Anda di halaman 1dari 3

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar (FI III

hal
33). Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput
lendir (FI IV hal 18).

(Howard C Ansel, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Hal 502) Salep adalah preparat setengah padat
untuk pemakaian luar, salep dapat mengandung obat atau tidak mengandung obat, salep yang tidak
mengandung obat biasanya dikatakan sebagai dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dalam
penyiapan salep yang mengandung obat.

(Howard C Ansel, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Hal 502) Bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok. Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian, empat
kelompok dasar salep yang digunakan sebagai pembawa, antara lain :

1. Dasar salep senyawa hidrokarbon

2. Dasar salep serap/absorbsi

3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air

4. Dasar salep larut dalam air.

Setiap salep obat menggunakan salah satu dasar salep tersebut.

Dasar salep hidrokarbon

Dasar salep ini dikenal sebagai dasar salep berlemak (bebas air) antara lain vaselin putih. Hanya
sejumlah kecil komponen berair dapat dicampur ke dalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk
memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar
hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar hidrokarbon ini juga sukar dicuci, tidak
mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama. Contoh : petrolatum, paraffin, minyak mineral.

Dasar salep absorpsi

Dasar salep absorpsi Dibagi menjadi 2 tipe :

a. Yang memungkinkan percampuran larutan berair, hasil dari pembentukan emulsi air dan minyak.
Misalnya petrolatum hidrofilik dan lanolin anhidrat.

b. Yang sudah menjadi emulsi air minyak (dasar emulsi), memungkinkan bercampur sedikit
penambahan jumlah larutan berair. Misalnya lanolin dan cold cream.

Dasar salep ini berguna sebagai emolien walaupun tidak menyediakan derajat penutupan seperti yang
dihasilkan dasar salep berlemak. Seperti dasar salep berlemak dasar salep scrap tidak mudah
dihilangkan dari kulit oleh pencucian air. Dasar-dasar salep ini berguna dalam farrnasi untuk
pencampuran larutan berair kedalam larutan berlemak. Contoh : petrolatum hidrofilik, lanolin, dan
lanolin anhidrida, cold cream.
Dasar salep serap dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat
bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (parafin hidrofilik dan lanolin anhidrat) dan
kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air
tambahan (lanolin). Dasar salep serap juga bermanfaat sebagai emolien.

Dasar salep yang dapat dicuci dengan air

Dasar salep ini adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidofilik yang lebih tepat disebut
“krim”. Dasar salep ini dinyatakan juga sebagai “dapat dicuci dengan air” karena mudah dicuci dari kulit
atau dilap basah, sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetik. Beberapa bahan obat dapat
menjadi lebih efektif menggunakan dasar salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain
dari dasar salep ini adalah dapat diencerkan dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada
kelainan dermatologik. Bahan obat tertentu dapat diserap lebih baik oleh kulit jika dasar salep lainnya.
Contoh : salep hidrofilik

Dasar salep larut air

Kelompok ini disebut juga “dasar salep tak berlemak” dan terdiri dari konstituen larut air. Dasar salep
jenis ini memberikan banyak keuntungan seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak
mengandung bahan tak larut dalam air seperti parafin, lanolin anhidrat atau malam. Dasar salep ini lebih
tepat disebut “gel”. Dasar salep ini mengandung komponen yang larut dalam air. Tetapi seperti dasar
salep yang dapat dibersihkan dengan air, basis yang larut dalam air dapat dicuci dengan air.

Pengertian Kloramfenikol adalah suatu antibiotik spektrum luas yang berasal dari beberapa
jenis Streptomyces misalnya S.venezuelae, S. phaeochromogenes var. chloromyceticus dan S.
amiyamensis. Setelah para ahli berhasil mengelusidasi strukturnya, maka sejak tahun 1950
kloramfenikol sudah dapat disintesis secara total. S. venezuelae pertama kali diisolasi oleh
Burkhoder pada tahun 1947 dari contoh tanah yang diambil di Venezuela. Filtrat kultur cair
organisme menunjukkan aktivitas terhadap beberapa bakteri gram negatif dan riketsia
(Wattimena, 199l1).

Kloramfenikol adalah antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces venezuelae, oraganisme


yang pertama kali diisolasi tahun 1947 dari sample tanah yang dikumpulkan di Venezuela
( Bartz, 1948). Sewaktu struktur materi kristalin yang relatif sederhana tersebut ditemukan
antibiotik, antibiotik ini lalu dibuat secara sinTetik. Pada akhir tahun 1947, sejumlah kecil
kloramfenikol yang tersedia digunakan untuk mengobati wabah tifus epidemik yang tiba-tiba
muncul di Bolivia, dengan hasil yang mencenangkan. Selanjutnya obat ini diujikan pada kasus
tifus scrub di semenanjung Malaka dengan hasil yang sangat baik. Pada tahun 1948,
kloramfenikol tersedia untuk pemakaian kilinis umum. Namun, pada tahun 1950, terbukti
bahwa obat ini dapat menyebabkan kasus yang serius dan diskrasia darah yang fatal. Oleh
karena itu, penggunaan obat ini hanya dikhususkan untuk pasien yang mengalami infeksi berat,
seperti meningitis, tifus, dan demam tifoid, yang tidak dapat menggunakan alternatif lain yang
lebih aman karena terjadinya resistensi atau alergi. Obat ini juga merupakan terapi yang efektif
untuk demam bercak Rocky Mountain.

Anda mungkin juga menyukai