal berikut.
a. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya.
b. Pasien dapat mengontrol halusinasinya.
c. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal.
2. Tindakan keperawatan
a. Membantu pasien mengenali halusinasi dengan cara berdiskusi dengan pasien
tentang isi halusinasi (apa yang didengar/dilihat), waktu terjadi halusinasi,
frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul,
dan respons pasien saat halusinasi muncul.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi. Untuk membantu pasien agar mampu
mengontrol halusinasi, Anda dapat melatih pasien empat cara yang sudah
terbukti dapat mengendalikan halusinasi, yaitu sebagai berikut.
1) Menghardik halusinasi.
2) Bercakap-cakap dengan orang lain.
3) Melakukan aktivitas yang terjadwal.
3. Menggunakan obat secara teratur.
Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
1. Tujuan
a. Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di rumah sakit maupun di
rumah.
b. Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
2. Tindakan keperawatan
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
b. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi
yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya halusinasi,
serta cara merawat pasien halusinasi.
c. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat
pasien dengan halusinasi langsung di hadapan pasien.
d. Buat perencanaan pulang dengan keluarga.
H. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang sudah Anda lakukan untuk pasien
halusinasi adalah sebagai berikut.
1. Pasien mempercayai kepada perawat.
2. Pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada objeknya dan merupakan
masalah yang harus diatasi.
3. Pasien dapat mengontrol halusinasi.
4. Keluarga mampu merawat pasien di rumah, ditandai dengan hal berikut.
a. Keluarga mampu menjelaskan masalah halusinasi yang dialami oleh pasien.
b. Keluarga mampu menjelaskan cara merawat pasien di rumah.
c. Keluarga mampu memperagakan cara bersikap terhadap pasien.
d. Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah pasien.
e. Keluarga melaporkan keberhasilannnya merawat pasien.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
Ruang rawat : ………………… Tanggal dirawat : ……… No.RM : ……..
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. R
(L/P) : Perempuan
Umur : 69
Status Perkawinan : menikah
Pekerjaan : IRT
Tanggal Pengkajian : 07-juni -2020
Pendidikan : SD
Jumlah Anak : 2
Informan :
II. Alasan Masuk
Klien mengatakan mendengar ada suara-suara di atas rumahnya tapi suara itu
tidak jelas. Klien juga mengatakan mendengarkan suara- suara yang ingin membunuhnya
Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri Klien terlihat marah-marah tanpa sebab dan
menutup telinga. Klien mengatakan tidak suka bergaul, di rumah Klien sering melamun,
berdiam diri dan tidak mau bergaul dengan orang lain Klien mengatakan kadang saat
mendengar suara yang ingin membunuhnya rasanya ingin marah dan saat tidak terkontrol
langsung memukul tembok Klien tampak gelisah, tangan klien kadang tampak mengepal
dan ingin memukul sesuatu
Ya
√ Tidak
Klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
2. Pemeriksaan fisik
1. Tanda vital
TD : 130/90 mmHg HR : 76x/menit
S : 36,5° C RR : 20x/menit
2. Antropometri
BB : 45 kg TB : 152 cm
3. PSIKOSOSAL
1. Genogram
Keterangan
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Tinggal
serumah
2. Konsep Diri
a. Citra Diri : Klien Ny S.
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya. Saat ditanya bagian tubuh
yang paling disukai adalah tangannya
b. Identitas Diri
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya (nama, alamat, hobi). Klien
mengatakan setiap harinya sebagai Ibu rumah tangga yang hanya mengasuh
cucunya.
c. Peran Diri
Sebelum sakit dirumah Klien mempuyai tanggung jawab sebagai Ibu rumah
tangga. Klien dapat melakukan pekerjaannya sendiri.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan tidak ingin lagi nmendengar suatu
suara atau bisikan-bisikan
e. Harga Diri
Klien mengatakan merasa percaya diri dengan dirinya. Klien juga mengatakan dia
mampu mengasuh cucunya dengan baik.
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan sebelum anaknya meninggal yaitu orang terdekatnya adalah
kedua dua anaknya karena sering bertemu dirumah, namun setelah anak yang
pertama meninggal Klien hanya dekat dengan anaknya yang ke 2.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Sebelum sakit klien sering bergaul dengan ibu-ibu sekitar rumahnya, namun
setelah sakit Klien tidak mau bergaul lagi karena alasannya malu dengan
kondisinya, Klien tampak sering menyendiri, kontak mata Klien kurang saat
berinteraksi dan Klien sering melamun.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien menyakini agama islam
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sering beribadah
4. Status Mental
1. Penampilan
Rapi
√
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Penampilan dalam cara berpakaian rapi dan sesuai, postur tubuh sedang.
