KESEHATAN JIWA
Ruang rawat : ………………… Tanggal dirawat : ……… No.RM : ……..
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn “S” (L)
Umur : 34 tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : tidak bekerja
Tanggal Pengkajian : 07 Juli 2020
Pendidikan : SMA
Jumlah Anak : -----
Informan : Keluarga Pasien
II. ALASAN MASUK
Kelurga mengatakan klien mengidap penyakitnya sejak 4 tahun yang lalu, awalnya klien
mengeluh dadanya terasa panas dan berlanjut mengeluh kepalanya sakit, kemudian
klien bertambah parah dengan sering mengamuk dan memukul orang lain, klien pernah
di rawat 2 kali di RSJ selama 8 bulan, klien juga pernah di pasung oleh keluarga dan
sekarang di ikat menggunakan rantai besi pada kaki kirinya karena klien kadang
berkeliaran dan biasa memukul orang lain, klien sekarang menjalani berobat jalan
dipuskesmas dan mengonsumsi obat yang diberikan oleh petugas PKM. Klien kadang
berbicara sendiri, tertawa, kadang berteriak dan mengancam secara verbal.
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Aniaya fisik 34
Aniaya seksual
Penolakan
1
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan criminal
Jelaskan No. 1,2,3 : keluarga mengatakan klien pernah melakukan kekerasan atau
memukul anggota keluarga dan orang lain
1. TTV : TD : N: S : P:
2. Ukur : BB : kg TB : cm
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
G1
61 58
34 24 23
G2 30
Jelaskan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
2
: Pasien
: Tinggal Serumah
G1 : orang tua klien masih hidup dan bekerja sebagai petani, keluarga tinggal
serumah dengan keponakan yang telah berkeluarga
G2 : klien mengalami gangguan kejiwaan (mengamuk dan memukul) sejak 4 tahun
yang lalu klien juga pernah 2 kali di rawat di RSJ selama 8 bulan, klien
memiliki saudara yang juga mengalami gangguan kejiwaan (menarik diri).
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : -
Masalah keperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien meyakini bahwa dirinya tidak sakit
3
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: klien tampak tidak rapi, kadang tidak memakai pakainnya, rambut klien
panjang dan tidak rapi.
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Inkoherensi
Lambat
Membisu
Jelaskan : klien tidak dapat focus pada satu topic pembicaraan dan kadang berbicara
tidak nyambung
3. Aktivitas Motorik
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tik
Grimasem
Tremor
Kompulsif
4
4. Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Defensive
Curiga
5
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu/Penciuman
Jelaskan : klien mengatakan mendengar surar2 yang tidak jelas, dan keluarga
mengatakan klien kadang berbicara sendiri,
8. Isi pikir
Obsesi
Phobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Pikiran magis
Waham :
Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
Nihilistic
Sisip pikir
Siar pikir
6
Kontrol pikir
Jelaskan :
9. Proses Pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : pembicaraan klien tidak nyambung dari satu topic ke topic yang lain
Bingung
Sedasi
Stupor
Disorientasi waktu
Disorientasi orang
Disorientasi tempat
Jelaskan : -
11. Memori
7
Konfabulasi
Jelaskan : klien tidak bisa mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan yang
lalu
Mudah beralih
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Bantuan Minimal
Bantuan Total
8
2.BAB / BAK
Bantuan Minimal
Bantuan Total
Jelaskan : keluarga mengatakan klien telah mampu mandi dan BAB/BAK secara
mandiri di tempat yang disediakan keluarga (WC) tetapi masih tidak terlalu
bersih dan penamppilan klien tidak rapi.
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah
3. Mandi
Bantuan Minimal
Bantuan Total
4.Berpakaian / Berhias
Bantuan Minimal
Bantuan Total
6. Penggunaan Obat
Bantuan Minimal
Bantuan Total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem Pendukung
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
9
Mencuci Pakaian
Pengaturan Keuangan
Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
10
Lampiran 2
ANALISA DATA
11
Lampiran 3
12
2.2 Klien dapat 2.1.2 Observasi tingkah laku klien Mengenal perilaku pada
mengungkapkan terkait dengan halusinasinya; saat halusinasi timbul
perasaan terhadap bicara dan tertawa tanpa memudahkan perawat
halusinasi stimulus, memandang ke kiri dalam melakukan intervensi
atau ke kanan atau kedepan
seolah-olah ada teman bicara.
