Anda di halaman 1dari 4

Tugas Resume 7

Bimbingan Konseling

Vanisa Andini
18075085

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Lanjutan Memahami jenis layanan BK

6. Layanan bimbingan kelompok


Merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada
individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Tujuannya adalah untuk
pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan
berkomunikasi peserta layanan (siawa). Secara khusus layanan ini bertujuan
untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan
sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni
peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para
siswa.
Layanan bimbingan kelompok mempunyai 3 fungsi yaitu informatif,
pengembangan dan preventif dan kreatif. Materi layanan bimbingan
kelompok, yaitu:
 Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat.
 Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana
adanya (termasuk perbedaan individu, sosial dan budaya).
  Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier.
 Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.

7. Layanan konseling kelompok


Layanan konseling kelompok adalah suatu upaya pembimbing atau
konselor membantu memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh
masing-masing anggota kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai
perkembangan yang optimal. Tujuannya adalah agar berkembangnya
kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan berkomunikasi siswa.
Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup yang berdenyut, yang
bergerak, yang berkembang yang ditandai dengan adanya interaksi antar
sesama anggota kelompok.
Tujuan konseling kelompok, meliputi:
 Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang
 

banyak.
 Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman
 

sebaya.
 Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota
 

kelompok.
 Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok
Proses pelaksanaan konseling kelompok dilaksanakan melalui tahap-tahap
berikut:
 Tahap pembentukan
 Tahap peralihan
 Tahap kegiatan
 Tahap pengakhiran.

8. Layanan konsultasi
Merupakan   layanan  koseling yang dilaksanakan oleh  konselor
(pembimbing) terhadap seorang konsulti yang memungkinkan dirinya
memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang  perlu
dilaksanakannya   dalam   menangani   kondisi    atau  permasalahan   pihalk 
ketiga.  Bertujuan agar klien (siswa) dengan kemampuannya sendiri dapat
menangani kondisi atau permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga. Pihak
ketiga adalah orang yang mempunyai hubungan baik dengan kosulti, sehigga
permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga setidak-tidaknya sebahagian
menjadi tanggung jawab konsulti.

9. Layanan mediasi
Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap
dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan
kecocokan. Layanan ini bertujuan agar tercapai hubungan yang positif dan
kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau bermusuhan.

10. Layanan advokasi


Layanan advokasi adalah layanan BK yang membantu peserta didik
untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan atau
mendapatkan perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas
dan terpuji. Dimana layanan advokasi sebagai pendampingan kepada peserta
didik /konseli yang mengalami perlakuan tidak mendidik, salah, diskriminatif,
malpraktik, kekerasan, pelecehan dan tindak kriminal dengan mempengaruhi
cara berpikir , berperasaan dan bertindak untuk mendukung pencapaian
perkembangan optimal peserta didik.
Misalnya dalam kasus pembulyan yang terjadi di sekolah , masyarakat
dan pergaulan remaja. Pembulyan merupakan bentuk – bentuk perilaku
kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis attaupun fisik terhadap
seseorang atau sekelompok orang yang lebih “lemah”. Pelaku bullying
umumnya mempersepsikan dirinya memiliki power (kekuasaan) untuk
melakukan apa saja terhadap korbannya. Korban juga mempersepsikan
dirinya sebagai pihak yang lemah, tidak berdaya dan selalu merasa terancam
oleh si pembuli. Dengan masalah tersebut kita sebagai guru Bimbingan dan
konseling/Konselor dapat menangani dengan cara melindungi hak – hak
individu/peserta didk yang lemah dan memberikan pembelaan atas apa yang
berlaku menurut Undang – undang dan HAM

Anda mungkin juga menyukai