2. Pembicaraan
Cepat Apatis
√
Keras Lambat
Gagap Membis
Klien berbicara sangat cepat, saat dilakukan pengkajian klien Nampak gelisah dan
tidak tenang
3. Aktivitas Motorik
Fleksibilitas serea TIK
Tegang Grimasem
Gelisah Tremor
√
Agitasi Kompulsif
Automatisma Common Automatisma
Negativisme
Klien tampak mau melakukan aktivitas sehari-hari, saat berinteraksi tampak Klien
mengerak-gerakkan tanganya, tangannya tampk seperti mengepal.
Masalah Keperawatan :
Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
4. Alam Perasaan
Sedih
√
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Klien mengatakan masih mendengar suara suara bisikan yang menggangunya,
Klien mengatakan terkadang merasa sedih dengan keaadanyan sekarang, yang tidak
bisa berkumpul dengan keluarga seperti dahulu.
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
√
Tidak sesuai
Saat di wawancari kadang Klien menunjukan ekspresi mendengar sesuatu, respon
emosional Klien sudah stabil, Klien tenang saat diakukan interaksi.
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Kontak mata kurang
√
Curiga
Klien mampu menjawab semua pertanyaan yang di ajukan dengan sesuai/ baik,
kontak mata dengan Klien perawat sedikit kurang, Klien cenderung menatap
kedepan padahal perawat ada di sampingnya, pembicaraan Klien keheranan saat
ditanyai, kadang Klien terdiam sebentar seperti mendengar sesuatu.
Masalah Kesehatan :
Gangguan sensori presepsi : Halusinasi pendengaran
7. Persepsi
Halusinasi/ilusi
Pendengaran
√
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidung
Klien mengatakan sering mendengar suara- suara atau bisikan saat ingin tidur ,
suara tersebut kadang muncul kadang tidak, suara itu muncul lamanya biasa 5 detik,
respon Klien untuk mengontrol halusinasinya tersebut hanya dengan cara keluar dari
dari rumahnya atau kadang bicara sendiri.
8. Proses Pikir
a. Isi Pikir
Obsesi Depersonalisasi Isolasi sosial
√
Phobia Ide yang terkait Pesimisme
Hipokondria Pikiran Magis Bunuh Diri
Klien mengatakan kadang mendengar suara ada yang ingin membunuhnya
Masalah Kesehatan :
Resiko Perilaku Kekerasan
Waham :
Agama Nihilistik
Somatik Sisip pikir
Kebesaran Siar Pikir
Curiga Kontrol pikir
√
Klien mengatakan tidak ada yang mengendalikan pikiranya. klien tidak mampunyai
pikiran yang aneh-aneh tetapi sering mendengar suara atau bisikan palsu.
b. Arus Pikir
Sirkumstansial Flight of idea
Tangensial Blocking
Kehilangan asosiasi Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Inkoheren Logorea
Klien menjawab pertanyaan dengan baik sesuai pertanyaan yang di ajukan
c. Tingkat Kesadaran
Bingung Disorientasi waktu
√
Sedasi Disorientasi orang
Stupor Disorientasi tempat
Klien terkadang nampak bingung saat di lakukan pengkajian
9. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
√
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabusi
Klien kadang-kadang berhenti dalam menjawab pertanyaan, kemudian memulai
kembali jawabanya
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Mampu berhitung sederhana
√
Klien mampu berkonsentrasi dan mampu berhitung secara sederhana misalnya
berhitung dari 1 sampai 10.
11. Kemampuan penilaian
Gangguan Ringan
√
Klien Nampak bertanya tentang seberapa penting dalam menambah teman untuk
bercakap- cakap
12. Daya Tilik Diri
Mengingkari penyakit yang diderita
√
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
5. Kebutuhan Persiapan Pulang
1. Makan
Makanan 2x sehari 1 porsi habis, Klien dapat makan sendiri.
2. BAB/BAK
Klien BAB 1 hari sekali kalau dirumah dan dapat dilakukan ditoilet dan BAK 4-5
x/hari dan dapat dilakukan sendiri di toilet.
3. Mandi
Klien mengatakan sehari mandi 2-3 x/hari dan dapat melakukan sendiri dikamar
mandi memakai sabun tetapi tidak handukan , gosok gigi 1kali sehari dapat
dilakukan sendiri dikamar mandi.
4. Berpakaian/berhias
Klien mampu menggunakan baju sendiri, ganti pakaian 1 kali dalam 2 atau 3 hari
sekali.
5. Istirahat Tidur
Klien mengatakan tidur sekitar jam 21.00 wib & kadang-kadang terbangun ditengah
malam, serta gelisah karena sering mendengar suara bisikan.
