Anda di halaman 1dari 15

PERTUMBUHAN KECAMBAH

DISUSUN OLEH :
BELLA CYNTHIA DEWI
M. BAMBANG
RISKA ADITYA
SEKAR PUTERI UTAMI

KELAS : XII IPA 2

SMAN 1 CITEUREUP
Jln. Raya Tajur – Citeureup Kab. Bogor Telp/Faks. (021) 87940141

E-mail : sman1citeureup@ymail.com
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini. Makalah yang membahas
pembelajaran biologi kelas XII tentang pertumbuhan kecambah. Tidak lupa shalawat serta
salam selalu tercurah limpahkan kepada jungjungan alam nabi Muhammad SAW semoga
selalu terlimpahkan. Amin
Kali ini kami akan membahas tentang dampak dari cahaya terhadap pertumbuhan
kecambah, sehingga kami melakukan percobaan di tempat yang gelap dan tempat yang
terang. Dalam pertumbuhannya ternyata kecambah akan mengalami pertumbuhan yang
berbeda terkait perbedaan letak tempat dimana kecambah itu tumbuh. Ternyata, cahaya
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kecambah.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa siswa atau bagi para pembacanya. Tiada
gading yang tak retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
maupun bagi pembaca makalah ini agar makalah ini bisa diperbaiki lagi jika memang ada
kekurangan.

Bogor, September 2014

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Pembatasan Masalah........................................................................................................1
1.4 Hipotesis dan Prediksi......................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan...................................................................3
2.2 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan......................................................................3
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan............................4
BAB III METEDEOLOGI PENELITIAN....................................................................................8
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................................8
3.2 Tempat dan Waktu...........................................................................................................8
3.3 Variabel............................................................................................................................8
3.4 Alat dan Bahan.................................................................................................................8
3.5 Cara Kerja Penelitian.......................................................................................................9
BAB IV HASIL PENELITIAN.......................................................................................................10
BAB V PENUTUP............................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................11
4.2 Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat
atau ukuran dari seluruh atau sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan
merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,
kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Faktor-faktor tersebut tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal merupan faktor yang meliputi faktor genetis
(hereditas) dan faktor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan
merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari
lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor external yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
Cahaya memiliki banyak sekali peranan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada
setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada
pula yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan naungan untuk
pertumbuhannya. Begitu pula dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
kacang hijau yang akan mengalami perbedaan pertumbuhan dan perkembangannya
jika diletakan di tempat yang intensitas cahayanya berbeda. Hal ini terjadi karena
cahaya juga dapat menghalangi kerja hormon auksin (auksin tidak aktif) dan
menghambat pertumbuhan. Tumbuhan yang diletakan ditempat yang gelap akan lebih
cepat pertumbuhannya (etiolasi) dibandingkan tumbuhan yang diletakan ditempat
bercahaya namun dengan kondisi yang pucat, kurus dan daunnya tidak berkmbang.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah yaitu:
1. Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanman kacang hijau?
2. Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang
diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya?
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian karya tulis ilmiah ini adala pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijauyang diletakan dilingkungan
yang intensitas cahanya nya berbeda.
2

1.4 Hipotesis 1
a) Cahaya matahari mempengaruhi proses perkecambahan
b) Kebutuhan cahaya matahari pada tiap tumbuhan berbeda
c) Tumbuhan yang berada di tempat gelap lebih cepat tumbuh dan panjang
dibandingkan dengan tumbuhan yang berada ddi tempat terang
d) Efek positif : tumbuhan yang berada pada tempat yang terang, mampu bertahan hidup
lebih lama karena mengalami proses fotosintesis.
e) Efek negatf : tumbuhan yang berada pada tempat yang terang, mengalami
pertumbuhan yang lambat.
1.5 Prediksi
Tumbuhan akan lebih cepat tumbuh jika diletakkan ditempat yang terkena sina
matahari secara langsung dibandingkan ditempat yang gelap karena sinar matahari membantu
tumbuhan dalam proses fotosintsis.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak dapat balik)
karena adanyapembelahan mitosis atau pembesaran sel dapat pula disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif, contohnya pertumbuhan batang
tumbuhan dapat diukur dengan busur pertumbuhan atau auksanometer.
Perkembangan adalah terpesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan
perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.

