DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
AVIS SETO WARDANA S
SUCI PUTRIYADI
NABILA HAFIDA ANGGRAINI
Guru Pembimbing
RENDI ANDRIANTO, S.Pd
1
KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA
PADA MASA KOLONIAL
13. Dalam hal ini Indonesia dibagi menjadi tiga wilayahkekuasaan yaitu:a. Daerah
Jawa dan Madura dengan pusatnya Batavia beradadi bawah kekuasaan
Rikugun.b. Daerah Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayudengan pusatnya
Singapura berada di bawah kekuasaanRikugun. Daera Sumatera dipisahkan
pada tahun 1943, tapimasih berada di bawah kekuasaan Rikugun.c. Daerah
Kalimantan, Sulawesi, Nusatenggara, Maluku,Irian berada di bawah kekuasaan
Kaigun.
17. Karang Ampel, Sindang (Kabupaten Indramayu) tahun 1943 terjadi perlawanan
rakyat di daerah itu kepada Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh Haji Madriyan
dan kawan- kawannya, namun perlawanan ini berhasil ditindas oleh Jepang
dengan sangat kejamnya. Pada awal pendudukan Jepang di Aceh tahun 1942
terjadi pemberontakan di Cot Plieng, Lhok Seumawe di bawah pimpinan Tengku
Abdul Jalil. Pemberontakan ini dapat dipadamkan, dan dua tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1944 muncul lagi pemberontakan di Meureu di bawah
pim¬pinan Teuku Hamid yang juga dapat dipadamkan oleh pasukan Jepang.
Perlawanan rakyat terhadap Jepang Buruknya kehidupan rakyat mendorong
timbulnya perlawanan-perlawanan rakyat di beberapa tempat seperti
18. Blitar, pada tanggal 14 Pebruari 1945 terjadi pemberontakan PETA di bawah
pimpinan Supriyadi (putra Bupati Blitar). Dalam memimpin pemberontakan ini
Supriyadi tidak sendirian dan dibantu oleh teman- temannya seperti dr. Ismail,
Mudari, dan Suwondo. Pada pemberontakan itu, orang-orang Jepang yang ada
di Blitar dibinasakan. Pemberontakan heroik ini benar-benar mengejutkan
Jepang, terlebih lagi pada saat itu Jepang terus menerus mengalami kekalahan
di dalam Perang Asia Timur Raya dan Perang Pasifik. Kemudian Jepang
mengepung kedudukan Supri¬yadi, namun pasukan Supriyadi tetap
mengadakan aksinya. Jepang tidak kehilangan akal, ia melakukan suatu tipu
muslihat dengan menyerukan agar para pemberontak menyerah saja dan akan
dijamin keselamatannya serta akan dipenuhi segala tuntutannya. Tipuan Jepang
tersebut temyata berhasil dan akibatnya banyak anggota PETA yang
menyerah. Sukamanah (Kabupaten Tasikmalaya), tahun 1943 terjadi
perlawanan rakyat di daerah itu kepada Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh
Haji Zaenal Mustafa. Dalam perlawanan ini Zaenal Mustafa berhasil mem- bunuh
kaki-tangan Jepang. Dengan kenyataan seperti ini, Jepang melaku-kan
pembalasan yang luar biasa dan melakukan pembunuhan massal terhadap
rakyat.