6. Penggunaan obat
Klien minum obat yang diberikan oleh perawat dan dimonitor oleh perawat , Klien
selalu meminum obatnya sampai habis, Klien mengatakan mendapatkan obat
sejumlah
7. Aktifitas dalam rumah
Klien mengatakan di rumah melakukan pekerjaan rumah.
8. Aktifitas di luar Rumah
Klien mengatakan tidak suka kegiatan diluar rumah.
9. Mekanisme Koping
Mekanisme koping saat ini Klien yaitu maladaptif, Klien menghindar dari orang lain.
6. Masalah Psikososial dan Lingkungan
√ Masalah berhubungan dengan lingkungan,
Klien tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
7. Kurang pengetahuan tentang
Klien mengatakan ada maslah dengan lingkungan, Klien tidak suka berbicara dengan
orang lain dan lebih suka di rumah.
8. Aspek Medik
Diagnosa Medik : Halusinasi
Terapi Medik : Risperidone 2 x 2 mg, Merlopam 2 x 2 mg
ANALISA DATA
Akibat
Resiko perilaku kekerasan
3. klien dapat 6.1 klien dapat menyebutkan 6.2.1 kaji pengetahuan klien tentang Klien harus dicoba interaksi
menyebutkan keuntungan berhubungan manfaat dari keuntungan secara bertahap agar
keuntungan
dengan orang lain berhungan terbiasa membina hubungan
berhubungan
dengan orang 6.2 klien dapat menyebutkan orang lain yang sehat dengan orang
lain dan kerugian kerugiaan tidak 6.2.2 beri kesempatan pada klien lain
tidak behubungan dengan orang untuk mengunkapkan
berhubungan lain perasaannya tentang
dengan orang keuntungan berhubungan
lain dengan orang lain
6.2.3 diskusikan bersama dengan
klien tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
6.2.4 Berikan Informasi Positif
Terhadap Kemampuan Mengungapkan
perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
6. klien dapat 6.1 keluarga dapat : 6.1.1 bisa berhubungan saling percaya
memberdayakan a. menjelaskan dengan keluarga Keterlibatan keluarga sangat
system peraasaanya a. Salam, Perkenalkan Diri mendukung terhadap proses
pendukung atau b. menjelaskan cara b. Sampaikan Tujuan perubahan perilaku klien
keluarga mampu merawat klien c. Buat Kontrak
mengembangkan menarik diri d. Eksplorasikan perasaan keluarga
kemampuan c. mendemontrasiken 6.1.2 diskusikan dengan anggota
klien untuk cara perawatan klien keluarga tentang :
berhubungan menarik diri a. Perilaku Menarik Diri
dengan orang d. berpartisipasi dalam b. Penyebab Perilaku Menarik Diri
lain perawatan klien dalam c. Akibat Yang Akan Terjadi Jika
menarik diri Perilaku Menarik Diri Tidak Di
Tanggapi
d. Cara Keluarga Menhadapi Klien
menarik diri
6.1.3 Dorong anggota keluarga untuk
memberikan dukungan kepada klien
untuk berkomunikasi
6.1.4 Anjurkan anggota keluarga
secara rutin dan bergantian menjenguk
klien minimal satu minggu sekali
6.1.5 Beri reinforcement atas hal – hal
yang telah dicapai oleh keluarga
3. Selasa Resiko Perilaku 1. Klien dapat 1.1 Klien mau mebalas salam 1.1.1 Beri salam/panggil nama klien Hubungan saling
08/07/20 Kekerasan membina 1.2 Klien mau berjabat tangan 1.1.2 Sebutkan nama perawat sambil percaya merupakan
hubungan saling 1.3 Klien mau menyebutkan berjabat tangan landasan utama untuk
percaya nama 1.1.3 Jelaskan maksud hubungan hubungan selanjutnya
1.4 Klien mau tersenyum interaksi
1.5 Klien mau kontak mata 1.1.4 Jelaskan tentang kontrak yang
1.6 Klien mengetahui nama akan dibuat
perawat 1.1.5 Beri rasa aman dan sikap
1.7 Menyediakan waktu empati
untuk kontrak 1.1.6 Lakukan kontak singkat tapi
sering
2.1 Klien dapat
2. Klien dapat mengungkapkan 2.1.1 Beri kesempatan untuk Beri kesempatan untuk
mengidentifikasi perasaannya mengungkapkan perasaannya mengungkapkan
2.1.2 Bantu klien untuk perasaannya dapat
penyebab 2.2 Klien dapat
mengungkapkan penyebab membantu mengurasngi
perilaku mengungkapkan kesal/jengkel stress dan penyebab
kekerasan penyebab perasaan perasaan jengkel/kesal
jengkel/kesal (dari diri dapat diketahui.