2.2 Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan

1.Perkecambahan
Pertumbuahan dan perkembangan pada tumbuhan biji dimulai dengan
perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji)
a. Proses Perkecambahan
Perkecambahan melibatkan proses fisika maupun kimiawi.
1) Proses fisika
Proses fisika terjadi ketika biji menyerap air (imbisisi) akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering.
2) Proses kimia
Dengan masuknya air, biji mengandung dan kulit biji akan pecah. Air
yang masuk mengaktifkan embiro untuk melepaskan giberlin (GA).
Hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma)
untuk menyintesiskan dan mengeluarkan enzim.
b. Macam Perkecambahan
1) Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga dan kotidelon terangkat ke atas tanah, misalanya pada kacang
hijau.
2) Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas
tanah, tetapi kotidelon tetap didalam tanah, misalnya pada biji kacang
kapri.
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh
titik tumbuh primer. Titik tumbuh yang terdapat pada ujung akar dan
ujung batang. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasarkan
aktifitasnya terbagi menjadi tiga daerah, yaitu:
a) Daerah Pembelahan, sel-sel didaerah ini aktif membelah
(meristematik)
b) Daerah Pemanjangan, berada di belakang daerah
pembelahan.
c) Daerah diferensasi, bagian paling belakang dari daerah
pertumbuhan.

3
4

Pertumbuhan primer juga terjadi karena adanya jaringan


meristematis pada biji yang mengandung embrio. Embrio
memiliki tiga bagian penting, yaitu:
 Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun.
 Akar embrionik, yaitu calon akar.
 Kotidelon, yaitu cadangan makanan.
2.Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan kambium
yang bersifat meristematik, sel-selnya selalu membelah. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi
pada tumbuhan yang berkambium (dikotil dan gymnospermae).

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan hasil interaksi dan berbagai
faktor. Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).

1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari tumbuhan itu
sendiri. Faktor internal meliputi hormon dan hereditas (genetik).
a. Hormon
Hormon tumbuhan disebut juga fitohormon adalah zat kimia
yang berperan dalam proses pertumbuhan tumbuhan. Fitohormon
mempengaruhi bentuk tumbuhan, pembentukan biji, dan
pembentukan organ-organ tumbuhan.
Kelompok Fungsi Utama Tempat Dihasilkan atau
Hormon Ditemukan pada Tumbuhan

Auksin (contohnya Merangsang pemanjangan batang, Endosperm dan embiro pada biji,
IAA) pertumbuhan akar, diferensiasi dan meristem apikal dan daun muda.
percabangan dominansi apikal,
perkembangan buah serta
membantu fototropisme dan
geotripisme.
Giberlin (contohnya Merangsang perkecambahan biji Meristem apikal tunas, akar, dan
GA1) dan tunas, pemanjangan batang, daun muda, embrio
dan pertumbuhan daun,
mengrangsang pembungaan dan
perkembangan buah,
mempengaruhi pertumbuhan akar
dan diferensasi.
Sitokinin (contohnya Mempengaruhi pertumbuhan dan Disentesis di akar dan
GA1) diferensiasi akar, merangsang ditransportasikan ke organ lain.
pembelahan sel dan pertumbuhan
perkecambahan dan pembungaan
serta menunda penuaan sel.
Etilen Merangsang pematangan buah Jaringan buah masak, nodus
berlawanan atau mengurangi efek (buku) batang, dan daun tua.
auksin merangsang atau
menghambat pertumbuhan dan
5

perkembangan akar, daun, dan


bunga, bergantung pada
spesiesisnya.
Asam Absitat Menghambat pertumbuhan, Daun, batang, dan buah hijau.
penutupan stomata saat kekeringan
dan memelihara dormasi

Selain hormon-hormon yang telah disebutkan diatas, adapula hormon lain yang juga
dihasilkan tumbuhan, yaitu sebagai berikut.
1. Kalin
Kalin adalah hormon tumbuhan mempengaruhi pembentukan organ pada
tumbuhan. Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dapat dibedakan
menjadi empat jenis berikut ini :
a. Kaulokalin, merangsang proses pembentukan batang.
b. Rizokalin, merangsang pembentukan akar
c. Filokalin, merangsang proses pembentukan daun.
d. Antokalin, merangsang pembentukan bunga.
2. Asam Traumalin
Berperan dalam mempengaruhi bagian tubuh tumbuhan yang rusak. Jika
tumbuhan terluka, luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan itu disebut
daya restitusi atau daya regeneasi. Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya asam
traumalin.
b. Hereditas (Genetik)
Gen merupakan faktor pengendali pertumbuhan dan
perkembangan pada tingkat intraseluler (didalam sel). Gen-gen
tertentu dalam sel bekerja untuk mengodekan aktivitas dan sifat yang
khusus. Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat
tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tanaman
yang mengandung gen yang baikmdan didukung kondisi lingkungan
yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan
yang baik pula.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar tumbuhan
tersebut, meliputi cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi.
a) Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi dalam fotosintesis.
Tanpa cahaya, tumbuhan akan mampu berfotosintesis dengan
baik dan menyebabkan tumbuhan terganggu pertumbuhannya.
Cahaya juga merupakan faktor penghambat pertumbuhan.
Hormon auksin menjadi tidak aktif ketika ada cahaya. Hal ini
menyebabkan tumbuhan yang ditanam di tempat terkena
cahaya matahari lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang
ditanam di tempat gelap. Kekurangan cahaya pada saat
perkecambahan akan menyebabkan gejala etiolasi dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat tetapi lemah dan
berwarna kuning pucat.
b) Suhu
Suhu pada umumnya, tumbuhan membutuhkan
suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan
baik, yang disebut suhu optimum. Suhu paling rendah
6

yang masih memungkinkan tumbuh untuk tumbuh


disebut suhu minimum, sedangkan suhu paling tinggi
yang masih memungkinkan tumbuh untuk tumbuh
disebut suhu maksimum.