2.1.3 Bantu klien mengenali Mengenal halusinasi
halusinasinya. memungkinkan klien untuk
a. Jika menemukan yang menghindarkan factor
sedang halusinasinya pencetus timbulnya
b. Jika klien menjawab, halusinasi.
lanjutkan: apa yang
dikatakan
c. Katakan bahwa perawat
percaya klien
mendengarnya (dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi).
d. Katakana bahwa klien ada
juga yang seperti klien.
2.1.4 Diskusikan dengan klien Dengan mengetahui waktu,
a. Situasi yang menimbulkan isi, dan frekuensi
halusinasi munculnya halusinasi
b. Waktu dan frekuensi mempermudah tindakan
terjadinya halusinasi (pagi, keperawatan klien yang
siang, sore dan malam akan dilakukan perawat.
atau jika sendiri, jengkel
atau sedih).
2.1.5 Diskusikan dengan klien apa Untuk mengidentifikasi
yang dirasakan jika terjadi pengaruuh halusinasi klien
halusinasi (marah atau takut,
sedih, senang) beri
kesempatan mengungkapkan
13
perasaannya.
3. Klien dapat 3.1 Klien dapat menyebutkan 3.1.1 Identifikasi bersama klien cara Upaya untuk memutuskan
mengontrol tindakan yang biasa tindakan yang dilakukan jika siklus halusinasi sehingga
halusinasinya dilakukan untuk terjadi halusinasi (tidur, marah, tidak berlanjut.
mengendalikan menyibukkan diri dll)
halusinasinya 3.1.2 Diskusikan manfaat cara yang Reinforcement positif akan
3.2 Klien dapat menyebutkan dilakukan klien, jika meningkatkan harga diri
cara baru bermanfaat beri pujian klien
3.3 Klien dapat memilih cara 3.1.3 Diskusikan cara baru untuk Memberikan alternative
mengatasi halusinasi memutus atau mengontrol pilihan bagi klien untuk
seperti yang telah halusinasi : mengontrol halusinasi
didiskusikan dengan klien a. Katakana “Saya tidak mau
dengar kamu” (pada saat
halusinasi terjadi)
b. Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk beracakap-
cakap atau mengatakan
halusinasi yang terdengar
c. Membuat jadwal kegiatan
sehari-hari agar halusinasi
tidak muncul Memotivasi dapat
d. Minta meningkatkan kegiatan
keluarga/teman/perawat klien untuk mencoba
jika Nampak bicara sendirimemilih salah satu cara
mengendalikan halusinasi
3.1.4 Bantu klien memilih dan dan dapat meningkatkan
melatih cara memutus harga diri klien.
halusinasi secara bertahap
4. Klien dapat 4.1 Klien dapat membina 4.1.1 Anjurkan klien untukmemberi Untuk mendapatkan
dukungan dari hubungan saling percaya tahu keluarga jikka mengalami bantuan keluarga
14
keluarga dalam dengan perawat halusinasi mengontrol halusinasi
mengontrol
halusinasi 4.2 Keluarga dapat 4.1.2 Diskusikan dengan keluarga Untuk mengetahui
menyebutkan pengertian, (pada saat berkunjung/ pengetahuan keluarga dan
tanda dan kegiatan untuk kunjungan rumah): meningkatkan kemampuan
mengendalikan halusinasi a. Gejala halusinasi yang tentang halusinasi
dialami klien
b. Cara yang dapat dilakukan
untuk memutus halusinasi
c. Cara merawat anggota
keluarga untuk memutus
halusinasi di rumah, beri
kegiatan, jangan biarkan
sendiri, makan bersama,
bepergian bersama.
d. Beri informasi waktu follow
up atau kapan perlu
mendapat bantuan;
halusinasi terkontrol dan
resiko mencederai orang
5. Klien dapat lain.
memanfaatkan 5.1 Klien dan keluarga dapat 5.1.1 Diskusikan dengan klien dan Dengan menyebutkan
obat dengan baik menyebutkan manfaat, keluarga tentang dosis, dosis, frekuensi dan
dosis, dan efek samping frekuensi manfaat obat manfaat obat
obat.