sendiri/lingkungan/ orang
lain)
3. Klien dapat 3.1 Klien dapat
mengidentifikasi mengungkapkan perasaan 3.1.1 Anjurkan klien Untuk mengetahui hal
tanda-tanda saatmarah/jengkel mengungkapkan apa yang yang dialami dan dirasa
3.2 Klien dapat dialami saat marah/jengkel saat jengkel
perilaku
menyimpulkan tanda- 3.1.2 Observasi tanda perilaku Untuk mengetahui
kekerasan tanda jengkel/kesal yang kekerasan pada klien tanda-tanda klien
dialami 3.1.3 Simpulkan bersama klien jengkel/kesal
tanda-tanda jengkel/kesal yang Menarik kesimpulan
dialami klien bersama klien supaya
klien mengetahui secara
gratis besar tanda-tanda
marah/jengkel
4. Klien dapat 4.1 Anjurkan klien untuk 4.1.1 Anjurkan klien untuk Mengekplorasi perasaan
mengidentifikasi mengungkapkan perilaku mengungkapkan perilaku klien terhadap perilaku
perilaku kekerasan yang biasa kekerasan kekerasanyang biasa
kekerasan yang dilakukan 4.1.2 Bantu klien bermain peran dilakukan
biasa dilakukan 4.2 Klien dapat bermain sesuai dengan perilaku Untuk mengetahui
peran dengan perilaku kekerasan yang biasa perilaku kekerasan yang
5. Klien dapat
kekerasan yang biasa dilakukan biasa dilakukan dan
mengidentifikasi dilakukan 4.1.3 Bicarakan dengan klien apakah dengan bantuan perawat
akibat dari 4.3 Klien dapat mengetahui cara yang klien lakukan bisa membedakan
perilaku cara yang biasa dapat masalahnya selesai? perilaku konstruktif dan
kekerasan menyelesaikan masalah destruktif
6. Klien dapat atau tidak Dapat membantu klien
mengidentifikasi dapat menemukan cara
cara konstruktif yang dapat
dalam merespon menyelesaikan masalah.
terhadap
kemarahan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/ja
NO Dx. Kep/ SP Implementasi Evaluasi
m
1. Gangguan Melakukan SP1P gangguan presepsi sensori: Halusinasi S : Waalakumsalam, Nama saya Ny R, baik
presepsi sensori pendengaran
bu ,10 menit,disini aja sus. Saya mendengar
(Halusinasi : 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi
2. Mengidentifikasi isi halusinasi klien suara diatap rumah saya ,munculnya pada
pendengaran)
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
saat saya lagi sendirian dan saat ingin
4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
5. Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi tidur,3 kali sehari saya mendengarnnya,pada
klien
pagi dan malam hari, dan pagi terkadang
6. Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan klien menghardik halusinasi ingin marah. Pergi – pergi saya tidak mau
8. Menganjurkan klien memasukkan kedalam kegiatan harian
dengar kamu,kamu suara palsu.” Senang
sus, pukul 11.00 aja ya sus,diruangan ini
aja.”
O:
- Klien mampu menyebutkan apa yang
dia alami.
- Kontak mata kurang
- Kooperatif
- Klien dapat melakukan cara mengontrol
halusianasi dengan menghardik.
- Klien dapat memasukkan latihan
menghardik keadaan jadwal hariannya
pada pukul 11.00
A: SP1P tercapai
P:
Perawat :
Lanjutkan SP2P Gangguan persepsi
sensori: halusianasi pendengaran pada
pertemuan ke 2 di hari yang telah
disepakati, dirumah pasien.
Klien:
Memotivasi klien mengontrol halusinasi
denagn cara menghardik dan melatih
sesuai jadwal.
Melakukan SP2P gangguan presepsi sensori: Halusinasi S: Waalakumsalam, baik sus, saya bangun
pendengaran
jam 6 pagi,mandi dan merapikan tempat
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap- tidur,latihan menghardik jam 11 dan 3 sore”
cakap dengan orang lain
“ pergi – pergi, saya tidak mau dengar
3. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam kegiatan harian
klien. kamu, kamu suara palsu.”
“ ibu perawat tolong ajak saya ngobrol
supaya halusinasi saya hilang.”
“ masukkan jam 10 pagi saja sus.”
O:
- Klien mampu menyebutkan kegiatannya
- Kontak mata ada
- Kooperatif
- Klien dapat melakukan cara mengontrol
halusianasi dengan cara menghardik
- Klien dapat mengontrol halusianasi
dengan bercakap.
