Anda di halaman 1dari 5

Tugas Resume 8

Bimbingan Konseling

Vanisa Andini
18075085

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
MEMAHAMI KEGIATAN PENDUKUNG BK

A. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling

  Aplikasi instrumentasi bimbingan dan koseling, yaitu kegiatan


pendukung bimbingan dan koseling untuk mengumpulkan data dan keterangan t
entang peserta didik (klien/konseli), keterangan tentang lingkunan peserta didik
(konseli) dan lingkungan yang lebih luas.Pengumplan data ini dapat
dilakukandengan berbagai instrument, baik tes maupun non tes.

Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran


dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan,
disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien
dalam bentuk layanan konseling.

Materi umum aplikasi instrumentasi yaitu berupa data dan keterangan yang
dikumpulkan melalui aplikasi instrumentasi pada umumnya, meliputi:

1. Kebisaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.

2. Kemmpuan dan kondisi mental dan fisik klien.

3. Kemampuan dan pengenalan lingkungan dan hubungan social.

4. Sikap, kebiasaan, keterampilan dan kemampuan belajar.

5. Informasi karir dan pendidikan.

6. Kondisi keluarga dan lingkungan ( prayitno, 1997:95 )

B. Himpunan data

Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung bimbingan


dan konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan
dengan keperluan pengembangan peserta didik (klien/konseli). Himpunan data
perlu diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif,
terpadudan sifatnya tertutup.

Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun seluruh data


dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam
berbagai aspeknya. Data yang terhimpun merupakan hasil dari upaya aplikasi
instrumentasi, dan apa yang menjadi hasil himpunan data dimanfaatkan sebesar
– besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan.Materi umum himpunan data
diantaranya sebagai berikut:

1. Identitas siswa (klien) dan keluarga.

2. Hasil aplikasi instrumentasi.

3. Hasil belajar, karya tulis, dan rekaman kemampuan siswa.

4. Catatan anekdot.

5. Informasi pendidikan dan jabatan.

6. Laporan dan catatan khusus

 Keseluruhan datayang dikumpulkan itu dapat dikelompokkan menjadi:

1. Data pribadi, adalah menyangkut diri masing-masing siswa


secara perorangan. Himpunan data pribadi dilakukan terpisah untuk setiap
siswa,karena himpunan data pribadi bersifat berkelanjutan, maka harus ada
kerasama antar guru kelas.Himpunan data pribadi siswa memang perlu
lengkapdan menyeluruh, tetapi harus tetap sederhana, ringkas, dan
bersifatsepenuhnya. Himpunan data pribadi sering juga disebut

2. Data kelompok, adalah menyangkut aspek tertentu dari sekelompok


siswa,seperti gambaran menyeluruh hasil beljar siswa stu kelas, hasil
sosiometri,laporan penyelenggaraan dan hasil diskusi atau belajar
kelompok, penyelenggaraan dan isi bimbingan, dan konseling kelompok.

3. Data umum, adalah tidak secara langsung menyangkut diri siswa baik secara
pribadi (perorangan) ataupun kelompok. Data ini berasal dari luar diri siswa,
seperti informasi pendidikan dan jabatan serta informasi lingkungan fisik
social dan budaya. Data ini biasanya dihimpun dalam bentuk tersendiri,
contohnya bentuk buku, kumpulan tentang informasi pendidikan, informasi
jabatan, informasi sisial budaya ( Prayitno, 1997:99-100).

C. Kunjungan rumah

Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan


konselinguntuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen
bagiterentaskannya permasalahan peserta didik (klien/konseli) melalui
kunjungankerumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang penuh dari
orang tuadan anggota keluarga lainnya.
D. Konferensi kasus

Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling


untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam
suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan
dapat memberikan bahan, keterangan kemudahan, dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan dalam rangka konferensi
kasus bersifat terbatas dan tertutup.

Dalam konferensi kasus secara spesifik dibahas permasalahan yang


dialami oleh siswa tertentu dalam suatu forumdiskusi yang dihadiri oleh pihak-
pihak terkait (seperti guru pembimbing/konselor, wali kelas, guru mata
pelajaran/praktik, kepala sekolah,orang tua, dan tenaga ahli lainya) yang
diharapkan dapat memberikan data danketerangan lebih lanjut serta kemudahan
– kemudahan bagi teretasnya permasalahan tersebut

E. Tampilan kepustakaan

Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustak
a yang dapat digunakan peserta didik dlm pengembangan pribadi, kemampuan
sosial, kegiatan belajar, dan karir atau jabatan. Kegiatan pendukung tampilan
kepustakaan membantu klien dalam memperkaya dan memperkuat diri
berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama konselor
pada khususnya, dan dalam pengembangan diri pada umumnya. 

Pemanfaatan tampilan kepustakaan diarahkan oleh konselor dalam


rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau klien secara mandiri mengunjungi
perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan - bahan yang ada
di perpustakaan sesuai dengan keperlua.

F. Alih tangan kasus

Alih tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan


konselinguntuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas
masalah yangdialami peserta didik (klien/konseli) dengan memindahkan
penanganan kasus dari satu pihak kepihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan
kerja sama yang erat dan mantap antara berbagai pihak yang dapat memberikan
bantuan atas penanganan masalah tersebut (terutama kerja sama dari ahli lain
tempat kasus itu di alihtangankan)
Lembaga-lembaga alih tangan kasus (rujukan), antara lain yaitu:

1. Rumah sakit, puskesmas, atau dokter praktek umum.

2. Lembaga pelayanan psikologis.

3. Lembaga kepolisian.

4. Lembaga-lembaga penyelenggara tes.

5. Lembaga penempatan tenaga.

Untuk melakukan pelayanan alih tangan kasus (rujukan), berikut ini adalah
syarat-syarat pelayanan alih tangan kasus antara lain, yaitu:

1. Alih tangan kasus harus disertai dengan data yang lengkap


berkaitan dengan masalah yang hadapi siswa (konseli)
bersangkutan.

2. Alih tangan kasus (rujukan) harus diberikan surat pengantar atau


rekomendasi yang menjelaskan tujuan alih tangan kasus (rujukan)
itu.

3. Alih tangan kasus (rujkan) harus disetujui oleh individu siswa


(klien/ konseli) yang bersangkuan.

4. Pelayanan alih tangan kasus (rujukan) itu harus tetap menjadi


tanggung jawab sekolah.

5. Pihak yang dialih tangan atau dirujuk harus diminta untuk


menyampaikan laporan terinci mengenai hasil upaya alih tangan
atau rujukan itu kepada sekolah.

Anda mungkin juga menyukai