5.2 Klien dapat 5.1.2 Anjurkan klien minta sendiri Diharapkan klien
mendemonstrasikan obat pada perawat dan melaksanakan program
penggunaan obat secara merasakan manfaatnya pengobatan. Menilai
benar kemampuan klien dalam
pengobatannya sendiri.
5.3 Klien dapat informasi 5.1.3 Anjurkan klien bicara dengan Dengan mengetahui efek
tentang efek samping dokter tentang manfaat obat samping obat klien akan
obat yang dirasakan tahu apa yang harus
dilakukan setelah minum
15
obat
5.4 Klien dapat memahami 5.1.4 Diskusikan akibat berhenti Program pengobatan dapat
akibat berhenti minum minum obat tanpa konsultasi berjalan sesuai rencana
obat
5.5 Klien dapat menyebutkan 5.1.5 Bantu klien menggunakan obat Dengan menegetahui
prinsip 5 benar dengan prinsip 5 benar prinsip penggunaan obat,
penggunaan obat maka kemandirian klien
untuk pengobatan dapat
ditingkatkan secara
bertahap.
Selasa Deficit 1. Klien dapat 1.1 Klien dapat menyebutkan 1.1.1 Diskusikan bersama klien
08/07/20 Perawaatan mengenal pentingnya kebersihan pentingnya kebersihan diri
Diri : tenteang diri dalam waktu 2 kali dengan cara menjelaskan
Berpakaian pentingnya pertemuan : pengertiantentang arti bersih
kebersihan diri Tanda-tanda bersih dan tanda-tanda bersih.
Badan tidak bau 1.1.2 Dorong klien untuk
Rambut rapi, bersih menyebutkan 3 dari 5 tanda
dan tidak bau kebersihan diri
Gigi bersih dan tidak
bau mulut
Baju rapi dan tidak
bau
16
mengungkapkan arti
kebersihan diri.
17
Anjurkan klien untuk
meningkatkan cara mandi
yang benar.
2.1.3 Anjurkan klien untuk
mengganti baju setiap hari :
Anjurkan klien untuk
mempertahankan dan
meningkatkan penampilan
diri setiap hari
Dorong klien untuk
mencuci pakaiannya
sendiri
Demostrasi cara mencuci
pakaian yang benar
dengan sabun dan bilas
2.1.4 Kaji keinginan klien untuk
memotong kuku dan
merapikan rambut :
Beri kesempatan pada
klien untuk melakukan
sendiri
Ingatkan potong kuku dan
keramas
2.1.5 Bekerja sama dengan
keluarga untuk mengadakan
fasilitas kebersihan diri sendiri
seperti odol, sikat gigi, sampo,
pakaian ganti, handuk dan
sendal
3. Klien dapat
melakukan 3.1 Setelah satu minggu klien 3.1.1 Monitor klien dalam
kebersihan dapat melakukan melaksanakan kebersihan diri
perawatan diri perawatan kebersihan diri
18
secara mandiri secara rutin dan teratur secara teratur. Ingatkan untuk
tanpa annjuran : mencuci rambut, menyisir,
Mandi pagi dan sore gosokgigi, ganti baju dan pakai
Ganti baju setiap hari sandal
Penampilan bersih
dan rapi
4. Klien dapat
mempertahank- 4.1 Klien selalu tampak
an kebersihan bersih dan rapi 4.1.1 Beri reinforcement positif jika
diri secara klien berhasil melakukan
mandiri kebersihan diri
5. Klien dapat
dukungan 5.1 Keluarga selalu
keluarga dalam mengingatkan hal-hal 5.1.1 Jelaskan pada keluarga
meningkatkan yang berhubungan tentang penyebab kurang
kebersihan diri dengan kebersihan diri minatnya klien menjaga
kebersihan diri
5.2 Keluarga menyiapkan
sarana untuk membantu 5.2.1 Jelaskan pada keluarga
klien dalam menjaga tentang manfaat sarana yang
kebersihan diri lengkap dalam menjaga
kebersihan diri klien
5.2.2 Anjurkan keluarga untuk
menyiapkan sarana dalam
menjaga kebersihan diri
5.2.3 Diskusikan bersama keluarga
cara membantu klien menjaga
kebersihan diri
5.3 Keluarga membantu dan
membimbing klien dalam 5.3.1 Diskusikan dengan keluarga
menjaga kebersihan diri mengenai hal-hal yang
dilakukan misalnya:
Mengingatkan klien pada
19
waktu mandi
Sikat gigi, keramas, ganti