- Klien dapat memasukkan latihan
menghardik keadaan jadwal hariannya
pada pukul 11.00
A: SP2P tercapai
P:
Perawat :
Lanjutkan SP3P Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran pada
pertemuan ke 3 di hari yang telah
disepakati, dirumah pasien.
Klien:
Memotivasi klien
mengontrol halusinasi
denganbercakap-cakap dan melatih
sesuai jadwal.
Melakukan SP3P gangguan presepsi sensori: Halusinasi S: Waalakumsalam, baik sus saya bangun
pendengaran
jam 6 pagi,mandi dan merapikan tempat
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan tidur,latihan menghardik jam 11 dan 3
kegiatan
sore”kemarin sudah saya lakukan sus,kalau
3. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam kegiatan harian
klien. jam 10 nanti saya latihan bercakap – cakap
“ masukkan jam 8.30 pagi saja pak.”
O:
- Klien mampu menyebutkan kegiatan
hariannya
- Klien memasukkan menyapu kejadwal
hariannya.
- Bicara ngelantur
- Kontak mata ada
A: SP3P tercapai
P:
Perawat :
Lanjutkan SP4P Gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran pada
pertemuan ke 4 di hari yang telah
disepakati, dirumah pasien.
Klien:
Memotivasi klien
mengontrol halusinasi
dengan melakukan aktivitas hariannya
dan melatih sesuai jadwal.
Melakukan SP4P gangguan presepsi sensori: Halusinasi S: waalaikum salam, baik. Saya latihan
pendengaran
menghardik jam 11 sudah saya lakukan dan
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat jam 10 saya latihan bercakap – cakap
secara teratur
dengan ibu, dan kalau pagi- pagi saya
3. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam kegiatan harian
klien. melakukan aktivitas seperti menyapu, untuk
mengontrol halusinasi saya sus saya juga
minum obat CPZ , haloperidol dan
trihexyphenidyl HCL.CPZ saya minum 1
kali sehari yaitu malam hari, haloperidol
dan trihexyphenidyl saya minum 2 – 3 kali
sehari pagi, siang sore.
O:
- Klien mampu melakukan jadwal harian
yang sudah dibuat
- Klien memasukkan minum obat
kedalam jadwal harian
- Kontak mata mulai ada
A : SP4P tercapai
P : Perawat :
lanjutkan SP gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran
Klien :
memotivasi klien mengontrol halusinasi
dengan cara minum obat.
Melakukan SP3P Isolasi Sosial S : Waalaikum salam saya tadi jam 10.
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien 00 latihan berkenalan dengan perawat.
2. Memberikan kesempatan pada klien mempraktikan cara Assalamualaikum perkenalkan nama
berkenalan dengan oeang pertama saya Ny. R hobby saya memasak saya
3. Melatih klien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan tinggal di manyampa, nama suster
orang dengan orang kedua seorang klien) siapa, hobbynya suster apa dan asal dari
4. Menganjurkan klien memasukan kedalam jadwal kegiatan mana
harian
O:
Klien mempraktekan berkenalan
dengan seorang perawat dank lien
lain
Kontak mata kurang
Bicara cepat
Klien dapat memasukan latihan
berkenalan dengan orang kedua
A : SP3P tercapai
P : Perawat
Lanjutkan SP budaya isolasi sosial
Klien
Memotivasi klien latihan
berkenalan dengan perawat dank
lien lain sesuai jadwal yang dibuat
DAFTAR PRIORITAS
MASALAH KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn “R”
Alamat : Desa Manyampa
Tanggal/Bulan/Tahun
No. Nama Diagnosis Keperawatan
Ditemukan Teratasi
1. Gangguan presepsi sensori (Halusinasi :
pendengaran) 8 – July - 2020 Belum teratasi
2.
Isolasi Sosial : menarik diri
8 – July - 2020 Belum teratasi
A. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
1. Klien mengatakan mendengar ada suara-suara diatap rumahnya tetapi suara itu
tidak jelas
2. Klien juga mengatakan mendengarkan suara-suara yang ingin membunuhnya
b. Data Objektif
1. Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri
2. Klien terlihat marah-marah tanpa sebab dan menutup telinga
B. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran
C. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut.