c) Air
Air sangat mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan.
Tanpa air tumbuhan tidak dapat hidup. Air mempunyai
beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.
1) Daya pelarut unsur-unsur yang diambiloleh tumbuhan.
2) Mempertinggi reaktifitas persenyawaan yang
sederhana/kompleks.
3) Berperan dalam proses fotosintetis.
4) Penyangga tekanan didalam sel yang penting dalam
aktivitas sel tersebut.
5) Mengabsorpsi temperatur dengan baik/mengatur
temperatur didalam tumbuhan.
6) Menciptakan situasi temperatur yang konstan. Air
didalam tanah dalam keadaan seimbang dengan didalam
tumbuhan. Masuk dan keluar nya air dari dalam tubuh
tumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
ekologis.
d) Kelembapan
Kelembapan berkaitan dengan air. Air sangat
dibutuhkan dalam proses perkecambahan. Proses
perkecambahan dimulai dengan adanya peristiwa
imbisisi yaitu masuknya air kedalam biji sehingga
menyebabkan biji membengkak kemudian pecah.
Lambat dan makanan lambat sampai ke tumbuhan.
Akibatnya tumbuhan lambat tumbuh. Sebaliknya
kelembapan yang terlalu rendah menyebabkan
penguapan sangat banyak. Sehingga tumbuhan
mengalami kekeringan.
e) Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dalam proses
fotosintesis. Tanpa nutrisi yang cukup, tumbuhan akan
sulit tumbuh dengan baik. Nutrisi terdapat didalam
tanah sebagai medium tumbuh tumbuhan. Nutrisi dapat
dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrein dibutuhkan dalam jumlah sedangkan
mikronutrien hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
7

Defisiensi Tumbuhan karena Kekurangan Umsur Makro


Unsur Fungsi Gejala Defisiensi
Karbon (C) Bahan dasar untuk Pertumbuhan terhambat
Oksigen (O) fotosintesis Metabolisme terhambat
Hidrogen (H) Tumbuhan akan mati
Nitrogen (N) Komponen protein, asam Pertumbuhan terhambat, daun
nukleat, koenzim, dan muda berwarna kuning pucat,
klorofil. dan tua berwarna kuning dan
gugur (klorosif)
Sulfur (S) Komponen sebagian asam Daun berwana hijau pucat atau
amino. kekuningan, pertumbuhan
lambat.
Kalium (K) Mengaktifkan enzim, Pertumbuhan lambat, daun tua
mengatur keseimbangan menggulung dan bercak-
kelarutan air, dan bercak, tepi daun hangus,
mempengaruhi osmosis. tumbuhan menjadi lemah dan
mudah roboh.
Kalsium (CA) Menguatkan dinding sel. Daun tidak terbentuk, tunas
ujung mati, pertumbuhan akar
terhambat.
Fosfor (P) Komponen asam nukleat Berkas pembuluh berwarna
(penyusun DNA dan RNA), keunguan, pertumbuhan
fosfolipid (penyusun terhambat, buah dan biji yang
membran sel), dan ATP. dihasilkan sedikit.
Magnesium (Mg) Komponen klorofil akan Krolosis, daunberguguran,
mengaktifkan beberapa pembelahan sel terganggu
enzim.

Difisiensi Tumbuhan karena Kekurangan Unsur Mikro


Unsur Fungsi Gejala Diferensiasi
Klor (CI) Mengatur pertumbuhan akar Layu, klorosos, beberapa daun
dan batang, menagtur mati
folosis.
Besi (FE) Mengatur sintesis protein Klorosis, dan terbentuk jalur-
dan transpor elektron jalur berwarna kuning pada
rumput-rumputan
Boron (B) Mengatur perkecambahan, Pertumbuhan tunas terhenti,
pembungaan, pembelahan cabang lateral (samping) mati,
sel, dan metabolisme daun menebal dan keriting
nitrogen serta rapuh
Mangan (Mn) Sintesis krolofil dan Berkas pembuluh berwarna
pengaktifan koenzim gelap, tetepi warna daun
memutih dan gugur
Seng (Zn) Mengatur pembentukan Klorosis, daun berwarna merah
auksin, kloroplas dan tua, akar abnormal
amilum serta komponen
Tembaga (Cu) Komponen berbagai enzim Klorosis
Molibdenum (Mo) Koenzim untuk sintetis Daun hijau pucat dan
nitrogen menggulung
BAB III
Metodologi Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

            Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah
metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol
(Nazir,2003).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat                       : Disekolah

Waktu                         : 4-9 September 2014 ( 6 hari )

3.3. Variabel

 Variabel bebas :  


Cahaya :15 biji kacang hijau tersebut di letakkan dalam 3 wadah. Wadah A diletakkan
di bawah tempat tidur yang tidak terkena cahaya sama sekali, wadah B diletakkan di dalam
rumah yang lebih banyak mendapat cahaya tetapi secara tidak langsung,dan wadah C di
letakkan di luar rumah yang terkena cahaya secara langsung.

 Variabel terikat :
Tinggi kecambah : dari perlakuan yang berbeda dalam pemberian intensitas cahaya
pada biji kacang hijau terbut menyebabkan adanya perbedaan tinggi kecambah.

 Variabel kontrol :
Dalam penelitian ini hal-hal yang mendapatkan perlakuan sama dari ketiga wadah
A,B,dan C  tersebut adalah pemberian air,biji kacang hijau yang digunakan,kapas,dan
mangkok sebagai wadahnya.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan Bahan yang digunakan :

           1. Biji kacang hijau

            2. Akua Botol

8
9

            3. Kapas

            4. Air

            5. Mistar / Penggaris

6. Kertas Label

7. Benang

8. Spidol dan Pensil

9. Gunting

10. Kamera digital / Hp

3.5 Cara Kerja Penelitian

1. Rendam biji kacang hiaju selama semalam (±18 jam)


2. Sediakan dua buah akua botol ukuran 1.5 L
3. Lalu diisi dengan kapas berkualitas sama
4. Letakkan 4 biji kacang hijau kedalam akua botol
5. Pada masing – masing tepi botol bagian luar tandailah denga spidol angka 1- 4 untuk
memberi tanda letak biji di dalam pot.
6. Setelah itu beri label “GELAP“ pada botol yang akan diletakkan pada tempat gelap,
dan label “TERANG” untuk tempat terang
7. Untuk tempat gelap, agar terhindar dari cahaya matahari kita letakkan di dalam LAB.
8. Siramlah kacang hijau setiap hari
9. Catatatlah hasil pengukuran panjang kecambah dalam table pengamatan dan
dokumentasikan perubahan pertumbuhan panjang kecambah dengan kamera.
10. Buatlah grafik yang menunjukkan hari pengamatan (sumbu X) dan panjang kecambah
(sumbu Y).
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1.Terang
25

20

15 Panjang Batang (cm) 1


Panjang Batang (cm) 2
Panjang Batang (cm) 3
10 Panjang Batang (cm) 4
Panjang Batang (cm) RT

0
I (Kamis) II (Jum'at) III (Sabtu) IV (Senin) V (Selasa) VI (Rabu)

2.Gelap
25

20

15 Panjang Batang (cm) 1


Panjang Batang (cm) 2
Panjang Batang (cm) 3
10 Panjang Batang (cm) 4
Panjang Batang (cm) RT

0
I (Kamis) II (Jum'at) III (Sabtu) IV (Senin) V (Selasa) VI (Rabu)

Terbukti bahwa pertumbuhan paling cepat terjadi pada tempat


gelap, namun pertumbuhan itu adalah pertumbuhan abnormal (etiolasi).

10
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan selama 6 hari, dan berdasarkan
pengamatan yang rutin dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

 Kecambah bila ditaruh ditempat yang gelap dan lembap maka pertumbuhan akan
lebih cepat daripada kecambah yang berada di tempat yang terang.
 Faktor air yang cukup dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman berjalan dengan
baik, sebaliknya dengan pemberian air yang tidak rutin dan kurang dapat
menyebabkan pertumbuhan menjadi penghambat.
 Batang tumbuhan yang terkena cahaya lebih kuat dan kelihatan berwarna hijau,
sedangkan pada tumbuhan kacang hijau mudah patah dan berwarna putih
 Daun pada tumbuhan yang terkena cahaya berwarna hijau dan keihatan memiliki
kandungan klorofil, sedangkang pada tumbuhan kacang hijau ditempat gelap
berwarna kuning bening dan tidak berklorofil.

5.1 Saran

Kritik dan saran diperlukan untuk membangun dan memperbaiki makalah ini, untuk
kemudian bisa disempurnakan di kemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://afriathinks.blogspot.com/2009/09/pengaruh-cahaya-terhadap-
pertumbuhan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan

kharisma.2006. biologi untuk SMA Kelas XII Semester 1. Solo : CV. Haka MJ

http://diaanaatn.blogspot.nl/2012/09/karya-tulis-ilmiah-pengaruh-cahaya.html

Anda mungkin juga menyukai