baju, dan lain-lain
Membantu klien apabila
mengalami hambatan,
memberi pujian atas
keberhasilan klien
Selasa 1. Klien dapat 1.1 Klien mau mebalas salam 1.1.1 Beri salam/panggil nama klien Hubungan saling
08/07/20 Resiko Perilaku membina 1.2 Klien mau berjabat 1.1.2 Sebutkan nama perawat percaya merupakan
Kekerasan hubungan saling tangan sambil berjabat tangan landasan utama untuk
percaya 1.3 Klien mau menyebutkan 1.1.3 Jelaskan maksud hubungan hubungan selanjutnya
nama interaksi
1.4 Klien mau tersenyum 1.1.4 Jelaskan tentang kontrak yang
1.5 Klien mau kontak mata akan dibuat
1.6 Klien mengetahui nama 1.1.5 Beri rasa aman dan sikap
perawat empati
1.7 Menyediakan waktu 1.1.6 Lakukan kontak singkat tapi
untuk kontrak sering
2. Klien dapat 2.1 Klien dapat 2.1.1 Beri kesempatan untuk Beri kesempatan untuk
mengidentifikasi mengungkapkan mengungkapkan perasaannya mengungkapkan
2.1.2 Bantu klien untuk perasaannya dapat
penyebab perasaannya
mengungkapkan penyebab membantu mengurasngi
perilaku 2.2 Klien dapat kesal/jengkel stress dan penyebab
kekerasan mengungkapkan perasaan jengkel/kesal
penyebab perasaan dapat diketahui.
jengkel/kesal (dari diri
sendiri/lingkungan/ orang
lain)
20
kekerasan menyimpulkan tanda- 3.1.3 Simpulkan bersama klien jengkel/kesal
tanda jengkel/kesal yang tanda-tanda jengkel/kesal Menarik kesimpulan
dialami yang dialami klien bersama klien supaya
klien mengetahui secara
gratis besar tanda-tanda
marah/jengkel
Lampiran 4
21
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Melakukan SP1P gangguan presepsi sensori: Halusinasi S. : walaikum salam nama saya S, iya dek,
pendengaran disini saja dek,
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi O:
2. Mengidentifikasi isi halusinasi klien A:
Gangguan 3. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien P:
presepsi sensori 4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
(Halusinasi : 5. Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan halusinasi
pendengaran) klien
6. Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan klien menghardik halusinasi
8. Menganjurkan klien memasukkan kedalam kegiatan harian
Melakukan SP1P defesit perawatan diri : mandi, berpakaian, S:
makan, eliminasi. O:
Deficit 1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri A:
2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri P:
Perawaatan
3. Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan
Diri : Berpakaian diri
4. Menganjurkan pasien memasukkan ke jadwal kegiatan harian
klien
Melakukan SP1P perilaku kekerasan : S:
1. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan O:
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan A:
Resiko Perilaku 3. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan P:
Kekerasan 4. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
5. Membantu latihan cara 1 perilaku kekerasan : latihan nafas
dalam
6. Menganjurkan memasukkan dalam jadwal harian klien
22
NO Dx. Kep/ SP Hari/Tgl/jam Implementasi Evaluasi
23
3. Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik
4. Menganjurkan pasien memasukkan ke jadwal kegiatan harian
klien
Melakukan SP3P perilaku kekerasan : S:
Resiko 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien O:
Perilaku 2. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara A:
social/verbal P:
Kekerasan
3. Menganjurkan memasukkan dalam jadwal harian klien
24
Lampiran 5
DAFTAR PRIORITAS
MASALAH KEPERAWATAN
25
26