1) Ekspresi wajah bersahabat
2) Menunjukkkan rasa senang
3) Klien bersedia diajak berjabat tangan
4) Klien bersedia menyebutkan nama
5) Ada kontak mata
6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7) Klien bersedia mengutarakan ibualah yang dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi
D. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,
frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan
tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
2. Kerja
a. Apakah Ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya?
b. Apa yang dikatakan suara itu?
c. Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?
d. Seperti apa yang kelihatan?
e. Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu
saja?
f. Kapan paling sering Ibu melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?
g. Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?
h. Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?
i. Apa yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu?
j. Apa yang Ibu lakukan saat melihat sesuatu?
k. Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara tersebut?
l. Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?
m. Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau
bayangan agar tidak muncul, begini Ibu ada empat cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul yaitu
a) Dengan menghardik suara tersebut.”
b) Dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
c) Melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
d) Minum obat dengan teratur.”
n. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.
Caranya seperti ini:
Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya
tidak mau dengar , Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba ibu peragakan!
Nah begitu bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.
Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak
mau lihat. Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulang
sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu peragakan! Nah begitu
bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang
tidak dengan latihan tadi?
b. Evaluasi objektif
Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan
pembicaraan kita tadi.
Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.
c. Rencana tindak lanjut
Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?
(Ibuukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian klien, Jika ibu melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M,
jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman
maka ibu buat ibu, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu
mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
1). Topik
Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara
dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
2). Waktu
Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB,
bisa?
3). Tempat
Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai
jumpa besok.
Wassalamualaikum,……………
STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP-2)
RABU, 10 – JULI – 2020
A. Kondisi klien
DS :
1. Klien mengatakan mendengar ada suara-suara diatap rumahnya tetapi suara itu tidak
jelas
2. Klien juga mengatakan mendengarkan suara yang ingin membunuhnya
DO :
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi
C. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
D. Tindakan Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.
b. Fase kerja
Kalau ibu mendengar suara yang kata ibu kemarin mengganggu dan membuat
ibu jengkel. Apa yang ibu lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya ajarkan
kemarin apakah sudah dilakukan?”
Cara yang kedua adalah ibu langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat
bahwa ibu mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak ibu mengobrol
sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.
c. Fase terminasi
Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya
senag sekali ibu mau berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana perasaan ibu
setelah kita berbincang-bincang?”
Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang ibu katakan tadi, cara yang ibu pilih untuk
mengontrol halusinasinya adalah......
Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, ibu terus praktekkan cara
yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran ibu.”
Kontrak yang akan datang :
Topik :
Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan yang
bermanfaat
Waktu :
Jam berapa ibu bisa? Bagaimana kalau besok jam 9.00? ibu setuju?
Tempat :
Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih ibu sudah
berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok.
Assalamu Alaikum Wr. Wb
STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP-3)
RABU, 12 – JUNI – 2020
A. Kondisi klien
1. Data Subjektif
a. Klien mengatakan mendengar ada suara-suara diatap rumahnya tetapi
suara itu tidak jelas
b. Klien juga mengatakan mendengarkan suara-suara yang ingin
membunuhnya
2. Data Objektif
a. Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri
b. Klien terlihat marah-marah tanpa sebab dan menutup telinga
B. Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran
C. Tujuan
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
aktifitas / kegiatan harian.
D. Tindakan Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas harian klien.
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi :
a. Salam terapeutik : Assalamu Alaikum, bu? Ibu masih ingat saya ?
b. Evaluasi validasi : ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari
ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? ibu ingat dengan kesepakatan
kita tadi, apa itu ? apakah ibu ibu mendengar suara- suara yang kita
bicarakan kemarin
c. Kontrak
a) Topik :
Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang
tentang suara- suara yang sering ibu dengar agar bisa dikendalikan cara
melakukan aktifitas / kegiatan harian.
b) Tempat :
Dimana tempat yang menurut ibu cocok untuk kita berbincang-
bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? Ibu setuju?
c) Waktu :
Kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana ibu
setuju?
2. Fase Kerja
a. Cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah berdiskusi tentang
cara pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol halusinasi yaitu cara
ketiga adalah ibu menyibukkan diri dengan berbagi kegiatan yang
bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun saja.”
b. Jika ibu mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri dengan
kegiatan seperti menyapu, mengepel, atau menyibukkan dengan kegiatan
lain.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif : tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya
senag sekali ibu mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan
ibu setelah berbincang-bincang?
b. Evaluasi obyektif : coba ibu jelaskan lagi cara mengontrol halusinasi yang
ketiga?
c. Tindak lanjut : tolong nanti ibu praktekkan cara mengontrol halusinasi
seperti yang sudah diajarkan tadi?
d. Kontrak yang akan datang
Topik:
bagaimana ibu kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh
obat.
Waktu :
jam berapa ibu bisa? Bagaimana kalau jam 09.00? ibu setuju?
