Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR

TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK

TUJUAN
1. Siswa dapat menentukan nama senyawa ionik biner dengan tepat.
2. Siswa dapat menentukan nama senyawa kovalen biner dengan tepat.
3. Siswa dapat menentukan nama senyawa ion poliatomik dengan tepat.

Terdapat lebih dari 15 juta senyawa kimia di dunia. Senyawa-senyawa tersebut dapat
dibedakan dengan pemberian rumus kimia yang berbeda antara satu senyawa dengan senyawa
lainnya. Selain itu, sebuah sistem pemberian nama mutlak diperlukan untuk mempermudah
identifikasi suatu senyawa. Sistem tata nama senyawa yang masih digunakan hingga saat ini
merupakan sistem tata nama menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry).
Pembahasan tata nama senyawa anorganik dapat dikelompokkan menjadi:
1. Senyawa ionik biner
2. Senyawa kovalen biner

3. Senyawa ion poliatomik

A. Senyawa Ionik Biner


Dalam senyawa ionik biner, logam membentuk ion positif (kation) dan non-logam
membentuk ion negatif (anion). Nama beberapa kation logam dan anion non-logam
(monoatom) diberikan pada tabel berikut.

Kation dari logam Anion dari non-logam (monoaatom)


Nama Nama
Logam Kation Non-logam Anion
Kation Anion
-
litium Li+ litium hidrogen H hidrida
natrium Na+ natrium nitrogen N3- nitrida
kalium K+ kalium oksigen O 2-
oksida
magnesium Mg2+ magnesium fosfor P 3-
fosfida
kalsium Ca2+ kalsium belerang S2- sulfida
barium Ba2+ barium selenium Se 2-
selenida
aluminium Al3+ aluminium fluorin F- fluorida
timah* Sn2+ timah(II) klorin Cl -
klorida
Sn4+ timah(IV) bromin Br- bromida

50 | B a h a n A j a r T a t a N a m a S e n y a w a
timbal* Pb2+ timbal(II) iodin I- iodida
Pb4+ timbal(IV) silicon** Si4- silisida
tembaga* Cu+ tembaga(I) arsen** As3- arsenida
Cu2+ tembaga(II) telurium** Te2- telurida
perak Ag+ perak(I)
emas* Au+ emas(I)
Au3+ emas(III)
seng Zn2+ seng
krom Cr2+ krom(II)
Cr3+ krom(III)
besi* Fe2+ besi(II)
Fe3+ besi(III)
nikel Ni2+ nikel
platina* Pt2+ platina(II)
Pt4+ platina(IV)
* untuk logam yang dapat memiliki lebih dari sattu muatan, digunakan system Stock yang dikembangkan ahli kimia
Jerman, Alfred Stock (1876-1946). Dalam system ini, muatan dinyatakan dengan angka Romawi I, II, III, dan
seterusnya yang ditulis dalam tanda kurung setelah nama logam, tanpa diberi spasi.
** Si, As, dan Te termasuk semi-logam yang mempunyai sifat logam maupun non-logam.

Tata nama senyawa ionik biner:


 Penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion non-logam.

Senyawa Kation Biloks Nama Kation Anion Biloks Nama Nama Senyawa
Anion
+ -
NaCl Na +1 ion natrium Cl -1 ion natrium klorida
klorida
3+ 2-
Al2O3 Al +3 ion O -2 ion oksida aluminium oksida
aluminium
 Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan muatan yang berbeda, maka
muatan kationnya dinyatakan dengan angka romawi dalam kurung.

Senyawa Kation Biloks Nama Kation Anio Biloks Nama Nama Senyawa
n Anion
2+ -
FeCl2 Fe +2 ion besi(II) Cl -1 ion klorida besi(II) klorida
FeCl3 Fe3+ +3 ion besi(III) Cl- -1 ion klorida besi(III) klorida
PbI2 Pb2+ +2 ion I- -1 ion iodida timbal(II) iodida
timbal(II)

B. Senyawa Kovalen Biner


 Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut

51 | B a h a n A j a r T a t a N a m a S e n y a w a
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
 Penamaan dimulai dari nama non-logam pertama diikuti nama non-logam kedua yang
diberi akhiran –ida.
 Jika dua jenis atom non-logam dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka
digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya.
mono- 1 heksa- 6
di- 2 hepta- 7
tri- 3 okta- 8
tetra- 4 nona- 9
penta- 5 deka- 10

Senyawa Unsur Nama Indeks Unsur Nam Indek Nama Senyawa


1 Unsur 1 1 2 Unsur 2 s2
CO2 C karbon 1 O oksigen 2 karbon dioksida
CO C karbon 1 O oksigen 1 karbon monoksida
PCl5 P fosfor 1 Cl klorida 5 fosfor Pentaklorida
Perhatikan, awalan mono tidak digunakan untuk unsur non-logam pertama.

C. Tata Nama Senyawa Ion Poliatomik


Ion poliatom dapat berupa kation poliatom atau anion poliatom. Perhatikan beberapa ion
poliatom beserta penamaannya berikut.

NH4+ amonium PO33- fosfit


OH- hidroksida PO43- fosfat
CN- sianida NO2- nitrit
OCN- sianat NO3- nitrat
SCN- tiosianat ClO- hipoklorit
CH3COO- asetat ClO2- klorit
C2O42- oksalat ClO3- klorat
CO32- karbonat ClO4- perklorat
HCO32- bikarbonat CrO42- kromat
SO32- sulfit Cr2O72- dikromat
SO42- sulfat IO- hipoiodit
S2O32- tiosulfat IO3- iodat
BrO- hipobromit IO4- periodat

52 | B a h a n A j a r T a t a N a m a S e n y a w a
BrO3- bromat MnO42- manganat
BrO4- perbromat MnO4- permanganat
 Untuk senyawa yang mengandung kation logam dan anion poliatom, penamaan
dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion poliatom.
 Untuk senyawa yang mengandung kation poliatom dan anion monoatom/poliatom,
penamaan dimulai dari nama kation poliatom diikuti nama anion monoatom/poliatom.

Senyawa Kation Nama Kation Anion Nama Anion Nama Senyawa


Na2CO3 Na+ ion natrium CO32- ion karbonat natrium karbonat
(NH4)3(PO4) NH4+ ion amonium PO43- ion fosfat amonium fosfat
Fe(NO3)3 Fe3+ ion besi(III) NO3- ion nitrat besi(III) nitrat

53 | B a h a n A j a r T a t a N a m a S e n y a w a

Anda mungkin juga menyukai