Tempat :
Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Terima kasih
ibu sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok
pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI PENDENGARAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP-4)
RABU, 14 – JUNI – 2020
A. Kondisi klien
1. Data Subjektif
a. Klien mengatakan masih mendengar ada suara-suara diatap rumahnya tetapi
suara itu tidak jelas
b. Klien juga mengatakan mendengarkan suara-suara yang ingin membunuhnya
2. Data Objektif
a. Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri
b. Klien terlihat marah-marah tanpa sebab dan menutup telinga
2. Fase Kerja
ini obat yang harus diminum oleh ibu setiap hari. Obat yang warnanya....ini
namanya dosisnya mg dan yang warna dosisnya mg. kedua obat ini diminum 2x
sehari siang dan malam, kalau yang warna ini minumnya 2x kali sehari. Obat yang
warnany ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering ibu dengar
sedangkan yang warnanya putih agar ibu tidak merasa gelisah. Kedua obat ini
mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin
meludah terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas ibu? Tolong nanti ibu sampaikan
ke dokter apa yang ibu rasakan setelah minum obat ini. Obat ini harus diminum
terus, mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian ibu jangan
berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang ibu alami
sekarang akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh ibu
pada saat mionum obat yaitu beanr obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan
benar frekuensi. Ingat ya ibu?
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif : tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali ibu mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan ibu setelah
berbincang-bincang?
b. Evaluasi obyektif : coba ibu jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Kemudian berapa dosisnya?
c. Tindak lanjut : tolong nanti ibu minta obat ke perawat kalau saatnya minum
obat.
5. Kontrak yang akan datang
Topik:
bagaimana ibu kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas
Kelompok) yaitu menggambar sambil mendengarkan musik.”
Waktu :
jam berapa ibu bisa? Bagaimana kalau jam ? ibu setuju?
Tempat :
Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang tamu.Terimakasih ibu sudah mau
berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.
ANALISA PROSES INTERAKSI
Tujuan :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu menyebutkan isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus, perasaan
c. Klien mampu memperagakan cara mengontrol halusinasinya dengan menghardik
ANALISA
ANALISA TEKNIK
KOMUNIKASI BERFOKUS
KOMUNIKASI VERBAL BERFOKUS KOMUNIKAS RASIONAL
NON VERBAL PADA
PADA KLIEN I
PERAWAT
P : Assalamualaikum ibu, apa Mengetuk pintu Dengan penuh Menyapa dan Salam
kabar? sambil tersenyum percaya diri memberi salam merupakan
bertemu dengan salah satu cara
klien memberi
perhatian pada
klien
K: Wa’alaikum salam, masuk ki Menatap Merasa senang
kearah dengan kehadiran
mahasiswa, mahasiswa dan
sambil menjawab salah
tersenyum dengan ramah
P : ibu masih ingat dengan saya? Berharap klien Bertanya Salah satu cara
masih ingat untuk membina
Bertanya dengan hubungan
dengan nada mahasiswa saling percaya.
K : Iye masih suara yang Menjawab dengan
bersahabat sekedarnya
P :Ayo, siapa coba namanya saya? Tersenyum Berharap klien Bertanya Menilai
masih ingat kemampuan
nama mahasiswa mengingat
Bertanya
K : Anti dengan nada Menjawab dengan
suara yang sekedarnya
bersahabat
P: Iya, betul sekali nama saya Anti Ingin memulai Bertanya Menanyakan
yang sedang praktek disini. Kontak mata percakapan perasaan
Bagaimana perasaan ibu hari ini?” dan bicara dengan topik menunjukan
jelas ringan sebelum sikap empati.
masuk ke topik
K : Baik Bertanya Menjawab dengan
dengan nada sekedarnya
suara yang
bersahabat
P : Oh iya, tadi pagi ibu bangun Ingin memulai Bertanya Topik
jam berapa? percakapan sederhana
Menatap dengan topik membantu
kearah ringan sebelum menjalin
mahasiswa, masuk ke topic kedekatan
K : Jam 8 sambil Menjawab dengan dengan klien
tersenyum sekedarnya
Bertanya
P : Kemudian sudah melakukan dengan nada Ingin memulai Bertanya Topik
apa saja pagi ini? Apa ibu sudah suara yang percakapan sederhana
mandi?” bersahabat dengan topik membantu
ringan sebelum menjalin
masuk ke topic kedekatan
Menatap dengan klien
K : Iye sudah, ini baru mau kearah Menjawab dengan
menyapu mahasiswa sekedarnya
Bertanya
dengan nada
K : Iye suara yang Menjawab dengan Berharap klien Bertanya
bersahabat sekedarnya dapat menerima
saran mahasiswa
P : Dimana kita akan berbincang-
bincang, bagaimana kalau kita
berbincang-bincang diruang tamu
Menatap
K : Iye mahasiswa Menjawab dengan Menanyakan Bertanya Untuk
sekedarnya halusinasi klien mengetahui
jenis halusinasi
P : Apakah ibu sering Bertanya
mendengarkan suara-suara tidak dengan nada
jelas? suara yang
bersahabat
K: saya mendengar ada suara-suara Menjawab dengan Menanyakan
tapi suara itu tidak jelas baik dan klien halusinasi klien
menceritakan apa
P : Apa yang dikatakan oleh suara- Menatap yang dia alami Bertanya Untuk
suara itu bu? mahasiswa mengetahui
jenis halusinasi
Menjawab dengan Menanyakan
K: seperti suara yang mengajak Bertanya sekedarnya halusinasi klien
saya bercerita dengan nada
suara yang Bertanya Untuk
bersahabat mengetahui
P : Apakah terus-menerus terlihat waktu
atau sewaktu-waktu? Menatap halusinasi klien
mahasiswa
Bertanya
dengan nada
suara yang
K : 1-2 hari sekali tetapi Cuma bersahabat Menjawab dengan Menanyakan Bertanya Untuk
sekilas baik halusinasi klien mengetahui
Menjawab waktu
dengan halusinasi klien
P : Kapan yang paling sering ibu suara jelas
dengarkan itu? dan kontak
mata baik
K : Siang dan saat mau tidur Menjawab dengan Menanyakan Bertanya Untuk
Bertanya baik frekuensi mengetahui
dengan nada halusinasi klien frekuensi
suara yang halusinasi klien
P : Berapa kali sehari ibu alami? bersahabat
Menatap Untuk
K : 1-2 hari sekali mahasiswa Menjawab dengan Menanyakan Bertanya mengetahui
baik halusinasi klien situasi yang
Bertanya menimbulkan
P : Pada keadaan apa suara itu dengan nada halusinasi klien
muncul? Apakah pada waktu suara yang
sendiri? bersahabat
Untuk
K : Siang dan pada saat mau tidur Menjawab dengan Menanyakan Bertanya mengetahui
Menjawab baik halusinasi klien respon klien
dengan saat mengalami
P : Apa yang ibu rasakan pada saat suara jelas halusinasi
mendengarkan suara itu? dan kontak
mata baik
Bertanya
K : ”Takut dan merasa pusing dengan nada Menjawab dengan Menanyakan Bertanya Untuk
suara yang baik halusinasi klien mengetahui
bersahabat cara mengatasi
P : Apa yang ibu lakukan saat halusinasi klien
mendegarkan suara itu?
Menjawab
dengan
K : Terkadang saya mengajaknya suara jelas Menjawab dengan Menanyakan Bertanya Untuk
bercerita dan kontak baik halusinasi klien mengetahui
mata baik cara mengatasi
halusinasi klien
P : Apakah dengan cara itu suara- Bertanya
suara itu hilang? dengan nada
suara yang
bersahabat
K : Iye karena langsung tidur Menjawab dengan Menanyakan Bertanya Untuk
Menjawab baik untuk belajar mengetahui
dengan kesediaan klien
P : Bagaimana kalau kita belajar suara jelas untuk
cara-cara untuk mencegah suara- berbincang-
suara itu muncul? Bertanya dengan bincang
nada suara yang
bersahabat
Sambil
P : Nah begitu, bagus! Jadi ada 4 tersenyum Mendengarkan Berharap klien Memotivasi Agar klien
cara untuk mengontrol halusinasi, dengan kontak mengingat dan mengingat dan
yaitu dengan cara menghardik, mata yang baik melakukannya melakukannya
bercakap-cakap, melakukan
aktivitas dan minum obat secara
teratur. Hari ini yang kita pelajari
yaitu dengan cara menghardik.”
Bagaimana perasaan ibu setelah
peragaan latihan tadi?
Kontak mata
dipertahank
K : Senang an Klien merasa Membuat Bertanya Penting untuk
senang kontrak untuk interaksi
P : Coba ibu ulangi lagi apa yang pertemuaan selanjutnya
sudah kita pelajari hari ini? selanjutnya
K: Wa’alaikum Salam
Sambil
tersenyum
Bertanya
dengan nada
suara yang
bersahabat
Menjawab
dengan
suara yang
jelas
Kontak mata
dipertahank
an
Menjawab
dengan
suara yang
jelas
Bertanya
dengan nada
suara yang
bersahabat
Menjawab
dengan
suara yang
jelas
Bertanya
dengan nada
suara yang
bersahabat
Menjawab
dengan
suara yang
jelas
Bertanya
dengan nada
suara yang
bersahabat
Menjawab
dengan
suara yang
jelas